Agatha Gilbert, siapa yang tak mengenal dirinya. Bahkan seluruh sekolah hampir setiap hari membicarakan tentang ketampanan dan kegagahannya bahkan prestasi nya juga tak kalah penting di kalangan wanita.
Agatha sendiri adalah ketua OSIS dan juga wakil ketua eskul basket di sekolah Alexander. Tapi bukan berarti semua orang menyukai dirinya, karna Victor yang merupakan ketua eskul basket entah kenapa tidak menyukai Agatha.
Mungkin karena menurut Victor dirinya lah yang harus di banggakan sebagai ketua eskul basket bukan nya Agatha yang setiap kali sekolah itu memenangkan pertandingan basket hanya Agatha yang mendapat kan sambutan bahkan hadiah.
°°°
" Ka cepetan dikit dong ini aku udah telat banget." ucap Amara pada Azka sang Kaka
Amara Veronika gadis cantik yang harus bulak balik luar negeri dan juga pundah pindah sekolah hanya karna pekerjaan sang ayah. Amara sendiri adalah gadis yang pintar selain itu Amara mempunyai seorang kakak laki-laki yang tinggal di Jakarta bernama Azka.
Sebenarnya satu tahun yang lalu Amara tinggal di Jakarta bersama Kaka laki-laki dan juga ibunya, namun setelah ibunya meninggal Amara memutuskan untuk bersekolah di luar negri.
Namun nyatanya kehidupan mereka tak seindah dan semudah itu, hingga takdir mempertemukan mereka berdua.
___
Hari itu Amara menginjakan kaki nya di sekolah yang akan di tempati nya itu. Gadis itu begitu kebingungan dengan suasana sekolah yang begitu sepi, bahkan gadis itu tak melihat satu orang siswa pun.
" Apakah hari ini libur? " gadis itu begitu kebingungan
Amara pun perlahan melangkah kan kaki nya. Sampai Amara mendengar suara bising dari arah belakang sekolah.
" Wah ka Agatha ganteng banget."
" Ka Agatha, semangat."
" Gila sih kalau Agatha yang main mah bisa bisa gw pingsan di sini."
Samar samar terdengar di telinga Amara. Gadis itu pun mengikuti asal suara yang dia dengar itu dan ternyata suara itu berasal dari lapangan basket. Agatha itulah nama yang Amara dengar dari mulut para gadis.
" Agatha siapa dia, kenapa semua siswa perempuan di sekolah ini menyebutkan nama nya." ketus Amara
Tak lama kemudian bel berbunyi yang menandakan bahwa kelas akan segera di mulai. Lapang basket yang semula bising menyebutkan nama Agatha, mendadak terdiam karna melihat seorang guru yang berdiri memandang ke arah mereka semua.
Dia bernama Bu Susi, guru yang terbilang sangat galak dan tegas bahkan di takuti oleh seluruh sekolah. Bukan hanya watak nya yang tegas melainkan wajah nya saja sudah menakutkan.
Amara yang tak mau telat di hari pertama nya itu langsung bergegas untuk masuk ke kelas baru nya. Tapi ketika Amara sedang berlari di lorong, gadis itu tak sengaja menabrak siswa laki laki yang tak lain dan tak bukan adalah pria terpopuler di sekolah itu, siapa lagi kalau bukan Agatha.
Amara pun melongo melihat seorang pemuda yang sangat tampan bagi nya itu, tapi nyatanya ketampanan itu sedikit berbeda dengan sikap nya yang sedikit arogan.
" Maaf ka." ucap Amara sambil menatap Agatha
" Maaf lo bilang? lain kali jalan itu liat-liat saya kan lagi buru-buru nih gimana sih." Bentak Agatha
Gadis itu memandangi pria yang ada di depan nya itu
" Ya kan aku udah minta maaf dan bukan kamu doang ko yang lagi buru-buru aku juga lagi buru-buru." desak Amara
" Serah lo aja deh." balasan singkat pria itu
" Nyebelin banget sih, muka doang tampan tapi sikap nya, bukan nya nolongin malah ninggalin." ketus gadis itu kesal
__
Ketika Amara memasuki kelas yang bernuansa putih itu seketika semua mata tertuju pada Amara. Bagaimana tidak gadis itu terlihat sangat cantik dengan tas Hermes dan juga sepatu Gucci yang di kenakan nya itu.
