Aku masuk ke dalam cerita Ending of the Fallen World.
Kepalaku tidak berhenti bekerja keras untuk menemukan jalan keluar dari situasi ini. Aku melakukan berbagai cara untuk terbangun dari keadaan yang aku kira hanya sebuah mimpi. Aku melakukan banyak hal aneh, tidak ada yang berhasil. Lenganku terasa sakit saat dicubit. Kakiku terasa nyeri saat terbentur. Semakin keras aku berusaha, semakin aku yakin ini adalah kenyataan. Aku sempat kelelahan kemudian tertidur. Saat aku bangun aku masih terbaring di atas ranjang Kaesar.
Akhirnya aku memutuskan untuk berhenti berbuat macam-macam. Aku tidak mau melakukan hal ekstrim seperti melukai diri sendiri apalagi bunuh diri. Walaupun ada kemungkinan semua akan kembali normal, aku tidak punya nyali melakukan hal seperti itu dengan sengaja. Pada akhirnya, aku harus menerima fakta bahwa aku masuk ke tubuh seorang karakter di Ending of The Fallen World.
Jadi ceritanya begini.
Dua bulan yang lalu Kaesar ditemukan tidak sadarkan diri. Kemudian malam kemarin Kaesar akhirnya terbangun dalam keadaan hilang ingatan. Tidak ada yang menyangka hal tersebut mungkin terjadi pada Putra Mahkota Kerajaan Dialaz. Itu karena Kaesar dikenal kuat dan berbakat. Selama ini, orang-orang sudah ketakutan duluan sebelum menghadapinya. Jadi tragedi yang menimpanya menciptakan banyak sekali tanda tanya.
Yang aku ingat, kemarin malam aku tertidur di sofa seperti biasa. Sofa itu sangat nyaman dan memang layak menjadi tempat tidur. Sebelum tidur, aku memainkan Ending of The Fallen World. Berbaring sambil memencet layar hp berulang-ulang jadi rutinitasku selama beberapa bulan terakhir. Jujur, aku memang sudah sampai di tahap kecanduan bermain game tersebut. Dimataku, satu hari tidak akan sempurna tanpa memainkan Ending of The Fallen World.
Ending of The Fallen World adalah permainan peran yang diadaptasi dari novel berjudul sama. Permainan diawali dengan pemilihan karakter utama. Ada lima pilihan karakter yang merupakan tokoh utama dari masing-masing seri novelnya. Selanjutnya pemain mengarahkan karakter sesuai dengan skenario yang diberikan.
Ada kemungkinan permainan dimulai dalam kondisi yang menguntungkan. Seperti kekuatan relasi yang tinggi dan pengetahuan karakter yang luas tentang dunia. Aspek tersebut memberikan pilihan tindakan yang beragam dan lebih menguntungkan. Sebaliknya, ada juga kemungkinan permainan dimulai di posisi sulit ketika karakter yang mainkan langsung terlibat masalah. Keragaman dan keunikan skenario tersebutlah yang membuat permainan ini menarik.
Pikiranku buyar saat suara ketukan pintu terdengar. Aku berjalan mendekati pintu yang sangat besar. Lebarnya dua kali rentangan tanganku dengan tinggi dua kali tinggi badanku. Anehnya, pintu tebal itu tidak berat untuk gerakan.
Aku mendapati sebuah troli makanan di sana. Ada juga dua penjaga dengan seragam yang gagah berdiri mematung. Mereka berdua sama sekali tidak melirik.
‘Makanan datang lagi!’ Batinku kegirangan. Dengan senang hati aku menarik troli itu masuk.
“Kaesar.” Suara yang aku kenal memanggil nama baruku. Itu Kalliel. Dia mempercepat langkahnya untuk membantuku menahan pintu. Ia juga mengambil alih troli di tanganku dan bergerak menuju meja di salah satu sisi ruangan.
Kamar Kaesar luas dan lengkap. Di area utama ada tempat tidur dan set meja untuk bertamu. Area itu terhubung dengan empat ruangan lain. Ada kamar mandi, ruang penyimpanan, perpustakaan besar dan sebuah ruang kerja. Aku belum sempat menjelajahi semuanya terutama si perpustakaan 5 lantai.
“Duduklah,” perintah Kalliel. Aku menurut.
Aku menikmati sarapan ditemani tatapan tajam dari Kalliel. Dia memang tidak melotot. Tapi karena matanya hanya fokus memperhatikanku, aku jadi merasa terintimidasi.
“Bagaimana perasaanmu? Apa sudah lebih baik?”
Aku mengangguk.
Sekarang aku sedang berada di tubuh Kaesar Andallian. Ia adalah Putra Mahkota kerajaan Dialaz yang berusia 22 tahun, 13 tahun lebih muda dari umurku sebenarnya. Aku tidak bisa jujur mengatakan pada orang-orang di sini kalau aku bukan Kaesar Andallian melainkan Andra Atmajaya yang berasal dari bumi era modern. Sulit untuk menjelaskan kalau dunia ini adalah sebuah novel dan game di dunia asalku. Apalagi premis permainannya adalah masuk ke dunia lain seperti yang terjadi padaku sekarang.
“Bagaimana dengan ingatanmu?”
Aku menggeleng.
“Masih tidak ingat apapun?”
Aku mengangguk.
Kalliel nampak khawatir.
Bicara soal Kalliel, aku lihat kepeduliannya sangat besar terhadap Kaesar. Aku yakin dia tidak sedang berpura-pura. Aku jadi merasa aneh karena seingatku hubungan dua orang itu sangat renggang. Walaupun tidak ada informasi detail tentang keluarga kerajaan Dialaz, tidak pernah sekalipun aku melihat Kaesar dan Kalliel bertindak sebagai sekutu. Salah satu dari mereka pasti mati atau menukar identitas untuk keluar dari istana saat yang satunya menjadi raja.
“Mengenai kondisimu, sejauh ini hanya aku, para penyembuh yang kemarin datang, dan raja yang tahu. Aku harap kamu bisa segera pulih karena hal ini tidak bisa disembunyikan lebih lama.”
“Okay,” jawabku sembarangan. Aku sendiri tidak tahu kapan keadaan akan kembali normal.
“Sebaiknya kamu tidak berbicara dengan orang lain dulu. Jika ada yang ingin kamu ketahui lebih baik langsung bertanya padaku. ” Kalliel melirik troli di sisi meja. “Makanan akan datang 3x sehari, kau harus menjemputnya sendiri di depan itu. Biasanya memang begitu.”
“Okay.”
Keheningan terjadi setelahnya. Tidak ada satu katapun yang keluar dari mulut kami berdua. Itu terjadi sangat lama.
Kalliel akhirnya bangkit. “Maaf, aku tidak bisa berlama-lama.” Ia mulai merapikan piring kosong di meja. “Aku akan sering-sering kesini sesekali ditemani para penyembuh.”
“Okay.”
Aku melambaikan tangan pada pintu yang sudah tertutup. Aku berharap laki-laki itu tidak sering datang. Dia membuatku merasa tidak nyaman. Aku tidak ingat kapan terakhir kali aku bertemu anak muda penuh wibawa seperti Kalliel. Kehadirannya yang membuatku merasa segan. Apalagi mengingat dia adalah Penyihir sekaligus Pendekar Aura yang luar biasa. Kekuatannya cukup membuatku takut. Aku harus lebih berhati-hati dalam menyembunyikan rahasiaku saat ini.
Cahaya matahari yang sangat terang menunjukan hari sudah menjelang siang. Aku melompat ke arah kasur. Membanting tubuh dalam keadaan telentang. Pikiranku mulai berkelana.
Kaesar merupakan karakter pendukung yang tidak selalu muncul dalam skenario. Dia adalah pria misterius yang perannya selalu berubah-ubah. Kadang jadi putra mahkota, kadang jadi raja, kadang jadi pemberontak, dan ia muncul lalu hilang tiba-tiba. Aku sering mendengar tentang karakter Kaesar saat menggunakan Tuan Muda William sebagai tokoh utama. Itu karena William merupakan bangsawan dari Dialaz dan sahabat Pangeran Pertama.
Aku tidak tahu harus mulai dari mana. Aku tidak pernah mempersiapkan diri untuk tiba-tiba masuk ke dunia game manapun. Apalagi game tragis seperti Ending of The Fallen World.
Dalam ratusan percobaan, aku tidak pernah mencapai akhir yang diharapkan. Progres tertinggi yang aku capai adalah 74% dengan rata-rata 39%. Pada akhirnya dunia tetap akan hancur. Namun itu bukan berarti tidak ada akhir bahagia. Akhir bahagia bisa terjadi ketika dunia baru akan hancur setelah skenario selesai. Setidaknya tokoh utama dan rekannya selamat hingga tutup usia secara alami.
Aku jadi ingat ruangan misterius kemarin. Sejalan dengan keinginanku untuk pergi ke ruangan itu, aku pun berpindah tempat. Aku kembali menapakkan kaki ke ruang misterius tanpa pintu dan jendela.
Apakah ini yang namanya sihir?
Jujur aku masih bingung. Dari kemarin aku berkali-kali mencoba mengeluarkan api dari tangan tapi tidak berhasil. Dan barusan, hanya dengan memikirkan tempat ini, aku langsung berpindah tempat. Aku masih tidak mengerti sihir.
Aku berdiri di tempat yang sama seperti kemarin. Kali ini aku memberanikan berkeliling untuk melihat apa saja yang ada di sana. Aku meneliti ruangan itu tanpa gangguan siapapun. Aku berjalan memperhatikan barang-barang yang ada di sekitar meja. Hampir semua tulisan disini menggunakan alfabet dari dunia asalku. Keberadaan huruf yang familiar itu membuat aku merasa lega sekaligus bertanya-tanya. Dari mana Kaesar mengenal tulisan seperti ini?
Langkahku melambat saat mendekati rak yang besar yang melapisi dua pertiga dinding ruangan ini. Ada ribuan buku tersusun di sana. Dari tulisan pada tulang buku, aku yakin mereka semua berkaitan dengan sihir. Ratusan gulungan kertas itu juga sama. Dengan rasa penasaran yang memuncak, aku meraih satu persatu buku dan membacanya dengan ligat. Aku yakin ada sesuatu yang bermanfaat di sini.
Waktu terus berjalan sementara aku fokus membalik halaman demi halaman. Tangan kanan yang aku gunakan untuk menyangga kepala tiba-tiba tergelincir. Aku merasakan sensasi aneh pada tubuhku sendiri. Rasanya sesuatu menggetarkan tubuhku walaupun tidak terjadi apa-apa. Sekali lagi, di ruangan ini hanya ada aku sendiri. Perlahan telingaku mendengar suara aneh dengan lebih jelas.
“Kaesar, bangun.” Itu Kalliel. Perasaanku mengatakan ia sedang membangunkanku di dunia nyata.
Aku harus kembali.
Mataku menyambut wajah khawatir Kalliel saat terbuka. Suasana kamar telah berubah. Dari jendela aku melihat langit sudah sangat gelap. Sepertinya aku terlena dengan gudang pengetahuan milik Kaesar. Terlalu banyak hal menarik yang aku temukan di sana.
“Apa kamu baik-baik saja?”
Aku mengangguk.
“Tidurmu sangat lelap. Kau bahkan tidak mendengar ketukan penjaga berkali-kali. Mereka khawatir karena kau tidak menyentuh makananmu sejak siang tadi.” Kalliel menunjuk troli makanan di sisinya. “Makanlah. Kau harus makan yang banyak agar cepat pulih.”
“Okay.”
Aku diam menunggu pangeran itu keluar.
“Kau tidak makan?”
“Nanti,” ucapku.
“Okay.” Kalliel malah duduk di kursi yang entah sejak kapan ada di samping ranjangku. Sepertinya ia akan menunggu dan memastikan aku benar-benar makan.
Aku bangkit mendorong troli makanan ke meja tengah. Kalliel juga bergerak mengikuti. Sama seperti tadi pagi, aku makan di hadapan Kalliel yang tidak berhenti memperhatikanku.
“Apa aku harus menemanimu makan setiap hari?”
Aku menggeleng secepat kilat. Aku bahkan membentuk tanda silang dengan kedua tanganku. Ia nampak kecewa tapi aku tidak peduli.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments