Cinta Deni untuk Susan

Susan dan Aril menyudahi obrolan mereka, acara segera dimulai.

Selama acara Susan tidak merasa tenang, karena merasa kalau Aril sedari tadi memperhatikannya. Sampai sampai untuk menoleh ke arahnya pun tak berani karena takut beradu tatap. Tapi tak lama kemudian, Aril mengajak Susan bicara.

"Susan..?" panggil Aril setengah berbisik, karena takut mengganggu acara.

"Iya," jawab Susan.

"Kamu kenapa ikut ekskul pramuka?" tanya Aril.

"Maksudnya?"

"Ya, kenapa ikut pramuka? Kan ada ekskul lain yang lebih ke hobi kebanyakan cewek, kayak tari atau musik gitu." jelas Aril.

"Owh itu karena emang aku mau punya banyak teman tanpa harus susah susah mendekati mereka, karna di pramuka kan di utamakan kebersamaan. Dan lagi di pramuka tidak membedakan gender, mau cowok atau cewek bisa masuk bahkan tanpa keahlian khusus." jawab Susan.

"Emang kamu gak takut waktu ada uji mental?" tanya Aril lagi.

"Hidupku udah keras, kalau cuma uji mental di pramuka aku anggap hanya angin lalu." ucap Susan.

"Enteng banget kayaknya, aku saja yang cowok kadang suka ngeri kalau udah lihat kakak kakak kita itu marah marah apalagi kalau mereka sedang mencari cari kesalahan kita." kata Aril.

"Ya santai aja sih, kan yang terpenting kebersamaan. Kalau sampai aku melakukan kesalahan kan nggak akan aku saja yang kena marah tapi semua akan kena marah, pokoknya di pramuka kita hidup atau mati kita harus bersama." jawab Susan disertai senyum manisnya.

Susan dan Aril masih terus mengobrol hingga berhenti karena dikagetkan oleh Deni yang tiba tiba duduk di samping Susan dan menyuruh mereka menyudahi obrolan mereka.

"Susan udahan dulu kalau ngobrol, gantian nih aku capek." titah Deni sambil menyerahkan kameranya. Susan menerima kamera itu dan langsung berdiri.

"Aku bertugas dulu," pamit Susan pada Aril. Aril menjawab hanya dengan anggukan dan senyumannya.

"Ya elah gitu aja pamit, nggak akan di ambil cewek lain kok tenang aja, aku jagain," sahut Deni sambil menaik turunkan alisnya yang tebal itu. Susan tanpa menyahut perkataan Deni langsung memukul bahu Deni sedikit keras hingga si empunya melenguh kesakitan. Bahkan lenguhannya sedikit dibuat buat. Susan yang melihat itu malah makin kesal apalagi saat Deni mulai bicara lagi.

"Mas mau aja sama cewek kasar kayak dia, putusin aja. Ntar aku kenalin sama teman cewek ku yang lebih cantik dan nggak maen kasar kayak dia," kata Deni.

"Hehh, emang situ punya kenalan cewek cantik? perasaan dari kemaren gagal terus kalau mau deketin cewek sok sok an mau kenalin cewek sama dia. Dasar jomblo akut." cibir Susan sambil melangkah pergi menyudahi perdebatan mereka yang tidak berfaedah itu.

Deni kesal karena memang perkataan Susan tak dapat disangkalnya. Deni memang udah setahun ini menjomblo, bukan karena nggak laku tapi udah ada seseorang yang telah mengisi hatinya. Dan seseorang itu masih belum tahu akan perasaan Deni pada orang itu.

Deni pov.

Kak Raffi memanggilku, aku segera berlari menghampirinya. Ternyata aku ditegur karena aku melakukan tugasku sendiri tanpa mau bergantian dengan Susan. Memang aku yang meminta dengan alasan ingin tebar pesona pada cewek cewek yang ikut serta dalam acara ini. Sebenarnya bukan itu alasan utamanya, karena aku tak ingin melihat Susan kacapekan. Walau tugas ini terlihat mudah, nyatanya tugas ini melelahkan juga. Karena saat semuanya hanya duduk diam mendengar materi, tugasku membuatku selalu bergerak kesana kemari untuk mengambil gambar.

Dengan berat hati aku menyerahkan kamera yang ku bawa itu pada Susan. Susan pun menerimanya yang kemudian segera melanjutkan tugasku.