"Hai my name is Amara Veronika panggil aku Amara." ucap gadis itu dengan ramah lalu duduk di bangku itu.
Gadis itu masih merasa kesal dengan pria yang dari ia tabrak.
Di waktu istirahat, berbeda dengan yang lain nya yang telah menanti pertandingan Agatha dengan Victor, Amara malah duduk di taman Sekolah dengan sebuah buku yang ada di tangan nya. Namun ketika Amara sedang membaca buku nya itu tiba tiba saja ada dua orang siswa perempuan yang menghampiri Amara.
" Hai, kamu anak baru di kelas kita kan?" tanya salah satu wanita itu
Amara menaruh bukunya dan mengangukan kepala nya.
" Kalau gitu kenalin nama aku Maudy dan ini Sisca." ucap Maudy sambil mengulurkan tangan nya
Gadis itu tersenyum keheranan, diri nya tak akan pernah menyangka bahwa di hari pertama dia bersekolah dia akan mendapat kan teman se cepat itu.
Amara tersenyum lalu menggenggam tangan Maudy.
" Oke, aku Amara."
Setelah perkenalan itu selesai, Maudy mengajak Amara untuk menonton pertandingan basket antara Agatha dan Victor. Awal nya gadis itu sempat menolak nya namun karna Maudy terus memaksa Amara akhirnya Amara menyetujui keinginan mereka.
Amara sedikit terkejut ketika melihat laki laki yang sedang di semangati para gadis adalah laki laki yang menabrak nya tadi pagi di lorong.
" Dia kan... yang tadi nabrak aku." Guram Amara
" Apa, kamu tadi di tabrak sama ka Agata? sumpah kamu beruntung banget Ra." ucap Sisca
" Beruntung dari mana nya." gumam nya
Setelah pertandingan selesai nyatanya pertandingan itu lagi-lagi dimenang kan oleh Agatha, semua bersorak dan mulai mengerumuni Agatha. Berbeda dengan Victor yang merasa kesal dan duduk sebuah bangku sendiri an.
Victor mengepal kan tangan nya, lalu menendang batu yang berada di dekat kaki nya. Tendangan batu itu nyatanya mengarah pada Amara.
Amara yang merasa kasihan pada Victor mulai menghampiri nya dengan satu botol minuman dan satu helai saputangan di tangan nya.
" Nih buat kamu." ucap Amara sambil memberikan minuman itu
Pria itu menatap nya.
" Kenapa ga kamu kasih ke Agata aja." balas Victor
" Aku ngasih ini buat kamu, lagian kalau aku kasih ke Agatha belum tentu di minum juga kan sama dia." balas gadis itu
Amara menyimpan botol minum itu di sebelah bangku yang di tempati oleh Victor. Gadis itu pun pergi tanpa sepatah kata pun ia ucap kan.
Hingga Amara menghentikan langkahnya nya lalu menoleh ke arah Victor.
" Oh iya, kamu udah keren banget ko tadi dan lagian cuma beda satu poin doang kan sama Agatha." ucap Amara dengan nada bicara yang sedikit dingin
Setelah Amara pergi Victor tersenyum lalu mengambil minuman yang di berikan Amara pada dirinya.
" Amara " teriak Victor
Langkah Amara terhenti dan menoleh ke arah suara itu. ternyata itu adalah pria yang tadi ia hampiri di lapangan basket.
" Makasih ya minuman nya." ucap Victor tersenyum
" Ko kamu bisa tau nama aku?" tanya Amara keheranannya
" Aku tau nama kamu dari Maudy, oh iya ngomong-ngomong kamu bisa panggil aku Victor." ucap nya
Gadis itu mengangguk kan kepala nya.
Setelah Amara melihat Maudy dan Sisca, Amara hendak menghampiri nya. Namun ketika gadis itu sedang berlari Amara tak sengaja bertabrakan dengan Bianca.
Kantin yang semula ramai dan berisik itu mendadak saja hening. Bagai mana tidak, ada seorang gadis itu pun anak baru dan dia menabrak Bianca.
" Habis tuh anak baru sama ka Bianca." ketus salah satu siswa
Bianca sendiri adalah anak dari seorang investor besar dari sekolah itu, sehingga dari kekayaan nya itu lah Bianca seringkali bertindak seenaknya. Bianca juga sama seperti gadis lain nya yang sangat menyukai Agatha, namun sudah seberapa kali Bianca mencoba untuk mendekati Agatha tapi usaha nya itu selalu sia sia saja.
Bianca yang kesal langsung menyuruh Amara untuk membersihkan baju nya yang terkena noda jus.Tapi Amara berbeda dengan yang lain nya, Amara menolak keinginan Bianca karna gadis itu pikir bahwa itu juga kesalahan Bianca karna tak melihat jalan.
" Ga, lagian ini juga bukan sepenuh nya salah aku dong, harus nya kamu juga tadi liat-liat." ucap Amara
Bianca menatap nya kesal.
" Berani banget ya lo sama gw." bentak Bianca
Karna Bianca kesal dia hendak menampar Amara, namun tangan Bianca di hentikan oleh Agatha yang langsung melempar tangan Bianca dengan kasar.
" Udah gw bilang jangan bertindak seenaknya terutama sama anak baru, Ingat gw ketua OSIS jadi gw bisa laporin lo kapan aja ke kepala sekolah." ucap Agata masih dengan nada yang dingin
" Ih ko Agatha malah belain si anak baru ini sih harusnya kan gw." pikir Bianca dengan kesal
Amara terdiam ketika melihat cowok yang sangat di sukai ke dua teman nya itu membela dirinya.
Setelah Agatha membentak perlakuan Bianca, Agatha tiba tiba saja menarik tangan Amara untuk pergi dari sana. Agatha membawa Amara ke bangku yang berada di koridor.
Agatha pun langsung menyuruh gadis itu duduk, lalu Agatha pergi untuk membeli sebotol air minum dan mengeluarkan sebuah saputangan dari saku nya.
Amara merasa terkejut ketika tiba-tiba saja Agatha membantu nya untuk menghilang kan noda yang ada di baju nya itu.Ternyata Pria itu tak seburuk yang di pikiran Amara.
" Lain kali jangan buat masalah sama Bianca." ketus Agatha dengan nada bicara yang begitu dingin dan tanpa sedikit senyuman di wajah nya.
Apakah tersenyum itu mahal baginya?
Setelah Agatha membersihkan noda itu Agatha pergi begitu saja tanpa mengucap kan sepatah kata pun.
" Tunggu." teriak Amara
Langkah Agatha terhenti dan menoleh ke arah Amara.
" Makasih." ucap Amara dengan singkat
Agatha menganggukan kepalanya lalu pergi dari lorong itu.
Setelah pulang sekolah Amara pergi ke kamar nya yang bernuansa putih pink itu, gadis itu pun duduk terdiam dan memikirkan perlakuan Agatha tadi pada nya.
" Dia itu punya dua kepribadian yang berbeda atau gimana sih." ketus Amara
Selang beberapa menit Setelah Amara mengucapkan perkataan itu, tiba tiba saja ada yang mengetuk pintu kamar nya.
" Masuk." ucap Amara dengan sedikit berteriak
" Dek, gimana kamu betah ga di sekolah kamu yang baru? " tanya Azka
Lalu Amara tak sengaja bercerita tentang Bianca yang hendak mem bully diri nya. Dan tentang Agatha yang sifat nya menyebalkan tapi menolong diri nya dari Bianca.
Azka yang mendengar adik semata wayang nya di bully langsung terkejut dan hendak memberi pelajaran pada orang yang mem bully adik nya itu. Namun Amara mencoba menenangkan Azka dan menjelaskan nya.
" Aduh, aku salah ngomong lagi harus nya aku ga cerita soal itu." Guram Amara penuh penyesalan karena telah menceritakan kejadian di sekolah
" Engga ka maksud aku itu tadi aku mau di bully tapi aku lawan mereka dan tiba tiba ada cowok ngebelain aku gitu. Oh iya sekarang kan udah malam dan besok juga kan Kaka harus sekolah jadi sekarang mendingan Kaka istirahat di kamar kaka." ucap Amara pada Azka sang kaka.
___
Pagi begitu cerah dan matahari yang menyinari bumi masih terasa hangat di kulit. Pagi itu Amara bersiap siap untuk pergi ke sekolah dengan di antar oleh Azka. Namun di tengah perjalanan motor yang di tumpangi oleh Azka dan Amara tiba tiba saja bermasalah.
Azka pun langsung menyuruh Amara untuk turun dan membiarkan diri nya melihat apa yang bermasalah. Di tengah ke tegangan itu Agatha tak sengaja melewati jalan itu dan langsung menghampiri Amara dan Azka.
" Azka ada apa nih?" tanya Agatha
" Ini motor gw tiba tiba aja mogok, mana harus nganterin adek gw sekolah lagi." balas Azka
Di sana Amara hanya terdiam karna dia tak menyangka bahwa lelaki yang sangat dia benci mengenali Kaka nya bahkan mereka terlihat sangat begitu akrab.
Agatha memandang Amara. " Ya udah karna gw juga satu sekolah biar dia nebeng aja sama gw." ucap Agatha
" Emang nya cewek cewek di sekolah ga bakalan cemburu." ucap Azka meledek Agatha
" Apa an sih ka, ga lah." ketus Agatha sedikit tersenyum
Ternyata cowok dingin ini bisa senyum juga.
Amara yang sedang buru buru karna akan ada ulangan terpaksa berangkat bareng dengan Agatha. Di sepanjang perjalanan mereka berdua tak mengucap kan sepatah kata pun hingga Agatha tak melihat lubang jalan. Amara yang terkejut refleks memeluk Agatha.
Suasana yang awal nya boring itu mendadak menjadi sedikit romantis, dengan Amara yang memeluk Agatha dengan erat.
Setelah motor Agatha mulai memasuki parkiran sekolah seketika semua siswa membicarakan kedekatan Agatha dan Amara. Dan di sepanjang lorong Amara berjalan Amara mendengar nama nya dan Agatha selalu di sebut.
" Itu kan anak baru yang tadi Bareng sama ka Agatha sebenar nya ada hubungan apa sih mereka."
" Hebat juga ya tuh anak baru bisa deket bahkan berangkat bareng sama ka Agatha."
Samar samar terdengar di telinga Amara ketika melintasi lorong itu. Sesampainya Amara di kelas nya, sama seperti di luar suasana kelas itu terus saja membicarakan tentang dirinya dan Agatha.
" Itu semua orang kenapa ngomong in aku sama Ka Agatha?" tanya Amara pada Maudy
" Ya ampun Ra, emang nya kamu gak nyadar apa? seisi sekolah geger karna kamu tadi berangkat bareng sama ka Agatha Kamu tau kan Agatha se populer apa di sekolah ini." balas Maudy
Amara yang mendengar hal itu langsung keheranan. Bagai mana tidak tiba tiba saja se isi sekolah geger dan merasa cemburu dengan diri nya hanya karna se orang pemuda membonceng dirinya.
Di waktu istirahat pertama seperti biasa Amara bersama ke dua teman nya pergi ke kantin. Namun ketika Amara mulai memasuki kantin, se isi kantin langsung menatap Amara Termasuk Bianca dan teman terbaik. Dari sana Amara semakin mulai tak nyaman dengan suasana ini.
" Kalau aku tau bakalan begini, aku ga bakalan terima ajakan Agatha tadi pagi." ketua Amara
Karna Amara merasa tak nyaman maka Amara memilih untuk pergi dari kantin itu, meskipun Amara merasa kelaparan karna belum makan sejak tadi pagi. Amara pun duduk di taman sekolah, namun tiba tiba sja Victor datang dengan sebuah kotak nasi dan memberikan nya pada Amara.
