Bab 2 Pertemuan Pertama

Flashback dua minggu yang lalu sebelum hari pernikahan

"AKU GAK MAU...!!! AKU MASIH MAU MENIKMATI MASA MUDAKUUU...!!!" teriak Stella tidak mau dinikahkan, umurnya baru dua puluh, ia merasa ada banyak hal yang belum bisa ia nikmati kesenangan diumur ke 20 tahun ini

"Maaf Stella sayang kami pun terpaksa melakukan ini, kalau tidak semua rumah dan aset kita bakalan disita sama bank..!!" ujar Josua ayah Stella

"Tapi...papa, kan masih ada cara lain.., bukannya papa berencana menjual perusahaan...??, kenapa malah memaksaku menikah tiba-tiba...!!" pekik Stella yang kesal, sebagai anak ia tidak mau dikorbankan, kesenangan di umur 20 tahun lebih penting baginya

"Papa sudah coba menjualnya selama beberapa bulan ini, namun gak ada yang mau beli, bunga hutang yang harus dilunasi sudah terlalu tinggi, bahkan perusahaan berarti sekelas perusahaan ORCA saja tidak mau membeli perusahaan ayah..." ujar Joshua dengan nada keputusasaan

Sejenak Stella terdiam, memang kondisi ekonomi keluarganya sudah menurun sejak tiga tahun yang lalu, pengeluaran berkurang, uang jajan berkurang, beberapa aset haru di jual, untuk bertahan hidup selama tiga tahun, dan menggaji karyawan yang masih setia bekerja di kantor ayahnya, namun usaha itu harus sia-sia, jaman terus berkembang, perusahaan ayahnya kalah bersaing dan tidak bisa berinovasi seperti perusahaan lain.

"Ibu gak sanggup nak...!!!" teriak Widya dengan nada kesedihan

"Ibu gak sanggup... Gerrard adikmu masih harus sekolah..., kalau kamu gak menikah dengan pria itu, apa kamu mau kita hidup ngontrak tidur satu ruangan dan satu kamar mandi..!!" rengek Widya ibu Stella

"Tapi masa mama dan papa tega korbankan Stella demi uang...!!" pekik Stella yang masih tidak terima, tidak bisa membayangkan dirinya menikah dengan pria yang belum ia kenal seperti apa

"Ya ampun kak Ella terima aja sih....~, lagian calon suami kakak ganteng loh, aku sama ayah udah lihat langsung, kakak rugi deh kalau nolak ajakan menikah dari dia" seru Gerrard adik Stella, kondisi keluarga lagi tegang gini, ia malah tetap asik main game di hp-nya

"Iiihh.. anak ini...!!!" Stella yang kesal langsung beranjak dari sofa mau menjitak kepala adiknya

"Nak... tahan dulu nak...!!, yang dikatakan Gerrard itu benar.., calonmu itu ganteng kayak di drama Korea yang suka kamu tonton, makanya papa langsung setuju mau nikahkan kamu sama dia" ujar Josua, menahan Stella

"....." mendengar itu Stella langsung duduk lagi, memang hobinya nonton drama Korea, apalagi saat bantu sang ibu jaga toko di pasar

"Selain ganteng, dia juga dari keluarga kaya raya, masih muda juga umurnya baru 30 tahun, penampilan kekinian.." ujar Widya menambahkan, ia sudah mencari tahu soal calon suami Stella

"Ya kalau emang kenyataannya begitu, boleh juga nih...~, jaman sekarang kan susah cari cowok ganteng plus tajir" ucap Stella dalam hati, ia jadi senyam-senyum sendiri, membayangkan dirinya jadi pemeran utama wanita di drama Korea yang suka ia tonton

"Hmm...kalau benar begitu, Stella mau ketemu dulu sama dia, Stella belum percaya kalau belum lihat sendiri.." ujar Stella dengan gaya sok jual mahal, dalam hati ia sangat penasaran

"Syukurlah nak, papa akan atur pertemuan kalian berdua, dua hari dari sekarang" ujar Josua bersemangat

"Kalau gitu..., besok kita belanja baju baru ya nak, kamu harus memberikan kesan yang baik untuk calon suamimu, jangan kecewakan dia..~" ujar Widya menggenggam erat tangan putrinya yang akan segera menyelamatkan perekonomian keluarga kecil ini

Stella pun mengangguk setuju, namun hatinya masih ragu, karena sesungguhnya ia belum mau menikah, masih ingin bersenang-senang seperti teman-teman sebayanya.

