Episode 4

Sindi mendengar itu, memberi isyarat kepada seluruh asisten yang melayaninya untuk meninggalkan ruangan tersebut. Dia tersenyum manis dan melangkah sangat anggun ke hadapan pria yang memberinya buket bunga yang besar. Sindi berterimah kasih karena pria tersebut datang untuk melihat acara fashion yang memamerkan koleksi Sindi.

"Apapun untukmu, kau selalu berharga dan akan seperti itu, kau berhak mendapatkannya".

"Terimah kasih kakak ipar," timpal Sindi kemudian tersenyum manis dan memeluk Gusti.

Erina berjalan menelusuri area parkir untuk memasuki gedung tersebut, tapi untuk beberapa saat langkahnya terhenti karena matanya menangkap sebuah mobil yang tidak asing lagi di matanya, siapa lagi kalau bukan mobil suaminya. Erina berjalan dan memeriksa mobil tersebut.

"Benar, ini mobil Gusti. Bukanya dia sedang rapat di kantor? mengapa bisa ada disini? atau dia di wakili oleh sekretarisnya dan menyuruhnya menggunakan mobil miliknya?," gumam Erina.

Erina ingin meninggalkan tempat tersebut tapi tanpa sengaja dia melihat sebuah amplop yang terletak tepat di bawah pijakan kaki mobil tersebut, Erina tahu itu milik Gusti, dia meyakinkan diri bahwa amplop itu tercecer. Dengan rasa penasaran dia memberanikan diri, Erina membuka amplop tersebut dan melihat isinya.

Mata Erina terbuka lebar karena membaca isi amplop yang menyatakan bahwa Gusti ingin mengundurkan diri dari jabatannya. Erina berpikir dengan sangat keras, bukankah jabatan itu selama ini dia raih dengan kerja keras? kenapa saat ini dia memilih untuk mengundurkan diri.

"Apa yang sebenarnya terjadi? dan mengapa Gusti menyembunyikannya?"Gumam Erina.

Selama ini, Erina membantu Gusti untuk sampai menempati jabatan sebagai seorang manager. Walaupun dengan kerja keras jika tanpa bantuan kecil Erina dia tidak berhasil meraihnya.

Dimulai dengan proyek kerja sama dia berhasil dapatkan karena Erina menemui ayahnya untuk memohon agar suaminya bisa mendapatkan proyek tersebut. Walau dengan harus memohon bersujud di kaki ayahnya.

Erina tanpa membuang waktu lagi, dia mengantongi amplop tersebut dan berjalan memasuki gedung acara.

...----------------...

Di dalam gedung semua para tamu undangan menggunakan aksesoris mewah dan gaun yang sudah bisa ditebak bahwa harga tiap gaun dari mereka bernilai puluhan juta rupiah.

Erina berjalan menelusuri setiap sudut dan melihat kemegahan dekorasi gedung tersebut, belum lagi foto yang terpampang nyata sedang memamerkan Sindi di sana dengan segudang prestasi, bersama beberapa desainer terkemuka di negara tersebut.

Acara akan segera di mulai, para model tengah bersiap mengggunakan gaun rancangan Sindi. Protokol acara telah memulai dan mereka akhirnya berjalan dengan sangat anggun, membuat para wartawan tiada habisnya mengambil gambar setiap model yang berlenggang di tempat tersebut, belum lagi para tamu undangan terhormat, para ibu pejabat dan pimpinan perusahaan besar menghadiri acara tersebut.

Acara fashion show yang diadakan tidak hanya menampilkan karya Sindi tapi juga ajang mencari relasi untuk produk kerja sama lainnya. Erina tersenyum melihat peragaan busana yang begitu meriah, dia melihat setiap gaun yang di tampilkan.

Beberapa dari mereka yang menjadi ikon acara tersebut adalah rancangan busana yang pernah digambar Erina saat berada di kediaman kedua orang tuanya.

Erina mengingat saat itu Sindi merebut buku desain Erina. Pada akhirnya Erina hanya bisa bersabar atas perlakuan tersebut karena ibunya, Widya akan selalu berada di pihak Sindi.

Prok..

Prok..

Prok...

Semua tengah bertepuk tangan memberikan apresiasi kepada Sindi yang telah berhasil menampilkan rancangan busana yang terbaik.

