Episode 5

JANGAN LUPA LIKE

KOMEN

VOTE

HADIAH

KASIH PENILAIAN JUGA YAH HEHE🥰🥰🥰

Aleyya di antar ke apartemen di bawah naungan Keluarga Winaldy yang Kenan jalankan.

Aleyya di bawa ke apartemen khusus bahkan kamar itu hanya Kenan seorang yang bisa memakainya.

Aleyya berdiri di tengah-tengah ruangan itu sambil menatap setiap sudut ruangan.

"Nona, jika anda memerlukan apa-apa, katakan saja melalu telpon apartemen ini, jangan sungkan" Ucap pelayan yang membawakan semua barang-barang Aleyya.

"Baiklah" Ucap Aleyya paham.

"Apakah aku akan tinggal di sini sendirian? " Tanya Aleyya.

"Iyah Nona, kata tuan Juan seperti itu, Tuan muda Kenan akan tetap tinggal di mansion" Jawabnya dan Aleyya terdiam sambil tertunduk.

"Apakah ada pertanyaan lain Nona? " Katanya.

"Tidak ada, kamu bisa pergi, tapi bisakah 2 jam lagi siapkan saya air hangat dan juga pijat" Ucap Aleyya.

"Baik Nona" Jawabnya lalu pergi meninggalkan aleyya sendiri.

"Apa yang sudah terjadi sebenarnya? Bagaimana bisa Musa menghilang dan malah Kenan yang menjadi suamiku" Ucap Aleyya yang masih memikirkan itu.

Aleyya menghempaskan tubuhnya ke sofa, dia menatap langit ruangan itu.

"Aku harus menghubungi asisten ku, karena hanya dia yang bisa membuat ku tenang" Ucap Aleyya lalu dia menelpon seseorang lewat ponselnya.

"Datangi aku sekarang" Ucap Aleyya. lalu mematikan ponselnya, dia juga mengirim alamat apartemen nya.

Disisi Kenan.

"Tuan kau yakin ingin menempatkan Nona Aleyya di apartemen sendiri? " Tanya Juan.

"Memangnya kenapa? Aku tidak akan mau menerima orang asing ke dalam mansion ku" Jawab Kenan tegas.

"Nona Aleyya orang tidak bisa di tinggal sendirian, dia akan mengalami kecemasan berlebihan dan juga dia memiliki insomnia yang akut" Ucap Juan.

"Apa perduliku"Jawab Kenan yang menang tidak perduli bagaimana Aleyya.

" Nona Aleyya pernah hampir mati karena melukai dirinya sendiri "Ucap Juan wajah serius.

"Saya harus apa Juan? Jika dia mau saya mengharapkan apa? " Ujar Kenan.

"Saya sudah biarkan dia tinggal di apartemen milik ku pribadi, semua kebutuhan nya pasti terpenuhi disana" Sambungnya.

"Dia hanya sandera di mataku Juan! jadi jangan berharap aku akan mengistimewakan nya walaupun status nya adalah istriku" Ucap Kenan penuh penekanan.

"Baik Tuan" Ucap Juan mengiyakan.

"Saya permisi" Ucap Juan meninggal kan tempat kerjanya Kenan.

Kenan melepaskan jaketnya lalu meletakkan nya di meja kerjanya lalu duduk di kursi.

"Memiliki kecemasan yang berlebihan? bukankah itu ciri-ciri orang...... " Ucap Kenan sengaja di potong.

"Tapi bagaimana bisa kaka ingin menjadikan nya istri? " Ucap Kenan heran.

"Ahhh karena ambisi ku untuk menyaingi kaka malah aku yang susah sendiri" Ucapnya sambil memijat pangkal hidungnya.

"Lebih baik aku membaca buku, karena hanya membuku aku bisa tenang" Ucapnya lalu berjalan mendekati lemari di mana buku-buku tersusun rapi di sana.

Disisi Aleyya.

Aleyya sedang tiduran di sofa berbantalkan paha seseorang pria.

Pria itu bernama Wildan Giri, dia adalah asisten nya Aleyya.

Pekerjaan Aleyya adalah Pelukis yang lumayan di kenal di kota besar dan Wildan lah yang selalu menemani nya tapi kemarin dia menghilang karena dia sibuk menjaga ibunya yang sakit.

"Ada apa Nona? kenapa kau memanggil ku tapi tidak berbicara apapun hmm? " Tanya Wildan lembut pada Aleyya.

"Aku tidak ingin berbicara apapun karena aku hanya butuh kamu sekarang" Ucap Aleyya.

"Kau sekarang sudah menjadi istri orang Nona, apakah pantas bersikap seperti ini pada ku? " Ucap Wildan.

Aleyya yang tadi memejamkan matanya dan langsung membuka matanya menatap Wildan.

"Kamu tidak suka aku seperti ini? Apakah kamu ingin pergi meninggalkan ku? " Ucap Aleyya dengan nada tinggi.

"Tidak Nona, aku hanya mengingatkan mu" Jawab Wildan masih dengan nada lembut.

"Kenapa hanya kamu yang selalu bisa berbicara setenang dan selembut itu pada ku" Ucap Aleyya.

"Tetaplah di sisiku Wildan, walaupun apapun status ku, karena aku tidak mau sendiri sekarang" Ucap Aleyya lagi dengan sorot mata menyiratkan kesedihan.

"Tuan Musa kenapa selalu sibuk? bahkan dia juga membayar ku hanya untuk terus menemani mu" Ucap Wildan.

Aleyya memejamkan matanya lalu memiringkan tubuhnya.

"Bukankah tadi hari bahagia mu? kenapa sekarang kamu seperti orang yang menyimpan kesedihan? " Tanya Wildan.

"Siapa sangka aku akan jadi istri Kenan bukan Musa" Batin Aleyya.

"Aku hanya ingin tidur dengan aman malam ini tanpa memikirkan apapun malam ini" Ucap Aleyya.

"Baiklah, aku akan menjaga mu Nona ku" Ucap Wildan lembut.

Disisi Kenan.

Dia tersenyum menyeringai melihat sesuatu dari laptopnya.

"Benarkah ini? Dia menyimpan laki-laki disisinya? apakah kaka tahu tentang itu" Ucap Kenan dia tersenyum tipis.

Kenan memikirkan ucapan Juan makanya dia memeriksa CCTV kamar apartemen nya ternyata dia menemukan Aleyya sedang tiduran dengan nyaman dipangkuan seorang pria.

"Aku jadi penasaran dengan sandera ku ini, dia terlalu bebas untuk di sebut sandera" Ucap Kenan lalu dia tersenyum entah apa yang di pikirkan sekarang.

Ke esokan hari nya.

Wildan menatap Aleyya yang masih tertidur di ranjang sedangkan di duduk di kursi sambil melipat tangannya di dada.

"Aku terus menangis sampai subuh, apa yang kau pikirkan Nona?Apa yang sudah terjadi" Ucap Wildan sambil menatap Aleyya, lalu dia mengelus wajah Aleyya dengan lembut.

"Kenapa kau terus mempertahankan Musa itu? padahal dia lah biang masalah mu" Ucap Wildan lagi.

Ponsel Aleyya berdering tanda pesan masuk dan Wildan yang membuka pesan itu.

+6288888....

Selamat pagi Nona Aleyya...

Aku Juan..

Tuan menyuruhmu untuk datang ke mansion nanti siang, karena beliau ingin ada yang di bicarakan dengan mu.

"Juan? Apakah ini asisten nya Musa? sesibuk itu kah dia sampai menyuruh asisten nya untuk menghubungi istri sendiri" Batin Wildan dan dia juga bingung.

Aleyya membuka matanya dan dia tersenyum melihat Wildan ada di sampingnya.

"Kau sudah bangun? " Tanya Wildan dan dia duduk sambil menganggukkan kepalanya.

"Itu kan ponsel ku? ada apa? " Tanya Aleyya.

"Ada orang yang bernama Juan mengirimi pesan, dia bilang jika kau harus menemui Tuan nya nanti siang" Jawab Wildan.

"Baiklah" Ucap Aleyya mengiyakan saja.

"Kau harus ikut Wildan" Ucap Aleyya.

"Iyah Nona" Jawab Wildan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!