#1 _ Cinderella dan Mata Empat!

"Imut sekali, terimakasih sudah bekerja keras, senior mata empat!"

"Ehe!"

****

"Terima kasih atas kerjanya semua, terimakasih," seru pemeran utama dari pertunjukan itu yang menjadi karakter Cinderella yang sangat menyayat hati penonton.

Hari pertama pertunjukan adalah hari kunci bagi Teater Merpati merayakannya atau mencari ide baru untuk di pertontonkan.

Untungnya kesan penonton akan cerita yang dibawakan sangat menyukainya dan seluruh interaksi mereka membuat 1 Minggu kedepan teater itu harus bekerja keras menampilkan pertunjukan itu kepada penonton lainnya.

Meivelyn, nama gadis cantik yang periang, sosok Cinderella baik di dalam perannya maupun dunia nyata.

Dirinya bagaikan permata diantara berbagai jenis orang yang ada disana, jiwanya dilahirkan sebagai pusat dunia dimana pun dia berjalan.

"Gih sana, minta nomernya."

"Cantik banget, mustahil keknya gua deketin."

"Aduh malu lah, dia cantik banget, aku cuman kroco puh!"

Suara-suara yang biasa dia dengar membuat batinnya tersenyum dan meremehkan diri mereka.

(Lemah sekali jadi laki-laki!)

Dia terlihat tersenyum dan berpostur anggun saat mengobrol, walau begitu dia tipe orang yang memerhatikan sekitarnya dan melihat kondisi setiap orang yang disana.

Namun kali ini, seorang pria dari tim Alvian mendekati Meivelyn, dia menyapa gadis cantik yang memandangnya dari atas sampai bawah.

"Ano... nona cantik, boleh tidak aku-" ucap dirinya dan gadis itu hanya tersenyum seraya berkata.

"Maaf, tidak boleh!" tegasnya dan laki-laki itu berjalan lemas karena harapannya untuk mendekati Meivelyn sudah naas.

Semua pria di ruangan itu terkejut melihatnya, karena mereka tau bahwa pria yang mendekat tadi disebut pria yang sangat populer di kalangan para gadis dan dia di tolak dengan jelas oleh gadis cantik berambut panjang tersebut dengan warna peach-nya yang membuat dia sangat mencolok karena sangat berbeda dengan lainnya.

"Ehhh, kamu kok nolak dia Mei, sayang banget loh dia cakep," ucap salah satu gadis yang sedang mengobrol dengannya namun Mei hanya tersenyum saja mendengarnya.

"Hahaha, waktu kerja keknya panjang banget, jadi belum ada waktu untuk pacaran."

Meivelyn selalu menjadikan kerjaan sebagai barrier agar orang-orang tak kepo dengan urusan pribadi dirinya.

Dia memisahkan dirinya dari para aktris yang sedang berkumpul, karena aktor yang memerankan tokoh pangeran membuatnya sedikit tak nyaman dan memilih untuk berjalan-jalan menyapa dengan anggukan dan senyumannya ke setiap orang, baik dari teater merpati tempatnya bekerja dan staff perencana milik gedung teater tersebut.

Dia melirik kesana dan kemari, melihat-lihat begitu banyak orang, hingga tak sadar dia sekarang berada di meja makan prasmanan tempat kue dan minuman tersedia.

"Nona mau?" ucap seorang lelaki yang membuatnya terkejut, laki-laki dengan memakai kacamata tebal dengan persona diri yang begitu menyedihkan bagi Meivelyn yang melihatnya.

"Ahhh terimakasih, silahkan dimakan saja," ucap Mei yang mulai mengambil piring dan laki-laki itu mengangguk.

"Bo- boleh tolong ambilkan kue itu?" ucapnya meminta Mei dan karena terbawa suasana dirinya mengambilkan kue yang cukup besar untuk pria itu.

"Terimakasih nona," ucap dirinya tersenyum kepada Mei dan membuatnya ingat sosok pria itu.

Dari cara berjalannya, Mei melihat sosok orang yang tak mau tau urusan orang lain, namun dia tau bahwa persona milik lelaki itu ada dalam setiap usaha yang dia lakukan.

"Ketemu juga, ehe!" batinnya tersenyum melihat sosok laki-laki yang membuatnya penasaran

Bahkan cara berjalannya pun, Mei sangat menyukai lelaki itu.

****

Setiap momen itu selalu berharga bagi kebanyakan orang, dan bagiku menonton film lebih ke menghindari momen tersebut alias pelarian ku agar terhindar dari tatapan orang kepadaku.

Ehh? Orang lain? Tidak sih, bahkan kurang seru melihat hubungan asmara mereka, lebih baik liat senyuman manis Park Bo Young kan, di handphoneku.

Sejak kapan ya, kayaknya sejak seluruh dunia terancam virus beberapa tahun lalu, sejak saat itu aku yang baru lulus kuliah hanya menghabiskan waktu untuk menonton drama dari Korea.

Kenapa drama Korea? Sebenernya lucu sih, tapi itu pertama kalinya aku pernah suka sama orang, dia itu penggemar oppa-oppa Korea dan aku masuk ke dunianya agar aku ngobrol dengannya nyambung.

