Bab 3 Persiapan Pernikahan Kilat

Satu hari telah berlalu sejak mendaftar pernikahan mereka di KUA.

Pagi ini Stella sedang berdandan dengan terburu-buru di meja rias kamarnya, karena Steven akan segera menjemputnya untuk memilih gaun pengantin, sembilan hari lagi ia akan segera menikah.

"Stella...~, Steven udah datang tuh..." seru Widya sembari masuk ke kamar anaknya.

"Mama... tolong bantu Stella catok rambut dong.." ujar Stella dengan panik, sambil masih berdandan

"Kamu sih mama bangunin dari tadi gak mau bangun-bangun.." keluh Widya, sudah dua jam yang lalu ia membangunkan Stella, tapi tetap saja anak gadisnya membenamkan diri kedalam selimut

Semalam Stella susah tidur, karena masih tidak percaya, baru pertama kali bertemu Steven, dan langsung diajak ke KUA, Stella jadi merasa ragu karena pernikahan ini dilakukan secara kilat dan terlalu terburu-buru.

Belum lagi ia belum benar-benar mengenal Steven, sifat-sifatnya, keluarganya, makanan kesukaan, dan lain-lain.

"Ma...mama gak ngerasa aneh, kok mas Steven mau cepat-cepat nikah sama aku, padahal baru kenalan kemarin..." ujar Stella sambil memandangi dirinya di cermin, dibandingkan wanita lain atau teman-temannya sebayanya, Stella paling tidak pandai bersolek, dandanannya selalu sederhana, gaya pakaiannya juga casual.

"Entahlah.., mama pun tidak tahu, dan tidak berani tanya juga, toh kita sangat butuh dana darinya, mungkin saja orang tua Steven sangat menginginkan cucu, calon suamimu juga sudah berumur 30 tahun, jadi gak heran dong kalau Steven dituntut untuk segera punya anak.." ujar Widya menebak-nebak

"Hmm...iya juga sih.." ujar Stella, pendapatan ibunya memang bisa ia terima

"Cekrek..." Stella keluar dari kamar, dengan dandanan yang sudah rapi

Terlihat Steven sedang duduk santai di ruang tamu sambil sibuk dengan Hp-nya, walaupun dandanan casual tetap saja terlihat sangat tampan.

"Ma...maaf sudah membuat kamu menunggu.." ujar Stella merasa tidak enak, karena telat bangun

Mata Steven langsung menatap Stella di depannya, walaupun memakai pakaian sederhana dan biasa, Stella tetap saja terlihat cantik, "Kalau ke salon pasti tambah cantik dari ini..." batin Steven, sambil tersenyum tipis

"Gak masalah, ayo kita segera berangkat~" ujar Steven langsung beranjak dari atas sofa

Mereka berdua berpamitan dahulu ke Widya, lalu segera berangkat menuju butik ternama.

Sesampainya di butik.

"Coba kamu berputar sedikit ke kanan" ujar Steven, matanya terus memerhatikan calon istrinya dalam balutan gaun pengantin

Ini sudah gaun kelima kalinya Stella mencoba dress, ia sangat kelelahan, wajahnya tampak murung.

"Be..begini..." Stella mencoba berputar pelan-pelan, rok gaun pengantinnya sangat berat, dari tadi ia terkaget-kaget melihat harga gaun-gaun yang ia coba, sangatlah mahal sampai dua digit, Stella jadi takut kalau-kalau ia tanpa sengaja merusak gaunnya

"Hmm.., kayak ada yang kurang deh.." Steven belum merasa puas melihat penampilan Stella dengan gaun pengantinnya

"Mba tolong ambilkan gaun yang body fit sama bentuk tubuhnya dia, saya rasa rok yang terlalu lebar dan besar, kurang cocok sama calonku" perintah Steven kepada pelayan di butik

"Baik pak.."

"Hah...~" Stella hanya bisa menghela nafas, ia sudah lelah kenapa belum selesai juga..., harus berganti-ganti gaun lagi, padahal semua gaun tampak bagus saat ia pakai, dan juga tampak sangat mahal untuk di pakai selama satu hari saja

Tidak lama, dua mbak pelayan toko datang, membawakan gaun keluaran terbaru, modelnya nampak lebih sederhana dari pada gaun-gaun sebelumnya, namun harganya amat sangat mahal dibandingkan yang lain.

