JANGAN LUPA LIKE
KOMEN
VOTE
HADIAH
KASIH PENILAIAN JUGA YAH HEHE🥰🥰🥰
Aleyya sedang ada di kamarnya, dia berdiri sambil menatap gaun yang akan di kenakan nanti.
Gaun bernuansa putih yang di rancang sesuai kemauannya sendiri.
"Seperti nya menatap gaun pernikahan ku tidak akan pernah membuat ku bosan, lebih aku keluar sebentar mencari angin" Ucap Aleyya lalu dia mengikat rambutnya dengan gaya messy bund.
Aleyya sudah ingin keluar pintu utamanya Villa dan dia bertemu Musa yang baru saja datang dari luar.
"Darimana kamu? " Tanya Aleyya pada Musa.
"Aku merokok sebentar tapi aku sudah mengantuk" Ucap Musa.
"Kamu mau kemana? " Tanya Musa yang melihat Aleyya akan pergi.
"Aku mau cari angin sebentar" Jawab Aleyya.
"Oh iyah tadi aku dengar kata remaja yang ada disini, tidak jauh dari sini ada acara kembang api, kamu datang saja kesana" Ucap Musa.
"Sendiri? kita berdua yuk" Ajak Aleyya dengan semangat.
"Aku sudah bilang tadi! jika aku mengantuk, kamu pergi saja sendiri, aku akan menyuruh pengawal buat jaga kamu, jangan manja" Ucap Musa dengan ketus pada Aleyya.
Aleyya mengangguk tanda paham apa yang di ucapkan Musa.
Musa pergi masuk sedangkan Aleyya pergi keluar Villa, mereka tidur di kamar yang berbeda tapi berseberangan.
Aleyya berjalan di kawal 2 pengawal, tempat kembang api nya tidak jauh jadinya dia berjalan kaki saja sekalian olahraga.
Suasana hatinya Aleyya kurang baik karena sikap Musa yang begitu tadi pada nya.
"Dia selalu menyepelekan ku, tapi entah kenapa aku malah mau menikah dengan nya" Batin Aleyya.
Disisi lain.
Kenan dan Juan datang ke tempat kembang api yang sama dengan Aleyya.
"Juan apakah kamu memiliki masker? " Tanya Kenan berbisik.
"Aku selalu membawanya" Jawab Juan sambil menyerahkan pada Kenan.
"Kau selalu bisa di andalkan" Puji Kenan pada asistennya itu.
"Aku mengerti, kau memiliki wajah yang tampan jadinya kau selalu menjadi pusat perhatian, apalagi dia ramai ini" Ucap Juan.
"Diamlah! kau ini memang tidak bisa di puji pasti akan cerewet" Ucap Kenan mengomel.
"Tadi memuji ku sekarang mengakatai ku" Omel Juan pelan dan Kenan tidak mendengar apapun.
Kenan diam berdiri dengan tangan masuk kedalam kantong celananya.
Juan menoleh ke belakang karena Kenan ada di belakang.
"Tuan kenapa diam? apa kau baru saja melihat wanita cantik? " Goda Juan pada tuannya.
"Disini banyak anak kecil" Ucap Kenan pelan.
"Memangnya kenapa? mau ku belikan gula kapas atau ice krim? " Tanya Juan.
Kenan diam sambil menghela nafasnya dengan berat.
Kenan berjalan meninggalkan Juan begitu saja tapi dia mengikuti nya.
"Dia mau apa" Ucap Juan heran.
Juan menarik bajunya Kenan dan dia menghentikan langkahnya.
"Pakailah ini" Ucap Juan, dia menyuruh Kenan memakai kacamata hitam.
"Kau memiliki mata yang sama dengan kaka mu, saya takut ada anak buahnya di sini berkeliaran" Ucap Juan dan Kenan mengambil kacamata itu lalu memasangnya, wajah Kenan sudah tertutup sempurna.
Kenan memiliki mata yang indah berwarna hitam dilengkapi alis yang tebal.
Kenan menghentikan langkahnya di tempat tukang permen kapas dan Juan sangat terkejut dengan apa yang dia lihat.
"Kau membeli permen kapas? " Ujar Juan tak percaya.
"Bayarkan" Suruh Kenan lalu dia pergi, Juan membayar nya lalu mengikuti Kenan lagi.
Kenan berjalan sambil menatap permen itu bahkan seperti ada sesuatu di permen itu.
"Hey Juan" Panggil Kenan dan Juan langsung mendekati bos nya.
"Iyah Tuan" Jawab Juan.
"Lihatlah gambar permen ini" Suruh Kenan dan Juan menatap gambar permen itu dengan teliti.
"Gambar apa? " Tanya Kenan.
"Babi" Jawab Juan.
"Mirip dengan mu kan" Ucap Kenan dengan santainya.
"Babi yang imut" Ucap Juan dengan senyum palsu.
Kenan melanjutkan langkahnya lagi dan Juan menatap kesal pada bos nya itu karena sudah kemiripkannya dengan gambar yang ada di permen itu.
Disisi Aleyya.
Dia berjalan sambil menatap sekitar dan dia berpasangan dengan Kenan.
Kenan melewati Aleyya begitu saja sedangkan Juan melotot melihat Aleyya.
"Nona Aleyya" Batin Juan.
Kenan masih tetap berjalan sambil memegang permen yang dia beli tadi tanpa memperhatikan sekitar.
"Acara kembang api nya akan di mulai" Teriak seseorang.
Kenan berdiri dengan Juan di sampingnya, kacamata hitam nya sudah berpindah tempat, ada di atas rambutnya sedangkan maskernya tadi ada di bawah dagu, Kenan asik memakan permen kapas nya tadi.
"Kau mau? " Tawar Kenan.
"Yaaa" Ucap Juan sudah ingin mengambil permen itu tapi Kenan menjauhkannya.
"Ah iyah aku lupa, jika tidak etis memakan kembaran" Ucap Kenan dengan santainya.
"Kembaran? artinya aku manis Tuan" Ucap Juan dengan salah tingkah.
Kenan tidak menjawab tapi dia menunjukkan gambar babi tadi ke Juan sambil menunjuknya.
Juan langsung cemberut karena ulah Kenan.
"Ditempat ramai kau selalu berusaha untuk tidak menjadi orang yang menyedihkan tapi ketika kau sendiri, kau bahkan lebih menyedihkan dari kisah akhir kapal Titanic yang tenggelam" Batin Juan.
Sritttttt Duarrrrr....... (Langit malam seketika indah karena kembang api berterbangan di atas nya).
Semua orang bertepuk tangan kecuali Kenan, dia berdiri mematung sambil menatap langit.
"Alika andai kamu masih hidup pasti kita akan menyaksikan ini bersama cantikk" Batin Kenan.
Disisi Aleyya.
Bertepuk tangan dengan gaya elegant karena dia memang selalu di larang oleh Musa untuk terlalu berlebihan.
"Apa menyenangkan nya, melihat kembang api seperti ini sendirian? calon suamiku malah memilih tidur ketimbang menemani ku" Batin Aleyya.
"Tapi bagaimana pun, Musa adalah pahlawan di mata ku" Tambahnya.
Acara kembang api itu selesai, Aleyya merasa tidak ada yang istimewa dari kembang api itu.
Dia tetap saja merasa kosong padahal melihat kembang api hampir 1 jam lamanya.
Aleyya berjalan di belakang Kenan dan Juan yang sedang berbicara.
"Kenapa kau diam? " Ucap Kenan karena Juan memang diam saja sejak kembang api selesai.
"Aku kesal, kau memakan habis kembaran ku" Jawab Juan membuat Kenan tersenyum.
"Benarkah? haruskah kau menunggu buang air besar nanti" Ucap Kenan.
"Untuk apa? " Tanya Juan bingung.
"Agar bisa menemui kembaran mu kembali" Jawab Kenan dan Juan membuang muka nya tak mau menatap Kenan.
"Kau lebih sering bicara sekarang" Ucap Juan.
"Aku sering diam karena sedang berpikir" Ucap Kenan.
"Benarkah? apakah otak mu bekerja" Ucap Juan dan Kenan langsung menatapnya dengan datar.
"Kau curang, ketika aku membalas mu pasti tatapan itu yang kau keluarkan, aku kan jadi ciut" Ucap Juan yang memang tidak berani pada Kenan jika mengeluarkan tatapan mautnya.
Aleyya tertawa kecil mendengar kan pembicaraan Kenan dan Juan, mereka tidak menyadari jika sejak tadi aleyya ada di belakang mereka..
Aleyya harus berpisah dengan mereka berdua, sebab jalan Villa nya Aleyya berbeda dengan penginapan nya Kenan.
"Mereka lucu sekali" Ucap Aleyya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments