Tetangga Kost Tomi.

"Baiklah, mungkin esok hari Rifki akan mencoba mencari pekerjaan untuk membuat penghasilan, dan dapat membayar hutang ayah," ucap Rifki sambil menghela nafas.

...****************...

Hari telah hampir siang, namun dari beberapa pekerja di lokasi proyek. Mereka masih lanjuti pekerjaan mereka, entah mereka sedang ada kesibukkan nanti malam, Rifki pun tidak tau hingga sampai-sampai makan siang hampir di lewati.

"Makan siang dulu rif!" ucap Tomi sambil menggeleng, melihat banyak pekerja masih bergelut.

"Siap bang! Nanti saya bersama yang lain saja ," ucap Rifki sambil tersenyum.

"CK, mereka sudah biasa rif. Kalau lu baru, nanti malah sakit lagi," ucap Tomi sambil berdecak.

"Hmm! enggak mungkin bang, masa cuma lewati makan siang bisa sakit," ucap Rifki sambil cengengesan.

Obrolan mereka lalu terhenti, kala kepala dari penanggung jawab proyek perusahan datang dan memerintahkan semua orang untuk pergi mencari makan.

Dan tentu, semua orang lantas bangkit dan pergi meninggalkan pekerjaan mereka. semua tidak ada yang berani membantah satu saja perintah, mungkin karena resiko yang akan di dapat besar.

Kalau tidak di laksanakan. Kini Tomi mulai ajak Rifki pergi ke sebuah kedai, mereka lalu memesan makanan dengan tenang, dan memulai obrolan biasa yaitu tentang asal-usul mereka.

"Ohh, iya. Tadi bagaimana trading lu? Apa aman?" tanya tomi penasaran.

"Aman bang! Cuma ada sedikit kendala saja di beberapa waktu," ucap Rifki sambil tersenyum malu.

Bukan hal mudah, apalagi trading harus miliki analisa mendalam tentang harga pergerakan berikutnya. Tentu analisa dan strategi yang kuat, kemungkinan akan dapatkan banyak keuntungan.

"Bagus-bagus, suka sekali dengan gaya lu," ucap Tomi sambil tersenyum dan mengangguk.

"Hmm, apa boleh pinjam Handphone bang?" ucap Rifki bertanya.

"Hm, boleh! Apa lu mau analisa?" tanya tomi penasaran.

"Bisa di bilang begitu bang! Cuma mau lihat-lihat dulu, kalau ada yang bagus mau di coba beli," ucap Rifki sambil tersenyum.

"Yasudah, ambil nih!" ucap Tomi sambil memberi ponselnya.

"Thanks bang!" ucap Rifki sambil cengengesan.

Tanpa menunggu lama, Rifki kemudian mulai membuka ponsel dan melihat platform akun trading. Terlihat pasar saham masih tutup di waktu siang, dan ia lantas memilih melihat coin-coin crypto.

Rifki lebih suka trading di saham luar, dan waktu pembukaan pasar pun malam. Kini ia memilih mencoba trading di coin, dan hanya beberapa jam saja, karena ia memang suka trading dalam jangka waktu beberapa jam saja.

Apalagi saat ini, uang saldo di akun trading miliknya tidak banyak. Kalau memang ingin di paksakan menjadi trader day, bisa-bisa uang saldonya hanya dalam beberapa menit saja lenyap mengikuti analisa dan strategi harian trading.

Sesudah menemukan dan membeli coin, ia lantas mengembalikan ponsel milik Tomi, dan mulai mengajak Tomi kembali berbincang. Tentu saja, ia tadi tak lupa memakai stop lost dan stop profit, agar nanti kerugian atau untung dapat di dapat tanpa melakukan bolak-balik periksa ponsel.

"Tadi lu beli apaan? Saham?" tanya tomi.

"Bukan bang! Tadi beli coin, saya mau mencoba sembari menunggu saham luar nanti malam buka," ucap Rifki.

"Ohh, dikira beli saham! Lalu bagaimana? Apa coin yang dibeli bagus?" tanya tomi.

"Kalau di lihat dalam pergerakan harga bagus, cuma enggak tahu bang kalau nanti," ucap Rifki.

"Semoga berhasil rif! Mungkin kalau ini benar-benar membantu, kemungkinan tidak lama lagi lu sukses," ucap Tomi sambil tersenyum.

"Hahaha…sukses bagaimana bang! Orang baru mulai, tapi semoga saja!" ucap Rifki sambil tertawa.

Tomi pun ikut tersenyum, melihat pemuda di hadapannya, kini tertawa sambil menatap wajahnya. Ketika makanan datang, mereka lantas memulai menyantap hingga habis.

"Yasudah, lu nyalakan motor sana! Bayar biarkan urusan babang!" ucap Tomi sambil menepuk dada sendiri.

"Haha, tahu aja bang!" ucap Rifki sambil tersenyum malu.

Mereka lalu pergi meninggalkan kedai dengan kendaraan roda 2 tersebut. Sesampainya di lokasi proyek, mereka kemudian gabung bersama pekerja lainnya yang telah lebih dulu kembali dari makan siang.

