Periksa typo
Happy Reading!
Seorang gadis dengan wajah bak dewa yunani tengah asik menatap lurus kearah langit biru menikmati hembusan angin yang menyapu rambutnya. Wajahnya terlihat amat sangat cantik sebab beberapa rambut terbawa oleh angin.
tuk... tuk.. tuk...
Suara kaki melangkah menuju rooftop semakin mendekat, Alice yang mendengarnya panik. Ia langsung memakai kaca mata non minusnya dan kembali berpakaian seperti nerd semula.
Alice kembali menjadi nerd dan bersikap tenang seolah tak terjadi apa apa.
"Maaf, untuk kejadian dikantin yang bikin lo risih" ucap Alvaro masih saja tidak merubah pandanganya yang datar.
"Ya, ngapain lo kesini?"
"Emang ini tempat punya nenek moyang lo!" sewot Alvaro.
Alice memutar bola matanya malas dan meninggalkan tempat itu namun sebelum ia melangkah ada sebuah tangan yang mencekalnya kuat. Ia berusaha sekuat mungkin melepaskan cekalan tangannya dari Alvaro.
"Apa lagi?" kesal Alice, ia menatap Alvaro dengan sorot tajam.
"lo disini temanin gue" perintah cowo itu.
Alvaro menarik pergelangan Alice membawanya duduk disampingnya.
Hanya terdapat satu set sofa cokelat yang lumayan empuk disana walaupun masih ada debu yang menempel pada permukaan dan samping sofa itu.
Alice mengernyit bingung menatap Varo bertanya tanya.
"Mau lo apa?"
"Lo budek atau gimana?"
"Reseh lo" ucap Alice menghempaskan cekalan dari tangan Varo, ia beranjak pergi sebelum emosinya meluap melihat cowok itu.
menarik
_____________________
Dilain tempat
Kini gadis itu tengah menghentak hentakan kaki kesal sambil mengerutu kejadian yang menimpanya.
*mimpi apa gue semalam, bisa ketemu cowok sial*an! gerutu Alice sepanjang jalan, ia menendang sampah kaleng bekas itu keras melampiaskan kekesalannya.
kringg....
Bel masuk yang menandakan jam istirahat selesai berbunyi keras. Siswa siswi yang ada diluar kelas langsung berhamburan menuju kelas masing masing. Gadis itu mendesah pelan, belum saja ia menenangkan pikiranya bel ternyata sudah berbunyi, sial hari ini moodnya tidak bagus.
"Lis lo kemana aja sih? kita nyariin lo ga ketemu ketemu!" khawatir Grace memperhatikan anggota tubuh Alice takut ada yang terluka.
"Santai aja kali, gue dirooftop tadi"
"Syukurlah" lirik Leyna pelan.
Aldi selaku ketua kelas kini berlari memasuki kelasnya mengundang tatapan khawatir kelas IPA-1
"WOY ADA GURU" Teriaknya membuat seluruh murid murid dikelasnya langsung duduk ke bangku masing masing dan diam.
Munculah guru dengan beprawakan tegas, memakai kacamata, dan tak lupa penggaris besi panjang yang selalu ia bawa disetiap kelas yang ia ajarkan.
"Lis, sepertinya guru killer deh" bisik leyna seperti membawa gosip baru.
"Biarin aja" jawab Alice pelan, ia tak mau membuat masalah lagi.
"KELUARKAN BUKU FISIKA KALIAN KERJAKAN LATIHAN SOAL HALAMAN 50-60, SEKARANG" Teriak pak Welly tegas. Demi apa belum diberi materi atau penjelasan sudah diberikan soal.
Semua murid murid bergedik ngeri dan langsung mengerjakan, tak lain dengan Alice ia sudah terlalu bosan mengerjakan soal mudah seperti ini.
Tak butuh beberapa menit Alice selesai dan diikuti leyna serta grace. Mereka bertiga mengeluarkan ponsel dan memasang earphone ditelinganya. Seakan akan tak peduli dengan Pak Welly yang tengah menatapnya tajam.
"KALIAN, MASUKAN PONSEL KALIAN KALAU TIDAK BAPAK SITA" Teriak pak Welly menatap mereka bergantian dengan tajam. Seluruh siswa yang ada disana langsung mendongak dan diam tidak berkutik melihat aksi guru dengan temannya.
"Kami sudah selesai, jadi terserah kami untuk melakukan apapun. Lagian kami tidak mengangu bapak" ucap Alice acuh tak acuh.
"Mana mungkin kalian bisa secepat itu menyelesaikannya" geram Pam welly, memukul mukulkan pengaris besi itu ketangannya.
"liat saja kalau bapak tidak percaya" kali ini grace yang berbicara.
Pak Welly mengambil buku Alice, leyna, dan grace. Alangkah terkejutnya ia setelah memeriksa semua jawaban ternyata benar.
"Bagaimana?" tanya leyna mengangkat salah satu alisnya.
"Benar, semua jawaban benar"
"Sekarang kalian boleh pulang, saya tak peduli murid murid benci dengan saya, asalkan kalian memahami pelajaran yang saya berikan" lanjut pak Welly yang membuat seluruh murid dikelas itu tercengang.
Mereka bertiga meraih tasnya, dan menyalami pak Welly.
__________________
Vote dan komen jangan lupa bund, makasi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
lagi Pesantren.Jannisa Sarania
Kalo begini mah malah bukan Nerd namanya. Masa ada Nerd yang berani ma guru? :> tapi gapapa lah
2020-08-07
2
Myaa
gua suka gaya gurunya:v
2020-07-01
4
Akira khamila Hidayat
orang pinter banyak tpi orang yg bnr sedikit yg dara sengklek jga banyak🤣
2020-06-13
10