Amara yang tahu bahwa Victor juga tak populer di sekolah ini langsung menolak kotak makan itu.
" Ambil aja gw ga sepopuler Agatha ko." ketus Victor sedikit tersenyum
Setelah Amara mengambil kotak makan itu Amara bergegas ke kelas karna Amara tak mau kesalahpahaman terulang kembali.
Namun ternyata benar saja dugaan Amara, setelah Amara berpisah dengan Victor ternyata ada salah satu siswa yang memotret kedekatan nya dengan Victor.
Ketika Amara berjalan menuju ke kelas nya. Gadis itu begitu kebingungan dengan tatapan semua orang yang seolah sedang memperhatikan gerak gerik nya.
Amara pun duduk di bangku nya yang tak begitu jauh dari bangku Maudy.
" Ra gimana kalau ka Bianca datang ke sini terus negur kamu karna kamu udah dekat sama orang yang ka Bianca suka selama ini." ujar Maudy khawatir
Amara hanya membalas dengan mengangkat kan ke dua bahu nya. Namun ternyata apa yang Maudy khawatir kan benar saja terjadi, Bianca datang dengan marah ke kelas Amara.
" Yang nama nya Amara mana?" tanya teman Bianca
Seisi kelas langsung menoleh ke arah suara itu, jelas terlihat semua orang di kelas itu langsung menundukkan kepala nya, kecuali Amara yang tak mengetahui apa pun.
" Itu kan ka Bianca kelas 12 yang dari dulu ngejar ngejar ka Agatha." bisik salah satu murid di kelas itu
" Kalian denger ga sih mana yang nama nya Amara." bentak Bianca
Seisi kelas langsung menoleh ke arah Amara dan dengan cepat geng Bianca langsung menghampiri Amara.
" Jadi elo yang berani berani nya ngedeketin Agatha oh iya lo juga sekarang lagi di deketin sama Victor kan? Berani banget ya lo dekat dekat sama Agatha." ucap Bianca dengan menjambak rambut Amara
" Eh dia juga kan yang waktu itu menumpahkan minuman ke baju lo Bianca." ucap salah satu teman Bianca
Perkataan dari teman nya itulah yang membuat Bianca semakin menjambak Amara dengan semakin keras dan Amara yang dari tadi hanya diam saja dengan merengek kesakitan langsung berdiri lalu menatap Bianca dengan tajam.
Tiba-tiba saja kejadian yang tak pernah terpikirkan oleh Bianca bahkan oleh seisi kelas terjadi, tiba tiba saja Amara menjambak balik Bianca dan hal itu membuat Bianca melepaskan tangan nya dari rambut Amara.
" Jangan sama kan aku sama siswa lain nya yang hanya diam ketika kamu bully." ucap Amara dengan tegas
" Berani banget ya lo sama gw." ucap Bianca dengan ekspresi yang kesal
Amara tersenyum lalu pergi dari kelas itu, namun ketika Amara keluar dari kelas itu Bianca berlari menyusul Amara dan menarik tangan Amara dengan sangat keras hingga Amara merengek kesakitan.
" Sakit ya makanya jangan main main sama gw." ucap Bianca lalu pergi
Lalu Victor yang melihat perlakuan kasar Bianca langsung menghampiri Amara dan memeriksa keadaan Amara.
" Kamu ga papa kan? emang ya si nenek lampir itu ngeselin banget kalau dia kaya gini terus biar aku kasih pelajaran." ucap Victor
Lantas Amara tertawa karna ucapan Victor yang menyebutkan nama Bianca dengan nama nenek lampir. Entah kenapa Victor yang melihat Amara tertawa seketika tersenyum dan di waktu itu tiba tiba saja Agatha datang dan meledek Amara.
" Hebat banget ya lo belum juga satu Minggu sekolah di sini udah genit aja lo sama Victor, oh apa karna Victor terkenal." Ketus Agatha
Gadis itu terdiam ketika mendengar berbagai macam hinaan yang keluar dari mulut cowok yang awal nya ia anggap adalah cowok yang baik.