Di hadapan Sindi kini telah berjejer banyak wartawan dan tamu undangan yang berencana menawarkan kerja sama dengan perusahaan keluarga Nugroho.

Sindi telah memberikan beberapa kata sambutan untuk memperkenalkan desain terbarunya, Widya pun terlihat mendekati para ibu-ibu pejabat yang menghadiri acara tersebut sedangkan tuan Nugroho pun terlihat melakuan hal yang sama.

Gusti yang juga berada di tempat tersebut, berinisiatif untuk mendekati tuan Nugroho, berharap dia bisa diperkenalkan sebagai menantunya oleh beberapa rekan bisnis dari perusahan ternama, agar dia bisa mendapatkan proyek kerja sama kembali.

Gusti ingin membangun perusahaannya sendiri dengan mendapatkan beberapa penanam saham terlebih dahulu. Gusti berjalan dan menyapa tuan Nugroho saat itu dan semua mata tertuju padanya.

"Siapa dia pak Nugroho?" Tanya salah satu kolega.

"Dia....".

"Dia adalah suamiku, menantu pertama keluarga Nugroho tuan, perkenalkan saya adalah putri tertua pak Nugroho" Ucap Erina yang tiba-tiba muncul dari arah lain dan melangkah mendekat ke arah mereka.

"Papa..."Ucap Erina lembut menyapa Nugroho dan menggandeng lengan Gusti.

Tuan Nugroho berusaha mengontrol diri agar tidak membuat kecurigaan terhadap koleganya tentang keluarga Nugroho yang sebenarnya. Bahwa mereka tidak menyukai kehadiran Erina di tempat tersebut bersama dengan Gusti yang menurutnya tidak selevel dengan keluarga Nugroho.

"Hmm, benar. Dia adalah menantuku, dia bekerja di salah satu perusahaan besar di luar negeri" Ucap Nugroho berbohong.

Nugroho tidak ingin para relasinya mengetahui bahwa saat itu Gusti hanyalah seorang manager walau perusahaan tersebut berada pada level setara dengan perusahaannya.

Nugroho pun yakin bahwa pimpinan di perusahaan Gusti bekerja tidak mengenal sosok menantunya karena menurutnya manager masih standar dalam perusahaan dan seorang pimpinan tidak akan menghafal semua karyawannya.

Gusti terlihat gugup dan berusaha tersenyum canggung, Nugroho kemudian mengalihkan pembahasan dan meminta para tamu VIP meninggalkan tempat tersebut menuju ruangan khusus tamu VIP.

"Gus, kenapa kau tidak mengatakan kalau kau datang, kau bisa memanfaatkanku di tempat ini, tidak masalah. Atau kau ingin mendekati papa? aku akan membantumu" Ucap Erina.

Wajah Gusti kembali datar, dia terdiam dan ingin melangkah pergi, tapi Erina meraih tangan Gusti, dia meminta Gusti jujur tentang apa yang terjadi, dia ingin tahu apa yang Gusti lakukan di tempat tersebut bahkan Erina menjelaskan kepada Gusti laporan asistennya bahwa Gusti sedang berada di kantor dan rapat.

Erina berniat untuk meminta Gusti jujur dengan pekerjaannya, dia ingin mengetahui apa yang membuat Gusti mengundurkan diri dari perusahaan yang selama ini memberikan fasilitas hidup yang baik kepadanya.

"Erina, setelah ini aku ingin memberitahu sesuatu kepadamu, sudah waktunya aku harus jujur"Ucap Gusti dengan wajah datarnya.

Erina tersenyum dan memegang tangan Gusti, dia meyakinkan Gusti bahwa apapun yang dia akan katakan Erina akan selalu menunggunya dan akan mendengarkan apapun yang Gusti akan katakan.

Erina berpikir bahwa Gusti akan memberitahukan Erina tentang alasan pengunduran dirinya di perusahaan tersebut. Gusti yang mendengar itu tiba-tiba melepaskan tangan Erina dan hanya memberikan anggukan kepadanya.

Gusti meminta waktu kepada Erina untuk menemui beberapa relasi, Erina tersenyum lembut untuk itu. Dia akhirnya kembali berjalan dan mencari sosok Widya dan ingin memperlihatkan hasil rancangan busananya.

Dia ingin memperlihatkan bahwa diapun bisa menciptakan gaun yang indah dengan tangannya sendiri tanpa bantuan dari siapapun.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!