#1 _ Mata empat dan kencan pertama dimulai!

"Aduh, jangan lari-larian, nanti papahmu bisa marah Lo!" teriak seorang perempuan yang sedang mengurus anak perempuannya dengan memakai Appron membawa pisau daging.

"Papa, mama galak!" teriak anak itu yang melihat papahnya pulang dan langsung menangkap dan menggendong anak tersebut.

"Hehehe, papa kan sekutu mama, ayo loh, kamu mau lari kemana!" seru Mamanya yang tertawa dan suaminya ikut tertawa juga membuat anaknya ketakutan dan menangis kencang.

"Papa!" tangis gadis kecil itu kencang.

"Udah, udah, jangan nangis, nanti kita beli es krim," ucap Ayahnya namun anak itu tetap menangis namun suaranya mulai turun.

"Evelyn suka es krim kan?" tanya sekali lagi dan anak kecil yang begitu manis itu segera mengelap air matanya dan tersenyum seraya mengangguk-anggukan kepalanya.

Laki-laki itu tersenyum melihat anaknya yang berhenti menangis dan dengan begitu mudahnya dibujuk oleh eskrim.

"Dasar kamu mas, cara yang selalu kamu lakukan itu berhasil juga membujuk anak kita," serunya tersenyum dan berjalan kembali ke dapur.

"Hehehe," senyumnya kepada sang istri dan mencium pipi anak manisnya itu segera.

****

Berbagai frame kacamata Diperlihatkan satu-persatu dan mulai dicoba oleh Alvian lalu dinilai oleh Meivelyn satu persatu.

"Norak," ucapnya saat Alvian memperlihatkan frame kacamata pertama dan dia mengangguk karena jujur saja framenya tidak nyaman saat dipakai.

"Next," seru Meivelyn dan Alvian mengikutinya.

Aktifitas itu bertahan sekitar 5 menit, Alvian terlihat kesal karena begitu banyak kacamata frame kacamata nyaman dia pakai malah tidak di sukai oleh Meivelyn.

"Hmmmm, gak ada model lain lagi ya mbak?" seru Meivelyn dan mengedipkan kedua matanya beberapa kali berharap itu ada.

"Coba kalau series yang ini mbak, ada 3 series baru yang belum kami pajang," ucapnya dan akhirnya Alvian kembali berdiri dari duduknya dan mulai mencoba memakai satu persatu frame.

"Wahh, ini manis juga, kacamatanya kayak Hirokata-kun, kawaii!" ucapnya memuji model kacamata yang dipakai oleh Alvian.

"Hirotaka itu? dia siapa?" ucap Alvian bertanya kepada Mei.

"Eh ada deh, udah-udah coba ganti pake yang ini," seru Mei yang memberikan model kedua dari yang dia pegang.

"Hahahaha, kamu mirip Nobita jadinya sayang," ucapnya ketawa dengan menggenggam kedua perutnya sambil memukul tubuh Alvian sekali.

"Aduh, jangan digebuk, sakit tau," ucapnya dengan wajah datar dan sekarang Alvian memakai model ketiga yang merupakan model yang sama dengan miliknya yang lalu.

"Nah ini aja, enak!" seru dirinya dan Mei memelototi dirinya seakan-akan sosok Mei raksasa sedang menindas Alvian yang menjadi kurcaci.

"Mba, yang ini aja ya modelnya, nomer minus kamu sekarang berapa sayang?" seru dirinya membuat pilihan sendiri dan Alvian tak bisa berkutik karenanya.

Begitulah laki-laki, ketika seorang wanita sudah bilang A, kodratnya harus mengikuti itu atau hal lain bisa saja terjadi entah wanita itu cemberut tak karuan, marah ataupun banyak mengungkit.

Alvian yang sudah belajar itu dari drama yang dia tonton segera mengetahui, jika dia melawan, dia pasti kena masalah besar.

Akhirnya transaksi pembelian terjadi, sesaat setelah Alvian menginformasikan kacamatanya dan karena memiliki lensa yang berbeda, kacamatanya baru bisa diambil 4 jam lagi.

"Akhirnya selesai milih kacamata, selanjutnya kita kemana ya?" seru Meivelyn yang tersenyum disamping Alvian yang sudah dia gandeng melingkar menjaga agar Alvian tidak kabur.

"Kamu mau menemani diriku makan ra-" ucap Alvian tiba-tiba dan menutup mulutnya dengan cepat, dia sekarang jongkok karena mengucapkan kata-kata terlarang untuk dirinya sekarang.

(ungkapan orang korea, cek aja sendiri ya •`•)

"Eh? Makan Ra? Apa? Kenapa kamu jadi sedih?" tanya Meivelyn yang tak mengerti kenapa pacarnya seperti itu dan kaget karena tiba-tiba dia berdiri lagi.

"Ayo kita makan eskrim, mumpung lagi panas," alih Alvian dan dia berjalan duluan ke toko eskrim yang terkenal di toko itu.

Kencan mereka dimulai dengan mengunjungi beberapa tempat, Alvian menerimanya karena memang dia sudah tidak ada kegiatan dan dalam hatinya dia ingin mencoba berbagai hal seru jika dia sudah pacar kelak.

Memakan eskrim bersama, menikmati Hamburger di taman mall yang dipenuhi muda-mudi sedang pacaran juga.

Keduanya sama-sama mengajukan keinginan satu sama lain, Mei yang sudah terbiasa dengan kencan seperti hal itu dan Alvian yang selalu riset soal perkencanan di drama Korea.

"Ayo kita ke time zone!" seru Mei berlari ketempat hiburan yang merupakan tempat yang paling dia ingin kunjungi selama ini.

