Kembali ke hari pernikahan
"Gak nyangka deh si Stella tiba-tiba bisa dapat suami sesempurna ini..." ujar Sonia
"Udah ganteng, tajir pula...uuuh jadi iri sama dia deh..~" ujar Rosa
"Kaget sih karena kan gak pernah dengar Stella pacaran, selain sama Kevin .." ujar Linda terheran-heran, baru terima undangan pernikahan seminggu yang lalu
"Hah....~" Kevin mantan pacar Stella saat SMA hanya bisa menghela nafas, melihat mantan kekasihnya bersanding dengan pria lain diatas pelaminan
"Semangat ya bro...." ujar Alex teman baik Kevin yang juga turut diundang oleh Stella, ia menepuk pundak Kevin yang terlihat sedih
Stella dan Kevin berpacaran saat SMA, awalnya mereka berteman sangat akrab sejak kelas satu SMA, namun Kevin baru meminta jadi pacarnya di kelas tiga SMA, setelah enam bulan pacaran, orangtua Stella dinyatakan bangkrut, orangtua Kevin yang tau soal kebangkrutan keluarga Stella langsung menyuruhnya putus, karena takut dipinjami uang oleh orangtua Stella.
Merasa sakit hati karena telah dihina oleh keluarga Kevin, Stella langsung minta putus, Kevin pun tidak bisa memaksa orangtuanya tidak merestui hubungan mereka, Stella pun sudah sangat sakit hati, namun mereka berdua tetap menjadi teman akrab seperti dulu lagi sebelum berpacaran.
"Kamu wanita yang sangat beruntung Stella..." gumam Kevin lirih, sambil menatap sedih wanita yang masih ia cintai sampai sekarang, wanita itu begitu cantik dan terlihat amat bahagia, dengan balutan gaun yang mewahnya dan pesta pernikahan mewahnya, ditambah dengan suaminya yang begitu tampan dan murah senyum, kehidupan pernikahan Stella pasti akan sangat sempurna
Malam semakin larut, para tamu hadirin sudah mulai pulang, pengantin pun sudah turun dari atas panggung, Steven dengan sangat baik hati menuntun sang istri menuju mobil yang sudah terparkir di depan lobby hotel.
"Hmm.., mas kita gak nginap di hotel malam ini..??" tanya Stella
"Tidak honey...~ kita langsung pulang ke rumah kita saja ya.., aku mau kamu langsung adaptasi dengan lingkungan rumahku.." ujar Steven tersenyum ramah
"Hmm.. baiklah" ujar Stella lirih, namun hatinya deg-degan, mengingat dirinya akan segera melakukan malam pertama dengan sang suami
"Brrmmm....brrmmm..." sang sopir langsung tancap gas menuju rumah Steven. Perjalan lumayan lama butuh waktu sekitar dua jam baru sampai di kediaman Steven Geraldine Karim, letak rumahnya di pinggir kota jakarta di kawasan yang cukup elite.
"Waahh...!!" Stella yang baru turun dari mobil langsung terpana melihat rumah minimalis milik suaminya, begitu modern dan mewah, ini rumah yang akan ia tinggali mulai sekarang
"Ayo masuk..~" ujar Steven, dengan sopan membukakan pintu rumahnya
Sang sopir pun langsung menurunkan koper-koper dan kardus milik Stella dari dalam mobil
"Tuan ini mau di taruh dimana..??" tanya sang supir
"Taruh saja di kamar bawah" ujar Steven
Stella agak tertegun mendengarnya, kenapa koper dan barang miliknya ditaruh dikamar bawah..??, namun ia tidak berani bertanya lebih jauh, Stella tetap berpikir positif bisa jadi besok barangnya baru bisa ditaruh dikamar utama.
Rumah Steven sangatlah bagus, design industri minimalis, dipadukan dengan unsur alam seperti kayu dan tanaman hijau yang menambah kesegaran di setiap sudut ruangan.
Terlihat Layar TV yang amat besar, dengan sofa besar melingkar didepannya, berbentuk huruf U, lalu meja makan panjang yang terbuat dari kayu, sampai ke kuris-kursinya. Lalu dapur yang minimalis dan sebuah tangga menuju ke atas.