"Iiiiihhh...!!" pekik Stella saat melihat harganya, kulitnya langsung merinding serasa melihat penampakan yang belum pernah ia lihat

"Prok....prok...prok..." Steven bertepuk tangan, saat melihat Stella memakainya, wajahnya tersenyum berseri-seri seperti sedang melihat sebuah lukisan yang indah di pameran

"Wow yang ini, yang sangat cocok, kamu lebih cantik saat pakai gaun ini..." ujar Steven menyeringai, sambil memberikan jempol

"...." Stella yang sudah lelah hanya bisa pasrah, dirinya disuruh mencoba enam gaun pengantin, untung saja gaun yang keenam ini langsung sesuai selera calon suaminya

"Aku gak suka belahan dadanya rendah banget" ujar Stella, saat ia melihat dirinya di cermin, bagian lehernya amat rendah, menunjukan belahan dadanya, Stella merasa tidak nyaman memakainya

Tapi Steven tidak peduli dan malah cepat-cepat berjalan menuju kasir, sedangkan Stella ditinggal begitu saja, dalam balutan gaun pengantin, seketika hati Stella terasa perih, ia merasa kecewa melihat sikap acuh tak acuh Steven.

"Apa sih.. yang mau diharapkan, namanya juga baru kenal satu hari" gumam Stella, sambil berganti pakaian, mencoba berpikir positif agar menenangkan hatinya yang sedih

Mereka masuk ke dalam Mobil, lalu pergi ke mall untuk berbelanja aksesoris lainnya, lalu pergi untuk makan malam di salah satu resto.

"Oke gaun pengantin udah, sepatu, aksesoris perhiasan, cincin kawin juga sudah" gumam Steven sambil melihat daftar persiapan pernikahan kilat

Stella hanya bisa duduk diam, sambil melihat calon suaminya yang sedang sibuk sendiri, entah kenapa Steven tidak menanyakan apapun atau minta pendapat Stella sama sekali, sambil merasa kesal Stella makan dengan lahap, tidak peduli lagi, hanya berharap cepat pulang dan segera istirahat untuk kegiatan besok.

________

"Brrmm...brrmmm...." Setalah menurunkan Stella di depan rumahnya, mobil Steven langsung tancap gas

"Kok dia gak mau turun dulu sih" keluh Stella, merasa kesal melihat sikap calon suaminya yang semaunya sendiri

"Sayang kamu udah pulang..~, lah kok... nak Steven kok gak mampir dulu ke dalam...." ujar Widya yang menyambut kepulangan Stella

"Sibuk ma, katanya gak ada waktu buat mampir" ujar Stella dengan nada datar dan muka bete

"Bruk...~" Ia merebahkan tubuhnya diatas sofa, walaupun semuanya disiapkan oleh Steven, namun Stella tetap merasa lelah, lelah melihat sikap calon suaminya yang semaunya sendiri tanpa melibatkan dirinya

"Sono... nikah aja lu sendiri, toh... apa-apa sukanya sendiri... uugghh...!!" gumam Stella yang kesal

"Ooh iya..Stella sayang, tadi siang baru saja datang satu kardus undangan pernikahan kalian, kalau ada waktu kamu tuliskan nama-nama teman kamu dan alamat rumah mereka ya, nanti mama dan papa yang akan antarkan undangan nya, kamu fokus saja lakukan persiapan nikah" ujar Widya dengan wajah berseri-seri, sebentar lagi bakalan dapat mantu orang kaya, ia pun bersenandung di dapur

"Iya...ma..." ujar Stella dengan lesu, walaupun masih merasa kesal karena sikap Steven yang seenaknya, tapi ketika melihat wajah ibunya yang berseri-seri, Stella jadi merasa lega. Walaupun dalam hatinya ia terus mengeluh, namun ia tidak akan membatalkan pernikahan ini, toh memang keluarganya sedang terhimpit masalah ekonomi karena perusahaan ayahnya memiliki banyak hutang, Stella merasa masih bisa bersabar menghadapi sikap Steven yang suka seenaknya, yang terpenting keluarganya bisa bahagia dan tidak stress lagi karena masalah ekonomi, pendidikan adiknya pun bisa terjamin.

_________

Hari demi hari telah berlalu, semua persiapan pernikahan sudah dilakukan dengan matang, walaupun tidak mengundang banyak tamu namun acaranya akan diadakan di gedung hotel yang mewah. Seluruh anggota keluarga ayah dan ibunya yang dari luar kota juga akan turut hadir besok.

"Hah...~" Stella menghela nafas, sambil memandangi langit-langit kamarnya, dua koper dan satu dus barang-barangnya sudah siap untuk dikirim besok ke rumah Steven

"Uuhh..." gumam Stella deg-degan, karena besok sudah hari pernikahannya, ia terus kepikiran dan membayangkannya diusianya yang ke 20 tahun ini, sudah jadi nyonya dari seorang CEO yang muda dan tampan

"Hehe..." Stella terkekeh, membayangkan sebentar lagi ia akan hidup enak dan senang-senang dengan uang suaminya setiap hari, belum lagi mulai besok ia bisa memamerkan kemewahan di status media sosial miliknya, selama tiga tahun ini Stella hanya bisa menghela nafas, karena tidak bisa seperti para teman-temannya yang bisa jalan-jalan ke luar negeri, lalu foto-foto menggunakan tas branded

"Tok..tok..tok..tok.."

"Iya masuk.." ujar Stella sambil rebahan

"Astaga anak gadis, mana boleh duduk kayak gitu, tutup kaki kamu...!!" pekik Widya berkacak pinggang, melihat gaya rebahan anak gadisnya yang gak tau malu

Stella langsung nurut, merapatkan kedua kakinya.

"Mama kenapa malam-malam datang kemari..??" tanya Stella, jarang sekali ibunya menemui Stella malam-malam

"Mama cuma mau ajarkan kamu" ujar Widya menyeringai sambil duduk di samping ranjang tidur Stella

"Ajarin apa..??"

"Tips and Trik malam pengantin.." bisik Widya

"Aaggh mama...!!!" teriak Stella langsung menutup kedua telinganya

"Kamu malu-malu begitu dong, udah tugas kamu melayani suami di ranjang, jangan buat suamimu kecewa besok...." ujar Widya berkacak pinggang

"Tapi Stella belum siap ma..., dari kemarin juga gak kepikiran soal itu..." keluh Stella, memang dari kemarin ia hanya sibuk pergi ke salon dan memikirkan hidupnya yang akan segera berubah menjadi lebih baik

"Kalaupun gak kepikiran, tetap aja besok kamu bakalan melakukan malam pertama dengan suamimu..." ujar Widya, geleng-geleng melihat anak gadisnya ini

"I...iya sih.." ujar Stella dengan wajah malu-malu, kata-kata ibunya benar, selama ini memang dirinya tidak pernah mencari tahu soal begituan

"Sini biar mama kasih tau kamu.." ujar Widya, menyuruh Stella beranjak dari atas ranjang

Stella pun terpaksa menerima kelas malam dadakan dari sang ibu yang sudah pengalaman, sambil duduk di kursi meja rias Stella memperhatikan ibunya, yang sedang bergaya di atas ranjang tidurnya.

Malam itu, Stella benar-benar serasa sedang melihat dunia lain, Widya dengan semangat mencontohkan berbagai gaya posisi tubuh saat bercinta, di depan anak gadisnya yang masih polos.

Bersambung ~

...****************...

Terpopuler

Comments

Magfira Fira

Magfira Fira

kurang banyak sih ini....minimal 10 gaun lah/Facepalm/

2024-04-20

1

Anita Jenius

Anita Jenius

lanjut kak

2024-04-05

1

FT. Zira

FT. Zira

baru mampir lagi kak..🙈🙈

2024-03-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pernikahan Kilat
2 Bab 2 Pertemuan Pertama
3 Bab 3 Persiapan Pernikahan Kilat
4 Bab 4 Malam Pertama
5 Bab 5 Pesta Malam
6 Bab 6 Diperkenalkan
7 Bab 7 Minta Ijin
8 Bab 8 Buat Kesepakatan (Visual Karakter)
9 Bab 9 Kencan Pertama
10 Bab 10 Godaan Absurd
11 Bab 11 Bayangan Nakal
12 Bab 12 Membujuk Istri
13 Bab 13 Minta Jatah
14 Bab 14 Malam yang Menegangkan
15 Bab 15 Penyamaran Para Pria
16 Bab 16 Hadiah Spesial
17 Bab 17 Minta di Cium
18 Bab 18 Ayo Kita Kencan
19 Bab 19 Dicium lagi
20 Bab 20 Keromantisan
21 Bab 21 Ungkapan Perasaan
22 Bab 22 Ciuman Panas
23 Bab 23 Jebakan Pagi
24 Bab 24 Tagihan Istri
25 Bab 25 Menyenangkan Istri
26 Bab 26 Nasihat Mama
27 Bab 27 Berikan Jatahnya
28 Bab 28 Untukmu Suamiku
29 Bab 29 Minta Lagi
30 Bab 30 Permintaan Sang Ayah
31 Bab 31 Perhatian
32 Bab 32 Memulai Kemesraan
33 Bab 33 Om-om Senang
34 Bab 34 Santapan Ringan
35 Bab 35 Sensasi Baru
36 Bab 36 Saling Terbuka
37 Bab 37 Kangen Rumah
38 Bab 38 Makan Malam Keluarga
39 Bab 39 Menginap
40 Bab 40 Godaan Malam
41 Bab 41 Thank You Honey (21+)
42 Bab 42 Tetangga Kepo
43 Bab 43 Ketemu Mantan
44 Bab 44 Salah Paham
45 Bab 45 Cemburu
46 Bab 46 Sakit Hati
47 Bab 47 Hari yang Suram
48 Bab 48 Keluarga Steven
49 Bab 49 Minggat
50 Bab 50 Jangan Pergi
51 Bab 51 Hujan di Pagi Hari
52 Bab 52 Jadi Milikmu Seutuhnya (21+)
53 Bab 53 I Love You (21+)
54 Bab 54 Mau Lagi
55 Bab 55 Beraksi
56 Bab 56 Rencana Liburan Bareng
57 Bab 57 Minta Ijin
58 Bab 58 Kebetulan
59 Bab 59 Keberuntungan Roger
60 Bab 60 Hiburan Malam (21+)
61 Bab 61 Liburan Bareng Mantan
62 Bab 62 Malam Keakraban
63 Bab 63 Wisata Bromo
64 Bab 64 Belum Bisa Move On
65 Bab 65 Savana di Hatiku
66 Bab 66 Berpisah Lagi
67 Bab 67 Awal Mala Petaka
68 Bab 68 Permintaan sang Istri (21+)
69 Bab 69 Ayah Mertua
70 Bab 70 Rencana Hendry
71 Bab 71 Menanam Kebencian
72 Bab 72 Ada Rahasia
73 Bab 73 Pelarian Stella
74 Bab 74 Kehidupan Baru
75 Bab 75 Kecurigaan Kevin
76 Bab 76 Perhatian Kevin
77 Bab 77 Kenangan Indah
78 Bab 78 Cinta Lama Bersemi Kembali
79 Bab 79 Kehancuran Steven
80 Bab 80 Calon Suami Baru
81 Bab 81 Selamat Tinggal Suamiku (21+)
82 Bab 82 Kembali Pulang ke Jakarta
83 Bab 83 Kebohongan yang Menyakitkan
84 Bab 84 Bunga Terakhir
85 Bab 85 Bayar Hutang
86 Bab 86 Stella Melahirkan
87 Bab 87 Orangtua Baru
88 Bab 88 Honeymoon (21+)
89 Bab 89 Foto Keluarga
90 Bab 90 Teman Lama
91 Bab 91 Kerinduan
92 Bab 92 Kembali Tinggal di Jakarta
93 Bab 93 Calon Pilihan Ibu
94 Bab 94 Sekedar Tanya Kabar
95 Bab 95 Rencana Pertemuan
96 Bab 96 Tangisan Anak
97 Bab 97 Pertemuan Kembali
98 Bab 98 Pulau Harapan
99 Bab 99 Dia Cucuku
100 Bab 100 Perjanjian Hati
101 Bab 101 Pertemuan di Malam Hari
102 Bab 102 Ikatan Batin
103 Bab 103 Terpisah
104 Bab 104 Penyesalan
105 Bab 105 Hati yang Terluka
106 Bab 106 Tidak bisa Menolak
107 Bab 107 Serangan Senja (21+)
108 Bab 108 Permintaan Mantan
109 Bab 109 Selingkuh
110 Bab 110 Pendekatan Kembali
111 Bab 111 Kepastian
112 Bab 112 Katakan Sejujurnya
113 Bab 113 Mengulang Rasa
114 Bab 114 Kepulangan
115 Bab 115 Tak Terduga
116 Bab 116 Kecurigaan
117 Bab 117 Tamu Tak Diundang
118 Bab 118 Benih Kecurigaan
119 Bab 119 Bukti perselingkuhan
120 Bab 120 Ciuman Rindu (21+)
121 Bab 121 Kejutan Untuk Suami
122 Bab 122 Kejutan Lain
123 Bab 123 Makin Ribut
124 Bab 124 Perpisahan Kedua
125 Bab 125 Hubungan Tanpa Status
126 Bab 126 Alasan Klasik
127 Bab 127 Payung Teduh
128 Bab 128 Terpaksa Menerima (21+)
129 Bab 129 Tentangan
130 Bab 130 Berita Mencengangkan
131 Bab 131 Waktu Cepat Berlalu
132 Bab 132 Akhirnya Ketemu
133 Bab 133 Ajakan Teman
134 Bab 134 Penculikan
135 Bab 135 Dibawa Kabur
136 Bab 136 Kepuasan Bersamamu (21+)
137 Bab 137 Pancingan
138 Bab 138 Pertemuan Keluarga
139 Bab 139 Undangan Pernikahan
140 Bab 140 Stella Cemburu
141 Bab 141 Dugaan
142 Bab 142 Acara Pernikahan
143 Bab 143 Malam Menegangkan (21+)
144 Bab 144 Perang
145 Bab 145 Ingin Menjauh
146 Bab 146 Masa Damai
147 Bab 147 Kesedihan Stefan
148 Bab 148 Papa Kandungku
149 Bab 149 Pernikahan Kedua & Ketiga
150 Bab 150 Malam Pengantin (21+)
151 Bab 151 Kemunculan Musuh
152 Bab 152 Steven di Culik
153 Bab 153 Musuh Dalam Selimut
154 Bab 154 Kematian Hendry
155 Bab 155 Kebahagiaan Stella (The End)
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Bab 1 Pernikahan Kilat
2
Bab 2 Pertemuan Pertama
3
Bab 3 Persiapan Pernikahan Kilat
4
Bab 4 Malam Pertama
5
Bab 5 Pesta Malam
6
Bab 6 Diperkenalkan
7
Bab 7 Minta Ijin
8
Bab 8 Buat Kesepakatan (Visual Karakter)
9
Bab 9 Kencan Pertama
10
Bab 10 Godaan Absurd
11
Bab 11 Bayangan Nakal
12
Bab 12 Membujuk Istri
13
Bab 13 Minta Jatah
14
Bab 14 Malam yang Menegangkan
15
Bab 15 Penyamaran Para Pria
16
Bab 16 Hadiah Spesial
17
Bab 17 Minta di Cium
18
Bab 18 Ayo Kita Kencan
19
Bab 19 Dicium lagi
20
Bab 20 Keromantisan
21
Bab 21 Ungkapan Perasaan
22
Bab 22 Ciuman Panas
23
Bab 23 Jebakan Pagi
24
Bab 24 Tagihan Istri
25
Bab 25 Menyenangkan Istri
26
Bab 26 Nasihat Mama
27
Bab 27 Berikan Jatahnya
28
Bab 28 Untukmu Suamiku
29
Bab 29 Minta Lagi
30
Bab 30 Permintaan Sang Ayah
31
Bab 31 Perhatian
32
Bab 32 Memulai Kemesraan
33
Bab 33 Om-om Senang
34
Bab 34 Santapan Ringan
35
Bab 35 Sensasi Baru
36
Bab 36 Saling Terbuka
37
Bab 37 Kangen Rumah
38
Bab 38 Makan Malam Keluarga
39
Bab 39 Menginap
40
Bab 40 Godaan Malam
41
Bab 41 Thank You Honey (21+)
42
Bab 42 Tetangga Kepo
43
Bab 43 Ketemu Mantan
44
Bab 44 Salah Paham
45
Bab 45 Cemburu
46
Bab 46 Sakit Hati
47
Bab 47 Hari yang Suram
48
Bab 48 Keluarga Steven
49
Bab 49 Minggat
50
Bab 50 Jangan Pergi
51
Bab 51 Hujan di Pagi Hari
52
Bab 52 Jadi Milikmu Seutuhnya (21+)
53
