Jadian

"Susan Saraswati, aku cinta kamu."

Mendengar ucapan Aril, aku hanya bisa terdiam. Karena masih bingung, ini beneran atau hanya aku yang halu. Masak iya Aril suka aku. Karena aku tak segera merespon dan hanya melihatnya. Aril mencubit hidungku. Akupun tersadar dari lamunanku.

"Gimana?"

"Gimana apanya? kan kamu tadi nggak nanya, aku harus jawab apa," jawabku bodoh, baru sadar kalo aku bodoh.

"Aduh San," Aril menepuk jidatnya sendiri."Makanya jangan kelewat pinter, emang tadi nggak nanya tapi aku kan menyatakan perasaanku, gimana kamu terima nggak perasaan aku?"

Aku bingung harus jawab apa, aku juga suka sama dia tapi kalau hanya suka atau kagum saja bagaimana. Aku masih belum bisa memahami perasaanku.

"Beri aku waktu," kata ku sedikit mmemohon.

"Sampai kapan? Kau tahu kan acara ini hanya sampai besok. Besok aku harus pulang." jawab Aril kecewa.

"Emm, nanti malem deh setelah acara terakhir. Ok.," ucapku meminta persetujuannya.

"Nggak ok, kenapa lama sekali?"

"Baik lah kalau menurutmu itu lama, akan ku ubah waktunya."

"Iya setuju lebih cepat dari itu ya.."

"Nggak, akan ku jawab seminggu lagi."

"San, serius??"

"Serius" jawabku kesal sambil berdiri dan mulai melangkah meninggalkan Aril.

"San,." panggil Aril padaku. Aku abaikan saja dia dan terus melangkah pergi. Tak lama dia sudah berlari mengikutiku dan mensejajarkan langkahnya denganku. Dengan cepat dia meraih tanganku. Dengan tetap memegang tanganku dia malah mulai berjalan mendahuluiku.

"Hei,,apaan ini? Cepat lepaskan, malu tau dilihati teman teman kita. Ini tempat umum."kataku. Seketika langkah kakinya berhenti, aku yang tidak siap langsung menabrak punggungnya.

"Buuggh, ahh," aku meringis sambil memegang dahiku yang mengenai punggung kerasnya itu. Belum sempat aku bertanya lagi, dia malah langsung menarikku lagi dengan langkah cepat, setengah berlari aku mengikutinya. Sampai dia berhenti, ini di belakang ruang kelas yang memang sepi, dia telah melepaskan tanganku.

"Kenapa kamu bawa aku kesini.?" tanyaku. Dia tidak menjawab, malah mendekatkan tubuhnya padaku. Aku melangkah mundur, tapi nasibku buruk, baru selangkah ternyata di belakang ku sudah tembok. Saat aku ingin melangkah lagi, Aril sudah mengunci gerakanku dengan meletakkan tangannya di tembok di sebelah kanan kiriku. Wajahnya mulai mendekati wajahku, aku gugup sekali melihat wajahnya sedekat ini. Aku segera memalingkan wajahku karena malu.

"Kamu mau apa Ril?" tanya ku gugup masih dengan memalingkan wajahku. Aku semakin gugup karena aku sudah bisa merasakan hembusan nafasnya di telingaku. Karena takut aku menutup mataku.

"Jawab pernyataanku tadi, sekarang juga kalau tidak akan ku makan kamu."

"Haaahh.." teriakku kaget dan langsung menoleh padanya. Aku malah langsung menahan nafasku karena bibirnya berada tepat di depan bibirku hanya ada jarak dua senti. Seketika hening, sampai sampai aku bisa mendengar detak jantungku yang sudah tak beraturan lagi. Aku buru buru menutup mulutku dengan tanganku, aku takut kalau dia menciumku.

Sudah sekitar sepuluh menit kami tetap diam dalam posisi tadi. Aku masih menutup mulutku dengan tanganku. Dan Aril masih menatapku menunggu jawaban.

"Sampai kapan kita disini? Aku nggak akan ngelepasin kamu sebelum aku mendapat jawaban darimu. Biarpun nanti jam istirahat selesai, aku nggak akan biarin kamu pergi."

Aku terkejut dengan pernyataan Aril yang sedikit memaksa. Aku harus kasih jawaban sekarang. Ya sudah lah aku pasrah, semoga aku nggak menyesali keputusanku ini.Aku menurunkan tanganku dan pelan aku dorong tubuh Aril agak menjauh dariku.