_________

Dua hari kemudian

"IRASSHAIMASE...!!!" teriak pelayan restoran jepang, menyambut kedatangan Stella

Sejak pagi Stella sibuk berdandan, ibunya membawa dia ke salon untuk perawatan wajah, rambut, dan kulit.

"Iihhss... si mama berlebihan sekali" gumam Stella, tangannya menarik rok dress nya, ibunya sengaja memilihkan baju yang agak minim, jujur saja jarang sekali Stella memakai dress macam ini, namun demi menyelamatkan keluarga dan masa depannya dia harus berkorban.

"Meja atas nama siapa mbak..?" tanya mbak pelayan restoran berpakaian kimono

"Hmm.., atas nama Steven Geraldine" ujar Stella, bersikap malu-malu kucing, jarang masuk ke restoran jepang mewah, yang ada ruang VIP nya

"Baik silahkan sebelah sini" si mba pelayan yang berpakaian kimono, menunjukkan ruangannya

Stella di bawa ke ruangan VIP, ia berjalan memasuki lorong sempit ala jepang yang dihias bunga-bunga sakura.

"Sreekkk..." pintu buka geser

"Silahkan masuk..." ujar mbak pelayan

"Ma.. makasih.." ujar Stella, ia langsung melirik ke dalam ruangan kecil itu

Matanya terbelalak saat melihat sosok tampan yang sedang duduk menunggunya sambil minum teh.

Pria itu langsung berhenti minum, matanya yang tajam dan berwarna kebiruan, langsung melirik ke arah Stella yang masih berdiri di luar.

"Kamu Stella ya..~" ujar Steven tersenyum ramah

Stella hanya mengangguk pelan.

"Ayo masuklah..., silahkan duduk jangan malu-malu" ujar Steven mempersilakan

Stella pun membuka sepatunya, lalu naik ke panggung dan duduk berhadapan dengan Steven, mata Stella tidak bisa berpaling dari wajah tampan calon suaminya.

"Wah ternyata kamu sangat cantik, aku sampai terpesona loh..~" Steven terkekeh

"Ma...ma...makasih" mendengar pujian Steven, Stella langsung menunduk tersipu malu, pipinya jadi merah merona, walaupun ini bukan pertama kalinya ia suka sama seorang pria, tapi Steven punya aura yang sangat berbeda dari pria-pria yang pernah Stella temui dulu

"Sreekk..." mba Pelayan datangan membawakan pesanan

Tersaji lah makanan jepang yang terlihat mewah dan sangat mahal, Stella amat terpukau dengan kesegaran daging ikan yang disajikan dihadapannya.

"Jangan malu-malu ayo kita makan, aku yakin kamu belum makan siang bukan..~" ujar Steven tersenyum ramah

"Iya...~" ujar Stella, dengan perlahan ia makan di depan calonnya, terus mengingat pesan dari ibunya agar makan dengan anggunly tidak mengeluarkan suara piring atau kunyahan dari mulutnya

"Stella saat ini sibuk apa..?? Apa kamu sedang kuliah atau bekerja..??" tanya Steven membuka percakapan, dengan gaya santai dan tidak terlihat gugup seperti Stella

"Hmm..., setelah lulus sekolah, aku gak kuliah kak..." ujar Stella merasa ragu-ragu memberitahu semuanya, sebenarnya ia merasa malu, karena teman-teman sebayanya pada kuliah tapi Stella tidak bisa karena masalah ekonomi di keluarganya

"Jangan panggil kak, aku lebih suka di panggil mas aja, kita kan akan segera menikah, biar lebih akrab bukan~" ujar Steven memberikan senyum yang mempesona

"Eh...!! Iya betul mas..." Stella gelagapan, hatinya berdebar-debar melihat senyum mempesona itu, tidak disangka pria setampan ini mau menikahinya

"Gak perlu merasa sungkan begitu, aku mau terima kamu apa adanya kok..., aku juga sudah tau kondisi ekonomi keluargamu..." ujar Steven

Mendengar itu Stella jadi merasa lega, hatinya jadi lebih tenang, sejak kemarin ia merasa deg-degan karena takut direndahkan oleh Steven yang kaya raya, namun nyatanya tidak begitu.

"Kesibukanku saat ini cuma bantu-bantu mama kelola toko baju di pasar" ujar Stella, sebenarnya ia sedang mencari pekerjaan untuk menambah uang jajan, namun karena hanya lulusan SMA jadi sulit untuknya dapat posisi yang layak, ibu dan ayahnya tidak mau Stella bekerja sebagai OB kantor atau pramusaji restoran

"Aku senang ternyata kamu gak sibuk apa-apa, soalnya aku memang mencari istri yang tidak sedang bekerja" ujar Steven sambil menyesap teh nya

"Be.. benarkah kak, eh mas Steven.., gak keberatan punya istri yang cuma diam di rumah aja?" Tanya Stella, membayangkan dirinya jadi nyonya yang hanya menyuruh-nyuruh asisten rumah tangga di rumah

"Iya..tentu saja, aku ini kan sudah punya banyak uang, tanpa kamu harus bekerja, semua kebutuhan kamu bisa aku penuhi..., bahkan aku berencana membelikan ruko untuk ibumu" ujar Steven raut wajahnya terlihat senang

"Astaga...!! serius mas..!!" Stella nampak sangat terkejut, serasa dapat durian runtuh, udah dapat calon ganteng, kaya, dan murah hati

"Selama kamu menikah denganku, kehidupan ekonomi keluargamu pasti akan terjamin juga, jadi tidak perlu mengkhawatirkan keluargamu lagi" ujar Steven dengan tersenyum ramah

"Te...terimakasih kasih aku benar-benar bersyukur sekali.." ujar Stella sangat terharu, apalagi adik laki-lakinya dua tahun lagi akan segera lulus sekolah dan berencana mau lanjut kuliah

"Jadi gimana kamu setuju menikah denganku..~" tanya Steven memberikan tangannya untuk membuat kesepakatan

"Iya mas saya setuju banget..~" ujar Stella tanpa pikir panjang, merasa semua masalah keluarganya akan terselesaikan dengan uang

Mereka berdua saling berjabat tangan.

"Oke kalau gitu habis makan siang ini, kita langsung menuju KUA ya.." ujar Steven sambil melihat jam

"Eh.. KUA, kita mau ngapain disana?" tanya Stella yang bingung

"Ya ampun.., masih nanya....,tentu saja mau daftarkan pernikahan kita, mau apa lagi..." ujar Steven dengan santai

"SECEPAT INI...!!!" teriakkan hati Stella, baru kenalan udah langsung ke KUA

Bersambung~

...****************...

Terpopuler

Comments

Manik🌼

Manik🌼

/Grin//Proud//Proud/

2025-03-04

0

Magfira Fira

Magfira Fira

Emang ada laki-laki kaya gitu.....kalau ada tolong sisakan aku 5 orang/Grin/

2024-04-20

1

Anita Jenius

Anita Jenius

Like buatmu kak

2024-04-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pernikahan Kilat
2 Bab 2 Pertemuan Pertama
3 Bab 3 Persiapan Pernikahan Kilat
4 Bab 4 Malam Pertama
5 Bab 5 Pesta Malam
6 Bab 6 Diperkenalkan
7 Bab 7 Minta Ijin
8 Bab 8 Buat Kesepakatan (Visual Karakter)
9 Bab 9 Kencan Pertama
10 Bab 10 Godaan Absurd
11 Bab 11 Bayangan Nakal
12 Bab 12 Membujuk Istri
13 Bab 13 Minta Jatah
14 Bab 14 Malam yang Menegangkan
15 Bab 15 Penyamaran Para Pria
16 Bab 16 Hadiah Spesial
17 Bab 17 Minta di Cium
18 Bab 18 Ayo Kita Kencan
19 Bab 19 Dicium lagi
20 Bab 20 Keromantisan
21 Bab 21 Ungkapan Perasaan
22 Bab 22 Ciuman Panas
23 Bab 23 Jebakan Pagi
24 Bab 24 Tagihan Istri
25 Bab 25 Menyenangkan Istri
26 Bab 26 Nasihat Mama
27 Bab 27 Berikan Jatahnya
28 Bab 28 Untukmu Suamiku
29 Bab 29 Minta Lagi
30 Bab 30 Permintaan Sang Ayah
31 Bab 31 Perhatian
32 Bab 32 Memulai Kemesraan
33 Bab 33 Om-om Senang
34 Bab 34 Santapan Ringan
35 Bab 35 Sensasi Baru
36 Bab 36 Saling Terbuka
37 Bab 37 Kangen Rumah
38 Bab 38 Makan Malam Keluarga
39 Bab 39 Menginap
40 Bab 40 Godaan Malam
41 Bab 41 Thank You Honey (21+)
42 Bab 42 Tetangga Kepo
43 Bab 43 Ketemu Mantan
44 Bab 44 Salah Paham
45 Bab 45 Cemburu
46 Bab 46 Sakit Hati
47 Bab 47 Hari yang Suram
48 Bab 48 Keluarga Steven
49 Bab 49 Minggat
50 Bab 50 Jangan Pergi
51 Bab 51 Hujan di Pagi Hari
52 Bab 52 Jadi Milikmu Seutuhnya (21+)
53 Bab 53 I Love You (21+)
54 Bab 54 Mau Lagi
55 Bab 55 Beraksi
56 Bab 56 Rencana Liburan Bareng
57 Bab 57 Minta Ijin
58 Bab 58 Kebetulan
59 Bab 59 Keberuntungan Roger
60 Bab 60 Hiburan Malam (21+)
61 Bab 61 Liburan Bareng Mantan
62 Bab 62 Malam Keakraban
63 Bab 63 Wisata Bromo
64 Bab 64 Belum Bisa Move On
65 Bab 65 Savana di Hatiku
66 Bab 66 Berpisah Lagi
67 Bab 67 Awal Mala Petaka
68 Bab 68 Permintaan sang Istri (21+)
69 Bab 69 Ayah Mertua
70 Bab 70 Rencana Hendry
71 Bab 71 Menanam Kebencian
72 Bab 72 Ada Rahasia
73 Bab 73 Pelarian Stella
74 Bab 74 Kehidupan Baru
75 Bab 75 Kecurigaan Kevin
76 Bab 76 Perhatian Kevin
77 Bab 77 Kenangan Indah
78 Bab 78 Cinta Lama Bersemi Kembali
79 Bab 79 Kehancuran Steven
80 Bab 80 Calon Suami Baru
81 Bab 81 Selamat Tinggal Suamiku (21+)
82 Bab 82 Kembali Pulang ke Jakarta
83 Bab 83 Kebohongan yang Menyakitkan
84 Bab 84 Bunga Terakhir
85 Bab 85 Bayar Hutang
86 Bab 86 Stella Melahirkan
87 Bab 87 Orangtua Baru
88 Bab 88 Honeymoon (21+)
89 Bab 89 Foto Keluarga
90 Bab 90 Teman Lama
91 Bab 91 Kerinduan
92 Bab 92 Kembali Tinggal di Jakarta
93 Bab 93 Calon Pilihan Ibu
94 Bab 94 Sekedar Tanya Kabar
95 Bab 95 Rencana Pertemuan
96 Bab 96 Tangisan Anak
97 Bab 97 Pertemuan Kembali
98 Bab 98 Pulau Harapan
99 Bab 99 Dia Cucuku
100 Bab 100 Perjanjian Hati
101 Bab 101 Pertemuan di Malam Hari
102 Bab 102 Ikatan Batin
103 Bab 103 Terpisah
104 Bab 104 Penyesalan
105 Bab 105 Hati yang Terluka
106 Bab 106 Tidak bisa Menolak
107 Bab 107 Serangan Senja (21+)
108 Bab 108 Permintaan Mantan
109 Bab 109 Selingkuh
110 Bab 110 Pendekatan Kembali
111 Bab 111 Kepastian
112 Bab 112 Katakan Sejujurnya
113 Bab 113 Mengulang Rasa
114 Bab 114 Kepulangan
115 Bab 115 Tak Terduga
116 Bab 116 Kecurigaan
117 Bab 117 Tamu Tak Diundang
118 Bab 118 Benih Kecurigaan
119 Bab 119 Bukti perselingkuhan
120 Bab 120 Ciuman Rindu (21+)
121 Bab 121 Kejutan Untuk Suami
122 Bab 122 Kejutan Lain
123 Bab 123 Makin Ribut
124 Bab 124 Perpisahan Kedua
125 Bab 125 Hubungan Tanpa Status
126 Bab 126 Alasan Klasik
127 Bab 127 Payung Teduh
128 Bab 128 Terpaksa Menerima (21+)
129 Bab 129 Tentangan
130 Bab 130 Berita Mencengangkan
131 Bab 131 Waktu Cepat Berlalu
132 Bab 132 Akhirnya Ketemu
133 Bab 133 Ajakan Teman
134 Bab 134 Penculikan
135 Bab 135 Dibawa Kabur
136 Bab 136 Kepuasan Bersamamu (21+)
137 Bab 137 Pancingan
138 Bab 138 Pertemuan Keluarga
139 Bab 139 Undangan Pernikahan
140 Bab 140 Stella Cemburu
141 Bab 141 Dugaan
142 Bab 142 Acara Pernikahan
143 Bab 143 Malam Menegangkan (21+)
144 Bab 144 Perang
145 Bab 145 Ingin Menjauh
146 Bab 146 Masa Damai
147 Bab 147 Kesedihan Stefan
148 Bab 148 Papa Kandungku
149 Bab 149 Pernikahan Kedua & Ketiga
150 Bab 150 Malam Pengantin (21+)
151 Bab 151 Kemunculan Musuh
152 Bab 152 Steven di Culik
153 Bab 153 Musuh Dalam Selimut
154 Bab 154 Kematian Hendry
155 Bab 155 Kebahagiaan Stella (The End)
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Bab 1 Pernikahan Kilat
2
Bab 2 Pertemuan Pertama
3
Bab 3 Persiapan Pernikahan Kilat
4
Bab 4 Malam Pertama
5
Bab 5 Pesta Malam
6
Bab 6 Diperkenalkan
7
Bab 7 Minta Ijin
8
Bab 8 Buat Kesepakatan (Visual Karakter)
9
Bab 9 Kencan Pertama
10
Bab 10 Godaan Absurd
11
Bab 11 Bayangan Nakal
12
Bab 12 Membujuk Istri
13
Bab 13 Minta Jatah
14
Bab 14 Malam yang Menegangkan
15
Bab 15 Penyamaran Para Pria
16
Bab 16 Hadiah Spesial
17
Bab 17 Minta di Cium
18
Bab 18 Ayo Kita Kencan
19
Bab 19 Dicium lagi
20
Bab 20 Keromantisan
21
Bab 21 Ungkapan Perasaan
22
Bab 22 Ciuman Panas
23
Bab 23 Jebakan Pagi
24
Bab 24 Tagihan Istri
25
Bab 25 Menyenangkan Istri
26
Bab 26 Nasihat Mama
27
Bab 27 Berikan Jatahnya
28
Bab 28 Untukmu Suamiku
29
Bab 29 Minta Lagi
30
Bab 30 Permintaan Sang Ayah
31
Bab 31 Perhatian
32
Bab 32 Memulai Kemesraan
33
Bab 33 Om-om Senang
34
Bab 34 Santapan Ringan
35
Bab 35 Sensasi Baru
36
Bab 36 Saling Terbuka
37
Bab 37 Kangen Rumah
38
Bab 38 Makan Malam Keluarga
39
Bab 39 Menginap
40
Bab 40 Godaan Malam
41
Bab 41 Thank You Honey (21+)
42
Bab 42 Tetangga Kepo
43
Bab 43 Ketemu Mantan
44
Bab 44 Salah Paham
45
Bab 45 Cemburu
46
Bab 46 Sakit Hati
47
Bab 47 Hari yang Suram
48
Bab 48 Keluarga Steven
49
Bab 49 Minggat
50
Bab 50 Jangan Pergi
51
Bab 51 Hujan di Pagi Hari
52
Bab 52 Jadi Milikmu Seutuhnya (21+)
53
Bab 53 I Love You (21+)
54
Bab 54 Mau Lagi
55
Bab 55 Beraksi
56
Bab 56 Rencana Liburan Bareng
57
Bab 57 Minta Ijin
58
Bab 58 Kebetulan
59
Bab 59 Keberuntungan Roger
60
Bab 60 Hiburan Malam (21+)
61
Bab 61 Liburan Bareng Mantan
62
Bab 62 Malam Keakraban
63
Bab 63 Wisata Bromo
64
Bab 64 Belum Bisa Move On
65
Bab 65 Savana di Hatiku
66
Bab 66 Berpisah Lagi
67
Bab 67 Awal Mala Petaka
68
Bab 68 Permintaan sang Istri (21+)
69
Bab 69 Ayah Mertua
70
Bab 70 Rencana Hendry
71
Bab 71 Menanam Kebencian
72
Bab 72 Ada Rahasia
73
Bab 73 Pelarian Stella
74
Bab 74 Kehidupan Baru
75
Bab 75 Kecurigaan Kevin
76
Bab 76 Perhatian Kevin
77
Bab 77 Kenangan Indah
78
Bab 78 Cinta Lama Bersemi Kembali
79
Bab 79 Kehancuran Steven
80
Bab 80 Calon Suami Baru
81
Bab 81 Selamat Tinggal Suamiku (21+)
82
Bab 82 Kembali Pulang ke Jakarta
83
Bab 83 Kebohongan yang Menyakitkan
84
Bab 84 Bunga Terakhir
85
Bab 85 Bayar Hutang
86
Bab 86 Stella Melahirkan
87
Bab 87 Orangtua Baru
88
Bab 88 Honeymoon (21+)
89
Bab 89 Foto Keluarga
90
Bab 90 Teman Lama
91
Bab 91 Kerinduan
92
Bab 92 Kembali Tinggal di Jakarta
93
Bab 93 Calon Pilihan Ibu
94
Bab 94 Sekedar Tanya Kabar
95
Bab 95 Rencana Pertemuan
96
Bab 96 Tangisan Anak
97
Bab 97 Pertemuan Kembali
98
Bab 98 Pulau Harapan
99
Bab 99 Dia Cucuku
100
Bab 100 Perjanjian Hati
101
Bab 101 Pertemuan di Malam Hari
102
Bab 102 Ikatan Batin
103
Bab 103 Terpisah
104
Bab 104 Penyesalan
105
Bab 105 Hati yang Terluka
106
Bab 106 Tidak bisa Menolak
107
Bab 107 Serangan Senja (21+)
108
Bab 108 Permintaan Mantan
109
Bab 109 Selingkuh
110
Bab 110 Pendekatan Kembali
111
Bab 111 Kepastian
112
Bab 112 Katakan Sejujurnya
113
Bab 113 Mengulang Rasa
114
Bab 114 Kepulangan
115
Bab 115 Tak Terduga
116
Bab 116 Kecurigaan
117
Bab 117 Tamu Tak Diundang
118
Bab 118 Benih Kecurigaan
119
Bab 119 Bukti perselingkuhan
120
Bab 120 Ciuman Rindu (21+)
121
Bab 121 Kejutan Untuk Suami
122
Bab 122 Kejutan Lain
123
Bab 123 Makin Ribut
124
Bab 124 Perpisahan Kedua
125
Bab 125 Hubungan Tanpa Status
126
Bab 126 Alasan Klasik
127
Bab 127 Payung Teduh
128
Bab 128 Terpaksa Menerima (21+)
129
Bab 129 Tentangan
130
Bab 130 Berita Mencengangkan
131
Bab 131 Waktu Cepat Berlalu
132
Bab 132 Akhirnya Ketemu
133
Bab 133 Ajakan Teman
134
Bab 134 Penculikan
135
Bab 135 Dibawa Kabur
136
Bab 136 Kepuasan Bersamamu (21+)
137
Bab 137 Pancingan
138
Bab 138 Pertemuan Keluarga
139
Bab 139 Undangan Pernikahan
140
Bab 140 Stella Cemburu
141
Bab 141 Dugaan
142
Bab 142 Acara Pernikahan
143
Bab 143 Malam Menegangkan (21+)
144
Bab 144 Perang
145
Bab 145 Ingin Menjauh
146
Bab 146 Masa Damai
147
Bab 147 Kesedihan Stefan
148
Bab 148 Papa Kandungku
149
Bab 149 Pernikahan Kedua & Ketiga
150
Bab 150 Malam Pengantin (21+)
151
Bab 151 Kemunculan Musuh
152
Bab 152 Steven di Culik
153
Bab 153 Musuh Dalam Selimut
154
Bab 154 Kematian Hendry
155
Bab 155 Kebahagiaan Stella (The End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!