Tidak masalah untuk sekedar ke pasar, Antonio bahkan tidak berfikir kotor,kumuh,bau atau pun banyak lalat sekalipun.Mungkin jika ia perempuan akan merasa jijik tapi ini tidak.Melainkan rasa kantuk yang tidak bisa ia tahan.Untung saja tidak terlalu jauh dan hanya sepuluh menit,hanya saja Risma yang terlalu lama di setiap lapak nya.
Memilih milih bumbu dapur,dan banyak bahan makanan.Dia saja sampai heran untuk apa semua itu sementara di rumah hanya berdua saja.
"Mah,kenapa membeli sebanyak itu?!" tanya Antonio,jari nya sudah banyak kantong kresek bergelayut di sana.
"Sudah jangan berisik,ikuti Mamah saja.Mamah tidak meminta kau yang membayar!"
Hanya helaan nafas yang berulang kali ia lakukan.Begini lah Antonio jika berada dengan Mamah nya,mendadak penurut dan sabar nya akan panjang.Hanya mamah nya saja yang tak mampu ia bantah.
.
.
.
"Hallo Bia datang.. " Seketika suara kecil namun keras dan melengking,Risma pun tersenyum dan langsung mencari sumber suara.
"Apasih Mah?" tanya Antonio,ia melihat Mamahnya yang terus mendongak mencari cari.
"Bia,aku mencari nya..Baru saja aku dengar suara nya!"
Antonio pun ikut mencari padahal ia tak tahu siapa yang dimaksud dengan Mamah nya itu.
"Cari siapa Bu?" tanya pedagang di depan nya.
"Eh mas,tadi kau dengar kan ada suara wanita yang suka membawa barang belanjaan ku?" tanya Risma meyakinkan jika yang ia dengar memang lah suara Bia.
"Oh Bia,tunggu sebentar.Tadi seperti nya dia keluar.Tunggu saja di pintu keluar pasti dia balik sebentar lagi!"
Risma pun berbinar dan berharap memang Bia ada di sana.
"Ya sudah berapa belanjaan ku?" tanya Risma lagi.
Ia pun segera membayar belanjaan yang sudah berkantong kantong di depan nya.Dan membawa nya keluar sementara Antonio ia tinggal begitu saja,bahkan belanjaan yang baru dibeli nya saja di bawa sendiri.
"Busettt Mamah mendadak strong!"
Matanya melihat Risma yang berjalan cepat dan menenteng belanjaan keluar.
"Mah..."
Sayang sekali bukan tidak mendengar,Risma lebih tidak peduli dengan Antonio yang memanggilnya.
.
.
.
"Selamat sore Ibu Risma?" kedua nya tersenyum,Bia tahu jika Risma hampir tiap sore kemari dan tidak tanggung-tanggung jika memberi upah pada dirinya.
"Sore Bia,apa kamu baru datang?" ucapnya anggun,dan Antonio belum berada di sebelahnya,namun mata nya sudah melihat jika seseorang sedang mengobrol dengan Mamah nya.
"Saya sudah dari pagi,dan kebetulan tadi siang pulang.Rencana nya akan kerja sore namun Kafe tutup Bu,Bia juga tidak tahu kenapa!"
Dari cara berbicara nya saja Risma sudah terlena dengan suara Bia,mungkin Bia bukan dari kalangan berada namun cara ia berbicara sopan dan santun,meski pakaian nya hanya kaos dan celana jeans,tak lupa topi berwarna hitam yang selalu ia pakai,ada tas yang tak begitu besar bergelayut di pundaknya.
"Apa Bia sedang tidak sibuk?" tanya Risma kembali.
"Sa..."
"Mah,ya ampun Mah kenapa jalannya cepat sekali.Aku tidak pernah takut kotor ataupun licin,tapi aku malas jika terpeleset.Malu mah!"
Suara Antonio membuat fokus ke dua nya terganggu dan seketika menatap Antonio bersamaan.
"Kamu tinggi besar,harusnya langkah mu lebih lebar dari Mamah!" Risma tersenyum pada Bia setelah memarahi Antonio.
"Ahh sudah lah mah,percuma ngomong dengan Mamah!"
"Tuh lihat Bia,ini Anak Ibu dan dia selalu seperti itu dengan Mamah nya sendiri,dia tidak pernah bersyukur punya orang tua,di jenguk saja tidak."
Mendengar cerita wanita di depan nya Bia hanya melirik,namun tak bisa jelas melihat lelaki yang sangat menjulang tinggi di sebelahnya,pandangan nya tertutup oleh topi.Namun ia tetap tersenyum.
"Ayo Bia bantu Ibu bawakan ke mobil?!" ucap Risma dan memberikan kantong belanjaan nya.
Antonio pun terkejut,bola matanya hampir terjatuh melihat kedekatan Mamah dan wanita asing yang baru ia tahu.
.
.
.
Suara klakson berbunyi berkali-kali,Bia yang tahu itu langsung menggeser tubuhnya dan menutupi tubuh Risma yang ada di samping nya persis.
"Aahyssss..."
Hampir saja baju Risma terkena lumpur yang menggenang di tengah tengah jalan,baru saja sepeda motor lewat dengan kecepatan penuh,roda nya melewati genangan air bercampur tanah yang sudah berubah menjadi lumpur.
Tanpa sedikit pun Bia mengeluh,ia bahkan hanya berdecak kesal.Dari atas hingga kebawah pakaian nya ternoda bahkan sudah tak terlihat lagi jika itu baju,warna pink berubah menjadi coklat.
Antonio yang baru saja menyebrang langsung menarik Mamah nya.
"Mamah tidak apa-apa?"
Risma pun mendongak pada anak nya "Kenapa,ada apa memang nya?"
Tanpa ada jawaban dari Antonio matanya melihat Bia yang sedang mengibas kan tangan mencoba menyingkirkan air kotor yang menempel di lengan.
"Ya Tuhan astaga Bia kenapa bisa begini?" Ia pun melihat di tengah jalan tadi ada genangan.
Bia hanya tersenyum hambar.
"Kamu jatuh atau bagaimana Bi?" tanya Risma.
"Dia tadi kena pemotor yang lewat Bu,beruntung ibu di halangi Bia,coba kalau tidak.Pasti Ibu malu sekali pakaian ibu terkena lumpur!" Ucap tukang parkir yang kebetulan ada di sana.
"Kenapa tidak bilang Bi,Ayo ikut Ibu pulang!" tawar Risma lagi,ia bahkan tidak menghiraukan Antonio yang ada di sampingnya.
"Ah tidak usah Bu,biar nanti saya pulang ke rumah dan mengganti nya!" Bia menolak karena memang ia merasa Bu Risma terlalu berlebihan.
"Ibu berhutang Budi pada mu..Ant ayo letakan semua belanjaan di bagasi belakang dan buka pintu depan,Biarkan Bia duduk di sana,kita harus membawa nya pulang untuk berganti baju."
"Hah?..."
Bagi Antonio Mamah nya sungguh berlebihan,hanya karena menutupi dari cipratan air saja ia sebut hutang Budi padahal pesepeda motor tadi saja juga terkena cipratan di motor di kaki nya.
"Mah,rumah kita jauh.Bukan kah dia mau pulang dan berganti baju.Lebih baik seperti itu kan Mah ?"
Plakk!!
"Kamu bagaimana sih,bukan nya berterima kasih pada Bia karena sudah menolong Mamah!" Risma menepuk bahu Antonio dan anak nya pun hanya diam dan terus melihat reaksi Bia.
Bia merasa tidak enak hati dengan Antonio karena dirinya lah Ibu Risma memukul dan memarahinya di muka umum,terlebih di sana tempat parkir dan sangat ramai.
Sore hari banyak pedagang yang mulai membereskan dagangan nya,dan banyak pula pengunjung yang lain.
Srekk!!
Tanpa ijin pada Antonio,Risma mengambil kunci di kantong belakang celana jeans.Antonio yang tahu itu hanya melihat dan menghela nafas.
Risma pun langsung membuka pintu mobil dan mendorong Bia masuk ke kursi depan.
"Bu..Bu tunggu,aku bisa ganti di...!"
Blamm!!
.
.
.
To be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
bia dibawa pulang. langsung dimandiin gak ya? 😁
2024-02-07
0