"Ok, aku mau jawab sekarang, tapi kamu mundur dulu." pintaku, dan dia menurutiku. Aril agak menjauh dariku.

"Iya, aku juga suka sama kamu." ucapku pelan karena malu.

Sontak Aril langsung mendekat padaku lagi. Entah mau apa dia.

"Stop..!" teriakku."Kamu mau ngapain?"tanyaku langsung dengan tanganku yang menghentikan badannya yang telah mendekat.

"Kamu kan juga suka sama aku, artinya kita udah jadian kan sekarang. Aku nggak akan macam macam, cuma mau peluk aja." pinta Aril.

"No,." aku tetap menghentikan badannya untuk mendekat. Aku segera bergerak untuk kabur dari Aril, tapi usahaku tak berhasil. Saat akan berlari Aril langsung menarikku dan aku jatuh dalam pelukannya. Ingin aku berontak, tapi ku irungkan niatku karena mendengar perkataannya.

"Jangan bergerak. Kalau kamu nekat, aku tidak akan menahan diriku untuk benar benar memakanmu disini."

Mendengar kata Aril, aku langsung bergidik ngeri. Pikiranku sudah melayang ke yang aneh aneh kalau aku masih berontak. Aku juga tak membalas pelukannya. Jantungku rasanya mau lepas, saking kerasnya berdetak. Tak lama dia melepaskan pelukannya.

"Makasih udah mau jadi pacarku. Cupp.." Aril mengecup keningku sekilas. Aku masih shock dengan kelakuan Aril, hingga aku menurut saja saat dia memegang tanganku dan mengajak ku kembali ke ruang istirahat ku.

"Aku balik ke ruanganku dulu ya," ucapnya sembari akan melangkah pergi, tapi dia malah mendekat lagi dan seperti akan menciumku. Seketika aku langsung menutup mataku, tapi tak ku rasakan bibirnya menempel di wajahku. Kemudian aku membuka mataku bersamaan itu dia berbisik,"Sayang.." Aku rasa wajahku sudah merah karena malu. Aku pun langsung kabur masuk. Mungkin Aril juga sudah pergi ke ruangannya. Aku senyum senyum sendiri mengingat kejadian tadi. Kok aku bisa sih jadian sama Aril, padahal baru juga ketemu kemarin. Ya sudah lah, sudah terlanjur juga, di jalani aja dulu.

Acaranya telah dimulai lagi, karena acara kali ini sifatnya santai jadi dokumentasinya tak perlu banyak, aku bisa istirahat di belakang. Kali ini waktunya Deni yang bertugas. Aril ternyata malah ikut duduk di sampingku.

"duduk depan sana masih banyak tempat kosong," kataku sambil menunjuk kursi kosong. Dia hanya menggelengkan kepalanya. Ya sudah, apa dayaku. Aku biarkan dia duduk disampingku. Tangannya meraih tanganku untuk digenggamnya. Aku tentu ingin menolak tapi malah makin erat digenggamnya tanganku.

"aku malu kalau dilihat teman, lepasin dong." pintaku sedikit memelas. Tapi gagal, dia tetap menggenggam tangan ku dan menggantung tangan kami di tengah tengah kursi kami jadi tak kelihatan oleh orang lain. Aku hanya menggelengkan kepalaku, pasrah.

"ehem,,ehem," Deni datang duduk di sebelahku. Aku pura pura cuek.

"dia takut kamu kabur kemana San? Nggak dilepas lepas tuh tangan." sindir Deni.

"udah diam nggak usah ikut campur." aku jawab sedikit kesal.

"kalau mau pacaran jangan disini." ucap Deni lagi. Aku refleks langsung cubit pinggangnya karena kesal.

"aww sakit ah,"

"makanya kalau disuruh diam, diam aja." kataku.

Aku tak menghiraukan Deni lagi. Aril juga diam saja masih tetap menggenggam tanganku sampai acara selesai.

Waktunya istirahat sore. Karena tadi siang di traktir sama Aril jadi nasi jatah tadi siang masih. Aku makan dua bungkus nasi, jadinya kenyang kan aku.

Malam ini malam terakhir acara, jadi akan ada acara hiburan. Dari masing masing sekolah akan menampilkan satu. Tapi kalau lebihpun pastinya boleh. Aku ikut sibuk menyiapkan panggung kecil di tengah lapangan untuk acara nanti. Tidak perlu kursi, biar nanti penontonnya duduk lesehan mengitari panggung. Aku tak sabar menunggu, acaranya pasti akan seru.

Episodes
1 Susan
2 Cinta Deni untuk Susan
3 Aril menyatakan cinta
4 Jadian
5 Lagu spesial untukmu
6 Panggil sayang!!
7 Apa maksudmu?
8 Camer pengertian..
9 Jadwal keberangkatan.
10 Perpisahan.
11 Hari hari tanpamu..
12 Kebaikan Deni.
13 Pernyataan mengejutkan..
14 Kehidupan baru Susan
15 Tidak ada pilihan.
16 Bimbang.
17 Berakhir.
18 Penculikan
19 Info penting
20 Pertemuan kembali.
21 Menghabiskan waktu bersama
22 Menghabiskan waktu bersama 2.
23 Visualnya ya
24 Menghabiskan waktu bersama 3
25 Nona muda keluarga wijaya
26 Aku akan kembali.
27 Pindahan
28 Rumah baru
29 Kepulangan Aril.
30 Perjumpaan Aril dan Deni
31 Persiapan acara lamaran.
32 Persiapan lamaran 2
33 Membuat keputusan.
34 Hari yang dinanti.
35 Relakan semua.
36 Mawar merah.
37 Baju pernikahan
38 Jalan jalan
39 Kejadian tidak terduga
40 Menjagamu
41 Pelaku sebenarnya.
42 Foto pre wedding
43 Tak bisa jauh
44 Kerinduan
45 Aril dan Keyla
46 Pernikahan
47 Pesta pernikahan
48 Pengumuman
49 Malam pertama
50 Tinggal bersama
51 Kamu tetap yang terbaik
52 Nggak sabar
53 Rencana honeymoon
54 Tiba tiba manja
55 Tambah manja
56 Kangen
57 Berhasil masuk ke hatinya
58 Honeymoon 1
59 Honeymoon 2
60 Honeymoon 3. hubungan baru
61 Honeymoon 4
62 Honeymoon 5 pergi ke rumah Keyla
63 Kembali ke Indonesia
64 Wisuda
65 Kembalinya Aril
66 Siapa mereka
67 Pertemuan sahabat lama
68 Alea dalam bahaya
69 Menyelamatkan
70 Demi Cinta
71 Berita tentang Keyla
72 Kesedihan yang mendalam
73 Berjanji
74 Kembali bekerja
75 Pekerjaan baru
76 Hari pertama menjadi asisten
77 Baik baik saja
78 Suamiku aneh
79 Kamu kenapa?
80 Menuruti istri
81 Istri dan anakku lebih penting.
82 Kelahiran dan kematian
83 Pemakaman
84 My Little Princess
85 Ulang tahun
86 Aril
87 Masih menunggu
88 Kejutan di ulang tahun Myli.
89 Harus ditutupi dulu
90 Kenyataan
91 Semangat baru
92 Ketemu
93 Ajakan Makan bersama
94 Mengantar pulang
95 Siapa Ika
96 Salah paham
97 Semoga berjodoh
98 Hasil DNA
99 Keluarga Ika
100 Calon
101 Mengenal kakakmu
102 Tertunda lagi
103 Jalan jalan di taman
104 Saling terkait
105 Inginkan daddy
106 Bimo
107 Aku akan berjuang
108 Rencana
109 Salah
110 Perasaan Bimo
111 Jalan jalan
112 Mengingat masa lalu.
113 Kepingan ingatan masa lalu
114 Meminta
115 Memulai hidup baru bersamamu
116 Suka
117 Diluar didalam
118 Cerita Kita
119 Menuju bersama
120 Pernikahan
121 Pasangan romantis
122 Menahan
123 Mencari kebenaran
124 Flash back
125 Bersalah berujung bahagia
126 Sedikit titik terang
127 Bukan Dia
128 Ulah terakhirnya
129 Kembali bahagia
130 Suka Cita
131 kejutan kecil
132 Pernikahan
133 Kehamilan Alea
134 Alea
135 Ingatan
136 akhir bahagia
137 Extra 1
138 extra 2
139 extra 3
140 extra 4
141 extra 5
142 pengumuman
143 extra 6
144 extra 7
145 extra 8
146 extra 9
147 Perasaan
148 part 10
149 Last part
150 pengumuman
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Susan
2
Cinta Deni untuk Susan
3
Aril menyatakan cinta
4
Jadian
5
Lagu spesial untukmu
6
Panggil sayang!!
7
Apa maksudmu?
8
Camer pengertian..
9
Jadwal keberangkatan.
10
Perpisahan.
11
Hari hari tanpamu..
12
Kebaikan Deni.
13
Pernyataan mengejutkan..
14
Kehidupan baru Susan
15
Tidak ada pilihan.
16
Bimbang.
17
Berakhir.
18
Penculikan
19
Info penting
20
Pertemuan kembali.
21
Menghabiskan waktu bersama
22
Menghabiskan waktu bersama 2.
23
Visualnya ya
24
Menghabiskan waktu bersama 3
25
Nona muda keluarga wijaya
26
Aku akan kembali.
27
Pindahan
28
Rumah baru
29
Kepulangan Aril.
30
Perjumpaan Aril dan Deni
31
Persiapan acara lamaran.
32
Persiapan lamaran 2
33
Membuat keputusan.
34
Hari yang dinanti.
35
Relakan semua.
36
Mawar merah.
37
Baju pernikahan
38
Jalan jalan
39
Kejadian tidak terduga
40
Menjagamu
41
Pelaku sebenarnya.
42
Foto pre wedding
43
Tak bisa jauh
44
Kerinduan
45
Aril dan Keyla
46
Pernikahan
47
Pesta pernikahan
48
Pengumuman
49
Malam pertama
50
Tinggal bersama
51
Kamu tetap yang terbaik
52
Nggak sabar
53
Rencana honeymoon
54
Tiba tiba manja
55
Tambah manja
56
Kangen
57
Berhasil masuk ke hatinya
58
Honeymoon 1
59
Honeymoon 2
60
Honeymoon 3. hubungan baru
61
Honeymoon 4
62
Honeymoon 5 pergi ke rumah Keyla
63
Kembali ke Indonesia
64
Wisuda
65
Kembalinya Aril
66
Siapa mereka
67
Pertemuan sahabat lama
68
Alea dalam bahaya
69
Menyelamatkan
70
Demi Cinta
71
Berita tentang Keyla
72
Kesedihan yang mendalam
73
Berjanji
74
Kembali bekerja
75
Pekerjaan baru
76
Hari pertama menjadi asisten
77
Baik baik saja
78
Suamiku aneh
79
Kamu kenapa?
80
Menuruti istri
81
Istri dan anakku lebih penting.
82
Kelahiran dan kematian
83
Pemakaman
84
My Little Princess
85
Ulang tahun
86
Aril
87
Masih menunggu
88
Kejutan di ulang tahun Myli.
89
Harus ditutupi dulu
90
Kenyataan
91
Semangat baru
92
Ketemu
93
Ajakan Makan bersama
94
Mengantar pulang
95
Siapa Ika
96
Salah paham
97
Semoga berjodoh
98
Hasil DNA
99
Keluarga Ika
100
Calon
101
Mengenal kakakmu
102
Tertunda lagi
103
Jalan jalan di taman
104
Saling terkait
105
Inginkan daddy
106
Bimo
107
Aku akan berjuang
108
Rencana
109
Salah
110
Perasaan Bimo
111
Jalan jalan
112
Mengingat masa lalu.
113
Kepingan ingatan masa lalu
114
Meminta
115
Memulai hidup baru bersamamu
116
Suka
117
Diluar didalam
118
Cerita Kita
119
Menuju bersama
120
Pernikahan
121
Pasangan romantis
122
Menahan
123
Mencari kebenaran
124
Flash back
125
Bersalah berujung bahagia
126
Sedikit titik terang
127
Bukan Dia
128
Ulah terakhirnya
129
Kembali bahagia
130
Suka Cita
131
kejutan kecil
132
Pernikahan
133
Kehamilan Alea
134
Alea
135
Ingatan
136
akhir bahagia
137
Extra 1
138
extra 2
139
extra 3
140
extra 4
141
extra 5
142
pengumuman
143
extra 6
144
extra 7
145
extra 8
146
extra 9
147
Perasaan
148
part 10
149
Last part
150
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!