JANGAN LUPA LIKE
KOMEN
VOTE
HADIAH
KASIH PENILAIAN JUGA YAH HEHE🥰🥰🥰
Disisi lain.
Seorang perempuan sedang berdiri dengan tangan di belakang tubuhnya, dia tersenyum dengan bangga melihat ruangan yang sebentar lagi akan dia gunakan untuk pernikahan nya.
Ruangan Gedung yang semuanya kosong sekarang menjadi sangat menawan karena di hiasi dengan bunga-bunga dan juga perlengkapan yang lainnya.
"Benarkah ini? sebentar lagi aku akan menikah dengan nya" Ucapnya sambil tersenyum manis.
Seseorang datang, dia berdiri di belakang perempuan itu berdiri.
"Nona! sebentar lagi Tuan akan datang, bisakah anda ke Villa sekarang" Ucapnya.
"Dia datang? kenapa tidak memberitahu ku? ah dia itu selalu saja membuat ku kaget dengan kehadiran nya yang seperti jailangkung" Ucap Nya lalu dia pergi dengan laki-laki yang memberi kabar tadi menuju Villa.
Kurang dari 30 menit dia sampai di Villa, dia turun dari mobil lalu dia melihat mobil yang sudah terparkir di samping mobilnya.
Dia menyeringitkan dahinya karena melihat mobil yang nampak bukan milik calon suaminya.
"Plat mobilnya memang miliknya tapi kenapa bukan mobil kesayangan nya yang dia gunakan? apa masuk bengkel?" Tanya nya pada dirinya sendiri, Dia tidak mau ambil pusing dengan mobil itu lalu buru-buru berjalan karena memang tidak sabar menemui calon suaminya.
Dia masuk melalui pintu utama dan dia sudah melihat laki-laki bertubuh tinggi dengan pakaian sangat rapi sedang berdiri sambil membelakangi nya.
"Musaaa! " Panggilnya lalu berlari kecil mendekati nya.
Laki-laki itu menoleh dan dia tersenyum melihat wanita yang berlari menujunya.
"Etttz hentikan langkah mu itu" Ucapnya dengan serius dan hanya tinggal 2 langkah lagi perempuan itu sudah bisa memeluk Musa.
"Kenapa memanggil nama ku? apa kamu sedang marah pada ku? kesalahan apa yang aku lakukan hari ini sampai kamu memanggilku seperti itu? padahal kita baru bertemu" Tanya Musa pada perempuan yang berdiri sambil melongak menatapnya.
"Siapa suruh datang tidak memberi kabar pada ku" Jawabnya dengan manyun.
"Itu hal sepele"Ujar Musa dan dia melipat tangannya sambil menatap kearah lain, dia ngambek pada Musa sekarang.
" Kamu sudah mencek semuanya kan? bagaimana? apa kamu puas dengan desain yang kamu impikan itu"Tanya Musa mengalihkan pembicaraan.
Musa selalu seperti itu, dia tahu jika calon istrinya ini sedang ngambek padanya tapi dia tidak mau mengambil pusing karena perempuan yang di hadapannya ini selalu lupa apa yang sudah membuat ngambek jadinya Musa selalu menyepelekan nya, padahal mereka sebentar lagi akan menjadi suami istrinya.
REGIN ALEYYA MOZA itulah nama perempuan yang memiliki rambut panjang luruh sepinggang, memliki tubuh langsing dan tubuh ramping berserta putih susu, dia sudah sangat cantik memiliki bibir tipis, wajahnya Tirus dan paling yang membuat Musa selalu suka menatap Aleyya adalah matanya yang berwarna coklat indah.
"Bagus! " Jawabnya dengan malas.
"Masih ngambek? mau jalan-jalan sebentar atau meminum teh di balkon kamar? " Tanya Musa membujuk Aleyya.
Aleyya menatap Musa sebentar lalu melengos pergi begitu saja.
Musa tertawa kecil lalu mengikuti calon istrinya itu.
