Antonio pun memeluk Mamah nya yang sudah berurai air mata.
Tidak..Tidak jika Mamah nya yang menangis.Selama ini Antonio sering membuat para wanita menangis karena kekakuan dan arogan.Beberapa wanita yang Risma coba dekatkan dengan nya nyata nya harus mundur dan pergi sendiri tanpa Antonio minta.
Tapi tidak untuk wanita satu ini,Risma.Jangan kan membuat Mamah nya menangis,menelfon sambil mengeluh akan sesuatu saja Antonio tidak akan tega.
Antonio mampu melewati dan menentang siapapun yang membuat Mamah nya menangis tanpa terkecuali.
"Sudah Mah jangan seperti ini,ini rumah sakit tempat umum!"
Risma menepuk dada anaknya dan sesekali menyeka air mata yang menetes.
"Turuti mau Mamah Ant,umur mu sudah tidak muda lagi.Apa kamu mau menjadi bujang lapuk?"
"Iya Mah nanti,mencari istri tidak semudah itu Mah!"
Risma pun mendorong dada Antonio tiba-tiba.
"Mau sampai kapan jika jawaban mu seperti itu terus,dari sepuluh tahun yang lalu,lima tahun yang lalu,tiga tahun, setahun dan sekarang jawaban mu selalu begitu!"
Pemandangan yang sangat epik bagi Deri,lelaki tua itu hanya melihat tanpa mengikut campuri masalah ibu dan anak di depan nya.
Mungkin bagi Deri,Risma berlebihan hanya karena ingin terlihat seperti yang lain,membawa dan mendorong stroller ketika sedang berkumpul bersama.Ia rela berakting sakit dan memaksa Antonio untuk menikah.
Hehmm dasar wanita!!
Deri menggeleng melihat itu,berada di kursi singgah sana praktek nya dan menggamit pena di atas bibir,persis seperti anak sekolahan yang sedang menyimak pelajaran.
.
.
.
"Iya..iya Ok Mah OK!"
Akhirnya Antonio mengalah demi ketentraman situasi rumah sakit,ia tidak mau di tegur dan di salahkan oleh pasien dan karyawan yang lain karena kebisingan Mamah nya.
Risma pun menatap Antonio.
"Iya Ok apa? Mamah tidak mau di bohongi oleh mu lagi ya?!"
Antonio pun memutar bola mata nya mencari alasan yang tepat.
"Iya Ok.. Ok Mah!" ulang Antonio lagi.
"Jangan karena Mamah tantrum di sini kamu Ok Ok saja!"
Tantrum?... Astaga Mamah dapat dari mana kata-kata itu.
Antonio menghela nafas panjang.Berkacak pinggang membuang nafas sia sia.
"Sekarang katakan Ok aku menuruti kemauan Mamah.Ayo katakan!" Paksa Risma dan seketika Antonio membulatkan mata nya.
"Antonio ayo katakan mamah ingin mendengar nya dari mulut mu sendiri!" ucap Risma memaksa anaknya lagi.
Menelan ludah nya pelan ia pun mulai bicara meski terbata.
"OooKe...".
"Kan..kamu tidak niat,begitu saja terlalu lama.Seperti tidak sekolah saja!"
Lagi lagi Antonio menghela nafas panjang, Mamah nya benar benar tidak sabaran.
"Mah,janji bukan macam-macam ya!"
Risma hanya mengacungkan jempol nya.
"Ya aku menuruti kemauan Mamah!"
Bukan hanya ijab kabul saja yang satu tarikan nafas,namun juga ucapan Antonio yang menurut Risma itu adalah janji.Dan seketika wanita tua itu pun bersorak "Yes" dengan lantang.
Antonio pun dibuat terkejut dan mengerutkan kening dengan tingkah Mamah nya.Dia berfikiran sesuatu akan terjadi setelah ini dan itu pasti.
.
.
.
Memasuki rumah yang hanya beranggotakan mereka dan satu asisten rumah tangga yang hanya datang ketika di butuhkan saja.
Rumah yang tak terlalu besar namun sangat nyaman di banding rumah sebelumnya,rumah yang berdiri dengan jerih payah Mamah dan Antonio sendiri tanpa campur tangan siapapun.
Sebelum nya Antonio memang bekerja sebagai salah satu pertahanan aset negara,namun ia keluar dari sana karena bertemu dengan Riza.Itu pun tanpa sepengetahuan Risma.
"Mah,aku ke atas dulu ya?"
Ijin pada Mamah dan di angguki oleh wanita itu.Antonio sempat pulang ke rumah dulu lalu ke rumah sakit,tas dan barang yang lain pun sudah ada di kamar.
Menghempas kan tubuh mengurangi rasa penat,kamar yang bahkan hampir dari lima tahun ia tinggalkan masih dalam keadaan sama,mata nya melihat ke sekeliling.Foto foto yang masih terpajang rapih,miniatur mobil dan juga motor berjejer di atas rak buku.
Kaki nya mencopot sepatu yang ia kenakan,lalu menarik ke atas ranjang.Mencoba meraih bantal guling dan memeluknya,empat tahun hidup bersama Riza dan ia tak senyaman ini.Selalu ada kerjaan walaupun dibayar dengan harga yang fantastis tidak membuat nya kapok,justru ia pun senang melakukan nya.
Menghela nafas kasar,dan mengusak ke dalam bantal.Antonio mencoba untuk memejamkan mata walau hanya sebentar.
Tok!..
Tok!..
"Antonio!!!..."
"Astaga Mamah,tidak tahu apa aku baru saja akan memejamkan mata!"
Pintu di ketok kembali.
"Antonio,,buka pintu nya sebentar!!!"
Sangat tidak sabaran dengan kemauan nya,Risma terus mengetuk hingga pintu terbuka.
Senyum yang di paksa terlihat di bibir wanita tua itu.
"Apa Mah? Aku sangat mengantuk!"
"Temani Mamah ke pasar?" seperti merasa tidak bersalah sama sekali,bahkan Risma mencari cari sesuatu di tas nya.
"Ayo!" imbuhnya lagi dan Antonio membulatkan mata.
"Mini market saja Mah!"
Antonio mencoba bernego pada Mamah nya,mini market tidak jauh dari rumah nya.Hanya dua ratus meter dan Mamah pasti akan menyewa taxi sebentar untuk ke sana.
Risma pun menggeleng "Mamah ingin nya ke pasar,bukan mini market.Cepat ganti baju mu!"
Dengan terpaksa Antonio keluar dari kamar.
"Eh mau kemana?" Risma menghalangi Antonio di depan pintu.
"Ke pasar kan,ayo! Aku pakai seperti ini saja!"
Risma melihat dari atas ke bawah lalu ke atas lagi.
Kaos oblong dan jeans yang sudah sobek bagian lutut ke atas,bahkan menampilkan kulit paha nya yang putih.
"Enak saja!... Masuk dan berganti lah,kau seperti preman pasar jika begini!"
"Ini gaya anak muda jaman sekarang Mah,justru preman pasar yang meniru kita!" Antonio menepuk nepuk celananya seolah menghilangkan debu dari sana.
Risma pun menggeleng dengan cepat dan berusaha mendorong tubuh besar anak nya untuk masuk ke kamar lagi dan berganti baju.
"Uang mu banyak jika hanya membeli celana modelan begini,nanti mamah bikin kan saja tidak usah beli.Masuk lah lagi berganti pakaian bila perlu mandi sekalian!"
Benar benar sangat luar biasa,mendorong Antonio hingga ke pintu kamar mandi Risma sampai di buat berkeringat dan di pastikan dandan nan nya luntur.
Ia pun menyalakan AC dengan suhu rendang,telinga nya sudah mendengar Antonio menyalakan kran dan shower pertanda anaknya mandi tidak hanya cuci muka.
Dengan gesit tangan nya memilih pakaian yang menurut nya kekinian, cerah dan enak dilihat.Kaos oblong berwarna biru terang dan celana jeans pendek berwarna broken white,ia meletakkan di sofa dalam.Lalu mengganti seprai ranjang Antonio dengan warna putih biru,semua ia lakukan dengan cepat.
Anak lelakinya keluar dan hanya melirik lalu masuk ke dalam walk in closed untuk berganti baju.
.
.
.
To be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Zhu Yun💫
Like dan Subscribe dulu ya kakak, nanti aku mampir lagi. 🤗
2024-03-23
2
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
curiga, bukan mau pergi ke pasar ini.
2024-02-07
0