Aditya dan Sinta pernah menjalin hubungan singkat sekitar satu bulan lamanya, saat itu Aditya yang baru saja menginjak kakinya di perusahaan Dirgantara mendekati Sinta untuk pelarian saja, karena rasa sakit putus dari Syahira. Tanpa Aditya sadari jika Sinta malah jatuh cinta dengannya dan tak membiarkan Aditya memutuskan hubungan dengannya begitu saja.
"Hubungan kita sudah berakhir satu Minggu yang lalu, jadi tolong tinggalkan ruanganku sekarang juga!"titah Aditya, Sinta hanya tersenyum lalu berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke arah kursi Aditya.
Sinta dengan gayanya yang manja duduk di pinggir meja kerja Aditya, serta menyilangkan satu kakinya sehingga menampakan pahanya yang mulus terpampang nyata di depan mata Aditya. Tetapi, tak membuat pria itu tertarik untuk melihatnya. Aditya malah beranjak pergi dari kursi kebesarannya itu.
"Kamu mengusirku? Kamu lupa? Dua Minggu yang lalu aku baru saja menanda tangani kontrak baru dengan Dirgantara group dan itu berlangsung hingga satu tahun lamanya. Aku yakin, kamu lebih paham akan isi kontrak tersebut." Sinta turun dari meja kerja Aditya dan berjalan ke arah Aditya yang berdiri di depan lemari buku.
"Satu lagi, ada sekitar dua atau tiga lagi kontrak kerja sama kita yang belum selesai. Jadi, kamu bersiap-siap saja akan bertemu denganku setiap harinya. Aditya, aku katakan padamu, belum ada orang yang membuangku begitu kejam sebelumnya, kau memutuskan hubungan denganku, hanya karena kamu dijodohkan? Bulshit! Aku tak percaya kau bisa menerima perjodohan itu," Sinta mengelus lembut pipi Aditya, setelah itu meraih tasnya dan berlalu pergi meninggalkan ruangan Aditya setelah sadar seseorang baru saja masuk ke dalam ruangan Aditya.
Alex berpapasan dengan Sinta saat wanita itu masuk ke dalam ruangan Aditya. Alex ini selain asisten Aditya, dia juga seorang senior yang baik untuk Aditya semasa mereka sekolah dulu, hanya tak menyangka saja Alex dapat bekerja di perusahaan Dirgantara Group.
"Sudah ku katakan, jangan mendekati wanita itu karena dia sangat berbisa, kamunya tak percaya."Alex berkata sembari meletakkan undangan perjamuan antar perusahaan yang akan berlangsung dua hari lagi. Alex mengenal Sinta, karena dulu waktu SMP pernah satu sekolah dengan Sinta, wanita yang manja dan suka berbuat seenaknya tanpa memedulikan perasaan orang lain. Sedangkan waktu SMA, Alex malah bertemu dengan Aditya dan malah kenal dengan Arsyila waktu penerimaan siswa-siswi baru.
"Tamu spesial Sinta?"Aditya melihat ke arah pria itu, lalu Alex mengangguknya.
"Mau gimana lagi, koneksi keluarganya cukup luas. Lagian dia bisa melakukan apa saja dengan uang, kamu pikir dia kerja di sini demi uang? Paling ngejar kamu dia,"cibir Alex, Aditya hanya menghela napas beratnya.
"Jangan sampai CLBK!"lanjut Alex, Aditya tersenyum.
"Aku udah CLBK sama orang lain, istriku lebih cantik dari dia."Aditya berkata sembari menatap foto yang ada di atas meja kerjanya. Foto masa SMA-nya dulu bersama dengan Syahira.
"Dasar, giliran bertemu malah sok jual mahal. Giliran nggak ada orang malah muji,"sindir Alex, Aditya menaikan kedua bahunya. Sebuah pesan masuk ke dalam email Aditya. Pesan dari Syahira yang mengirim salinan perancangan proyek yang Aditya minta tadi siang. Aditya hanya tersenyum jahil melihat salinan proyek itu.
"Udah cantik, pintar lagi."Ucap Aditya melihat email yang Syahira kirim.
"Gila, udah mulai senyum-senyum sendiri,"Alex mengambil berkas yang ada di atas meja Aditya dan berlalu pergi meninggalkan ruangan Aditya.