Bab 53 I Love You (21+)
54
Bab 54 Mau Lagi
55
Bab 55 Beraksi
56
Bab 56 Rencana Liburan Bareng
57
Bab 57 Minta Ijin
58
Bab 58 Kebetulan
59
Bab 59 Keberuntungan Roger
60
Bab 60 Hiburan Malam (21+)
61
Bab 61 Liburan Bareng Mantan
62
Bab 62 Malam Keakraban
63
Bab 63 Wisata Bromo
64
Bab 64 Belum Bisa Move On
65
Bab 65 Savana di Hatiku
66
Bab 66 Berpisah Lagi
67
Bab 67 Awal Mala Petaka
68
Bab 68 Permintaan sang Istri (21+)
69
Bab 69 Ayah Mertua
70
Bab 70 Rencana Hendry
71
Bab 71 Menanam Kebencian
72
Bab 72 Ada Rahasia
73
Bab 73 Pelarian Stella
74
Bab 74 Kehidupan Baru
75
Bab 75 Kecurigaan Kevin
76
Bab 76 Perhatian Kevin
77
Bab 77 Kenangan Indah
78
Bab 78 Cinta Lama Bersemi Kembali
79
Bab 79 Kehancuran Steven
80
Bab 80 Calon Suami Baru
81
Bab 81 Selamat Tinggal Suamiku (21+)
82
Bab 82 Kembali Pulang ke Jakarta
83
Bab 83 Kebohongan yang Menyakitkan
84
Bab 84 Bunga Terakhir
85
Bab 85 Bayar Hutang
86
Bab 86 Stella Melahirkan
87
Bab 87 Orangtua Baru
88
Bab 88 Honeymoon (21+)
89
Bab 89 Foto Keluarga
90
Bab 90 Teman Lama
91
Bab 91 Kerinduan
92
Bab 92 Kembali Tinggal di Jakarta
93
Bab 93 Calon Pilihan Ibu
94
Bab 94 Sekedar Tanya Kabar
95
Bab 95 Rencana Pertemuan
96
Bab 96 Tangisan Anak
97
Bab 97 Pertemuan Kembali
98
Bab 98 Pulau Harapan
99
Bab 99 Dia Cucuku
100
Bab 100 Perjanjian Hati
101
Bab 101 Pertemuan di Malam Hari
102
Bab 102 Ikatan Batin
103
Bab 103 Terpisah
104
Bab 104 Penyesalan
105
Bab 105 Hati yang Terluka
106
Bab 106 Tidak bisa Menolak
107
Bab 107 Serangan Senja (21+)
108
Bab 108 Permintaan Mantan
109
Bab 109 Selingkuh
110
Bab 110 Pendekatan Kembali
111
Bab 111 Kepastian
112
Bab 112 Katakan Sejujurnya
113
Bab 113 Mengulang Rasa
114
Bab 114 Kepulangan
115
Bab 115 Tak Terduga
116
Bab 116 Kecurigaan
117
Bab 117 Tamu Tak Diundang
118
Bab 118 Benih Kecurigaan
119
Bab 119 Bukti perselingkuhan
120
Bab 120 Ciuman Rindu (21+)
121
Bab 121 Kejutan Untuk Suami
122
Bab 122 Kejutan Lain
123
Bab 123 Makin Ribut
124
Bab 124 Perpisahan Kedua
125
Bab 125 Hubungan Tanpa Status
126
Bab 126 Alasan Klasik
127
Bab 127 Payung Teduh
128
Bab 128 Terpaksa Menerima (21+)
129
Bab 129 Tentangan
130
Bab 130 Berita Mencengangkan
131
Bab 131 Waktu Cepat Berlalu
132
Bab 132 Akhirnya Ketemu
133
Bab 133 Ajakan Teman
134
Bab 134 Penculikan
135
Bab 135 Dibawa Kabur
136
Bab 136 Kepuasan Bersamamu (21+)
137
Bab 137 Pancingan
138
Bab 138 Pertemuan Keluarga
139
Bab 139 Undangan Pernikahan
140
Bab 140 Stella Cemburu
141
Bab 141 Dugaan
142
Bab 142 Acara Pernikahan
143
Bab 143 Malam Menegangkan (21+)
144
Bab 144 Perang
145
Bab 145 Ingin Menjauh
146
Bab 146 Masa Damai
147
Bab 147 Kesedihan Stefan
148
Bab 148 Papa Kandungku
149
Bab 149 Pernikahan Kedua & Ketiga
150
Bab 150 Malam Pengantin (21+)
151
Bab 151 Kemunculan Musuh
152
Bab 152 Steven di Culik
153
Bab 153 Musuh Dalam Selimut
154
Bab 154 Kematian Hendry
155
Bab 155 Kebahagiaan Stella (The End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!