Waktu sudah menunjuk pukul delapan malam. Ini adalah malam terakhir untuk acara ini. Acara kesenian pun segera di mulai, mc telah memanggil nama kak Raffi dahulu untuk memberi sambutan dari panitia yang kemudian di lanjut oleh pak Joko selaku pembina dari tuan rumah. Setelah sambutan sambutan penampilan perdana dari kak Raffi. Dia akan bernyanyi, dengan percaya diri dia membawakan lagu lawas dari band Ungu Cinta dalam hati. Lumayan juga suaranya.
"Ku ingin kau tahu, diriku disini menanti dirimu
Meski ku tunggu hingga ujung waktuku
Dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya
Dan izinkan aku memeluk dirimu kali ini saja
Tuk ucapkan selamat tinggal untuk selamanya
Dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejab saja"
Setelah kak Raffi, penampilan selanjutnya dari tamu tamu lainnya. Ada yang menari tradisonal, ada yang nyanyi juga, ada yang menari modern. Tapi tak disangka dari sekolah Aril, Aril sendiri yang tampil. Dia maju, naik ke panggung dengan membawa sebuah gitar. Dia membetulkan letak micnya dan memulai aksinya. Susan sampai tak berkedip melihat pacar barunya itu yang naik ke panggung.
"Halo.." sapa Aril ke penonton.
"Hai.." jawab penonton serempak.
"Selamat malam semuanya, malam ini saya akan menyanyikan lagu spesial untuk yang spesial disana, Dia."
"*Oh Tuhan ku cinta dia,
ku sayang dia rindu dia inginkan dia
Utuhkanlah rasa cinta di hatiku
hanya padanya
untuk dia,
Jauh waktu berjalan kita lalui bersama
Betapa di setiap hari ku jatuh cinta padanya*
Dicintai oleh dia ku merasa sempurna
Semua itu karena dia."
Semua penonton langsung riuh mencari sosok yang spesial yang disebut Aril. Untung Aril tidak menunjuk Susan kalau iya pasti tambah heboh penontonnya.
Setelah tampilan dari Aril, ada tambahan penampilan dari panitia. Deni naik ke atas panggung dia juga akan bernyanyi.
"Selamat malam semuanya." salam Deni.
"Malam.." jawab penonton.
"Lagu ini saya tujukan untuk seseorang disana." lanjut Deni kemudian dia mulai bernyanyi.
"M**ungkin hanya lewat lagu ini,
akan ku nyatakan rasa cintaku padamu,
rinduku padamu tak bertepi,
mungkin hanya sebuah lagu ini,
yang selalu akan ku nyanyikan,
sebagai tanda betapa aku inginkan kamu,"
Setelah bernyanyi, Deni lalu duduk di samping Susan. Susan pun tak bisa menahan penasarannya. Karena dia dengar sendiri kalau lagu itu ditujukan untuk seseorang.
"Den, lagi jatuh cinta sama siapa?" tanya Susan.
"Mau tahu aja apa mau tahu banget?"
"Mau tahu banget, puas!! Cepet kasih tahu siapa dia?"
"Yakin?" tanya Deni memastikan. Susan jadi kesal karena Deni yang bertele tele.
"Cepetan deh, kasih tahu!"
Agak lama Deni menjawab, "Kamu.."
"Siapa? aku nggak dengar, berisik." Susan tidak mendengar jawaban Deni karena di panggung telah ada yang tampil tari modern dengan lagu yang diputar keras di sound system hingga membuat suara Deni tak terdengar oleh Susan. Deni mencoba memberi tahu Susan lagi dengan mendekatkan bibirnya ke telinga Susan. Dengan mengumpulkan sisa keberaniannya Deni berucap.
"aku suka kamu"
Susan yang mendengar ucapan Deni merasa tidak percaya dan menganggap kalau Deni hanya bercanda. Susan menjitak kepala Deni dan tak menghiraukan Deni lagi. Dia memilih menonton penampilan di depan.
Sedangkan Deni hanya bisa melongo, dia bingung dengan tingkah Susan.
"tadi kamu denger nggak sih san,aku nyatain suka kok malah di jitak, nggak di kasih jawaban, malah lanjut nonton lagi kamu, hah dasar cewek nggak peka." gerutu Deni dalam hati. Akhirnya Deni hanya bisa pasrah mungkin belum waktunya Susan mengetahui perasaannya.
Penampilan terakhir pun usai. Setelah kata kata penutup dari kak Raffi, semua orang bubar ke ruangan masing masing untuk beristirahat.
Susan juga segera pergi ke ruangannya, sebelum masuk ada Aril yang sudah berjalan disisinya.
"met malam sayang, mimpikan aku ya,," bisiknya sambil jalan mendahului Susan. Susan hanya senyum tak membalas ucapan Aril dan segera masuk untuk beristirahat.
Keesokan harinya, Susan dan teman temannya menyiapkan upacara penutupan. Susan bertugas sebagai pembawa acara, setelah gladibersih sekali. Semua peserta diminta untuk segera berkumpul di lapangan.
Upacara dimulai, berlangsung lancar dan khitmad.Setelah upacara, semua panitia dan peserta berjalan memutar sambil bersalam salaman tanda perpisahan. Setelah itu semua bubar dan segera akan pulang ke rumah masing masing.
Karena rumah Susan yang dekat, dia hanya pakai sepeda kesayanganannya. Setelah mengambil tas dia segera menuju ke parkiran untuk segera gowes dan pulang. Sebelum sampai di parkiran Susan di panggil oleh seseorang.
"San, tunggu.,!" Susan yang dipanggil pun menoleh. Aril rupanya yang manggil.
"ada apa?" Susan.
"mau pulang?" Aril.
"iya, kenapa?"
"naik apa?"
"sepeda."
"temenin bentar ya, jemputan sekolahku belum datang."
"ok deh, bentar aja ya. Capek, pengen cepet istirahat di rumah.
"iya, duduk situ yuk" kata Aril sambil nunjuk bangku yang ada di depan kelas. Setelah duduk Susan mengeluarkan snack dari tasnya.
"nih makan bareng," tawar Susan sambil menyodorkan snacknya. Aril pun ikut memakannya.
"San, pinjam handphone dong." Aril.
"buat apa?" Susan.
"pulsaku abis, buat sms temen suruh nyari aku kesini kalau jemputan aku udah dateng."
"ohh.. nih" Susan merogoh sakunya dan menyerahkan handphonenya pada Aril. Aril pun menerimanya dan segera mengirim pesan ke temannya.
"nih udah, makasih." ucap Aril dengan mengembalikan handphone Susan. Susan menerima handphone nya dan memasukkannya kembali ke sakunya.
Setelah mengobrol kurang lebih lima belas menit, ada teman Aril yang datang menghampiri mereka.
"woyy pacaran mulu, ayo pulang udah dateng tuh mobilnya." kata teman Aril.
" ya udah, ku pulang duluan ya." Aril pamit.
Susan hanya menganggukkan kepalanya. Aril pun pergi menyusul temannya tadi. Susan pergi ke parkiran dan segera gowes dengan santai.
Sekitar sepuluh menit saja, Susan sudah sampai di rumahnya.
"Assalamu alaikum.." ucap Susan sembari masuk ke rumahnya.
"Wa alaikum salam.." jawab ibu Susan dari dalam rumah.
"Aku langsung istirahat aja ya bu, capek." Susan.
" Mandi dulu" ibu Susan.
"Iya bu," jawab Susan.
Susan segera mandi, setelahnya dia segera tidur di kamarnya. Karena lelahnya, dia langsung terlelap dan masuk ke alam mimpinya.
Derrtt... derrtt..
Susan terbangun karena suara handphonenya. Dengan sedikit memaksa membuka matanya, dia membaca pesan di handphonenya itu.
"Sore sayang, bangun gih, mandi udah mau magrib lho. Aril"
Susan senyum membaca pesan itu, dan berfikir kalau ternyata Aril tadi pagi itu hanya modus dengan pinjam handphonenya. Susan tak membalas pesan itu dan segera bangun untuk mandi. Tak butuh waktu lama lima belas menit kemudian Susan sudah keluar dari kamar mandi.
☘️☘️☘️
Terima kasih para readersku... tinggalkan jejak kalian yaa👋👋👋 like komen vote tips, terserah kalian saja,..
Membaca saja pun aku sangat terima kasih..
Tunggu up selanjutnya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Ria Diana Santi
Semangat up-nya Thor!
2021-02-26
0