Semenit sudah Darel berdiri diam di depan pintu masuk rumahnya. Dari dalam rumah, dia mendengar mama dan papanya sedang bertengkar hebat. Diambilnya earphone dari kantong celana seragam sekolahnya lalu memakai benda itu di kedua telinga, sebelum melangkah masuk ke rumah.
Sejenak dia melirik orang tuanya, yang juga tengah melihat kearahnya. Darel mendengus, tatapannya fokus pada wanita tidak tahu malu, yang sedang berdiri di samping papanya. Jangan lupakan, jari jemari keduanya, yang menyatu erat, seolah takut dipisahkan.
Mawar. Wanita yang katanya cinta pertama papanya (Papa Rafa) itu tak berhenti mengganggu rumah tangga mama dan papanya. Sama seperti papanya, wanita itu juga sudah punya kehidupan sendiri, sudah menikah dan sudah punya anak yang katanya usianya satu tahun dibawah Darel.
Lalu kenapa? Kenapa mereka tidak fokus pada kehidupan mereka masing-masing dan masih terus berhubungan satu sama lain, bahkan terang-terangan, di depannya dan di depan mamanya.
Mirisnya, hubungan terlarang mereka itu bukan baru berjalan satu atau dua bulan, tapi sudah lebih dari 8 tahun. Dulu, mama dan papanya cukup harmonis, tapi sejak kedatangan wanita itu, mamanya mulai sering menangis dan papanya jadi sering marah-marah. Sejak saat itu, kedua orang tuanya jadi sering bertengkar. Papanya bahkan lebih sering menginap diluar. Rumah ini, seolah menjadi hotel untuknya.
‘’Hai Darel,’’ sapa wanita itu dengan tak tahu malunya. Awalnya Darel tidak menggubris, pria itu ingin meneruskan langkahnya lagi, sampai tak sengaja matanya tertuju pada pipi kanan sang mama (Mama Elmira) yang merah seperti baru saja ditampar.
Darel jelas tak terima. Mama dan papanya memang selalu bertengkar, saking seringnya, dalam sehari mereka bisa 2 kali bertengkar. Bahkan disaat papanya tidak pulang pun, mereka tetap akan saling berdebat lewat ponsel. Tapi, tak pernah sekalipun Darel melihat ada bekas tangan atau bekas pukulan di tubuh mulus sang mama tercinta.
Darel melangkah, pria itu menangkup wajah mama Elmira, ditatapnya mata hitam bulat yang terlihat menyimpan banyak kesedihan itu, setelah itu, dia melihat bekas tamparan di pipi mamanya dan mengelusnya dengan lembut.
‘’Siapa yang lakuin ini?’’ tanyanya ingin memastikan\, berharap bukan pria br*ngsek itu yang melakukannya. Ya\, Darel memang sering menyebut papanya br*ngsek\, karena berulang kali menyakiti hati mama Elmira.
Mama Elmira tidak menjawab, hanya sedikit memalingkan wajahnya, menghindar dari tatapan Darel. Darel benar-benar kesal sekarang, pria itu berbalik, menatap papa dan mawar hitam berduri itu, dengan mata hitam tajamnya, seperti siap untuk menerkam keduanya.
‘’Siapa yang lakuin itu?’’ tanyanya setengah teriak.
Papanya berdehem, sedikit memalingkan wajahnya, tapi tak berapa lama kembali menatap Darel lagi. ‘’Pap - Papa nggak sengaja tadi, Papa terlalu kesal pada Mamamu,’’ Aku sang papa yang semakin bikin Darel emosi.
Darel berdecak, tersenyum sinis lalu melirik wanita di samping papanya. Wanita itu memperlihatkan wajah sedihnya, tapi Darel tahu, dalam hatinya wanita itu pasti sedang berteriak senang. Ya, seorang selingkuhan pasti akan senang bukan, saat pria selingkuhannya lebih membela dia daripada istri sahnya?
‘’Kesal? Papa kesal sama Mama? Kenapa!?’’ ucap Darel datar.
Pria itu melangkah kecil dan semakin mendekat pada papanya. Darel memang baru berusia 18 tahun, tapi tinggi badannya sudah setara dengan sang papa. Tatapannya tak beralih dari wajah br*ngsek pria yang sialnya adalah papanya.
‘’Darel.’’ Mama Elmira memegang tangan Darel, mencoba menenangkan pria muda itu. Darel tak peduli, dia sama sekali tidak menghiraukan mamanya.
‘’Jawab pertanyaanku Pa! Apa yang bikin papa kesal sama Mama. Apa karena wanita siaalan ini?’’ tunjuk Darel. Ingin sekali dia mencekik wanita yang selalu bikin mamanya sedih itu.
‘’Loh kok jadi bawa-bawa saya? Saya datang kesini baik-baik loh, pengen ketemu kekasih saya. Tapi Mamamu malah mengusir. Seperti orang kerasukan saja.’’ Wanita itu menatap sinis pada mama Elmira.
Mendengar ucapan itu, Darel semakin naik pitam. Dengan cepat dia mencekik wanita siaalan itu, dan mendorongnya ke dinding. ‘’Kau berharap mamaku akan menyambutmu dengan baik? Ck.’’ Darel meludah. Mata elangnya terus menatap wanita itu, seolah ingin mengulitinya habis-habisan.
‘’Biar kutunjukan, bagaimana cara menyambut wanita siaalan sepertimu!’’
‘’Darel!’’ teriak mama dan papanya bersamaan. Darel tak peduli, tubuh wanita itu dihempas kuat, sampai jatuh ke lantai, keningnya sedikit terbentur pada pegangan sofa.
‘’Kau ingin disambut bukan?’’ Darel kembali ingin menghampiri wanita itu, tapi mamanya sudah lebih dulu menahan, memeluk Darel untuk menghentikan pria itu dari kemarahannya.
Sedang papanya, langsung menghampiri wanita sialan itu dan memastikan wanita itu baik-baik saja. ‘’Darel!!’’ teriaknya, saat melihat kening sang selingkuhan yang sedikit memar.
‘’Sayang, sakit.’’ Wanita itu mengadu dengan nada manjanya.
Plak
Darel membeku. Papanya baru saja menempelkan tangannya di pipi Darel.
‘’Mas!’’ teriak mama Elmira.
Darel tidak mengatakan apapun. Dilihatnya sang papa dengan tatapan kekecewaan. Demi seorang wanita? Papanya tega menaruh tangan pada mamanya dan juga dia? Apa secinta itu papanya, sampai tega menyakiti mereka? Darel tak habis pikir.
‘’Darel, Papa ….’’ Sepertinya paruh baya itu menyesal, tapi semuanya sudah terlanjur. Darel memilih pergi, pria itu berhenti sejenak, melirik wanita sialan yang sudah menghancurkan keluarga mereka.
‘’Darel.’’
‘’Darel.’’
‘’Mau kemana kamu nak?’’ Mamanya mengejar. Darel tidak peduli, pria itu dengan cepat naik ke motor sportnya dan melaju dengan kecepatan tinggi.
‘’Mau kemana dia?’’ gumam Kesya dari jendela kamar nya. Wanita itu sempat melihat Darel pergi. Dia lalu menatap mama Elmira. Paruh baya itu menangis, terus melihat Darel yang semakin jauh.
‘’Dia bertengkar dengan mamanya?’’ Kesya kepo. Dia terus melihat mama Elmira. Sampai tiba-tiba, papa Rafa keluar, tentunya dengan selingkuhannya.
Hampir 5 tahun bertetangga, pastinya Kesya sudah beberapa kali melihat selingkuhan papa Rafa, tapi setahunya wanita itu adalah adik papa Rafa. karena begitulah papa Aldy memperkenalkan wanita itu pada Kesya, beberapa tahun lalu, saat Kesya tak sengaja bertemu mereka di depan rumah.
*****
‘’Mas, kamu keterlaluan! Aku tidak akan melepaskan kalian, kalau terjadi sesuatu pada anakku. Dan kau!’’ tunjuk mama Elmira pada si mawar hitam berduri, ‘’tahu malulah sedikit. Kau keluar masuk rumahku, seolah tuan rumah disini. Ingat, kau hanya seorang selingkuhan dan aku istri sahnya disini!’’
‘’Terus?’’ Wanita itu malah menantang.
‘’Kita lihat saja, kalian tidak akan selamanya tenang. Dan kamu mas, jangan pernah sekali lagi menaruh tanganmu pada anakku, atau kau akan tau akibatnya!’’ Mama Elmira pun masuk setelah mengucapkan semua itu. Selama ini dia bersabar, semuanya untuk Darel. Darel lah kekuatannya, Darel lah yang membuatnya mengurungkan niat untuk mengajukan percerain, saat pertama kali dia tahu tentang perselingkuhan sang suami.
Mama Elmira hanya tidak ingin Darel sedih. Paruh baya itu ingin Darel tumbuh besar tanpa kekurangan kasih sayang mereka, tapi nyatanya? Hari ini, pria yang seharusnya menjadi sosok pelindung untuk anak kesayangannya, malah berani menaruh tangan.
Mama Elmira pikir, setidaknya papa Rafa akan lebih memilih Darel dibanding wanita siaalan itu. Karena, walau bagaimanapun Darel adalah anak mereka, anak satu-satunya. Tapi yang dia lihat hari ini, benar-benar membuatnya kesal. Mama Elmira bisa membayangkan, bagaimana hancurnya perasaan Darel sekarang, sampai pria itu berlalu pergi begitu saja, bahkan tak menatap ke belakang, pada dirinya sekalipun.
‘’Maafin mama Darel.’’ Mama Elmira menangis, mengelus potret Darel yang dia letakan di samping nakas tempat tidurnya. Kekecewaannya pada sang suami seolah berubah menjadi benci.
Beberapa tahun ini, mama Elmira terus berusaha untuk memperbaiki rumah tangganya dan suami. Dia ingin mereka kembali seperti dulu, bahagia bersama, seperti keluarga pada umumnya. Yang saling memiliki satu sama lain, saling menghormati dan saling menjaga.
Hari ini semua harapan itu hancur. Tak ada lagi yang perlu diperbaiki. Tapi, bukan berarti dia akan pergi dan mengalah begitu saja. Sebagai istri sah, dia akan menunggu waktu yang tepat, untuk pergi dengan cara yang terhormat.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments