Ch 04. Hampir Mati

"BANGGG...AWASSS!!"

Fasya berteriak keras sambil berlari kearah Fixy tanpa memikirkan bahaya yang tepat didepan mata. Dia terus berlari sembari memanggil nama Fixy agar tersadar dari lamunannya.

"BANG!! OII!!"

Fixy akhirnya tersadar setelah mendengar teriakan-teriakan Fasya.

'Sial... Aku ceroboh!!"

Fixy panik dan mencoba berusaha lebih keras agar terlepas dari tugu itu, namun tetap tidak ada hasil.

"He-hei... Apa yang kau lakukan?! Mundur!! Jangan kesini!!"

Fixy berteriak keras namun tidak dihiraukan oleh Fasya.

Fasya yang semakin dekat dengan Fixy, semakin membuat Fixy panik. Fixy mencoba lagi dan lagi untuk melepaskan diri dengan sekuat tenaganya.

"UUAAAAGGHHHH!!! LE... PAS... LAHHHH... SIALANN...!!"

Usahanya kali ini membuahkan hasil, Fixy bisa melepaskan diri, namun terjatuh. Fixy bergegas bangun dan berlari ke arah Fasya lalu mendorongnya.

Kapal itu sudah tepat berada di samping Fixy, dan hanya berjarak beberapa meter saja.

BRUUKKK...... CRAAACKKK!!

Jatuhnya Kapal itu membuat Fixy terpental karena dia tak sempat berlari jauh, namun Fasya terselamatkan karena dia terdorong cukup jauh sehingga dia tidak terluka parah.

"AAACCKKHHHH..."

Meskipun tidak sepenuhnya tertabrak oleh kapalnya - atau lebih tepatnya tertabrak oleh sayap dari kapal itu.

Jerit Fixy kesakitan yang terpental jauh dan menabrak batu, tak cukup disitu luka Fixy, dia juga terkena beberapa serpihan dari batu-batu yang hancur akibat jatuhnya Kapal tadi, sehingga membuat pakainya robek-robek dan tak layak pakai.

'Si-sialan...'

Fixy berusaha menutupi dirinya menggunakan kedua tangannya.

Teman-teman Fixy yang tadi hanya melihat dan tidak berani bertindak, sekarang mereka berlari menghampiri Fasya yang terjatuh.

Sementara Fasya yang terjatuh langsung bangun dan menghampiri Fixy yang tengah terduduk lemas dan berlumuran darah.

"Ba-bang Fiii..."

Kedua kaki Fasya tidak kuat menopang tubuhnya lagi saat berada di dekat Fixy, ia terduduk lemas.

"Cepat kita bantu Fixy!"

Fano yang tadi mengikuti Fasya berlari, bergegas mendekat ke Fixy untuk membantunya.

"He-hei! Apa yang harus kita lakukan?!"

Nara bertanya dengan nada panik karena melihat banyak darah di tubuh Fixy.

"Ba-bantu lah... A-apa lagi memangnya?!"

Arsya mencoba tetap tegar seperti Fano dan menghampiri Fixy.

Arthur tanpa banyak omong langsung membantu Fixy berdiri untuk mencari posisi yang tepat.

"Ah-aww... Tu-tunggu... Aku. Bisa."

Fixy mencoba mendudukkan badannya dengan posisi yang pas.

"Bang..."

"Kenapa tidak lari bersama aja tadi, kenapa harus Abang yang kena sendirian... Harusnya tadi bisa kita lari kan-"

Fasya tidak sempat melanjutkan perkataannya dan dipotong oleh Fixy.

"Gadis bodoh... Jika aku tadi tidak mendorongmu, maka kau akan jadi seperti ini..."

Fixy tersenyum kecil sambil berusaha mengangkat kedua tangannya berniat menunjukkan kondisi tubuhnya.

"Lagian juga aku tidak apa-apa... Lihat aku bisa berdiri."

Fixy mencoba berdiri, namun dihentikan paksa oleh Arthur dan Arsya.

"Bisa berdiri jidatmu..."

Dengan geram Arsya berkata, sementara Arthur hanya diam dan menatap tajam Fixy.

"He-hehe..."

Fixy hanya tertawa kecil menanggapinya.

Di situasi yang mengkhawatirkan itu, Fixy masih sempat-sempatnya bercanda.

"Hadeh... Untunglah kau masih selamat Fi... Kau juga Fasya... Kenapa bertindak gegabah tadi... Untung Fixy mendorongmu... Kalau tidak bagaimana jadinya nanti..."

Kata Fano sambil menggelengkan kepalanya.

"Iya tuh bang Fixy, bisa-bisanya lohh..."

Fixy menatap sinis Fasya sebentar, lalu berkata:

"Iya, iya maaf...Yang terpenting sekarang kita cari tau dulu tentang kapal itu."

Fixy menunjuk ke kapal yang terdampar tidak jauh dari mereka berada. Arsya sempat menyangkalnya, begitu juga dengan yang lainnya.

"Lihatlah kondisimu sekarang bang...Bukannya mikirin diri sendiri malah makin penasaran sama Kapal yang jelas-jelas hampir membunuhmu!"

Mendengar itu Fixy tersenyum kecil dan menggaruk-garuk kepalanya. "Hehe... Namanya juga penasaran..."

"Aku penasaran karena bentuknya tidak sederhana. Apa kalian bisa lihat kedua sayap itu? Apakah tidak aneh jika kapal memiliki dua sayap dan muncul dari langit yang terbelah..."

Fixy berhenti sejenak, lalu melanjutkan penjelasannya.

"Seingatku hanya ada di komik atau novel-novel saja yang seperti itu... Juga, melihat portal yang terbelah saat aku menyentuh tugunya... Sepertinya mereka terhubung oleh sesuatu!"

Fixy tidak mengatakan yang sebenarnya meskipun dia tau bahwa cincinnya lah yang menyebabkan hal itu.

'Jika aku bilang yang sebenernya, mereka akan menganggap ku aneh... Dan pasti akan bilang "Kau terlalu banyak membaca komik..." kata-kata membosankan itu pasti akan keluar dari mulut mereka... Yah, aku rasa begini sudah cukup.'

Mendengar penjelasan Fixy, mereka jadi berpikir-pikir akan yang Fixy katakan. Meskipun sedikit masuk akal, namun mereka tidak bisa gegabah dan langsung memutuskan untuk menyelidiki kapal itu karena bisa jadi bahaya lain akan terjadi.

"Kau tidak ada kapoknya yah!"

Sindir Nara ditujukan ke Fixy.

Fixy hanya mengangkat bahu dan alisnya.

"Hei, bang... Apa sungguh tidak sakit? Bukankah luka itu cukup parah?"

Bisik Fasya di tengah yang lainnya tengah mengamati kapal itu.

"Tentu saja! Ini bukan masalah besar. Tenang saja."

Kata Fixy sambil menepuk-nepuk pundak Fasya.

Sesaat Fixy seolah merasakan ada sesuatu yang bergerak dan dia reflek menoleh ke arah kapal yang menabraknya tadi.

Terpopuler

Comments

Mashiro Shiina

Mashiro Shiina

ceritanya jagat banget thor, author harus lanjutin!

2024-02-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!