Tapi ya bagaimana lagi, aku hanya manusia standar si mata empat, hahahaha.

****

Alvian akhirnya bisa beristirahat dari pekerjaannya setelah 1 Minggu total pelaksanaan teater 3 yang disewa grup teater merpati usai.

Seluruh bangku di setiap 3 waktu dalam sehari full, dan karya itu ditutup dengan indah oleh para pemain, dan karena sudah terbiasa dengan temponya, Alvian menyelesaikan pekerjaannya dengan santai.

"Kerja bagus semua, kerja bagus tim!" ucap dirinya menyemangati seluruh rekan timnya dan karena berhasil sukses, pesta penutupan kembali lagi di adakan.

Kini acaranya berbeda, mereka semua hanya makan-makan di malam hari, berbeda saat pesta awal yang sangat bebas dengan seluruh makanan prasmanan.

Tapi Alvian tetaplah Alvian, kerja keras sebaik apapun, tak ada yang mengapresiasinya, karena baginya, jika itu Miss dari dirinya, dia yang salah.

Pembicaraan orang-orang disekitar tidak masuk dalam otaknya, mau tidak mau dia hanya memakan makanan sendirian di dan menatap sekitaran.

Melihat-lihat sekitaran yang hanya mengobrol, matanya menangkap salah seorang yang akhirnya bertatapan mata dengannya dan membuatnya mengangguk lalu melanjutkan makannya.

Orang yang bertatapan dengan Alvian terlihat bergerak dan berpindah tempat, dia membawa makanannya dari sana dan mengarah ke bagian tim staff panggung tempat Alvian duduk.

"Hallo semua, izin join, ya!"

Gadis yang menjadi pusat perhatian duduk di depan Alvian dan menyapa semua orang di tim produksi.

Semua orang hanya bisa terdiam melihat tindakan itu, namun gadis itu tidak mempedulikannya.

"Hallo, kita ketemu lagi, Tuan Operator," ucap Mei yang menyapa Alvian dan membuat Alvian menatapnya dengan penuh tanda tanya dan mengangguk, dirinya melanjutkan aktifitasnya lagi memakan makanannya sendiri.

Semua tim produksi kaget dengan Mei yang menyapa Si Mata Empat, mata mereka menatap keduanya begitu cepat hingga Mei, dan salah satu staff mencubit Alvian yang melakukan hal itu.

"Aduh, maaf ya Nona Mei, memang nih si Mata Empat cowok gak peka, maklum aja, ya," ucap seorang gadis yang membuat Mei tertawa lepas.

Semuanya kebingungan melihat gadis berparas cantik itu tertawa, namun mereka semua tertawa bersamanya karena tak enak dengan kondisi ini.

"Namamu Alvian, kan? Kamu jadi pacarku, ya!" lanjut Mei yang membuat semua mata memandang Alvian.

Meivelyn hanya tersenyum kegirangan melihat pria yang membuatnya penasaran telat merespon ucapannya, dia melirik kanan kiri saat menerima respon itu.

"Maaf? Maksudnya Nona?" ucap Alvian yang mengerutkan keningnya dan kembali mengucapkan pertanyaan tersebut, apakah dia tak salah dengar dengan ucapan gadis itu.

"Aku bilang, ayo kita berkencan, Alvian hmmmm, Oppa!" ucapnya yang membuat mata Alvian terbuka lebar.

Detik dimana Meivelyn tersenyum menyatakan perasaannya, dunia Abu-abu milik Alvian sekarang dicoret warna kuning oleh gadis yang entah dari mana tiba-tiba menembaknya disana.

"Game, kah?"

"Mimpi, kah?"

"Real, kah?"

Semua mata memandang Alvian dengan berbagai perasaan, dari tatapan heran sampai cemburu karena gadis yang mereka bicarakan sedang menembak dirinya.

Sedangkan gadis yang membuat onar itu, tersenyum memperhatikan pipi merah dari pria yang dia tembak saat itu.

"Imutnya," gumam pelan Meivelyn yang tak memikirkan apapun konsekuensi yang sedang dia lakukan sekarang.

Karena dia ingat akan ucapan ibunya saat dia sudah beranjak dewasa.

"Ingat ya nak, kalau kamu sudah menemukan orang yang kamu cintai dan kamu yakini dia, maka jangan pernah kamu lepaskan dia, kejar dia sampai dapat."

"Itulah aturan keluarga kita," batin kecil Mei yang mengikuti ucapan ibunya saat itu diucapkan beberapa tahun yang lalu.

Terpopuler

Comments

Amelia

Amelia

❤️❤️❤️👍

2024-03-01

0

Susu Kopi Cokelat

Susu Kopi Cokelat

gw jadi inget pas gw di tembak, malah dengan cepat gw tolak... tau gitu sekarang dah punya pacar, gblk emang gw.

2024-02-16

2

Riru

Riru

Damn mirip ma idola di kelas gw. Pas ad yg deketin pasti 'sori sibuk belajar' /Facepalm/

2024-02-13

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!