"Baiklah biar ku jelaskan..." ujar Steven yang sedang berdiri dihadapan Stella
"Ini dapur bersih, lalu dapur kotornya ada di belakang, ruang laundry tidak jauh dari sana, kamarku ada dilantai tiga tinggal naik melalui tangga dapur, aku mau sarapan sudah tersedia setiap jam delapan pagi, pokoknya gak boleh telat, tugas kamu mudah tinggal bersih-bersih seisi rumah saja, taman dan kolam renang gak usah, ada petugas yang akan datang tiap bulan" ujar Steven menjelaskan
"...." Stella hanya terdiam karena belum benar-benar paham maksud Steven
"Aku tahu, kamu pasti lelah sudah berdiri seharian ini, istirahatlah dulu di kamarmu di bawah sana.." ujar Steven ketus, kali ini tidak ada senyuman ramah yang biasanya ia perlihatkan
"Eh...?? Kamarmu bukannya kamarku juga..??" Stella masih tidak mengerti, yang ia tahu suami dan istri harus satu kamar
"Pfftt...hahahaha..." Steven tertawa jahat
"Loh kok malah ketawa..??" ujar Stella keheranan melihat perubahan sikap suaminya yang dari kemarin ramah, tapi malam ini tiba-tiba menjadi ketus
"Enak saja, ini rumahku.., aku yang mengatur semuanya.., kamu istriku, tugasmu hanya menuruti kata-kataku saja dan bertanggung jawab mengurus semua kebersihan di rumah ini, ngerti..!!" ujar Steven berkacak pinggang
"Bu...bukannya suami istri harus tidur satu kamar...!!" pekik Stella masih tidak mengerti kenapa tiba-tiba diperlakukan seperti ini
Sejenak Steven terdiam, matanya memerhatikan penampilan istrinya dari wajah hingga turun ke belahan dadanya.
"Iiihh kamu liatin apa....!!" Stella langsung menutupi belahan dadanya dengan kedua tangan
"Hmm..~ boleh juga sih..., kalau kamu mau menemani aku tidur malam ini" ujar Steven menyeringai, memperlihatkan wajah mesumnya
"Iiihhh...!!" Stella langsung merinding dan merasa jijik, pertama kali melihat wajah pria yang sedang mupeng
"Cukup...!!! lebih baik kita pisah kamar aja..!!" pekik Stella yang merasa tertipu
"Bagus.., kamarmu ada di bawah sana" ujar Steven melipat tangan, dan tersenyum puas, akhirnya semua rencana yang ia buat bisa berjalan dengan lancar
"Buk...buk...buk...buk..." suara hentakan sepatu Stella saat menuruni tangga
Dengan rasa kesal dihatinya Stella turun kebawah, menuju kamarnya, ia langsung melihat dia koper dan kardus miliknya di depan kamar yang kecil, namun letaknya persis di depan kolam renang.
"Hmm..~ gak buruk juga tidur disini, pagi-pagi bisa langsung berenang" gumam Stella, hatinya sedikit terhibur melihat kolam renang yang luas
"Ceklek" ia membuka kamarnya
"Astaga kecil banget..., lebih kecil dari kamar aku.. di rumah, gak ada kamar mandinya pula.." keluh Stella, hanya terlihat satu ranjang dan satu lemari di dalam, ternyata kamar mandi ada di luar yang letaknya persis juga di depan kolam renang
Dengan terpaksa malam ini, Stella sibuk sendiri, membuka pengait gaun pengantinnya, juga menghapus makeup, ternyata malam pengantinnya tidak seperti yang diajarkan sang ibu, ia malah harus tidur sendirian di kamar barunya yang kecil.
"Hiks...hiks...hiks..hiks...hiks... Mama..papa... Gerrard...hiks hiks hiks" Stella menangis tersedu-sedu merindukan keluarga kecilnya, ia merasa sangat tertipu, laki-laki yang ia nikahi ternyata tidak sebaik yang selama ini keluarganya kira
Bersambung~
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Magfira Fira
lah kok bisa?memang benar yah kata pepatah...jangan liat buku hanya dari sampulnya aja/Scowl/
2024-04-20
1
Anita Jenius
Isshhh.. kok sedih..
2024-04-05
1
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
Kasihan Stella kena tipu
2024-03-23
2