LAKI-LAKI ANEH

“Ekhemmm."

Laki-laki disampingnya sengaja berdehem yang berhasil membuat fokus Reya pada game yang sedang dia mainkan teralihkan.

“ELO!!"

Reya kaget karena tiba-tiba ada tiga orang laki-laki yang sedang mengelilinginya saat ini. Apalagi laki-laki yang kini duduk disampingnya adalah laki-laki yang menyebutnya gadis kota saat perkenalan tadi.

Sejak kapan mereka duduk disitu, pikir Reya.

Laki-laki yang kini duduk disampingnya hanya tersenyum melihat wajah kaget Reya.

“Ngapain kalian disini?” ucap Reya.

“Sekolah,” jawab laki-laki disampingnya dan diikuti oleh gelak tawa teman-temannya yang lain.

Reya sangat kesal. Akhirnya dia lebih memilih untuk tidak menggubris para laki-laki aneh yang kini ada didekatnya. Dia lebih suka untuk kembali memainkan game yang ada di handphonenya. Merasa tidak dipedulikan oleh Reya, laki-laki itu kembali berbicara.

“Jadi gadis kota, kenapa elo diem aja disini?”

“Bukan urusan elo,” jawab Reya dengan tanpa mengalihkan pandangannya.

Laki-laki itu tersenyum dan kembali berbicara.

“Memangnya elo ga lapar? Atau jangan-jangan elo alergi makanan kampung?”

“Akyu biasa makyan pizza, burger, kentyang goyeng. Kalau makan-makanan kampyung nanti peyut akyu bisa atiiittt,” jawab teman laki-laki tersebut sambil meniru gaya bicara perempuan alay. Ketiga laki-laki itupun tertawa.

Mendengar kata-kata mereka membuat emosi Reya memuncak. Dia menghentikan permainan di Hpnya. Matanya langsung menatap tajam laki-laki disampingnya.

“Mau kalian apa?” ucap Reya ketus.

“Widiiih gadis kota galak cuuuyyy,” jawab si laki-laki yang langsung diikuti gelak tawa teman-temannya lagi.

“Denger ya! Gue ga kenal kalian dan gue juga ga mau berurusan dengan kalian”

“Hmm, jadi kalau di Jakarta gini ya cara siswa baru ngomong sama siswa ga baru?” jawab laki-laki itu sambil berlaga seperti sedang berfikir.

“Gue mohon banget sama kalian. Kepala gue lagi pusing. Jadi sekarang gue minta sama kalian tolong tinggalin gue,” ucap Reya sambil berusaha menahan emosinya.

“Gue punya obat pusing. Elo mau?” kata laki-laki disampingnya.

“Ya Tuhannn. Susah banget sih ngomong sama laki-laki aneh ini. Denger ya! Gue ga butuh obat,” jawab Reya dengan masih terus bersabar.

“Gimana sih? Katanya tadi kepalanya pusing. Gue mau kasih obat tapi ga mau.  Wah hati-hati gadis kota, jangan-jangan elo keracunan udara di desa,” jawab si laki-laki yang kembali membuat teman-teman lelakinya tertawa.

Emosi Reya sudah tidak bisa dia bendung lagi. Reya berdiri sambil menggebrag mejanya.

“MAU ELO APA SIH?” Reya tambah emosi. Namun laki-laki itu malah tertawa.

“Hey.. sabar donk gadis kota. Gue kan ga ngapa-ngapain. Santaaaiii”

“YA UDAH PERGI SANA”

Reya hampir saja mendorong laki-laki itu. Untungnya hal itu dapat dihentikan oleh Ayisha yang langsung berteriak dari depan pintu kelas.

“REYA," teriak Ayisha sambil berjalan mendekati saudaranya itu.

“Ok guys, saatnya pergi. Waktu berkenalan sudah habis,” ucap laki-laki yang sedari tadi duduk di sampingnya. Mereka bertiga pun, keluar dari dalam kelas.

***

“Elo ga apa-apa, Rey?” tanya Ayisha khawatir melihat wajah saudaranya itu memerah karena marah.

“Mereka itu siapa sih, Sha?” tanya Reya.

“Emang kenapa? Elo suka sama laki-laki itu?” canda Ayisha yang tadinya ingin menghibur Reya tapi yang ada malah membuat wajah saudaranya itu tambah cemberut.

“Sial. Baru kali ini gue nemu cowok ngeyel kayak dia.”

