...❄️❄️❄️...
Ke'esokan harinya, sebelum keluarga Wiratama kembali ke California. Ayah Romeo sempat menawarkan pada calon menantunya itu untuk ikut bersama mereka dan menikmati masa liburan di sana, namun Juliet menolak mentah-mentah tawaran tersebut.
Saat ini mereka sedang makan siang bersama di hotel tempat pertunangan Juliet dan Romeo semalam di adakan.
''Kenapa ditolak, bukannya kuliah mu juga sedang cuti?'' tanya oma Dena saat cucunya menolak tawaran Wiratama.
''Oma, Juliet itu harus persiapin banyak hal sebelum skripsi. Banyak yang harus di kerjain, mana bisa Juliet pergi kesana-kemari, kalau Juliet gak lulus-lulus gimana? masa mau jadi M.A.'' ujar Juliet sambil melirik jutek kearah Romeo.
Juliet masih kesal atas sikap Romeo sebelum nya. Pria itu, Juliet ingin mencekik nya saat ini juga.
''M.A, apa itu?'' tanya oma Dena yang lagi-lagi kepo dengan dengan pernyataan dari cucu nya.
''Mahasiswa abadi oma, sama kaya noh!'' ujar Juliet menunjuk Romeo dengan dagunya.
Mendengar dirinya disebut-sebut, Romeo mendelik pada Juliet. Namun Juliet bersikap cuek.
''HUS! Jangan seperti itu, Romeo itu calon suamimu, harus yang sopan sama nak Romeo.'' ujar oma Dena menasehati Juliet.
Juliet mendengus, ''Tapikan bener oma, tanya aja sendiri, masa udah tua gak lulus-lulus.'' cibir Juliet, membuat Wiratama tertawa. Sedangkan Romeo mendelik kesal.
''Kamu pikir kuliah diluar negeri sama seperti disini?'' elak Romeo, melakukan pembelaan untuk dirinya. Karena sebenarnya Romeo bukannya tidak bisa menyelesaikan kuliah nya, hanya saja ia sengaja menunda karena tidak ingin bekerja di perusahaan milik ayahnya. Dengan kata lain, Romeo sengaja membuat dirinya terlihat biasa saja.
''Yah, marah. Ngaku aja Lo kenapa sih!'' sindir Juliet lagi enggan mengalah. Ia masih merasa kesal dengan tunangannya itu.
''Sudah-sudah, kalian ini seperti anak kecil saja. Juliet kamu harus sopan dengan calon suami mu.'' Giliran Opa Adam yang bersuara, membuat keduanya sama-sama terdiam, namun Romeo justru tersenyum mengejek membalas perlakuan Juliet.
''O, ya dimana kakak mu, Lily?'' tanya Oma Dena yang tidak melihat kehadiran cucu tertuanya.
''Iya, sejak semalam opa juga tidak melihat kakak mu, apa dia sudah kembali kerumah?" Opa Adam menghentikan makannya.
''Bentar deh Juliet telepon kak Lily Opa,-'' ujarnya beranjak dari meja makan.
''Opa, oma, pa, Romeo mau nyusul Juliet.'' pamit Romeo juga, lalu menghampiri Juliet yang berada rest area.
Romeo hanya memperhatikan Juliet, ia menunggu sampai gadis itu menyelesaikan panggilannya.
...❄️❄️...
...Tidak lama setelahnya,...
''Lo udah selesai?" tanya Romeo yang membuat Juliet berjingkrak kaget. Juliet juga mengelus dadanya, untung saja jantung nya masih dihimpit paru-paru, jika tidak maka Juliet rasa jantungnya akan copot seketika. Selain pintar memerintah, tunangan nya juga pintar menjadi hantu.
''Lo ngapain sih ngikutin gue lagi? gak tau apa jantung gue gak ada asuransinya!'' Kesal Juliet melihat Romeo yang tiba-tiba saja muncul dihadapannya seperti hantu.
''Kita harus bicara, sekarang.'' ujar Romeo menahan Juliet.
''Ya udah ngomong aja, gak usah pegang-pegang juga kali!'' Juliet melipat kedua tangannya di dada. "Perasaan kemarin juga udah ngomong. Lo masih kurang? Lo kan cuma mau mendikte gue sama kaya yang Lo lakuin selama inikan? Lo pikir gue apaan? boneka?"