"Perhatian sih perhatian tapi nggak gitu juga caranya. Dia bisa dianggap tidak bertanggung jawab akan tugasnya." kata kak Raffi setelah Susan pergi menjauh dari kami.

"Iya, maaf." ucapku pada kak Raffi. Kak Raffi memang mengetahui perasaanku pada Susan, karena selama ini aku selalu cerita padanya. Aku akan lebih berhati hati lagi, jangan sampai aku malah membuat masalah untuk Susan.

Aku mulai menyukai Susan sejak kami pergi kemah tahun lalu. Saat itu aku sedang kesulitan saat mau menyalakan api untuk memasak menggunakan kayu bakar, memang tenda putra dan putri dari sekolah kami bersebelahan jadi Susan melihatku yang kesulitan. Kemudian dia membantuku untuk menyalakan apinya. Aku tak menyangka kalau dia malah begitu mudahnya menyalakan apinya, karena ku pikir dia seperti cewek lainnya yang tidak suka berkutat dengan kegitan dapur, ternyata aku salah. Susan bilang kalau dia terbiasa di dapur bahkan dia sering menggunakan kayu bakar ketimbang kompor saat memasak. Aku kagum dengannya, sudah pintar, cantik, dan padahal usianya juga masih muda tapi sudah terbiasa dengan urusan dapur.

Setelah menyalakan apinya, aku mulai memasak karena aku dapat tugas bagian masak, tentu saja dibantu Susan yang sudah menawarkan bantuannya tadi dan aku segera menerimanya. Saat memasak Susan semakin terlihat cantik apalagi dengan penampilan sederhananya itu, semakin membuat jantungku berdebar lebih kencang. Aku yang melamun saat itu dikejutkan panggilan Susan kepadaku.

"Deni.. Denii..!!? Susan sedikit berteriak memanggilku, karena aku yang tidak menjawabnya.

" Iya, butuh apa?" tanyaku.

"Kalau boleh minta tolong, ikatkan rambutku, gerah banget nih. Tanganku terlanjur kotor, nanggung. Tuhh, ada karet di kresek bekas sayur tadi. Tolong ya." pinta Susan. Dan tentu dengan senang hati aku membantunya.

" Tapi gak pa pa nih, kan bekas sayur. Nggak takut kotor nih?" tanya ku sambil mengambil karet yang ditujuk Susan tadi.

"Iya gak papa bentaran doang, buruan," jawab Susan.

Akupun tidak menunggu lama, langsung aku ikat rambutnya dengan karet yang ku ambil tadi. Aku mengikat rambutnya tinggi dan aahh..aku mencium harum rambutnya, membuatku semakin menyukainya.

Sejak saat itu aku diam diam sering memperhatikan Susan, berusaha untuk mendekatinya. Namun sepertinya Susan sangat fokus untuk belajar dan tidak menyadari kalau aku mendekatinya untuk bisa lebih dari seorang teman untuknya. Aku terkadang perhatian padanya tapi terkadang sengaja juga untuk mengganggunya. Itu ku lakukan agar selalu ada alasan untuk berada di dekatnya.

Seperti saat ini, aku sedang melihatnya sedang bertugas. Kasian aku padanya, kelihatan sekali kalau dia sudah lelah, tak lama setelah itu dia menghampiriku dan menyuruhku untuk menggantikan tugasnya. Aku pun dengan senang hati melakukannya, sampai acara selesai.

Setelah istirahat sebentar, acara dimulai lagi. Aku masih melakukan tugasku, aku lihat Susan duduk di bangku paling belakang. Sesekali aku mencuri waktu untuk melihatnya di belakang. Aku melihat ada seseorang yang duduk disamping Susan, seorang cowok yang beberapa kali selalu menyapa Susan saat berpapasan di jalan atau dalam acara ini dari kemarin. Aku melihat Susan sepertinya dia sudah lama mengenal cowok itu, karena mereka terlihat akrab saat bicara. Bahkan sesekali aku melihat Susan tersenyum sambil memandang cowok itu. Lebih tepatnya Susan senyum tersipu malu. Apa ini, bahkan saat bercanda denganku pun dia tidak pernah tersenyum seperti itu. Lama lama aku tidak tahan juga, iya aku cemburu melihatnya. Aku segera menghampiri Susan dan menyuruhnya untuk bergantian. Dengan sedikit berdebat, akhirnya dia pergi juga. Dan sekarang aku yang duduk di sebelah cowok yang mengobrol dengan Susan tadi.

