"Crip...crip....crip...." suara burung-burung di pagi hari, matahari belum naik, udara pagi masih sangat segar karena embun di pagi hari.
"Dok....dok..
Dok..
Dok...
Suara pintu kamar digedor-gedor keras..
"Uugghh..." Stella baru saja terbangun karena suara gedoran pintu, matanya sembab, ia menangis semalaman karena merasa tertipu
"Bangun pemalas...!! ayo siapkan sarapanku...!!" teriak Steven di depan kamar Stella
"Cekrek..." Stella membuka pintu dengan mata setengah terbuka, pemandangan muka menyebalkan pun langsung ia lihat pagi ini, tidak ada lagi hati berdebar-debar seperti kemarin, hanya ada rasa amarah di hati yang tertahan sejak semalam
"Astaga...!! masa jam segini baru bangun..." ledek Steven berkacak pinggang
"Uuhh... ini kan baru jam enam pagi, mau ngapain bangun pagi begini..!!" pekik Stella merasa tidurnya belum cukup
"Aku hanya ingin memastikan kalau sarapanku tersedia pagi ini, berterima kasihlah padaku, sudah mau capek-capek turun membangunkan kamu.." ujar Steven dengan ketus
"Uugghh...!!" Stella sudah tidak bisa menyembunyikan rasa marah dan kesalnya lagi, rasanya jadi muak melihat wajah tampan yang menyebalkan di pagi-pagi buta
Segera Stella mengambil bantal.
"Buk....buk...buk...buk..!!" Stella memukul-mukul suaminya bertubi-tubi
"Dasar penipu...!!! Berikan hakku sebagai istri...!!!" teriak Stella
"Hei...apa-apaan ini, pagi-pagi udah main pukul...!!!" pekik Steven menahan pukulan yang tidak menyakitkan
"Dasar cowok penipu....!!!" teriak Stella
"Kalaupun aku menipumu.., memangnya kamu rela melihat keluargamu menderita...~, yakin gak mau ibumu punya ruko...~" ledek Steven dengan nada menyebalkan
"Berani pergi dari sini, dana yang kuberikan pada ayahmu akan kutarik semua.." ancam Steven, sambil tersenyum licik
Mendengar ancamannya, Stella langsung berhenti memukulnya, memang benar tanpa Steven keluarganya gak akan bisa hidup makmur sekarang, mau gak mau mulai sekarang ia harus menuruti semua perintah suaminya.
"Baguslah kalau kamu sudah paham situasinya, mulai sekarang bangun pagi tiap hari, segera pergi mandi sekarang, lalu segera siapkan sarapan tepat waktu...!!, aku gak suka lihat istriku dengan wajah yang baru bangun saat sarapan" perintah Steven
Sambil melipat tangan menunjukan wajah bangganya, karena sudah berhasil menjebak seorang wanita polos kedalam jerat pernikahan.
_________
Seminggu kemudian
"Nak...gimana rasanya setelah seminggu kamu menikah, suamimu perlakuan kamu dengan baik kan..?" tanya Widya sang ibu
"Hmm...~ muantep ma.., Mas Steven Baek banget...~, rumahnya gede... Luas, ada kolam renang yang besar" ujar Stella dengan nada suara pura-pura bahagia
"Syukurlah, ingat ya kamu harus selalu nurut sama suami, jangan suka berdebat ya.., pokoknya kalian harus akur-akur jaga keharmonisan rumah tangga" ujar Widya menasehati
"Mama tenang saja..~" ujar Stella, matanya melirik ke arah Steven yang sedang memberikan kode agar segera menutup telepon dari ibunya
"Aduh ma... ada yang harus Stella kerjakan, nih, sudah dulu ya telponnya dah...~"
"Tut.." telepon dimatikan
"Cepat selesaikan bersih-bersihnya, sebentar lagi teman-temanku mau pada datang nih..." keluh Steven melihat jam sudah sore
"Iya...iya..." Stella sedang mengepel lantai dengan terburu-buru
Sudah selama seminggu ini Stella diperlakukan seperti seorang pembantu, pagi-pagi bangun jam 6 lalu mandi, dan segera menyiapkan sarapan yang sesuai keinginan Steven melalui buku resep, belum lagi membersihkan kamar tidur, kamar mandi, semua ruangan di dalam rumah dan juga mencuci baju, semua pekerjaan rumah ia lakukan sendiri dari pagi hingga sore, ia terus bekerja bersih-bersih rumah, terutama hari ini karena sang tuan rumah mau berpesta dengan teman-temannya malam ini.