“Ngeyel gimana? Perasaan biasa aja deh. Mungkin itu cowok cuman mau kenalan aja sama elo.”

“Kenalan? Ogah gue kenal sama orang kayak gitu,” jawab Reya ketus sambil mengambil roti yang sudah dibeli Ayisha, dibuka lalu dimakannya dengan lahap.

“Itu roti gue Rey....” kata Ayisha memelas melihat rotinya dimakan habis oleh saudaranya itu.

“Bodo Amat.. Gue laper!!!!!”

***

Setengah hari sudah mereka melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kini bel tanda berakhirnya kegiatan sekolah sudah berbunyi dengan nyaring. Membuat para siswa menghela nafas lega dan tersenyum karena pusingnya otak mereka di hari ini sudah selesai.

Hari sudah semakin sore. Jam di tangan Reya sudah menunjukkan pukul 16.00. Sejak tadi siang, dia belum juga pulang. Saat ini dia masih terduduk di dalam perpustakaan sekolah menemani Ayisha mencari buku. Entah buku apa yang dia sedang cari sampai-sampai menghabiskan waktu berjam-jam lamanya. Sebenarnya Reya sangat lelah dan ingin segera pulang, akan tetapi Ayisha merengek seperti anak kecil kepadanya. Memintanya untuk ditemani mencari buku di perpustakaan. Akhirnya disinilah dia dengan sebuah buku cerita rakyat.

Ketika sedang serius membaca tiba-tiba Ayisha duduk diseberang kursinya sambil tersenyum-senyum sendiri.. Melihat gelagat saudaranya yang aneh, Reyapun bertanya padanya.

“Kenapa lo?" tanya Reya bingung.

“Reya, gue mau minta maaf,” kata Ayisha sambil tersenyum dan menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal.

“Minta maaf kenapa?”

“Reya ga apa-apa kalau pulang sendiri? Soalnya gue ada kumpul ekskul ngedadak. Kayaknya sampai malam. Hehehe”

Reya menutup buku yang ada di tangannya. Dia membuang nafasnya kasar, memandang Ayisha dengan malas. Ingin sekali dia memaki-maki saudaranya itu. Dia begitu emosi. Bagaimana tidak? Sejak tadi siang Reya rela untuk menemaninya di perpustakaan. Padahal kondisi badannya yang sedang sangat lelah. Tapi sekarang? Dia malah diusir pulang duluan. Tau gini kan tadi dia langsung pulang sendiri saja. Tidak perlu menunggu Ayisha sampai berjam-jam.

“Ya udah gue pulang sekarang,” ucap Reya yang lalu pergi begitu saja tanpa senyuman.

“Maaf ya Rey,” kata terakhir Ayisha sebelum mereka berpisah

***

Dengan suasana hati yang mesih kesal, Reyapun berjalan keluar sekolah. Sesekali dia melihat jam di tangannya.

Jam segini masih ada mobil lewat ga ya? pikir Reya.

Karena takut kemalaman, diapun mempercepat langkahnya. Suasana di sekolah sudah mulai sepi dan itu membuatnya lebih merasa khawatir lagi. Pikirannya berputar terus kesana kemari. Takut sampai rumah kemalaman, takut ketemu dengan penjahat jalanan, dan lain-lain.

Ketika melewati parkiran sekolah, tiba-tiba saja, asap motor menutupi langkah Reya. Suara motor itu pun terdengar sangat berisik. Reya sampai batuk-batuk karena asap motor tersebut.

Ih siapa sih sore-sore gini maenin motor? pikir Reya.

Asap itu semakin banyak dan seolah-olah memang sengaja ditujukan ke depan wajah Reya. Reya sudah siap untuk berlari ketika langkahnya dihentikan oleh suara seorang laki-laki.

“Yaelah gadis kota kok batuk-batuk karena asap knalpot sih? Bukannya di kota polusi udara seperti ini udah biasa ya?” kata laki-laki itu.

Laki-laki yang sama yang seharian ini membuatnya sangat badmood. Terkadang Reya sendiri juga bingung, kenapa dia terus saja mengganggunya.

Reya melihat laki-laki ini sedang berdiri sambil bersender di motor besarnya sambil tersenyum.

Ni orang apa setan sih? Kemana aja gue ngelangkah, pasti selalu saja ada dia, pikir Reya.

“Ohh ternyata elo lagi. Orang ga ada kerjaan yang senengnya gangguin orang lain,” ucap Reya jutek.