Aditya memang masih punya dendam dengan Syahira perihal masalah pada lima tahun lalu yang terpaksa berpisah karena salah paham. Lalu, muncul niat jahat untuk mengerjai Syahira.
Aditya, meminta Syahira untuk merevisi semua perancangan proyek itu, Aditya menginginkannya yang lebih bagus dari itu, agar klien lebih puas begitulah alasannya.
Setelah membalas pesan dari Syahira, sekitar satu jam. Syahira kembali mengirim revisi perancangan proyek itu, ternyata masih belum bisa membuat Aditya puas, dia meminta Syahira untuk merevisi ulang.
Sementara Aditya sedang menertawakan Syahira dari jauh, saat ini Syahira sendiri sedang kesal dengan kelakuan Aditya yang sedang berusaha mengerjainya.
"Sial, makhluk satu ini sepertinya sedang mengerjaiku,"ucap Syahira sembari membaca email balasan dari Aditya.
"Masuk!"titah Syahira begitu mendengar ketukan pintu dari luar. Ternyata Nara, datang membawa undangan untuk Syahira.
"Bu, ini undangan untuk besok malam."Nara berkata sembari meletakkan undangan tersebut.
"Terima kasih, Nara. Kamu belum pulang? Ini sudah waktunya pulang,"ucap Syahira sembari melihat jam di pergelangan tangannya.
"Ibu sendiri kenapa belum pulang? Apa masih mengerjai perancangan proyek yang dimintai oleh Pak Adi? Bu."
"Benar, aku sudah merevisi sebanyak tiga kali perancangan proyek itu. Ini yang terakhir, selesai ini aku akan pulang,"
"Baiklah, Bu. Mau aku temani Bu?"
"Tidak usah Nara, kamu pulang dan istirahatlah,"
"Baik, Bu." Nara pergi meninggalkan Syahira sendiri di dalam ruangan kerjanya. Wanita ini melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda. Terlihat dia mulai kelelahan. Tadi, siang juga tak sempat makan siang karena banyak pekerjaan yang belum dia selesaikan, lalu malam ini dia juga melewatkan makan malamnya.
Jam di dinding menunjukkan pukul 20.30, malam. Syahira masih berkutat dengan laptopnya. Lalu, dia memegang perutnya yang tiba-tiba terasa begitu sakit.
"Apa maghku kambuh?"gumam Syahira yang masih memegang perutnya yang terasa begitu sakit. Lalu, Syahira menutup laptop setelah menyimpan semua file ke dalam flashdisk-nya.
Syahira mengambil tas dan juga memasukan ponsel ke dalam tas. Bahkan, Arsyila memesan taxi online untuknya tanpa meminta Aditya menjemput dia di kantor.
Tak lama kemudian, sebuah mobil berhenti tepat di depan rumah Aditya. Ternyata Daniah dan Bram serta Aditya sedang menunggu Syahira pulang.
"Sayang, kenapa pulang terlambat?"Daniah menghampiri Syahira yang baru saja masuk ke dalam halaman rumah Dirgantara dan memberi salam.
"Adi, bawa istrimu ke kamar. Biarkan dia mandi dan beristirahat dulu, setelah itu turunlah untuk menemaninya makan," Daniah berkata kepada Aditya.
"Ayo, Sayang. Kita masuk!"ajak Aditya dengan lembut dan manja. Tetapi, tak ada raut wajah bahagia dari Syahira ketika mendengar hal itu, karena Syahira masih kesal dengan Aditya yang telah mengerjainya soal perancangan proyek tadi.
Tiba di dalam kamar, Syahira menyimpan tas dan semua berkas kerjanya. Lalu, menyerahkan flashdisk tersebut kepada Aditya. Pria itu tersenyum sembari mengambil benda tersebut di tangan Syahira.
"Puas banget sepertinya kamu ya bisa mengerjai aku?"tanya Syahira, Aditya hanya menaikkan ke dua bahunya. Lalu, Arsyila pergi untuk membersihkan diri. Sedangkan Aditya pergi untuk memeriksa file itu dan ternyata hasilnya cukup memuaskan Aditya, sangat bagus dan cukup teliti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
🌷💚SITI.R💚🌷
syahira kerjain balik aja knp tuh si Aditya biar ga ngelunjak
2024-03-12
0
🌷💚SITI.R💚🌷
banyak salah sebut thoor syahira ko jd arsyla
2024-03-12
0