"Lihat nih...debu..!! rak tv kok belum kamu lap sih.." pekik Steven, menyapu debu dengan jari telunjuknya
"Uugghh...!! mana ada waktu sih.., dari pagi kamu cuma nyuruh-nyuruh doang gak ada bantu sama sekali..!!" bentak Stella yang kesal
"Eh...!!! Berani bentak suami..., mau gua potong uang bulanan lu.." ancam Steven memperlakukan Stella seperti budak
"Cih...!!" decak Stella, ia segera menghampiri boss bawelnya dan mengelap rak TV tepat dihadapannya
Karena sejak pagi ia terus bergerak tidak berhenti, tubuhnya jadi sangat berkeringat, sampai-sampai kaosnya jadi transparan.
Steven yang kebetulan sedang berdiri mengawasi pekerjaan Stella, tidak sengaja matanya jadi mengarah ke bagian dada gadis itu.
"Ya ampunn...!! Pakai kaos kok tipis amat..!!" protes Steven langsung memalingkan wajahnya
"Walah...!!" melihat reaksi Steven, Stella baru sadar kaosnya sangat basah karena keringat
Namun ia sudah tidak peduli lagi soal penampilan, ia sudah terlalu lelah dan sangat jengkel menghadapi sikap suami kamvretnya, bayangkan saja selama seminggu ini ia diperlakukan layaknya seorang budak yang harus menuruti semua perkataan majikan.
"Hei...!! astaga...!!" pekik Steven melihat dua gunung yang terus bergoyang
"Sana menjauh kalau gak mau liat.." ujar Stella dengan ketus, ia juga tahu kalau Steven gak akan berani menyentuhnya, selama seminggu ini Suaminya itu sama sekali tidak menunjukan ketertarikan padanya
"Udah umur 30 tahun, kenapa malu-malu liat tubuh wanita, apa dia ini sebenarnya bukan laki-laki yang normal" batin Stella
"Splash.... splash..... splash....." akhirnya Stella bisa mandi setelah selesai bekerja seharian membersihkan seluruh rumah
"Ceklek" Stella keluar dari kamar mandi, langsung terdengar dilantai atas suara suara orang-orang tertawa, itu pasti teman-teman Steven sudah pada datang
"Ngapain juga gua peduli, mendingan rebahan santai dikamar.." gumam Stella berbaring di ranjang kamarnya
"Krukukkkk...." perutnya bunyi
"Hmm..aku lupa belum makan malam" gumam Stella turun dari ranjang
Ia pun hendak naik ke atas, mau mengambil makanan, namun langkah kakinya terhenti karena mendengar suara musik yang kencang, juga suara cowok-cowok yang sedang pada mengobrol.
"Aduh... kok kayak suara cowok semua...??" ucap Stella dalam hati ragu untuk naik keatas sama
"Krukukkkk" perutnya menuntut
Karena sudah sangat lapar, akhirnya Stella mengendap-endap menuju ke dapur, tempat ia mencium aroma makanan.
"Bla....bla...bla...bla...bla..." suara orang berbicara dalam keramaian, melalui tangga Stella mengintip, terlihat ada sekitar 15 orang di ruang utama, di meja makan tersaji banyak makanan, ingin sekali Stella mengambil, namun ia menunggu saat yang tepat
"Ting...Ting...Ting..." suara gelas dibunyikan
"GUYS ADA YANG MAU GUA UMUMIN NIH.." ujar salah seorang pria yang berbadan besar, tidak lama semua orang melirik ke arahnya
"Oke ini saatnya.." ucap Stella dalam hati, perlahan-lahan maju menuju meja makan
"Sayang sekali teman kita Yohan besok akan segera kembali ke belanda, jujur saya kita semua pasti merasa sedih...bla...bla...bla..." pria itu terus berceramah
"Nyam..nyam...nyam...nyam..." sambil jongkok di bawah meja, Stella makan beberapa camilan snack dan kue-kue
"Hah...!!" mata Stella terbelalak ia melihat kecoak berada persis di atasnya sedang merayap di langit-langit kolong meja makan
"AAAGGHH....!!!!" teriak Stella langsung terbirit-birit keluar dari kolong meja
"Lah itu siapa....??" tanya Pria yang tadi sedang ceramah, melihat sosok Stella yang keluar dari kolong meja makan
"Astaga..!! ngapain sih lu disini...!!!" pekik Steven, tidak senang melihat Stella yang muncul tiba-tiba
"So... sorry..." ujar Stella lirih
Bersambung~
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Magfira Fira
pura-pura bahagia demi sang ibu/Cry/
2024-04-20
1
Teteh Lia
Stella, aq kasih tau nih. pura-pura bahagia itu melelahkan lho. serius ....✌️
2024-03-25
1
Teteh Lia
Cowo koq ngancam cewe... 🤦♀️
2024-03-25
1