" Hati kamu itu terbuat dari apa sih? jahat tau ga sih dan lagian aku bukan cewe murahan yang genit sama laki laki." ucap Amara sambil meninggalkan mereka ber dua
Setelah Agatha mengatakan hal itu Victor langsung memandang Agatha dengan penuh kebencian, tapi Victor harus menahan emosi nya karna kalau sampai dia memukul Agatha maka popularitas nya akan semakin menurun.
Di sisi lain Agatha juga merasa bersalah karena telah mengatakan hal tersebut pada Amara, tapi sebenarnya niat Agatha hanya ingin memperingati Amara karna Agatha tahu bahwa Victor bukan orang yang baik. Dan apa yang di lakukan Agatha hanya semata mata untuk memperingati Amara agar menjauh dari Victor.
Lalu Agatha mencoba mengejar Amara. Agatha yang melihat Amara sedang duduk di taman dengan air mata yang jatuh dari pipi nya mulai merasa sangat bersalah. Agatha pun mencoba menghampiri Amara untuk meminta maaf pada nya.
" Gw minta maaf." ucap Agatha dengan penuh rasa bersalah
Amara menoleh ke arah suara itu " Ga papa ko." ucap Amara
Agatha pun duduk di samping Amara yang dari tadi juga tak kunjung menghentikan aliran air mata nya itu. Agatha terdiam tak tahu apa yang harus dia katakan agar Amara berhenti menangis.
" Sebenar nya gw ga bermaksud buat nyakitin hati lo, itu semua gw lakuin hanya semata mata untuk memperingati lo bahwa lo jangan dekat dekat dengan Victor." ucap Agatha
Amara memandang Agatha yang seperti nya memang merasa bersalah, akhirnya Amara menghentikan tangisan nya itu dan mencoba menghapus air mata yang tersisa di pipinya.
Ketika Amara hendak berdiri, kaki nya tak sengaja menginjak batu, namun untungnya ketika Amara hampir jatuh Agatha dengan sigap menangkap Amara. Untuk beberapa waktu mereka sempat ber tatapan, namun tiba-tiba saja bel sekolah berbunyi.
Amara pun bergegas pergi meninggalkan Agatha. Di sisi lain ada salah satu siswa yang memotret kedekatan Agatha dan Amara ketika sedang berpelukan tadi.
Sehingga dengan satu postingan foto itu langsung menyebar dengan sangat cepat dan bahkan sudah menjadi bahan topik di SMA Alexandria
Bianca yang juga melihat foto itu seketika langsung berdiri dari bangku nya dan seketika menggebrak meja dengan sangat keras yang membuat se isi kelas di sana merasa terkejut.
Amara yang tak tahu tentang foto dirinya dan Agatha yang lagi-lagi tersebar merasa keheranan karna ketika dirinya berjalan di sepanjang koridor, seakan nama nya terus saja di sebut.
" Caper banget si dia, berani banget dia deket-deket sama ka Agatha."
" Hebat banget ya dia belum juga satu Minggu sekolah di sini udah caper aja sama ka Agatha."
Samar samar terdengar di telinga Amara.
" Ada apa lagi sih, jangan bilang kalau ada yang sebarkan foto atau informasi tentang aku dan ka Agatha lagi." ketus Amara khawatir
Victor yang juga melihat foto itu seketika menatap Agatha dengan di penuhi rasa benci yang tak ter hingga. Dan tanpa waktu lama Victor langsung menarik tangan Agatha menuju ke suatu tempat.
Di tengah langkah nya itu Agatha yang tak mengerti dengan sikap Victor yang tiba tiba saja menarik dirinya langsung melepaskan genggaman Victor dengan sangat kasar.
" Lo kenapa sih." bentak Agatha
Victor tersenyum. " Kenapa lo bilang, setelah lo ambil kepopuleran gw di sekolah dan sekarang lo juga mau ambil Amara." ucap Victor
Agatha merasa kebingungan dan tak mengerti atas apa yang telah Victor ucap kan pada nya itu.
