Satu jam Berlalu dengan Sekejab. Rudy dan Tuan Mutou datang bersama-sama ke ruang wawancara. wawancara peserta lain telah usai dan didalam ruangan ada tambahan lagi tiga orang selain tuan tsukishima dan nona Qing Xu.
"Peserta Rudy, Tuan Mutou, apa kalian sudah menyelesaikan pekerjaan kalian? "
Rudy dan Tuan Mutou mengangguk secara bersamaan dan tuan Mutoi maju terlebih dahulu.
"Nona Qing, ini adalah dongeng terbaruku, monyet cerdas. dongeng ini sangat cocok dengan anak-anak yang bertingkah lucu"
tuan mutou tampaknya berani menantang Rudy juga ada sebabnya. sepertinya dia telah menyiapkan dongeng ini untuk waktu yang lama dan memanfaatkan situasi ini untuk mempromosikan dongengnya.
nampaknya dia memiliki pemikiran yang sama dengan Rudy. namun sayangnya dia tidak tahu siapa yang dia lawan.
"Baiklah, agar adil, aku sudah meminta Hyerin membacakan ceritanya untuk orang dengar. Hyerin, kemarilah... "
Qing Xu meminta seorang gadis datang dan mulai membacakan dongeng tuan mutou. begitu hyerin membacanya, semua segera merasa hambar.
Ceritanya terasa seperti yang dikomentari Rudy sebelumnya. semua merasa tidak ada impak yang diberikan atau mungkin perasaan tergugah untuk terus mendengarkan tapi inilah dongeng di dunia ini pada umumnya.
"Terimakasih... "
Hyerin akhirnya menyelesaikan pembacaan dongeng milik tuan Mutou.
"Baiklah, untuk penilaiannya, biarkan aku yang memberi penilaian sebagai ketua Kidsflix. Namun, dalam penilaianku, aku tetap akan berdiskusi dengan teman-teman di sini"
Setelah mengatakan itu, Qing Xu mengumpulkan orang-orang di dalam ruangan dan mendiskusikan nilainya. Rudy tahu tujuan nona Qing Xu sebenarnya adalah untuk menurunkan kemungkinan keberpihakan. akhirnya mereka mendapatkan keputusan yang cocok dan valid.
"Baiklah, setelah diskusi, kami sepakat memberikan nilai 7 untuk tuan Mutou"
Dengan pengumuman itu, tuan Mutou menjadi sedikit kecewa karena dia berharap akan mendapatkan penilaian yang bagus. bagaimanapun, dia adalah penulis ulung.
"Selanjutnya, peserta Rudy. Serahkan hasil kerjamu"
Nona Qing Xu meminta Rudy menyerahkan dongengnya pada Hyerin. Hyerin mulai membaca dan mendapati itu berjudul 'itik buruk rupa'. Dia mulai membaca dengan serius dengan mata yang sedikit terkejut.
Semua orang melihat hyerin dengan rasa kebingungan.
Kenapa dia begitu serius?
Apakah ceritanya sebagus itu?
Semua menjadi penasaran dengan tingkah hyerin.
"Uhumm... aku akan segera membacakannya"
Hyerin tampak malu karena dia terlalu fokus membaca.
Dia mulai membacakan cerita mengenai itik buruk rupa.
......................
Di sebuah desa di dekat sungai, hiduplah keluarga bebek. Ada Pak Bebek, Ibu Bebek, dan telur-telur bebek yang sedang dierami. Pak Bebek sangat senang saat telur-telur yang telah dierami lbu Bebek menetas satu per satu.
“Kwekk… Kwekk… Kwekk…” bunyi anak-anak bebek yang telah menetas dari telur. Wah. suasana rumah mereka menjadi amat ramai.
Pak Bebek dan Ibu Bebek sangat menyayangi bebek-bebek kecil yang baru menetas itu. Namun sayang, telur bebek yang terakhir menetas ternyata berbeda dari saudara-saudaranya.
“Ooorrkk…. Ooorrkk…” begitu bunyi anak bebek yang terakhir.
“Mengapa yang terakhir menetas sangat berbeda suaranya denganku?” tanya Pak Bebek dengan penuh keheranan.
“Mungkin karena dia baru menetas, makanya jadi berbeda,” jawab Ibu Bebek.
Tetapi, perbedaannya terlalu mencolok. lbu Bebek dan Pak Bebek memiliki warna tubuh kuning keemasan dan berparuh oranye. Sedangkan anak bebek yang terakhir ini memiliki bulu yang hitam dan berparuh cokelat. Wajahnya pun tak secantik saudaranya.
Pak Bebek amat marah. Dia mengira bahwa anak bebek yang terakhir adalah hasil hubungan lbu Bebek dengan hewan Iainnya. Karena kemarahannya itu, Pak Bebek pergi meninggalkan keluarganya. Semua bebek kecil sedih dan menangis.
Karena ditinggalkan Pak Bebek, Ibu Bebek menjadi kesal. Saat menyusuri hutan, dia membiarkan bebek kecil buruk rupa itu tertinggal jauh. Saudara-saudara bebek kecil pun terus mencerca si bebek kecil. Bahkan, lbu Bebek tidak mau mengakui si bebek kecil buruk rupa sebagai anaknya.
Sungguh malang nasib bebek kecil buruk rupa itu. Dia tidak bisa berenang. Dia ditinggalkan begitu saja oleh Ibu Bebek dan saudara-saudaranya. Hatinya amat sedih dan setiap hari, dia menangis sendirian di tepi sungai.
Tiba-tiba, datang dua ekor bebek yang sama buruk rupanya dengan dirinya. Kedua bebek buruk rupa itu mencoba menghibur bebek kecil yang sedari tadi menangis sendirian.
Tak lama kemudian, datang induk dua bebek tersebut. Ia kebingungan mencari dua anaknya yang tak kunjung pulang. Ketika menemukan anak-anaknya bersama bebek kecil buruk rupa, ia menghampiri bebek kecil.
“Mengapa kamu menangis, makhluk manis?” tanya induk itu.
“Aku tertinggal sendirian di sini. Aku dibiarkan begitu saja oleh indukku, karena aku amat buruk rupa. Aku berbeda dengan saudaraku yang cantik dan pandai berenang,” jawab si bebek kecil sembari menangis tersedu-sedu.
“Wahai makhluk yang manis, tenanglah. Kamu tak perlu bersedih dan berkecil hati,” ucap si induk.
“Tetapi, aku tak punya siapa-siapa lagi sekarang,” ujar si bebek kecil.
“Aku yang akan merawatmu. Semua makhluk diciptakan berbeda. Ibumu dan saudara-saudaramu tidak memiliki apa yang kamu punya. Begitu juga sebaliknya. Kamu tidak memiliki apa yang mereka punya,” jawab si induk dengan penuh rasa sayang dan kelembutan.
“Kamu lihat wajahmu di air sungai itu. Kamu sama seperti anak-anakku. Kamu bukan anak bebek, melainkan anak itik. Saat ini memang rupamu terlihat kurang baik. Tetapi percayalah, setelah kamu tumbuh besar nanti, kamu akan menjadi hewan yang cantik,” jelas si induk yang ternyata adalah induk itik.
Ya, bebek kecil buruk rupa itu adalah itik. Akhirnya, itik kecil tidak lagi bersedih, sebab kini ia telah mendapatkan keluarga baru yang menyayanginya.
"Selesai"
Hyerin mengatakan itu dan mengakhiri dongengannya.
Semua orang hanya terdiam dan terheran-heran dengan cerita dari Rudy. itu hanya selembar kertas dan di bacakan dengan tempo kurang dari lima menit.
Tapi, coba kulik isinya. semua pesan moral ada di dalamnya seperti semua orang spesial dan unik. jelek dimata satu orang belum tentu jelek dimata orang lain.
ini juga mengajari bahkan mereka yang orang tua agar tidak mencela orang lain.
"i-ini.... "
Tuan mutou bahkan tidak bisa mengatakan apa-apa untuk mencela dongeng itu. bahkan sekarang dia sudah mengakui bahwa dia kalah tanpa menunggu pengumuman. sebelum nona Qing Xu berbicara, Mutou langsung memotong.
"Aku kalah. Semuanya, tidak perlu berdiskusi lagi. aku yakin kalian juga sepemahaman denganku. apa yang di kerjakan peserta Rudy benar-benar telah menerobos pemahaman kita semua tentang dongeng"
Dengan postur yang kuyu, tuan mutou membalikkan badan. dia ternyata adalah pria yang gentleman. dia langsung menepati janjinya saat ini dan segera menuju pintu keluar.
"Tunggu sebentar, tuan mutou!!! "
Tak disangka, Rudy tiba-tiba memanggilnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Titin Nurhayati
baguuuus
2024-02-21
0