Romeo mendesah samar; ia tahu bahwa sebelum nya ia sudah bersikap keterlaluan pada Juliet, padahal mereka berada dalam posisi yang sama.
"Tentang pernikahan kita. Gue udah nyiapin kontrak kesepakatan yang akan sama-sama nguntungin kita kalau Lo setuju. Udah bisa Lo baca sekarang." Romeo mengirimkan email pada ponsel Juliet.
''Kalau ada yang Lo rasa keberatan, Lo tinggal bilang aja, kita bisa bicarain lagi. Gue gak mau pernikahan ini ngerugiin siapapun. Karena gue udah jelasin ke Lo kalau gue gak akan bisa jadi suami yang Lo mau. Jadi kesepakatan kita harus jelas.'' tegas Romeo. Masih bersikap diktator.
Percaya diri sekali, siapa yang ngeharapin Lo jadi suami gue? gue akan nemuin laki-laki lain yang lebih cocok dan lebih tampan dari Lo. cibir Juliet didalam hati.
''Gue pengen Lo selesain kesepakatan ini sebelum hari pernikahan kita nanti. Gue pengen semuanya jelas. Bilang aja apa syarat Lo, gue bakal penuhin semuanya. Lo gak akan nyesal.'' tambah Romeo lagi, lalu meninggalkan Juliet begitu saja.
''Nyebelin banget sih! dasar cowok arogan!'' kesal Juliet melihat punggung Romeo yang semakin lama semakin menghilang.
...❄️❄️...
...Setelah kembali ke meja makan,...
''Apa kata kakak mu?" tanya Opa Adam saat melihat cucu telah kembali.
''Kakak sudah di kantor opa, semalam kak Hans yang nganterin kak Lily pulang kerumah. Kakak bilang kalau dia gak bisa nginap di hotel karena harus nyiapin bahan buat rapat hari ini.'' jelas Juliet sesuai dengan apa yang Lily katakan padanya.
...Airport, 13.45.....
Keluarga Dominique mengantarkan Wiratama dan juga Romeo yang akan menaiki penerbangan siang ini untuk kembali ke California.
''Sampai bertemu lagi nak, aku akan mengirim Romeo secepatnya untuk membantumu menyiapkan pernikahan.'' Wiratama membelai lembut puncak kepala Juliet. Ia sangat menyukai menantunya itu.
''Baiklah Uncle, sampai bertemu lagi. Hati-hati di perjalananmu.'' Juliet bersikap manis pada Wiratama. Baginya, laki-laki itu bersikap tulus sebagai seorang ayah, dan Juliet menyukai perasaan tersebut.
''Pak Adam, nyonya Dena, terima kasih atas jamuan anda, saya sangat berterima kasih karena sudah menerima putra saya sebagai cucu menantu dalam keluarga anda, sampai bertemu lagi.'' Pamit Wiratama pada Opa dan Oma Juliet.
"Kami juga merasa senang. Sampai bertemu di hari pernikahan." balas Adam kepada Wiratama.
''Kami pergi Oma, Opa, aku akan segera datang kembali.'' tambah Romeo, ia juga memeluk Opa Adam dan Oma Dena sebagai salam perpisahan.
''Dan kau, ingatlah kalau kau sudah menjadi tunangan ku.'' ujar Romeo, ia juga meletakan tangannya di atas kepala Juliet lalu mencubit pipi gadis itu. ''Jangan lupa selesaikan kontrak nya secepat mungkin.'' bisik Romeo, sambil memeluk Juliet.
''Kau sangat menyebalkan!'' balas Juliet menepuk-nepuk punggung Romeo dengan keras. "Sebaiknya kau bersiap.'' Juliet membalas Romeo.
"Aku akan merindukanmu tu-na-ngan-ku."
Opa dan Oma tersenyum melihat kedekatan antara Juliet dan Romeo.
''Berhati-hatilah!'' ujar Juliet melambaikan tangan nya, sambil tersenyum penuh kemenangan pada Romeo. Ia merasa lega karena pria itu akan segera menghilang dari hadapannya. Setidaknya Juliet tidak akan melihat nya dalam waktu dekat. Ah, leganya.