" Lo ga usah pura pura ga tau deh, setelah lo tadi di lorong hina Amara lo langsung ngejar dan deketin Amara kan." ucap Victor
" Terserah lo aja yang jelas gw ga bakalan biarin Amara Deket sama lo, dan gw ga bakalan biarin Amara akan sama nasib nya seperti Amel." ketus Agatha sambil pergi meninggalkan Victor
°°°
Di sisi lain Amara dan Agatha yang ingin bertemu satu sama lain untuk membicarakan tentang foto yang beredar itu tiba tiba saja bertabrakan. Dan di waktu itu dengan refleks Agatha memeluk Amara agar tidak ter jatuh.
" Akhirnya kita ketemu." ucap Agatha dan Amara dengan berbarengan
" Sebenarnya... aku mau tanya sama kamu soal foto yang ber edar di sekolah." ucap Amara
" Gw juga sebenarnya mau tanya itu sama lo tapi ya lo juga malah tanya hal yang sama. Gw juga ga tau siapa yang sebar in foto kita dan gw bakal suruh beberapa temen gw buat selidiki siapa yang nyebar foto itu." ucap Agatha
" Pokok nya aku ga mau jadi bahan gosip lagi apalagi gosip nya punya hubungan sama kamu." ketus Amara
" Siapa juga yang mau di gosip in Deket sama lo." balas Agatha lalu pergi dari sana
Amara menghentikan langkah nya ketika samar samar terdengar dari dalam kelas nya itu membicarakan tentang foto yang Ter sebar itu. Dan dari sana Amara memutuskan untuk bolos saja karna dia tak mau meladeni pertanyaan yang menurut nya tak penting itu.
Dengan wajah yang kesal dan bola mata yang di putar Amara menghentikan langkahnya dan berbalik badan. Namun Amara terkejut karna tiba tiba saja Agatha ada di belakang nya.
Tanpa mengucap kan sepatah kata pun Agatha menarik tangan Amara menuju kelas nya dan kelas yang awal nya berisik itu seketika sunyi ketika mereka melihat Agatha masuk.
" Perlu gw ingetin sama kalian kalau gw sama Amara ga punya hubungan apapun dan tentang foto yang beredar itu cuma kesalah pahaman dan satu lagi kalian ga usah tanya lagi mengenai hubungan gw ke Amara." ucap Agatha dengan tegas.
Amara melongo ketika melihat tangan nya yang tak kunjung di lepas kan oleh Agatha.
" Katanya ga ada hubungan apa apa tapi ko tangan Amara dari tadi ga di lepaskan sih ka." sindir salah satu siswa
Agatha yang juga baru menyadari nya langsung melepaskan tangan Amara begitupun juga dengan Amara yang langsung memegang tangan nya sendiri.
" Sekarang lo bisa duduk dan jangan pernah ke pikiran lagi buat bolos." ucap Agatha
" Ko kamu bisa tau." ucap Amara terkejut
Amara tak akan pernah bisa menyangka bahwa cowok yang selama ini ia benci sering kali menolong nya. Setelah Amara duduk Agatha pergi meninggalkan kelas di saat itu lah Agatha tak sengaja berpapasan dengan guru yang hendak masuk ke kelas itu.
" Agatha kamu ngapain di kelas ini?" tanya bu susi
" Ada sedikit pengumuman Bu dari pihak OSIS." sangkal Agatha
Lalu ketika waktu istirahat tiba Amara menghampiri Agatha yang sedang memainkan gitar.
" Makasih ya karena kamu udah ngejelasin ke teman se kelas aku dan karna kamu sekarang mereka ga bertanya tanya lagi tentang hubungan kita." ucap Amara
Agatha membalas Amara dengan anggukan. Lalu Amara pergi dari sana dan ternyata dari tadi Victor melihat mereka berdua dan membuat Victor menjadi salah paham.
" Agatha, belum puas lo ambil ke populer an gw dan sekarang lo mau ambil Amara dari gw. Tapi kali ini gw janji gw ga bakalan kalah dari lo dan gw akan dapatkan Amara." ucap Victor dengan alis yang di angkat
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!