“Gue masih sekolah gadis kota. Jadi wajarlah kalau gue ga ada kerjaan. Hehehe.”

“Kalau gitu bertingkahlah seperti anak sekolah! Jangan gangguin gue terus! Gue bingung sama elo, kita ga saling kenal tapi kenapa elo terus gangguin gue?” tanya Reya tambah emosi.

“Gue juga bingung sama elo, kita ga saling kenal tapi kenapa elo sangat benci sama gue?” tanya laki-laki itu santai.

“KARENA GUE NGERASA SANGAT TERGANGGU SETIAP KALI ELO DEKETIN GUE!!”

“Tapi gue ga ngerasa ngeganggu hidup elo tuh,” jawab laki-laki itu tetap dengan wajah yang santai.

“Ga ngerasa ngeganggu? Baik, sekarang coba jawab pertanyaan gue! Kenapa asap motor elo harus ngalangin jalan gue?”

“Tadi motor gue bilang, katanya dia pengen kenalan sama elo, gadis kota," jawab laki-laki sambil terus tersenyum.

“IIIIIHHH ELO TUH YA.. BENER-BENER LAKI-LAKI NYEBELIIINNN.”

“Hehehehe.. Terima kasih kembali gadis kota karena udah mau kenalan sama motor gue. Ya udah gue balik dulu, udah sore. Gue tau kalau elo pasti masih shock karena harus pindah sekolah ke desa. Tapi jangan jadi cewek yang gampang emosi, ya. Ntar sakit jantung terus elo koid deh... hehehe," kata si laki-laki sambil tertawa mengejek dan langsung melaju pergi dengan motor besarnya itu, meninggalkan Reya yang kesal menggerutu.

"Aaahhhhhh... Nyeeeebbbeeeellliiiinnnn!!!!!!! Itu orang maunya apa sih? Ga ada kerjaan banget gangguin gue terussss. Ayah sama Ibu gimana sih cara nyari sekolahnya. Masa gue harus sekolah dimana ada orang gila di dalemnya. Aaaaaaahhhhhhh"

###

Terpopuler

Comments

Affandi

Affandi

Siswa ga baru🤭 untung bukan siswa abadi🤣

2021-05-18

0

Puan Harahap

Puan Harahap

hadir loh kk pria Idola

Salam dan mampir kak ke
🌹🌹PRIA IDOLA🌹🌹
⚘⚘MENIKAHI PRIA URAKAN⚘⚘
yuk saling suppour

2021-03-05

1

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

mantap 👍🏻

2021-02-21

1

lihat semua
Episodes
1 AWAL KISAH
2 PERKENALAN
3 LAKI-LAKI ANEH
4 OH JADI ITU NAMANYA
5 NO INI
6 SISI LAIN RAMA
7 DASAR MUNAFIK
8 HARI YANG MENYEBALKAN
9 PERMOHONAN MAAF RAMA
10 GELISAH
11 BALAS DENDAM REYA
12 BALAS DENDAM REYA (2)
13 MENYESAL
14 SERBA SALAH
15 MAAFIN GUE RAM
16 PENGAKUAN
17 PENOLAKAN
18 KEMBALINYA SAHABAT
19 PERTANDINGAN
20 TEMAN BARU
21 JALAN BARENG DONI
22 UNDANGAN OSIS
23 PASAR MALAM
24 KEMPING
25 PUISI CINTA
26 KESALAHAN KEDUA
27 KECEPLOSAN
28 KEDATANGAN NAURA
29 STATUS NAURA
30 KEMBALI
31 MENGINAP (1)
32 MENGINAP (2)
33 MENGINAP (3)
34 KEPERGIAN NAURA
35 HARI BARU
36 ULANGAN
37 KABAR BURUK
38 BERDUKA (1)
39 BERDUKA (2)
40 JALAN-JALAN
41 KEMBALI CERIA
42 KEMBALI SEKOLAH
43 AYISHA MENGINAP
44 LATIHAN
45 PUTUS
46 PENTAS
47 RAHASIA DONI (1)
48 RAHASIA DONI 2
49 UNGKAPAN CINTA
50 JALAN BERDUA
51 IBU
52 MENEMUI IBU
53 MASA LALU YANG KELAM
54 DROP
55 PERGI UNTUK SELAMANYA
56 AUTHOR ISTIRAHAT (1)
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB CUCI MATA/VISUAL CHARACTER
107 BAB 105
108 BAB 106
109 BAB 107
110 BAB 108
111 BAB 109
112 BAB 110
113 BAB 111
114 BAB 112
115 BAB 113
116 BAB 114
117 BAB 115
118 BAB 116
119 BAB 117
120 BAB 118
121 BAB 119
122 BAB 120
123 BAB 121
124 BAB 122
125 BAB 123
126 BAB 124
127 BAB 125
128 BAB 126
129 BAB 127
130 BAB 128
131 BAB 129
132 BAB 130
133 BAB 131
134 BAB 132
135 BAB 133
136 BAB 134
137 BAB 135
138 BAB 136
139 BAB 137
140 BAB 138
141 BAB 139
142 BAB 140
143 BAB 141
144 BAB 142
145 BAB 143
146 BAB 144
147 BAB 145
148 BAB 146
149 BAB 147
150 BAB 148
151 BAB 149
152 BAB 150
153 BAB 151
154 BAB 152
155 BAB 153
156 BAB 154
157 BAB 155
158 BAB 156
159 BAB 157
160 BAB 158
161 BAB 159
162 BAB 160
163 BAB 161
164 BAB 162
165 BAB 163
166 BAB 164
167 BAB 165
168 BAB 166
169 BAB 167
170 BAB 168
171 BAB 169
172 BAB 170 (PERPISAHAN)
Episodes

Updated 172 Episodes

1
AWAL KISAH
2
PERKENALAN
3
LAKI-LAKI ANEH
4
OH JADI ITU NAMANYA
5
NO INI
6
SISI LAIN RAMA
7
DASAR MUNAFIK
8
HARI YANG MENYEBALKAN
9
PERMOHONAN MAAF RAMA
10
GELISAH
11
BALAS DENDAM REYA
12
BALAS DENDAM REYA (2)
13
MENYESAL
14
SERBA SALAH
15
MAAFIN GUE RAM
16
PENGAKUAN
17
PENOLAKAN
18
KEMBALINYA SAHABAT
19
PERTANDINGAN
20
TEMAN BARU
21
JALAN BARENG DONI
22
UNDANGAN OSIS
23
PASAR MALAM
24
KEMPING
25
PUISI CINTA
26
KESALAHAN KEDUA
27
KECEPLOSAN
28
KEDATANGAN NAURA
29
STATUS NAURA
30
KEMBALI
31
MENGINAP (1)
32
MENGINAP (2)
33
MENGINAP (3)
34
KEPERGIAN NAURA
35
HARI BARU
36
ULANGAN
37
KABAR BURUK
38
BERDUKA (1)
39
BERDUKA (2)
40
JALAN-JALAN
41
KEMBALI CERIA
42
KEMBALI SEKOLAH
43
AYISHA MENGINAP
44
LATIHAN
45
PUTUS
46
PENTAS
47
RAHASIA DONI (1)
48
RAHASIA DONI 2
49
UNGKAPAN CINTA
50
JALAN BERDUA
51
IBU
52
MENEMUI IBU
53
MASA LALU YANG KELAM
54
DROP
55
PERGI UNTUK SELAMANYA
56
AUTHOR ISTIRAHAT (1)
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB CUCI MATA/VISUAL CHARACTER
107
BAB 105
108
BAB 106
109
BAB 107
110
BAB 108
111
BAB 109
112
BAB 110
113
BAB 111
114
BAB 112
115
BAB 113
116
BAB 114
117
BAB 115
118
BAB 116
119
BAB 117
120
BAB 118
121
BAB 119
122
BAB 120
123
BAB 121
124
BAB 122
125
BAB 123
126
BAB 124
127
BAB 125
128
BAB 126
129
BAB 127
130
BAB 128
131
BAB 129
132
BAB 130
133
BAB 131
134
BAB 132
135
BAB 133
136
BAB 134
137
BAB 135
138
BAB 136
139
BAB 137
140
BAB 138
141
BAB 139
142
BAB 140
143
BAB 141
144
BAB 142
145
BAB 143
146
BAB 144
147
BAB 145
148
BAB 146
149
BAB 147
150
BAB 148
151
BAB 149
152
BAB 150
153
BAB 151
154
BAB 152
155
BAB 153
156
BAB 154
157
BAB 155
158
BAB 156
159
BAB 157
160
BAB 158
161
BAB 159
162
BAB 160
163
BAB 161
164
BAB 162
165
BAB 163
166
BAB 164
167
BAB 165
168
BAB 166
169
BAB 167
170
BAB 168
171
BAB 169
172
BAB 170 (PERPISAHAN)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!