''Ehhm. Cucu opa, bagaimana, Romeo pemuda yang baik kan?" Pertanyaan opa Adam membuat senyuman di wajah Juliet menghilang. ''Ya, opa benar.'' jawabnya sambil meringis.
...❄️❄️...
Sekembalinya dari airport, Keluarga Dominique juga segera kembali ke kediamannya.
''Kalian istirahatlah, opa akan langsung ke kantor. Ada rapat siang ini.'' Ujar opa setelah menurunkan istri dan cucunya di depan rumah.
''Hati-hati dijalan opa.'' Juliet melambaikan tangan nya. ''Mari oma, Juliet akan mengantar oma ke dalam kamar.'' Juliet menggandeng tangan oma nya saat memasuki lift menuju ke lantai tiga.
''Ah, akhirnya kembali kerumah!'' Juliet menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang empuk miliknya. Ia mengeluarkan ponsel, lalu melihat kontrak yang di kirimkan Romeo sebelumnya.
''Apa-apa ini? tu orang gila apa?'' protes Juliet saat membaca kewajibannya saat mereka tinggal serumah nanti. ''Memang nya gue pembantu apa. Katanya doang kaya, masa gak bisa bayar asisten.'' Juliet bergumam, ia sedikit kesal melihat syarat yang diberikan Romeo padanya. Harus bisa merapikan rumah.
"Cih! Menyebalkan!"
...❄️❄️...
''Bagaimana? kau suka dengan pilihan papa? Juliet gadis yang tepat bukan?" Wiratama tersenyum puas ke arah putranya yang memalingkan wajah ke luar jendela.
''Not bad!'' jawab Romeo seadanya memberi penilaian. Ia tidak memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap Juliet. Lagipula mereka tidak akan saling mencintai.
''Juliet itu pilihan terbaik sebagai calon istrimu! kamu pikir wanita mana yang akan cocok denganmu yang kerjaannya cuma party saja!'' tegur Wiratama memojokkan putranya.
''Nah- Papa gak boleh gitu dong! itukan pendapat Romeo, lagian nih ya, kalau papa suka, kenapa gak buat papa aja sih, kan lumayan Romeo dapat mama muda, barangkali aja Juliet juga mau kalau papa yang lamar.''
Tepat setelah Romeo menutup mulutnya, ia mendapatkan ketukan keras di kepala sampai membuatnya mengaduh cukup keras.
''Dasar tidak sopan!'' ujar Wiratama menatap kesal pada putranya yang menurutnya sudah keterlaluan.
''Ya elah pa, bercanda juga. Gitu aja serius amat. Ya ya.. Romeo suka pilihan papa. Juliet cantik banget. Baik juga. Bar-bar. Asyik kok anaknya.'' jawab Romeo sambil mengelus pelan kepalanya yang terasa berdenyut.
Tak ingin kembali berdebat dengan papa nya, keduanya kompak mengenakan penutup mata. Mereka sama-sama memilih untuk istirahat selama perjalanan panjang kembali ke California.
Romeo harus memikirkan banyak rencana. Ia harus mulai dengan apa yang akan di lakukan nya bulan depan.
''Pa, damai ya..?" ucap Romeo setelah keduanya terdiam sejenak.
''Hem.'' sahut Wiratama singkat.
"Jangan lupa jalan-jalan keliling dunia pake duit papa ya? papa udah janji."
"Hem. Asalkan sama Juliet."
Romeo melepas penutup matanya, "What?"
"Masa kamu pergi sendiri dan meninggalkan istri mu? perjanjian nya akan berlaku setelah menikah. ingat itu."
Romeo mendesah pelan, "Ya ya. Yang penting keliling dunia pakai uang papa."
...❄️...
...❄️...
...❄️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Mom FA
salam dari in memories🙏
2022-02-15
0
Kᵝ⃟ᴸωα⏤͟͟͞R∂αн🦐
semangat christ
2021-11-15
0
Mellysa 5
Agak gemes juga ya sama Romeo...Romeo ini tipikal cowok yg cerewet ternyata...yg harusnya banyak ngomong kan Juliet...lha ini sih Romeo.
Kalau aku jadi Juliet...wah asli gak segan2 aku ketok kepala Romeo...tapi sayangnya aku yg bukan jadi Juliet...🤣🤣🤣🤣🤣
2021-09-02
17