Dunia memang sangat kejam, apabila kita tidak segera bangkit dalam keterpurukan. Selama kita bisa bangkit, tidak ada yang nama nya kejam, hidup itu seperti sinetron, kadang bisa ditebak kemana alurnya dan kadang keluar dari ekspektasi.
Kini rifki sedang bekerja dibawah perintah mandor. Ia sedari diperkenalkan sudah mulai bekerja hingga siang hari ini, tinggal sedikit lagi waktu makan siang akan tiba, namun dari para pekerja belum ada tanda-tanda berhenti sejenak. Mereka masih bekerja dengan giat seperti tak kenal lelah, sama halnya dengan rifki yang sedang mengangkat bebatuan dalam perut keroncongan.
"istirahat!" teriak seseorang keras di lantai dasar menggunakan toa.
"siap bos!" teriak para pekerja.
Rifki yang melihat semua orang pergi dan hanya menyisakan dia sendiri kebingungan. Karena para pekerja, berjalan turun ke lantai dasar, mungkin mereka ingin beristirahat di lantai dasar.
"istirahat dulu boy!" ucap seseorang kepada rifki.
"ehh, bang tomi, iya bang nanti," ucap rifki terkejut.
"sudah ayok turun, isi perut dulu," ucap orang itu yang di panggil dengan nama tomi.
"enggak bang, nanti saja," ucap rifki kekeh.
Padahal dia bukan tidak mau turun. Tapi dia tidak memiliki uang untuk membeli makanan, maka nya lebih memilih tetap bekerja, disaat rekan kerja yang lain sudah pergi untuk istirahat, namun tomi yang melihat guratan wajah rifki pun tahu apa yang sedang rifki pikirkan.
"gua yang bayarkan makanan lu nanti, ayok turun!" ucap tomi memaksa.
"oke,oke bang!" ucap rifki sambil di seret agar turun ke lantai dasar.
Mereka berdua pun kemudian turun dari lantai ketinggian 40 meter, mereka berjalan menuju warung nasi di sebrang lokasi proyek berada. Sebenarnya jatah makan siang tidak dihitung ke dalam bayaran, namun karena hari ini penanggung jawab proyek sedang pergi, sehingga terpaksa para pekerja memakai uang mereka sendiri.
Sampai nanti di ganti, ketika penanggung jawab proyek kembali dari luar. Rifki lalu di perintah oleh tomi untuk memesan lauk apa yang dia inginkan sendiri, memang dari yang rifki dengar dari para pekerja, bahwa tomi terkenal akan kebaikannya.
Tanpa memilih lauk mahal, rifki lebih memilih nasi 2 porsi dan lauk tempe goreng saja. Ia tidak boleh menggunakan kesempatan dalam kesempitan memanfaatkan orang baik, apa lagi orang tersebut baru ia kenal, dan sangat baik kepadanya.
"kenapa enggak pakai ayam? Nasi segitu kenyang?" ucap tomi santai, sembari melihat 2 piring nasi dan disalah satu piring ada tempe goreng berjumlah 3.
"kenyang bang. Maaf iya bang, saya merepotkan abang," ucap rifki tak enak hati.
"iya gak apa-apa, nanti juga diganti. Tapi lu harus pakai ayam rif, masa iya pakai tempe goreng 3, nasi nya sangat banyak seperti ini," ucap tomi sambil pergi berjalan menuju etalase warung.
Rifki pun melihat tingkah laku tomi, ternyata tomi pergi memesan 1 ayam untuk dirinya. Sehingga membuat rifki terkejut, dan semakin tidak enak dengan kebaikan yang diberikan oleh tomi, padahal mereka baru kenal belum hitungan hari.
"nih boy! Makan habiskan, kita masih perlu bekerja lagi nanti," ucap tomi sambil menaruh piring berisi ayam opor 2.
"astaga bang, kebanyakan bang," ucap rifki sambil melihat 2 opor ayam di piring.
"gak apa-apa, santai saja," ucap tomi.
Mau tak mau rifki pun memakan ayam itu, karena di paksa oleh tomi yang memang khusus untuknya. Setelah makan siang selesai, tomi langsung membayar semua makanan yang ia dan rifki makan, barulah mereka pergi dari warung nasi dan kembali bekerja dilokasi proyek.
Singkat cerita, rifki bekerja dengan semangat penuh, setelah mengisi perut dengan nasi 2 porsi dan lauk yang teramat enak. Tanpa terasa, waktu pulang akhirnya tiba, banyak pekerja proyek turun ke lantai dasar untuk kembali pulang ke rumah.
Hari sudah sore, mereka harus kembali semua, karena besok akan melanjutkan pekerjaan mereka yang belum selesai ini. Dan rifki pun mengikuti semua pekerja untuk turun, ia sekarang sedang kebingungan untuk pulang kemana. Rumah saja tidak punya, sanak saudara tidak menerima, teman-teman yang dulu main dengan nya semua menjauh.
"lu pulang kemana rif?" ucap tomi bertanya, di kala rifki sedang melamun.
"eh lu lagi bang," ucap rifki kembali terkejut.
"lu pulang kemana?" tanya tomi santai.
"enggak tahu bang, gua enggak ada tempat tinggal dikota ini. Kalau boleh, disini boleh di tinggali gak bang?" ucap rifki jujur, dan bertanya.
"setahu gua boleh, cuma untuk lebih jelas tanya penanggung jawab proyek. Lebih baik lu ikut gua, tempat tinggal gua enggak jauh dari sini. Apalagi gua ngekost sendiri," ucap tomi mengajak rifki untuk pergi ke tempat tinggal nya.
"ahh, enggak enak bang. Lu sudah banyak membantu, dari pekerjaan hingga makan siang lu yang bayar," ucap rifki merasa tak enak hati.
Hari ini ia sudah di bantu tomi berkali-kali, dari mulai memakai alat berat, hingga makan siang di bayarkan. Walaupun sudah diganti, cuma rifki merasa tak enak saja, bisa-bisa ia nanti besar kepala jika terus dibantu oleh tomi.
"kaga apa, ayok naik motor gua ini," ucap tomi memaksa.
Karena terus dipaksa, akhirnya rifki mau untuk ikut tomi pergi ke kostnya. Jalanan lumayan macet dikala waktu pulang kerja kantoran bersamaan dengan proyek, namun agak lancar walaupun ramai, dan tomi membawa motor tersebut dengan kecepatan pelan.
"huh, sampai kita," ucap tomi sembari berhentikan kendaraan roda dua nya, dan mematikan mesin motor.
"kenapa lu? Kayak bingung," ucap tomi heran.
"gak apa-apa bang," ucap rifki sembari menggeleng.
"yaudah, masuk yok," ucap tomi sembari tarik rifki agar mengikutinya.
Rifki yang ditarik-tarik, hanya diam pasrah mengikuti kemauan tomi. Ia dibawa masuk oleh tomi ke dalam rumah kost, dan pergi ke kamar kost tomi yang berada dilantai 2. Sekali lagi tomi benar-benar baik, rifki diberikan baju dan celana oleh tomi, walaupun bekas namun pakaian tersebut sangat berguna, apalagi rifki tak memiliki pakaian ganti apapun.
"nah, kan enak dilihatnya, tampan dan gagah," ucap tomi memuji rifki, setelah habis mandi.
"haha, lu ada-ada saja bang. Makasih bang, sudah diajak tinggal, ehh sekarang diberikan baju dan celana," ucap rifki sambil tersenyum sedih, mengingat kebaikan tomi.
"iya enggak apa-apa, lagi pakaian itu sudah kekecilan ditubuh gua. Enggak mungkin muat, sudah wajah lu jangan begitu, enggak enak di lihatnya," ucap tomi sarkas.
"iya bang," ucap rifki sambil tersenyum.
Mereka kemudian bercerita mengenai hidup mereka masing-masing, agar semakin dekat dan tahu satu sama lain pengalaman mereka. Rifki mulai mengatakan kehidupan kelam nya kepada tomi, sehingga membuat tomi merasa kasihan, apalagi cerita dari rifki sangat memilukan walaupun dari mulut.
"huft, maaf banget nih rif. Bukan gua enggak prihatin, tapi itu salah rif," ucap tomi kritik sifat dendam rifki.
"tapi bang, mereka semua jahat," ucap rifki sambil tersenyum samar.
"gua paham, dan gua mengerti. Tapi jika hidup lu membawa dendam, nanti enggak bakal tenang, apalagi pasti menghambat kemajuan lu," ucap tomi memberikan saran.
"memang benar sih bang," ucap rifki setuju.
"yaudah, sekarang sudah jam 7 malam, lu mau makan apa? Nanti gua belikan, lu tunggu disini aja," ucap tomi kepada rifki.
"enggak usahlah bang, sudah cukup lu berikan tumpangan gua disini gua udah bersyukur," ucap rifki jujur.
"udah lama lu, gua beli nasi goreng ya, lu tunggu mari jangan kemana-kemana," ucap tomi malas kepada rifki yang tak enakkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
キャットマスター
menarik untuk masuk list fav saya 😁👍
lanjut thor
2024-12-02
0
La Otaku Llorona <33
Seru banget, ayo cepat update next chapter nya thor! 🤩
2024-03-06
0