"Hai gue Deni, lo siapa?" tanyaku sambil menyodorkan tanganku untuk bersalaman dengannya.

"Gue Aril." jawabnya singkat.

"Udah lama kenal Susan? sepertinya kalian akrab sekali." tanyaku lagi.

"Lumayan, dia teman smpku dulu." jawab Aril.

Terpopuler

Comments

IG : gaharuwood_

IG : gaharuwood_

deskripsi terlalu menumpuk kak, mungkin bisa dibagi dua setiap paragrafnya 😁

2021-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 Susan
2 Cinta Deni untuk Susan
3 Aril menyatakan cinta
4 Jadian
5 Lagu spesial untukmu
6 Panggil sayang!!
7 Apa maksudmu?
8 Camer pengertian..
9 Jadwal keberangkatan.
10 Perpisahan.
11 Hari hari tanpamu..
12 Kebaikan Deni.
13 Pernyataan mengejutkan..
14 Kehidupan baru Susan
15 Tidak ada pilihan.
16 Bimbang.
17 Berakhir.
18 Penculikan
19 Info penting
20 Pertemuan kembali.
21 Menghabiskan waktu bersama
22 Menghabiskan waktu bersama 2.
23 Visualnya ya
24 Menghabiskan waktu bersama 3
25 Nona muda keluarga wijaya
26 Aku akan kembali.
27 Pindahan
28 Rumah baru
29 Kepulangan Aril.
30 Perjumpaan Aril dan Deni
31 Persiapan acara lamaran.
32 Persiapan lamaran 2
33 Membuat keputusan.
34 Hari yang dinanti.
35 Relakan semua.
36 Mawar merah.
37 Baju pernikahan
38 Jalan jalan
39 Kejadian tidak terduga
40 Menjagamu
41 Pelaku sebenarnya.
42 Foto pre wedding
43 Tak bisa jauh
44 Kerinduan
45 Aril dan Keyla
46 Pernikahan
47 Pesta pernikahan
48 Pengumuman
49 Malam pertama
50 Tinggal bersama
51 Kamu tetap yang terbaik
52 Nggak sabar
53 Rencana honeymoon
54 Tiba tiba manja
55 Tambah manja
56 Kangen
57 Berhasil masuk ke hatinya
58 Honeymoon 1
59 Honeymoon 2
60 Honeymoon 3. hubungan baru
61 Honeymoon 4
62 Honeymoon 5 pergi ke rumah Keyla
63 Kembali ke Indonesia
64 Wisuda
65 Kembalinya Aril
66 Siapa mereka
67 Pertemuan sahabat lama
68 Alea dalam bahaya
69 Menyelamatkan
70 Demi Cinta
71 Berita tentang Keyla
72 Kesedihan yang mendalam
73 Berjanji
74 Kembali bekerja
75 Pekerjaan baru
76 Hari pertama menjadi asisten
77 Baik baik saja
78 Suamiku aneh
79 Kamu kenapa?
80 Menuruti istri
81 Istri dan anakku lebih penting.
82 Kelahiran dan kematian
83 Pemakaman
84 My Little Princess
85 Ulang tahun
86 Aril
87 Masih menunggu
88 Kejutan di ulang tahun Myli.
89 Harus ditutupi dulu
90 Kenyataan
91 Semangat baru
92 Ketemu
93 Ajakan Makan bersama
94 Mengantar pulang
95 Siapa Ika
96 Salah paham
97 Semoga berjodoh
98 Hasil DNA
99 Keluarga Ika
100 Calon
101 Mengenal kakakmu
102 Tertunda lagi
103 Jalan jalan di taman
104 Saling terkait
105 Inginkan daddy
106 Bimo
107 Aku akan berjuang
108 Rencana
109 Salah
110 Perasaan Bimo
111 Jalan jalan
112 Mengingat masa lalu.
113 Kepingan ingatan masa lalu
114 Meminta
115 Memulai hidup baru bersamamu
116 Suka
117 Diluar didalam
118 Cerita Kita
119 Menuju bersama
120 Pernikahan
121 Pasangan romantis
122 Menahan
123 Mencari kebenaran
124 Flash back
125 Bersalah berujung bahagia
126 Sedikit titik terang
127 Bukan Dia
128 Ulah terakhirnya
129 Kembali bahagia
130 Suka Cita
131 kejutan kecil
132 Pernikahan
133 Kehamilan Alea
134 Alea
135 Ingatan
136 akhir bahagia
137 Extra 1
138 extra 2
139 extra 3
140 extra 4
141 extra 5
142 pengumuman
143 extra 6
144 extra 7
145 extra 8
146 extra 9
147 Perasaan
148 part 10
149 Last part
150 pengumuman
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Susan
2
Cinta Deni untuk Susan
3
Aril menyatakan cinta
4
Jadian
5
Lagu spesial untukmu
6
Panggil sayang!!
7
Apa maksudmu?
8
Camer pengertian..
9
Jadwal keberangkatan.
10
Perpisahan.
11
Hari hari tanpamu..
12
Kebaikan Deni.
13
Pernyataan mengejutkan..
14
Kehidupan baru Susan
15
Tidak ada pilihan.
16
Bimbang.
17
Berakhir.
18
Penculikan
19
Info penting
20
Pertemuan kembali.
21
Menghabiskan waktu bersama
22
Menghabiskan waktu bersama 2.
23
Visualnya ya
24
Menghabiskan waktu bersama 3
25
Nona muda keluarga wijaya
26
Aku akan kembali.
27
Pindahan
28
Rumah baru
29
Kepulangan Aril.
30
Perjumpaan Aril dan Deni
31
Persiapan acara lamaran.
32
Persiapan lamaran 2
33
Membuat keputusan.
34
Hari yang dinanti.
35
Relakan semua.
36
Mawar merah.
37
Baju pernikahan
38
Jalan jalan
39
Kejadian tidak terduga
40
Menjagamu
41
Pelaku sebenarnya.
42
Foto pre wedding
43
Tak bisa jauh
44
Kerinduan
45
Aril dan Keyla
46
Pernikahan
47
Pesta pernikahan
48
Pengumuman
49
Malam pertama
50
Tinggal bersama
51
Kamu tetap yang terbaik
52
Nggak sabar
53
Rencana honeymoon
54
Tiba tiba manja
55
Tambah manja
56
Kangen
57
Berhasil masuk ke hatinya
58
Honeymoon 1
59
Honeymoon 2
60
Honeymoon 3. hubungan baru
61
Honeymoon 4
62
Honeymoon 5 pergi ke rumah Keyla
63
Kembali ke Indonesia
64
Wisuda
65
Kembalinya Aril
66
Siapa mereka
67
Pertemuan sahabat lama
68
Alea dalam bahaya
69
Menyelamatkan
70
Demi Cinta
71
Berita tentang Keyla
72
Kesedihan yang mendalam
73
Berjanji
74
Kembali bekerja
75
Pekerjaan baru
76
Hari pertama menjadi asisten
77
Baik baik saja
78
Suamiku aneh
79
Kamu kenapa?
80
Menuruti istri
81
Istri dan anakku lebih penting.
82
Kelahiran dan kematian
83
Pemakaman
84
My Little Princess
85
Ulang tahun
86
Aril
87
Masih menunggu
88
Kejutan di ulang tahun Myli.
89
Harus ditutupi dulu
90
Kenyataan
91
Semangat baru
92
Ketemu
93
Ajakan Makan bersama
94
Mengantar pulang
95
Siapa Ika
96
Salah paham
97
Semoga berjodoh
98
Hasil DNA
99
Keluarga Ika
100
Calon
101
Mengenal kakakmu
102
Tertunda lagi
103
Jalan jalan di taman
104
Saling terkait
105
Inginkan daddy
106
Bimo
107
Aku akan berjuang
108
Rencana
109
Salah
110
Perasaan Bimo
111
Jalan jalan
112
Mengingat masa lalu.
113
Kepingan ingatan masa lalu
114
Meminta
115
Memulai hidup baru bersamamu
116
Suka
117
Diluar didalam
118
Cerita Kita
119
Menuju bersama
120
Pernikahan
121
Pasangan romantis
122
Menahan
123
Mencari kebenaran
124
Flash back
125
Bersalah berujung bahagia
126
Sedikit titik terang
127
Bukan Dia
128
Ulah terakhirnya
129
Kembali bahagia
130
Suka Cita
131
kejutan kecil
132
Pernikahan
133
Kehamilan Alea
134
Alea
135
Ingatan
136
akhir bahagia
137
Extra 1
138
extra 2
139
extra 3
140
extra 4
141
extra 5
142
pengumuman
143
extra 6
144
extra 7
145
extra 8
146
extra 9
147
Perasaan
148
part 10
149
Last part
150
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!