[5]

Amara merengek kesakitan karna duri yang menusuk kaki nya itu.

" Kenapa? " tanya Agatha setelah mendengar Amara merengek kesakitan.

" Ga tau nih, tiba tiba kaki aku sakit banget kaya nya ketusuk duri deh." ucap Amara

Setelah Agatha mendengar hal itu, Agatha lantas menyuruh Amara untuk duduk dan memeriksa keadaan kaki Amara. Dengan lembut nya Agatha melepas sepatu dan kaos kaki Amara dengan sikap care Agatha itu semua membuat Amara kagum terhadap Agatha.

" Ternyata dia baik juga ya." pikir Amara

" Ko lo bisa ke tusuk duri sih." ucap Agatha yang pada waktu itu hendak menggendong Amara

" Apa an sih, ga usah lagian ini cuma ke tusuk duri doang ko dan kalo kamu gendong aku nanti lagi lagi aku bakal di omongin." ketus Amara

Setelah itu Agatha mengambil kayu dan membantu Amara untuk berdiri dan Agatha menyuruh Amara untuk berjalan di depan. Terlihat darah berceceran di sepanjang Amara berjalan, Agatha yang tak tega karena Amara juga terus merengek kesakitan akhirnya menggendong Amara.

" Biar gw bantu. Dan lo jangan bicara apapun, lagian kalau gw biarin lo kaya gini bisa bisa nama gw sebagai ketua OSIS tercoreng." ucap Agatha dengan nada yang dingin

Akhirnya Amara terpaksa menuruti perkataan Agatha. Di sepanjang perjalanan Amara hanya diam dan menundukkan kepala nya.

Setelah hampir 20 menit akhirnya mereka berdua sampai di area per camping an. Dan di saat itu lah mata semua orang seakan tertuju pada Amara dan Agatha, termasuk juga dengan Bianca dan Victor yang juga kesal melihat Amara dan Agatha yang semakin hari semakin dekat saja.

Agatha pun langsung menurunkan Amara dengan perlahan dari pangkuan nya. Setelah Amara duduk Agatha langsung menyuruh PMR untuk membawakan kotak P3K. Dengan cepat Agatha mengobati luka Amara dan di sana para siswa hanya bisa ter diam melongo melihat Agatha mengobati Amara.

" Kenapa kalian malah liat saya sama dia, cepat lanjut kan pekerjaan kalian." ucap Agatha pada para peserta

Setelah luka Amara selesai di obati Agatha langsung menyuruh Amara untuk beristirahat di dalam tenda. Namun Amara menolak apa yang di katakan Agatha karna menurut Amara itu hanyalah luka kecil.

" Lo jangan nge bantah, ini semua gw lakuin karna Azka yang nyuruh gw buat jaga in lo." ucap Agatha sambil pergi

Amara yang mendengar bahwa Azka menitipkan nya pada Agatha jelas marah dan langsung menelpon Azka. " halo ka, aku mau tanya apa bener Kaka yang nitipin aku ke Agatha?" tanya Amara

" Iya emangnya kenapa, lagian Kaka takut nya kamu ga bisa jaga diri udah ah jangan ganggu Kaka dulu soal nya Kaka lagi praktek." ucap Azka lalu menutup telponnya.

Setelah Amara selesai ber telpon nan dengan Azka tiba tiba Maudy dan Sisca datang menghampiri Amara. Sama seperti Agatha mereka juga sangat mengkhawatirkan Amara, namun ketika mereka ingin menghampiri Amara tiba tiba saja Agatha menyuruh semua orang untuk bubar.

" Ra kamu ga papa kan? " tanya Sisca

" Aku ga papa ko, tadi Agatha cuma lebay aja." ketus Amara

__

Tak terasa waktu telah berlalu dengan tenggelam nya matahari di susul dengan muncul bulan dan bintang yang menandakan malam telah tiba. Kala itu para guru menyuruh para murid untuk keluar dari masing masing tenda dan berkumpul di tengah api unggun.

