KEPRIBEN SON?

Langit  pagi sepertinya ikut bersedih dengan hariku yang kurang baik seperti saat ini.  Buktinya awan gelap menyertai langit  petanda sedang mendung dan akan turun hujan sebentar lagi.

huuuhhh rasanya TUHAN sangat tahu membuat umatnya dilanda kisah dramatis karena harus melakukan sesuatu tanpa kerelaan seperti yang kulakukan sekarang ini.

Akan sangat nyaman jika saat mendung-mendung begini dihabiskan dengan memakan indomie berkuah pedes dicampurkan telur, remasan jeruk nipis dan cabai yang menambah cita rasa dari mie khasyaitu,setelah indonesia mmm membayangkannya saja sungguh menggugah seleraku.

yang paling ternyaman yaitu, setelah kenyang lalu kembali tidur dan bermimpi bertemu jodoh yang berwajah tampan seperti yang diidolakan wanita-wanita lainnya. yang kusuka itu lelaki yang berewokan, cool, dan jangan lupakan lengan, dan perut kotak-kotak yang mmm membahagiakan untuk dijamah oleh jari-jari nakal wanita yang mendamba sentuhan hangat dari seorang pria yang kucintai dan tentunya juga mencintaiku.

mimpi  itu yang sangat menggembirakan dan cocok untuk melengkapi weekend cungpret sepertiku, namun lagi-lagi semua hanya menjadi ilusi belaka yang berputar dibenak yang sudah jelas sangat tidak mungkin terjadi padaku. 

Dihari libur si boss malah menelpon dan memerintah untuk menemuinya di kantor pukul 7:30. dengan berleha-leha dan terbilang enggan juga tidak iklas akhirnya aku meninggalkan rumah dan berjalan untuk menunggu angkot yang akan mengantarku ke kantor seperti biasanya.

Angkot sudah membawa tubuhku jauh dari kediaman namun pikiran masih terpaku pada rumah dan kasur. terniang kembali ketika dia menelponku lalu berkata

"segera kekantor sekarang, saya tunggu"

"mmm apa, siapa, kenapa?" kataku dengan malas-malasan karena separuh nyawaku belum terkumpul dengan benar

"Mahaldica" bentaknya hingga membengkakkan telinga

"mmm" kataku masih belum ngeh

"bangun dan duduk lalu dengarkan perintah saya baik-baik"

"mmm" gumamku sembari menggikuti perintah walau mataku masih terpejam.

"saya Dimas Putra Adipati memerintahkan kamu Mahardica Calista bersiap dan datang kekantor right now!!" teriaknya dengan keras hingga benar-benar membuatku sadar.

mataku kini terbuka jelas lalu kutatapi layar HPku dan ternyata benar kontakku menunjukkan Id "IBLIS kena strok"

dengan kelabakan akhirnya kuraih handuk namun melihat waktu tidak keburu aku hanya menyikat gigi dan mangganti pakaianku saja.

aku sudah layaknya orang gila yang berlari tak menggunakan alas kaki hingga seseorang tetangga kontrakanku menegur dan berkata

"ca, mau kemana? buru-buru amat?"

"sorry gua telat bye" kataku beranjak meninggalkannya namun nyatanya dia mengejar langkahku dan berkata

"mau kemana?"

"kantor" kataku singkat sembari menuruni tangga

"lah bukannya hari ini hari minggu, lu masih ngantor juga?" tanya heran sembari berhenti seketika.

mendengar itu aku juga seketika ikut berhenti lalu dengan tergesa-gesa kuraih Hp dan ternyata dihp bertuliskan hari minggu.

tak tahu kenapa setelah aku tahu aku sedang dijajah lagi, aku kini terduduk lemas ditangga. temanku itu sudah pergi tinggallah aku yang layaknya penggemis merutuki si boss.

masih duduk termenung tiba-tiba Hpku kembali berdering. dengan segala emosi akhirnya kuangkat panggilan itu dan berkata

"egh setan ini bukan hari kerjaku bye" kataku penuh dendam dan siap mematikan hp tapi tiba-tiba dia berkata

"kamu tidak segera kemari akan ku sebar berita jika kamu korupsi" ancamnya sarkis

"tuduhan tanpa bukti itu dosa"

"kau sepertinya lupa siapa saya" ancamnya dengan suara lirih tapi itu belum berakhir karena dia kembali berkata "tidak datang sesegara mungkin, habis kau" katanya lagi, setelah itu dengan sadis akhirnya sambungan telpin itu terputus begitu saja.

Hati dan mulutku terus menggerutu hingga tanpa sadar aku telah sampai di tempat yang pelataran kantor. Dari kejauhan aku sudah bisa melihat bossku berdiri di lobby kantor sambil memainkan gadgetnya namun dirinya tidak sendiri ternyata karena ada mbak Astrit yang berdiri tidak jauh dari siboss dan melakukan hal sama.

Cercaan dan semua hinaan pada bosku masih bersemayam diotak. Sampai kapankah aku mampu bertahan dengan kerasnya dunia kerja?.

Kakiku terus melangkah hingga aku sudah berdiri dihadapan dua manusia berbenampilan layaknya orang kantoran itu, sungguh berkelas sedangkan aku hanya memakai pakaian santai layaknya anak gembel yang tersesat di perusahaan ini.

Bossku yang pertama menyadari kehadiranku, dengan tatapan tajam dan aura dingin seketika menyebar dari tubuhnya namun mungkin karena malas dan sudah terlambat bossku diam saja lalu memanggil sopir dengan teriakan yang menggema hingga aku dan mbak Astrit terkesiap mendengar suara itu lalu berlari mensejajari langkah siboss dan memasuki mobil.

"Dasar bossy" ucapku namun tetap menggikuti perintahnya.

kini kami berempat telah berada di dalam mobil. aku duduk di tengah bersama boss yang sibuk dengan leptop sedangkan mbak astrit dengan kegiatan yang sama dengan boss malah memilih duduk di depan berdampingan bersama sopir.

entah apa yang sedang mereka kerjakan sehingga begitu sibuknya, aku dan sopir bahkan sempat bertatapan di spion tengah saking keponya dengan pekerjaan mbak astrit dan si boss.

mobil melaju dan terus melaju, sopir masih dengan kegiatan mengemudinya, boss dan astrik sudah didunia lain sedangkan aku entah terdampar di planet mana sehingga layaknya orang terbodoh didunia saat ini.

Terpopuler

Comments

Vien

Vien

Typo bertebaran.... gpp lah
anggap aj lagi baca diary

2021-07-21

0

panca

panca

msh nyimak

2021-05-06

0

Ririn Santi

Ririn Santi

ampooon

2021-03-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!