Musa meraih tangan Aleyya dan dia berhasil, tubuh Aleyya yang awal membelakangi Musa sekarang langsung menghadap ke Musa yang ada di belakangnya.
"Ayolah jangan seperti anak kecil lagi" Ucap Musa.
"Pernikahan kita sudah di depan mata, bagaimana bisa kamu bertingkah seperti anak remaja seperti ini" Ucap Musa lagi.
"Apa kita batalkan saja pernikahan ini" Ucap Musa dan Aleyya langsung menjadi serius.
"Jangan! " Ucap Aleyya dengan cepat.
"Makanya menurut apa kata ku" Ucap Musa dan Aleyya mengangguk paham.
"Ada yang ingin tanyakan padamu" Ucap Aleyya dengan ragu.
"Apa? " Kata Musa.
"Kenapa kamu tidak memakai mobil kesayangan kamu? bukankah mobil yang selalu kamu gunakan itu seperti identitas mu"Tanya Aleyya serius.
" Si brengsek itu meledakkan mobil ku tadi malam. jadinya aku harus menggunakan mobil cadangan untuk kesini "Jawab Musa wajahnya juga terlihat kesal.
" Kapan kamu dan dia akan berbaikan? sudah hampir 5 tahun lebih kalian tidak pernah akur bahkan saling ingin membunuh "Ucap Aleyya dengan tatapan khawatir karena dia takut jika Musa akan kenapa-kenapa.
" Tidak akan pernah berbaikan, ingat ucapan ku"Jawab Musa dengan serius lalu malah meninggalkan Aleyya disana.
"Semoga di pernikahan ku ini, dia datang, aku sangat ingin melihat bagaimana seorang Kenan" Ucap Aleyya seperti ada rasa kagum ketika menyebut kan nama Kenan.
Aleyya sudah memiliki hubungan dengan Musa lebih dari 3 tahun, tapi selama itu juga dia tidak pernah melihat Kenan adik kandung dari Musa sebab Aleyya tidak pernah ikut dalam acara keluarga Musa di karenakan Musa sudah di keluarkan dari keluarga Winaldy.
Disisi Kenan.
Kenan sedang duduk teras penginapan yang udaranya sangat lah sejuk membuat nya sangat nyaman berlama-lama disana sambil melamun.
Juan datang sambil membawa beberapa buku yang di pinta Kenan untuk dia baca.
"Juannnn" Panggil Kenan dengan sedikit rendah dan Juan menatap dengan serius laki-laki muda yang menjadi bos nya selama bertahun-tahun lebih.
"Aku duduk disini hampir 2 jam lamanya dan sudah 3 buku tebal aku selesaikan selama itu, tapi semua ini hanya pelarian dari rasa kesepian ku" Ucap Kenan dan Juan mengambil satu buku yang sudah di baca oleh Kenan.
"Maafkan aku... karena belum bisa menemukan Nona Alexa sampai sekarang" Ucap Juan dengan nada bersalah.
"Perempuan itu menghilang begitu saja ketika putriku berumur satu minggu" Ucap Kenan.
"Aku akan tetap mencarinya Tuan" Ucap Juan dengan nada yakin.
"Tapi tetap saja, jika Alexa bisa kita temukan, Alika tidak akan bisa kembali ke kita" Ucap Kenan dari sorot matanya Kenan terlihat ada kesedihan mendalam.
Juan diam sambil menatap bos nya, Juan tahu bagaimana Kenan dulu, dia pasti akan mengamuk bahkan membunuh orang lain jika dia teringat kejadian 2 tahun yang lalu, kejadian dimana Alika putri Kenan meninggal dalam kecelakaan.
Kenan selalu meluapkan emosi nya dengan membunuh dan menghancurkan apapun yang ada di sekitar nya, dia juga tidak segan melukai dirinya sendiri.
Tapi Kenan tidak pernah menangis kecuali pas dia melihat Alika putrinya di temukan meninggal.
Hanya dia saat itu Juan melihat jelas Kenan menangis meraung sambil menggendong putrinya dan setelah nya Kenan tidak pernah lagi menangis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments