Dengan sedikit paksaan Bia pun ikut ke dalam mobil Risma, berkali-kali Antonio melirik ke jog sebelahnya.Mungkin ia khawatir jika mobilnya akan basah dan kotor sementara Bia dari tadi duduk dengan kaku dan tak menoleh sedikit pun.Dia sadar jika tubuhnya kotor dan basah.
Sementara di jog belakang Risma tersenyum penuh makna,meski beberapa rencana nya sedikit meleset ia berhasil membawa Bia pulang.
Rencana selanjutnya sudah di atur oleh nya dan mulai di jalankan oleh Mbak Dian asisten rumah tangga yang beberapa menit lalu di hubunginya lewat telfon.
"Pak ayo cepat sedikit,sebentar lagi Ibu pulang!"
"Sabar sebentar lagi selesai ini mbak!"
Apa yang mereka lakukan sebenarnya hal yang aneh,memotong kran kamar mandi seolah rusak dan tak bisa di pakai.
"Ah selesai!"
"Ya sudah,ayo cepat keluar!" Mbak Dian pun buru buru merapikan supaya tak terlalu terlihat jika itu karena di sengaja.
Melewati ruang tengah telinganya mendengar pintu mobil di tutup.
"Eh Pak jangan lewat depan,lewat pintu belakang saja.Nanti keluar nya tunggu aba-aba dari saya!"
Pak tukang pun bingung,lengan bajunya di tarik oleh Mbak Dian dan ia hanya menurut saja untuk mengikuti nya ke arah dapur dan ruang laundry di bagian samping.
Mengendap seperti maling dan sesekali mengintip memastikan jika yang baru saja datang adalah majikan dan putra semata wayangnya.
"Nanti pak tunggu,ibu dan Abang belum masuk!"
Pak tukang pun hanya mengangguk saja,ia hanya diperintah dan menurut ti saja ucapan wanita di depan nya.
.
.
.
"Bawa belanjaan nya Ant!" perintah Risma,dan Antonio tanpa menolak membuka bagasi belakang membawa semua belanjaan.
"Biar aku bantu!"
Antonio menoleh,belum sempat melihat wajah yang tertutup topi Bia sudah lebih dulu di panggil oleh Risma.
"BII biarkan Antoni membawanya sendiri,dia lelaki pasti bisa melakukan itu!"
"Tapi Bu..."
"Sudah sini cepat!!" Risma mendekat dan menarik tangan Bia untuk membawa nya masuk ke rumah.
Dan terpaksa Antonio membawa belanjaan itu sendiri,ia hanya menoleh melihat dua wanita masuk dengan tanpa ada beban sama sekali di tangan nya.
Menjadi hal wajar jika itu hanya Mamahnya saja,dia merasa wanita muda yang bersama Mamah nya tidak berguna sama sekali.
"Antonio..kamar mandi umum rusak,kamar mandi di dapur juga rusak di sana masih ada cucian mbak Dian Ant" ucap Risma saat Antonio masuk dan meletakkan belanjaan di meja makan.
"Dia bisa kan mah hanya berganti baju saja tidak usah mandi!" jawab Antonio asal.
"Bagaimana cerita nya basah dan kotor seperti ini hanya berganti baju saja!" Risma memutar tubuh Bia seolah memperlihat kan nya pada Antonio.
"Lagi pula Mamah kan hanya menawari nya berganti baju kan,untuk apa mandi segala!"
Bia yang mendengar itu merasa Lelaki di depan nya sangat lah cuek dan kaku,ia bahkan tak mempunyai rasa simpati sedikit pun pada perempuan.
Semua orang juga tahu jika kotor hanya berganti baju,tapi dia tak pernah merasakan betapa aku sudah risih dengan keadaan ini,bahkan pantat dan punggung ku sudah gatal karena air yang kotor itu,pasti merah merah di kulit ini.
Bia memejam kan mata menahan seperti gigitan semut di sana.Tangan nya saling meremas,rasanya ingin sekali mandi dan mengguyur tubuhnya saat ini juga.
Jengkel dengan ucapan anaknya,Risma pun menarik tangan Bia kembali dan menaiki tangga.
"Mamah pinjam kamar mandi mu!" ucap Risma dan seketika Antonio menoleh.
"Mah,kenapa harus kamar mandi ku.Ada kamar mandi yang lain!"
"Tidak ada air nya!"
"Tidak mungkin!"
"Lihat saja sendiri!
Keduanya saling berdebat dengan suara yang keras,karena Antonio di lantai bawah sedangkan Risma sedang menaiki tangga dan akan ke kamar Antonio.
"Kamar mandi Mamah kan bisa mah!"
"Kamar mandi orang tua tidak boleh di pakai untuk yang lain!"
"Apa bedanya dengan punya ku Mah?!"
Jebrettt!!!
Suara pintu di tutup keras oleh Wanita tua itu.
Terlambat,Risma dan Bia sudah masuk ke kamar Antonio dan bisa di pastikan lantai nya pasti kotor.Melihat itu Antonio sangat kesal.
Bugh!!!
"Aww sakit,sialan brengsek.."
Mencoba menendang kursi di depan nya namun ia malah mengadu sendiri merasakan sakit.
Sementara menunggu kedua wanita yang memasuki kamarnya keluar,Antonio duduk di ruang tengah dengan sesekali melirik ke atas.
Hingga posisi nya berubah terlentang,telungkup dan sesekali matanya terpejam sampai koran yang ia pegang jatuh di atas wajah.
"Kalau ngantuk pindah kamar!"
Antonio terkejut melihat Mamah nya sudah berada di bawah,ia pun menengok ke segala arah memastikan mereka benar sudah keluar.
"Dia dimana Mah?"
"Dia siapa?" tanya Risma mengerutkan keningnya.
"Wanita itu,yang tadi dengan Mamah!!"
"Ada,tuh di sana!" dagu Risma memberitahu seolah ke pintu yang berada di belakang.
Antonio pun menghela nafas lega,ia akhirnya bisa masuk kamar dan bermalas malasan di sana.
Tanpa bertanya banyak lagi pada mamahnya ia berjalan menaiki anak tangga,Risma juga ikut berlalu memasuki dapur untuk menyuruh Dian kembali memanggil tukang membenarkan kran yang tadi.
Tanpa berlama-lama Dian yang sudah di briefing dari awal pun mengangguk,ia segera menelfon pak tukang yang ternyata masih warga belakang sana.Namun kali ini ia berpenampilan beda dan membawa teman nya lagi,yaitu Pak RT setempat.
Hanya menunggu lima menit kedua nya sampai di depan.Lalu ia segera memberitahukan mana saja yang harus di perbaiki.
.
.
.
Sementara itu Bia yang masih menyelesaikan mandinya di kamar mandi milik Antonio pun sedang membilas tubuhnya di bawah shower.
Antonio yang mendengar air mengucur langsung melangkah ke kamar mandi dan membuka.Ia pikir Mamah atau wanita yang bersama tadi lupa menutup kran.
Glek!!!
"Aaaaaa.......!!" Bia langsung berjongkok dan menutup wajahnya.Namun Antonio tak juga menutup kembali pintu,ia tertegun di depan pintu.
Ceklek!!
"Ada apa Ant!!..." Mamah nya masuk dengan Mbak Dian dan Pak RT.
"Tutup pintunya!!"
Bragk!!
Seketika tangan Antonio menarik handle pintu.
Mata Risma membulat melihat Antonio sudah ada di depan kamar mandi,namun wajahnya biasa saja.
"Kamu membuka nya Ant?" tanya Risma dan anaknya belum menjawab.
Ceklek!!!
"Lain kali harus nya ketok dulu,aku sedang man..."
Keluar dengan balutan handuk di tubuh dan handuk satu lagi melilit di rambutnya.Bia berdiri pas di belakang punggung Antonio.
Susah payah Risma menahan senyum,namun melihat ekspresi Pak RT ia tahu sebentar lagi ketua pengurus warga itu pasti akan berkomentar.
"Maaf Bu Risma wanita ini siapa ya?!"
Dan dugaan nya tepat,pertanyaan pertama yang keluar adalah pertanyaan sesuai dengan harapan nya.
"Maaf Pak,dia calon menantu saya!"
.
.
.
To be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
waaah.... mama skenarionya luar biasa... 🤣🤣🤣🤣🤣
2024-02-07
0