"Apa aku boleh masuk?" tanyanya sedikit saat terhenti namun senyum manis Meivelyn menariknya kedalam untuk memulai hidup sebagai manusia yang memiliki banyak warna.

Beberapa warna muncul dalam pengelihatan Alvian yang terfokus di area Mei, pacarnya. Dia menikmati momen yang selalu dia harapkan.

"Seru juga!" batinnya berkata saat pertama kali memulai kencan tersebut.

Banyak arena permainan yang mereka jajal, seperti adu lempar bola basket, duel main tembak-tembakan, menari diatas papan ayo dance dan begitu banyak.

Alvian juga mencoba berbagai makanan yang disediakan timezone seperti permen kapas yang dimakan besar-besar.

Mei yang melihatnya tersenyum dan menjaili dirinya.

"Ham!" suaranya mendekati wajah Alvian saling bertatapan sedikit lama dan menarik permen kapas tersebut.

(Ehhh? Apa yang dia lakukan?) batin Alvian mengedip berkali-kali dengan mukanya memerah saat itu terjadi.

Mei yang melihatnya juga merasakan malu yang luar biasa.

(Aduh Meivelyn, kamu bar-bar sekali! Malu banget!) batinnya dan memalingkan wajahnya dan merebut permen kapas milik Alvian.

"I--ini untuk ku, beli lagi aja," seru dirinya menutup wajah malu miliknya, hati Meivelyn berdebar-debar saat melakukan itu.

"Ehhh, iya, iya. Aku sudah kenyang kok, kamu nikmati aja makanannya," ucap Alvian pelan-pelan dan melihat sekitaran untuk mencari suasana baru.

Tertujulah matanya ke sebuah tempat yang merupakan inti pertama dari kencan di time zone.

(Eh jangan Alvian, kalau kesana, pasti ada hal lain yang buat gila lagi!) ungkap dirinya dalam batinnya dan dia mengangguk sebelum akhirnya tangannya kembali di tarik oleh Meivelyn dan mulai berjalan.

"Ayo kita ke photobox!" serunya seperti membaca pikiran pemuda itu dan jiwanya sekarang melayang karena hal aneh yang dia pikirkan.

Dengan jiwa yang lemas, dia mengikuti langkah kaki Meivelyn dan masuk ke photobox dan mengantri.

Tentu saja itu tempat yang cukup diminati apalagi karena photobox itu Kenang-kenangan yang selalu diinginkan oleh para muda-mudi saat kencan.

Akhirnya giliran mereka masuk berdua di tempat sempit untuk berfoto ria.

"Ayo sayang kita foto, satu dua ti-"

/Cekrek

Foto pertama sudah muncul di playlist awal dengan pose cantik Meivelyn yang menopang pipinya dan mode bapak-bapak Alvian yang mengancungkan jempolnya.

"Hahaha kamu lucu sekali sayang, jangan kaku gitu, gini kita pose hati ya, aku pipi kiri, kamu pipi kanan," ucap Mei yang meminta Alvian berpose seperti itu namun karena dia begitu kaku, Mei menarik dirinya mendekat dan pipi kedua orang itu bersentuhan dan Mei berpose senyum manis dan Alvian yang tegang saat itu.

"Wahhh kawaiii, yuk pose lagi, gaya bebas, satu dua ti-"

/Cekrek

Pose ketiga terlihat posisi Mei memeluk Alvian dengan tawa yang lebar dan Alvian yang canggung melihat keatas saat dipeluk.

(Aduh bahaya, dia dekat sekali!) batin Alvian yang semuanya sudah benar-benar tegang, baginya yang selama ini selalu single, kejadian sekarang benar-benar diluar ekspetasi dirinya.

"Ayo sayang, pose terakhir!" ucap Mei yang mendekati Alvian dan meminta Alvian mendekati dirinya seperti pose kedua pose kiyowo.

"Tanganmu kayak gini ya?" ucap memberikan tanda peace kepada Alvian dan memulai hitungan mundur.

"Satu, dua, ti-"

Pose terakhir selesai dan mereka keluar dengan kepala masing-masing seperti mengebul.

"Ayo kita beli minum, sayangku," ucap Alvian yang membuat Meivelyn tertawa dan tersenyum lebar.

"Ayo!!!" ucapnya tertawa lebar dan mulai bersandar di tangannya dan tangannya sudah digenggam Alvian yang mulai terbiasa dengan hal itu.

"Kapan-kapan kita kencan lagi ya," ucap Meivelyn kepada Alvian yang mengangguk lembut kepada pacarnya yang begitu manis tersebut.

Hal terakhir yang terjadi dalam pose terakhir membuat hati Mei berdegup kencang, bahkan lebih gila degupannya.

Didalam tasnya, 2 rangkap foto telah di print yang berisi 4 foto dari photobox tersebut.

Di pose terakhir yang mereka lakukan, Meivelyn terlihat kaget tertangkap oleh kamera, dan Alvian... Dia mengecup pipi gadis itu dengan mata tertutup yang direkam oleh kamera.

Hari itu, hari dimana keduanya jatuh cinta dimulai...

Pria culun yang hidup dibayang-bayangi oleh drama asal Korea Selatan dengan gadis cantik yang merupakan pusat dunia dengan kegemarannya yang sudah mulai terungkap!

Terpopuler

Comments

Ryaici Saristi

Ryaici Saristi

ayo makan es krim mumpung lagi panas😆😆😆

2024-03-08

1

Azkira Salfah

Azkira Salfah

/Facepalm/

2024-02-17

1

Azkira Salfah

Azkira Salfah

Ramen?

2024-02-17

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!