Suasana di jalan raya, terlihat dari ketinggian sangat macet, hingga klakson dari berbagai arah terdengar. Namun suara tersebut tidak mengganggu aktifitas di proyek, apalagi di proyek suara kendaraan berat lebih berisik.

Dan proyek sekarang ini, mungkin tidak lama akan selesai, setelah semua telah terpasang dan rapi.

"Rif! Siapkan motor sana, nanti uang gaji akan diberikan," ucap Tomi sambil merenggangkan otot-otot.

"Siap bang!" ucap Rifki menurut.

Ketika Rifki pergi, tak lama kemudian datang penanggung proyek sambil tersenyum, tapi senyum tersebut hilang saat di depan semua pekerja proyek.

"Baiklah, ini gaji harian kalian! Dan ada satu pesan yang saya akan bicarakan, ini untuk pekerjaan kalian ini," ucap kepala penanggung jawab proyek.

"Esok hari ialah hari terakhir kalian berada disini, karena memang esok hanya tinggal finishing saja," ucap kepala penanggung jawab proyek.

"Kami mengerti pak!" ucap semua orang berteriak.

"Baiklah, kalau begitu ini gaji kalian, dan esok jangan lupa datang sekali lagi," ucap kepala penanggung jawab proyek sembari tersenyum.

Semua orang lantas mencoba mengambil gaji mereka secara tertib. Dan Rifki bersama Tomi kemudian pergi meninggalkan lokasi tempat mereka bekerja dengan sepeda motornya.

Ngeng! Ngeng!

"Ehh buset! Berisik banget motor tua," ucap pemuda di depan rumah kost mengutuk.

"Hehe, tua-tua kayak ini juga berguna, kalau enggak membuat loh masuk rumah sakit," ucap Tomi sambil tersenyum.

"Iya, maksud loh mau nabrak gua begitu? Sial," ucap pemuda seumuran Tomi.

"Ohh, iya. Dari kapan lu balik kemari?" tanya tomi sambil duduk di sebelah pemuda itu.

"Dari tadi! Kalau baru kita barengan dong," ucap pemuda tersebut konyol.

"Ck! Maksud hati ini dari kapan lu dimari? Bukankah lu sedang pergi pulang kampung," ucap Tomi kesal.

"Ohh, baru! Tadi siang sampainya, dan malam ini sudah di depan," ucap pemuda, bernama Fraswa Hux.

"Iya, dan kini bersama orang tampan!" ucap Tomi dengan percaya diri.

"Haha, orang tampan dari mana? Dilihat saja sudah kayak batu bata," ucap Fraswa.

"Dari sudut pandang orang yang memiliki hati," ucap Tomi kesal sambil beranjak diri.

Tomi pun pergi menuju kamarnya bersama Rifki meninggalkan Fraswa sendiri. Mereka bergantian membersihkan diri, ketika sudah bersih, Tomi pamit ke depan untuk menemani Fraswa mengobrol.

Namun berbeda dengan Rifki, ia di lebih memilih untuk berdiam di kamar sembari bermain ponsel, tentu saja bermain ponsel bukan untuk game.

Tetapi hanya untuk mencari pundi-pundi uang melalui trading. Setelah melihat hasil trading coin, Rifki kemudian mencoba analisa saham luar negri untuk track trading malam ini, dan menyiapkan strategi yang kuat untuk trading.

Walau hanya trading sebentar, tapi untung di dapat Rifki melalui coin, kini berupa 50 dolar. Sehingga, saat ini uang saldo di akun trading menjadi bertambah, yaitu 250 dolar.

"Memang sungguh indah! Kalau saat ini semua modal banyak," ucap Rifki sambil berdecak kagum.

Melihat status-status trader lama, Rifki terkesima dengan pendapatan mereka, apalagi pendapatan trader lain cukup banyak hingga dapat membeli sebuah sepeda motor dalam semalam.

"Apakah ini dinamakan uang bukanlah segala bentuk kebahagiaan?" ucap Rifki bertanya dalam hati.

Clek!

"Buset! Dikira akan keluar, dia malah disini," ucap Tomi sambil menggeleng di gagang pintu.

"Hehe, kenapa bang?" ucap Rifki sambil cengengesan bertanya.

"Diluar yok! Sekalian mau kenalin lu sama tadi teman kost," ucap Tomi.

"Hmm! Oke bang," ucap Rifki menurut dan mematikan ponsel.

Mereka lalu keluar kamar kost. Dan duduk di depan teras rumah kost bersama Fraswa yang entah kenapa belum masuk ke kamar kost.

"Kenalin bro! Dia teman baru, namanya Rifki," ucap Tomi sambil tersenyum.

"Widih, baru ditinggal seminggu udah ada aja teman baru," ucap Fraswa sambil meledek.

"Gua bukan lu introvert, kalau eksovert cuma dengan orang kenal aja," ucap Tomi kesal.

Terpopuler

Comments

Lia_Vicuña

Lia_Vicuña

Wuih, jadi terinspirasi.

2024-07-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!