" Ada apa Bu?" tanya salah satu siswa.

" Jadi malam ini kami akan mengadakan tanda jejak. Dan masing masing tim berjumlah 3 orang." ucap salah satu guru

Setelah itu para guru dan panitia membagi semua siswa menjadi beberapa kelompok, Amara, Sisca dan Maudy menjadi satu kelompok.

Setelah pembagian kelompok selesai para guru mempersilahkan para murid untuk memulai tanda jejak dan masing masing kelompok di beri satu peta untuk menjadi pengarah.

Setelah hampir 10 menit kelompok Amara berjalan mereka bergantian posisi sehingga Maudy yang membawa peta di depan, Sisca di tengah dan Amara di paling belakang. Semua berjalan dengam lancar kelompok Amara perlahan menemukan pita yang harus mereka cari dan juga pos yang harus mereka lewati.

Setelah tanda jejak berakhir para guru menyuruh para murid untuk beristirahat di tenda masing masing. Namun entah kenapa Amara tidak bisa tidur dengan nyenyak dan akhirnya memilih untuk keluar dari tenda mencari angin.

Namun bukan hanya angin, Amara juga menemukan Agatha yang sedang duduk di bekas api unggun. Amara pun menghampiri Agatha.

" Kenapa lo masih belum tidur." ucap Agatha

" Ga bisa tidur, kamu sendiri kenapa masih belum tidur?." tanya Amara

" Ya kan gw ketua OSIS jadi gw punya kewajiban buat ngejaga kalian." balas Agatha

" Aku tau bukan karna itu kan, kamu duduk di sini karna kamu kepikiran sama adik kamu di rumah sakit." ketus Amara

" Azka kan yang memberi tahu lo." ucap Agatha

Dan Amara membalas nya dengan anggukan.

__

Malam telah berlalu dengan munculnya matahari yang begitu cerah dan hangat. Kala itu Amara sedang mencari gelang nya yang hilang entah kemana.

" Aduh gelang aku ke mana ya, mana itu pemberian terakhir dari bunda lagi." ketus Amara sambil mencari gelang itu.

Tiba tiba Agatha datang menemui Amara dan entah bagaimana cerita nya gelang itu ada di tangan Agatha. Agatha pun memberikan gelang itu pada Amara dan Amara yang refleks senang tak sengaja memeluk Agatha karna Agatha telah menemukan gelang yang sangat berarti bagi nya itu.

" Makasih ya ka untung aja gelang ini ketemu." ucap Amara terharu

Setelah itu Maudy memanggil Amara yang kala itu sedang menyalakan api. " Ra sini." teriak Maudy

Amara pun menghampiri Maudy dan di tengah langkah nya itu Amara menghentikan langkahnya lalu berbalik ke arah Agatha. Di waktu itu sekali lagi Amara mengucapkan terima kasih pada Agatha dengan senyuman manis nya itu.

Setelah itu para guru lagi lagi mengumpulkan para murid untuk mencari kayu dan juga air. Pada saat itu para guru lah yang menentukan kelompok nya dan di sana Amara satu kelompok dengan Bianca dan juga Victor.

Dengan satu kelompok nya Amara dengan Bianca jelas Maudy dan Sisca merasa cemas pada Amara karna mereka tahu bahwa Bianca sangat membencinya. Namun mereka juga sedikit lega dengan ada nya Victor di sisi Amara karna mereka tahu bahwa Victor menyukai Amara.

" Dengan satu kelompok nya gw sama Amara gw bisa balas dendam atas apa yang dia lakuin ke gw." ucap Bianca dengan alis yang di angkat sebelah.

" Tapi bukan nya lo juga satu kelompok sama Victor."

" Iya Ca lo kan tau sendiri kalau Victor suka berat sama Amara."

" Kalian tenang aja kalau Victor bisa gw urus." ucap Bianca.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!