Segera dia meletakkan belanjaannya di bawah meja karyawan yang mejanya ada di dekat pintu masuk, karena Guntur tiba-tiba melihat ke arahnya.
"Loh Krisna, ngapain kamu di situ? Mau masuk gak? Tumben udah masuk, kayaknya masih 20 menit lagi deh istirahatnya." Ucap Guntur yang menyadari kedatangan Krisna.
Krisna segera melangkakan kakinya menuju meja kerja Senja. "Owh kamu ngapain di sini Tur? Gak makan siang kamu?" Tanya Krisna, dia mengangkat alisnya dan memasang wajah sedatar mungkin, dia pura-pura tidak tau meski faktanya dia tau.
Guntur tersenyum pada sahabat dan yang akan menjadi calon Om nya itu. "Mana bisa aku makan kalau calon istriku belum makan Om." Lalu Guntur melihat ke arah Senja dan mengelus rambut panjang Senja "Iya kan sayang?" Tanyanya dengan tersenyum manis.
Senja membalas senyuman Guntur dan menganggukkan kepalanya sambil memakan kue coklatnya. Sengaja dia, Senja ingin melihat reaksi Om Kiss kesayangannya itu.
Krisna mengerutkan alisnya dengan expresi tidak sukanya "Dih ngapain Lu manggil gue Om?" Tolak Krisna "Emangnya Gue Om Lu?" Dia tidak sudi di panggil Om oleh sahabatnya itu.
Guntur terkekeh, dia sebenarnya juga geli memanggil Krisna dengan sebutan Om. "Ya elah Kris, sebentar lagi kan emang Lu jadi Om Gue. Heheh lupa ya ponakanmu yang paling cantik ini bentar lagi mau tunangan sama gue? Sorry ya Om gue langsung nyolong start nih, gue duluan ternyata yang jadi tunangan." Ucap Guntur, wajahnya lagi-lagi tampak semringah.
Masih dengan expresi tidak sukanya Krisna Krisna tersenyum miring. "Owh beneran jadi tunangan? Emang Senja mau?" Sindir Krisna, dia ingat tadi pagi Senja marah-marah dan tidak mau sarapan gara-gara masalah pertunangannya yang di atur oleh Ayah angkatnya.
Guntur memandang Senja dia tentu memasang senyum termanisnya. "Kamu mau kan sayang tunangan sama Mas Guntur?" Tanya Guntur, dia berharap jawaban setuju pada gadis yang selama ini memang dia idam-idamkan menjadi istrinya.
Ide gila muncul di otak nakal Senja. "Iya Om Gun, eh maksudnya iya Mas Guntur. Senja mau. Gak usah tunangan gak apa-apa langsung nikah kan lebih baik." Tawar Senja.
Guntur justru semakin gemas pada Senja, dia mencubit pipi Senja. "Ih sayangku ini memang pintar. Iya besok Mas Guntur bilang sama Kakek sama Yangkung mu ya kalau kita langsung nikah aja gimana." Jelas Guntur.
Krisna tersenyum miring, dia sungguh muak dengan tingkah manis sahabatnya dan keponakannya itu. "Belum lulus juga udah kebelet kawin kamu Nja, apa gak nunggu lulus dulu? Masih magang juga loh ini." Larang Krisna.
Senja mendelikkan matanya menatap Krisna. "Suka-suka Senja lah Om, ini kan hidup Senja. Ngapain Om Kiss ngatur-ngatur? Mending Om ngatur diri sendiri aja deh sama pacar Om" Sindir Senja.
Guntur terkekeh, dia senang dengan ucapan Senja. "Iya loh Om, ini kan hidup kita. Om juga ngapain ngatur-ngatur? Lagian juga gak apa-apa kan nikah sambil kuliah. Kalau takut hamil kan sekarang bisa KB" Guntur menjelaskan dengan frontal.
Sontak Senja langsung terbatuk-batuk karena tersedak susu yang dia minum. Guntur dengan sabar mengelus elus punggung Senja. "Maaf ya sayang bikin kamu tersedak. Tapi kalau nikah kan ya langsung begitu Sayang, Mas deket kamu ya gak tahan dong kalau gak langsung malam pertama" Lagi Guntur menjelaskan dengan frontal.
Blush! wajah Senja memerah karena malu.
Krisna mendelikkan matanya melihat ke arah Guntur, dia menepuk pundak sahabatnya. "Heh Guntur omomganmu loh. Senja tuh masih kecil, tolong kalau ngomong di jaga dong ucapannya." Protes Krisna. Ya Krisna selalu saja memandang Senja sebagai anak kecil.
Satu persatu para karyawan masuk karena jam makan siang telah habis. Guntur kembali ke ruangan divisi keuangan, dan Krisna kembali ke ruangannya.
Krisna teringat tentang cemilan yang dia beli, dia langsung menghubungi sang pemilik meja yang ada di dekat pintu masuk itu untuk memberikan cemilannya ke ruangannya.
Namun siapa sangka justru orang yang mejanya di dekat pintu malah meminta tolong kepada Senja untuk mengantarkan cemilan ini kepada Krisna. Senja melihat ke dalam isi kantong plastik itu, dia tersenyum "Ah ini kan makanan kesukaanku semua, jadi tadi Om Kiss mau kasih ini ke aku tapi gagal karena ada Om Guntur ya, hihihi. Asik sepertinya Om Kiss cemburu padaku" Gumam Senja dalam hati.
"Tok tok tok" Senja mengetuk pintu ruangan Krisna, lalu Krisna menyuruhnya masuk. Melihat Senja yang masuk wajah Krisna langsung terlihat memerah karena malu. "Ah sialan ketahuan ternyata" Gumamnya dalam hati.
Senja mendekati Krisna, dia tersenyum, senyuman mengejek dengan mengangkat alisnya. "Owh jadi Om Kiss tadi beliin ini buat Senja ya? Wah makasih ya Om Kiss, Senja bawa pulang aja ya Om. Senja makan di rumah deh." Ucap Senja semringah.
"Geer banget deh kamu, orang bukan buat kamu kok. Buat Om Kiss makan sendiri. Om belum makan siang soalnya" Krisna berdiri, dia lalu mengambil kantong plastik yang di bawa senja.
Dia lalu duduk kembali dan membuka roti coklatnya lalu memakannya. Senja yang iseng, dia langsung duduk di pangkuan Krisna dengan posisi menghadap Krisna dan ikut mengigit roti tersebut.
"Om Kiss pelit banget sih Om, dasar gak mau bagi-bagi." Protes Senja, dan lagi dia mengigit dan mengunyah roti yang ada di tangan Krisna.
"Kamu masih laper?" Tanya Krisna. Lalu dia mengalah memberikan rotinya dan memilih menyuapi rotinya kepada Senja.
Senja menganggukkan kepalanya. "Heem Senja laper banget tau Om." Jawab Senja.
Krisna langsung mengambil wafer keju kesukaan Senja dia mengigit wafer itu di ujungnya dan mengkode Senja untuk mengigit wafer di sisi lainnya. Senja tentu sangat mau melakukannya, "kres kres kres cup" bibir Krisna dan bibir Senta bertabrakan.
Mata Krisna membola, tak menyangka Senja berani berbuat seperti itu kepadanya. Ini adalah kecupan bibir pertamanya dengan Senja. "Dasar gadis nakal" Krisna mencubit hidung Senja dengan gemas.
"Kan Om yang nyuruh berarti Om yang nakal dong, masak nuduh-nuduh Senja yang nakal sih." Goda Senja, dia membalas mencubit gemas hidung bangir Om kesayangannya itu.
Krisna terkekeh, dia juga memiliki ide gila untuk mengerjai keponakannya. "Kalau Om nyuruh Senja nyium Om, emang Senja mau?" Tantang Krisna.
"Cium apanya? Bibir kayak tadi ya? Boleh kalau Om mau" Goda Senja. "Cup" "Cup" "Cup" Senja mengecup bibir Krisna tiga kali.
"Haha ciuman bibir yang bener bukan kayak gitu Senja itu mah kecupan doang. Kamu itu anak kecil mana tau" Krisna mengacak acak rambut Senja.
"Senja tau kok Om Kiss" Goda Senja, dia langsung mencium bibir Krisna, dan mengulum bibir bawah Krisna.
Gerakan bibir Senja memang masih kaku, namun dia benar-benar menikmati mengulum bibir bawah dan bibir atas Krisna dengan lembut. "Gini kan Om? Gampang begini mah Senja belajar dari film yang Senja tonton. Udah ya Om, Senja mau kerja dulu."
Senja berdiri, lalu melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Krisna "Bye Om Kiss, mmmuuaaahhhh." Goda Senja lalu dia menutup pintu ruangan Krisna.
Suara pintu yang tertutup menyadarkan Krisna kembali, ya Krisna mematung ketika dia di cium secara basah dan lembut oleh keponakannya sendiri. Lagi, dia tak percaya keponakannya itu semakin nekat kepadanya, meski dia memang Om angkatnya tentu saja ini tidak benar. Apalagi saat ini merek sedang di kantor, dan sudah mulai jam kerja.
"Senja, apa yang kau lakukan tadi. Kau mencumbu Om mu sendiri, ah sialan. Kau bahkan belum tau kalau aku Om angkatmu, bagaimana kalau kau tau aku ini Om angkatmu" Gumam Krisna, dia mengacak acak rambutnya sendiri karena merasa frustasi.
Ya Krisna frustasi karena lagi-lagi Senja, keponakannya sendiri yang dapat membuatnya bergairah. Hingga sesuatu yang dicelananya terbangun dan minta beraksi. "Lama-lama aku memang bisa gila dekat sama Senja, untunglah aku pergi dari rumah itu" Krisna menarik nafasnya dalam-dalam.
Sementara itu wajah Senja tampak ceria dan semangat. Dia berulang kali mengigit bibirnya, kini misi mencium Om tercintanya sudah tercapai. Selanjutnya akan ada misi baru lagi yang dia akan lakukan.
Lagi dia senyum-senyum sendiri di depan komputernya sambil mengerjakan tugasnya. Kesucian bibirnya kini telah resmi di berikan kepada Om nya sendiri, ah tidak lebih tepatnya Om angkatnya.
"Enak juga ya ciuman sama Om Kiss, ah kenapa gak dari dulu aja sih? Sayang banget kenapa Om Kiss pindah rumah. Harusnya Om Kiss tetep tinggal bareng Senja" Gumam Senja dalam hati.
Ya Krisna pindah dari rumah orang tua Senja sejak 3 tahun yang lalu, tepatnya saat Senja lulus SMA. Meski masih di kabupaten yang sama dan jarak diantara rumah mereka hanya 5 menit kalau berjalan kaki, itu benar-benar membuat Senja sedih dari dulu sampai sekarang. Dia tak tau apa alasannya Krisna memilih pindah rumah, padahal alasannya adalah dia sendiri, Senja yang nakal!.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Nyimas Aksara
Halo teman Senja Krisna, jangan lupa di like dan juga vote ya. yuk semangatin author Nyimas biar semangat up terus. Senja Krisna up setiap jam 19.00 ya, selamat membaca, semoga kalian suka
2024-02-18
0