Bukan hanya Bia saja yang sangat terkejut,Antonio bahkan membulatkan mata lebar.Ia tak menyangka jawaban wanita tersayang nya akan seperti itu.
"Maaf Bu Risma,jika memang ini calon menantu nya kenapa saya belum mendengar kabar apapun?!" tanya Pak RT.
Bu Risma pun tertawa hambar,dan mencoba menguasai dirinya,ia tahu anak lelaki nya sebentar lagi pasti akan membantah.
"Mah..." Antonio sudah panik dengan situasi itu.
"Tunggu sebentar Ant,biarkan Mamah bicara.Ini juga menyangkut nama baik mu,nama baik Mamah dan keluarga pastinya!"
Lain dengan Antonio,Bia menjadi pucat tubuhnya sudah gemetar dengan keadaan yang sedang ia hadapi.Tidak mau di anggap apapun oleh orang orang di depan nya dan yang terpenting lelaki yang berada di depan nya persis,ia menggigit kuku sebagai pereda kecemasan.
"Begini Pak kebetulan nanti malam akan di adakan ijab kabul tapi sementara hanya di saksikan Pak Ustadz dan beberapa saksi..."
"Mah,kenapa jadi begini?!" Antonio menyangkal ucapan Risma,namun wanita itu menengadahkan tangan seolah menyuruh anaknya diam.
"Tenang Ant,pasti Mamah bisa menghandle apa mau mu?!"
Antonio menggeleng,ia tahu jika Mamah nya sedang bersandiwara lagi.
"Kalau bisa tolong setelah sholat Isa anda datang kemari dan carikan ustadz sekalian,saya mohon Pak!"
"Mah,apa apaan sih mah?!" ucap Antonio lagi.
Risma langsung menoleh pada anaknya dan menangkup ke dua pipinya.
"Tenang Ant,kita lakukan secara agama dulu saja.Besok kita akan mengurus nya kembali untuk meresmikan..."
"Ya Tuhan Mah,kena..." ucapan mereka saling berebut.
Hustttt!!!! "Mamah mengerti Ant!"
Risma menatap Dian.
"Dian tolong antarkan Pak RT kebawah!"
Dian pun menuruti saja dan langsung menarik tangan Pak RT untuk pergi dari sana.
.
.
.
Melihat Bia yang sudah berjongkok di belakang Antonio,Risma langsung menghampiri nya dan menyamakan tinggi.Wanita itu juga berjongkok di sebelahnya.
"Bia,maaf ya Ibu harus melakukan itu kalau tidak nanti keluarga Ibu bisa tercoreng nama baik sekaligus reputasinya.Pak RT melihat mu di dalam kamar mandi Antonio.." Bia masih diam dan menunduk.
Bu Risma berbalik dan memukul berkali kali bahu Antonio.
"Kamu kurang ajar sekali Ant masuk sembarangan ke kamar dan membuka pintu kamar mandi,kamu tidak tahu jika Bia masih mandi?!"
"Mah,ini kamar ku dan aku berhak masuk dengan bebas.Lagi pula kenapa dia mandi tidak menutup pintu,aku pikir Mamah atau dia lupa menutup kran nya!"
Mendengar Antonio yang marah marah dan bersuara lantang,Bia semakin takut di buat nya.Sebenarnya bukan takut akan hal lain selain tubuhnya yang sudah terlihat oleh Antonio tadi,dan bodohnya lagi ia berbalik.
Bia menoleh pada Antonio yang sedang berdebat dengan Risma.
Dia pasti sudah melihat semua tubuhku,ya Tuhan maaf kan aku!
Matanya turun ke bawah,tanpa disengaja dan melihat resleting celana Ant.
Hah,biasa saja tidak kah dia merasakan sesuatu tadi?
Bia tiba tiba menggelengkan kepala meleburkan fikiran yang tidak karuan di kepalanya.
"Lalu bagaimana Mah,kenapa Mamah bilang jika dia calon menantu Mah?!"
Antonio terus mencoba menolak dan membantah ucapan Risma tadi.
"Lalu harus bagaimana jika tidak kamu nikahi dia,lagi pula Mamah suka dengan Bia!"
Kedua nya menoleh begitu pula dengan Bia yang menatap Antonio dan Risma bergantian,ia menggeleng pelan.
Mata Risma sendu memandang Bia,ia seolah memohon pada gadis yang masih berjongkok dengan balutan handuk dan lilitan juga di kepalanya.
"Anak anda sudah melihat tubuh saya Bu,saya memang tidak terima tapi saya juga tidak ingin menikah dengan nya!" ucap Bia pelan.
"Ibu mohon Bia,Ibu tidak tahu harus bagaimana lagi jika nanti Pak RT itu sampai menceritakan hal ini pada yang lain!"
Antonio terus menggeleng,ia merasa ini sama sekali tidak beres dan perlu di selidiki, Mamahnya bahkan niat membujuk gadis di depan nya.
"Aku juga tidak mau menikah dengan nya Mah!" Ucap Antonio menimpalinya.
Risma menarik nafas dalam seolah dada nya tertekan dan sakit, sama seperti beberapa tahun yang lalu,saat di kabarkan suami nya tak selamat.
"Bu...!" Hampir saja terjatuh di lantai jika Bia tak menangkap tubuh nya.Namun seketika lipatan tangan di dada nya terbuka dan sesuatu menyembul, Antonio pun melihat itu dengan jelas.
Lelaki itu pun berjongkok "Benarkan handuk mu dulu,aku akan membawa Mamah ke atas ranjang!"
Mendengar itu Bia menunduk dan lilitan handuknya terbuka.Ia bingung dengan apalagi menutupi tubuhnya sedangkan melihat ke sana kemari tidak ada baju yang Risma tadi sudah menjanjikan.
Akhirnya Bia masuk ke dalam walk in closed dan menarik gantungan yang tak jauh dari pintu.Selembar bahan yang sudah menjadi kemeja berwarna biru langit,dan ia segera memakai nya.Membuka pintu dan Antonio menoleh.
"Hei kau,turunlah dan minta air hangat pada Mbak Dian!" ucap Antonio tapi Bia tak langsung mengiyakan.
"Kau dengar tidak?!!"
Bia pun terkejut dengan ucapan Antonio.Ia berjingkat dan langsung bergegas keluar dari sana dan turun.
Antonio pun melirik pintu yang baru saja Bia lewati.
Kenapa dia memakai baju seperti itu?! Bukan kah itu baju ku??!
.
.
.
Sebelum Bia naik kembali ke kamar, Risma sudah lebih tenang karena ia tidak mau jika gadis yang dia sukai tahu jika ini drama.
"Kenapa harus seperti ini sih mah?" Antonio lebih selow menanggapi mamah nya yang suka tantrum tiba-tiba.
"Mamah ingin kamu menikah,sudah itu saja Ant!" Risma dengan wajah sendu nya terus memohon pada Anak lelaki nya.
"Ingat Ant,umurmu sudah sangat matang untuk memiliki istri,teman mu saja sudah banyak yang berkeluarga!" imbuhnya lagi.
"sampai kapan Mamah berharap dan mengingatkan ini terus?" masih juga bicara dan Antonio hanya mendengar.
Ia tahu jika masalah inilah yang selalu di bahas oleh Risma.
"Aku rasa tidak penting Mah jika hanya untuk ini Mamah berdrama.Umur tidak bisa menjadi patokan untuk menikah!"
Risma yang bersandar di papan ranjang dan Antonio yang duduk di pinggiran.Tangan Risma menyentuh lengan anak nya.
"Antonio,mamah mohon dengan sangat.Menikah lah dengan Bia,dia gadis yang cantik dan baik.Tidak matre dan pekerja keras.Mamah yakin dia mau Ant!"
"Tapi bagaimana dengan ku Mah,mengenal nya saja tidak!"
"Menikah lah dulu setelah itu kalian bisa mengenal lebih dalam,bukan nya lebih baik halal dulu dan kau akan bebas menyentuhnya?!"
Kedua nya pun hening.
"Ant..." tiba-tiba mamah nya berseru.Antonio pun menoleh.
"Apa benar kau melihat nya telanjang?!"
.
.
.
To be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
ya benarlah mah. tadi dapat bonus liat yang nyembul. 🙈🤭😁
2024-02-07
0