Bagian 5 - APARTEMEN

"Jderrrr..."

Apa itu tadi? Dia yakin mendengar petir di kepalanya. Ia bahkan mengorek telinganya untuk memastikan apakah ia salah dengar, tetapi sayangnya ucapan itu masih sama terdengar di telinganya.

"Kau gilaaa..." ujar Dara setelah ia menenangkan hatinya yang kacau. Matanya membelalak, tidak percaya dengan perkataan Zayn.

"Tidak." balas Zayn datar.

"Saya tau kamu membutuhkan pasangan untuk menikah dan situasi saya, juga sama dengan kamu. Mari kita bekerja sama!"

Dara terdiam. Setelah jeda beberapa saat ia berkata lagi "Apakah kamu salah minum obat?" tanyanya khawatir.

"Dara...." ujar Zayn marah.

"Lah, bagaimana kamu tau namaku?" ujar Dara bingung.

"Dara. Umur dua puluh tujuh tahun. Lahir tahun 1996, bulan Mei, tanggal 28, hari selasa. Menyukai travelling, mendaki gunung, dan berbelanja. Warna kesukaan ungu, biru, hitam, dan coklat. Hal yang dibenci hewan melata dan serangga. Sekarang bekerja di perusahaan Yuanbei Company sebagai staf desain grafis. Lulus dari Universitas M empat tahun yang lalu dan merupakan anak dari Rey Juanda, Ketua Grup Juanda." kata Zayn datar.

Melihat wanita yang berada di depannya masih belum merespon perkataannya, ia menjadi jengkel. Dengan sedikit marah Zayn berkata lagi "Apakah saya perlu menyebutkan semuanya?"

"Ti.. tidak." ujar Dara tergagap.

"Apakah kamu menyelidiki ku?" tanyanya waspada.

"............" Zayn menganggukkan kepalanya jujur.

"Kau cabul. Beraninya kamu menyelidiki ku." ujar Dara marah. Sudah ia duga, jangan-jangan pria ini penipu. Buat apa ia menyelidiki latar belakangnya, kalau bukan untuk memerasnya. Siapa tau ia ingin menjadikannya sandera supaya ia bisa memeras keluarganya. Tetapi sayangnya itu sia-sia karena ia bukan salah satu orang penting dalam keluarganya.

"Kamu salah paham. Saya tidak berniat berbuat jahat padamu."

".............."

"Ketika insiden itu terjadi, saya harus menyelidiki kamu. Jika saya tidak melakukannya, bagaimana mungkin saya tau kebenaran dari kesalahpahaman waktu itu. Sebenarnya s oppaya hanya ingin memastikan apakah kamu salah satu wanita penggoda yang dikirim oleh musuh saya kepada saya."

"Wanita penggoda?" kata Dara marah. "Jadi waktu itu kamu mengira aku wanita penggoda. Betapa sempitnya pemikiranmu. Apakah kamu berpikir dunia selalu berputar disekelilingmu?" ujar Dara sinis.

"Kau..." kata Zayn menahan amarah.

"Maaf.. maaf.." ujar Dara mengalah. Ia tidak

picik. Tadi ia hanya emosi dengan perkataan Zayn dan membuat ia membalas perkataannya dengan kasar.

"Tidak apa-apa." balas Zayn dingin. Hampir saja dia meragukan keputusannya untuk menikahi wanita ini. Dari penyelidikan yang dilakukan oleh asistennya, wanita ini memiliki kepribadian yang lembut dan pendiam. Tidak disangka ia juga mempunyai lidah yang tajam yang membuat lawannya tidak bisa berkutik. Sangat sedikit orang yang mampu berada di bawah tekanannya dan ternyata wanita ini salah satunya.

Ia membutuhkan istri yang tidak banyak bicara dan tidak menganggu semua urusannya. Tapi bukan juga yang terlalu pemalu dan takut padanya seperti melihat setan. Jika nanti ia membawanya ke pesta dan menjadi pasangannya, itu pasti akan sangat merepotkan dan ia membenci hal itu. Menarik. Wanita inilah yang dibutuhkankannya. Sangat jarang ada yang kebal terhadap pesonanya.

Tidak apa-apa kalau istrinya sekarang masih mencintai pria lain di hatinya asalkan dia tidak memberinya gelar topi hijau (suami yang diselingkuhi oleh istrinya). Lagipula dia juga tidak ingin melihat tatapan tergila-gila seorang wanita kepadanya di rumahnya setiap hari. Itu sangat membuatnya muak.

"Mari kita bicarakan tawaran saya tadi!" ujar Zayn. "Kamu sudah membeli apartemen di pusat kota bersama mantan kekasihmu. Aku memperkirakannya laki-laki tadi pasti tidak akan mengembalikan semua uangmu dan berusaha memiliki apartemen itu sendiri. Sertifikat apartemen itu juga atas namanya dan kamu tidak mempunyai bukti kalau kalian membayarnya bersama."

"Saya menyelidiki bahwa mantan kekasihmu diusir dari rumahnya beberapa hari yang lalu dan ia juga tidak naik jabatan seperti yang dia katakan padamu. Karena sekarang dia mempunyai perempuan yang hamil anaknya, otomatis apartemen kalian akan menjadi incarannya. Tidak mungkin dia membiarkan anak dan istrinya tinggal di rumah sewaan, melihat harga diri mantan kekasihmu yang sangat tinggi."

Dara tercengang. Ia tidak menyangka menemukan kebenaran yang sangat pahit. Bagaimanapun ia percaya, laki-laki ini tidak akan berbohong padanya. Jika dia pun berbohong, dia tidak akan memperoleh keuntungan apapun darinya. Selain ia adalah anak dari ketua grup Juanda, ia tidak memiliki hal lain untuk dijadikan alat tawar menawar. Laki-laki ini pasti juga sudah mendengar desas-desus bahwa ia adalah anak sulung yang tidak disukai dalam keluarganya.

"Dan juga kamu pasti ingin pindah dari rumah itu secepat mungkin, melihat kamu sudah mengemasi barang-barangmu satu persatu sebelum hari H. Sepertinya alasan kamu menikah dengan bajingan itu tidak cukup hanya saling suka." ujar Zayn tersenyum sinis.

Dara membeku. Ia kaget dengan perkataan Zayn. Bagaimana ia bisa menemukan jalan pikirannya semudah itu, padahal ayahnya saja tidak menemukannya."

"Kaget." kata Zayn tersenyum kecil. "Saya tau kamu bukan orang yang tergila-gila dengan cinta, karena itulah, saya dengan mudah menebak jalan pemikiran kamu. Walaupun saya tidak tau bagaimana desas-desus mengatakan kamu adalah orang yang bodoh karena cinta, jadi untuk sementara waktu saya akan mengabaikannya."

"Mari kita menikah! Saya menyukai wanita yang cerdas dan rasional seperti kamu. Dan satu lagi, jika kamu mau menikah dengan saya, saya akan memberimu salah satu villa di pusat ibukota sebagai mahar kamu."

Ini terlalu menggiurkan. Sebisa mungkin ia menahan dirinya untuk mengatakan ya. Jadi setelah berkelahi dengan otaknya beberapa detik, ia memutuskan menjawab "Aku akan memikirkannya dulu."

Bagaimanapun ini adalah masa depannya, jadi ia tidak boleh tergoda dengan kesenangan sesaat. Biasanya pihak perempuan yang akan dirugikan dalam pernikahan ini, karena itu, dia harus memikirkannya dengan matang.

"Tiga hari. Saya akan memberimu waktu tiga hari. Silahkan hubungi saya jika kamu sudah membuat keputusan." ujar Zayn lalu menyerahkan kartu namanya kepada Dara.

Kartu berwarna hitam tanpa hiasan apapun dengan tulisan berwarna gold yang tertulis di atasnya. Sederhana tapi terkesan mewah, sesuai dengan gaya laki-laki ini.

Dara mengelusnya lalu dengan hati-hati memasukkannya ke dalam tas. Ini adalah jalan untuk masa depannya jadi ia harus menjaganya dengan baik. Tidak boleh sampai hilang.

Melihat Dara sudah menerimanya, Zayn berkata lagi "Jangan membuat saya menunggu terlalu lama. Saya tidak suka hal-hal yang membuang waktu. Jika kamu sudah membuat keputusan, cepat hubungi saya."

Dara menganggukkan kepalanya. Ia pasti akan memberi laki-laki ini jawabannya secepatnya. Ia hanya ingin memastikan satu hal, karena itulah ia belum memberinya jawaban.

"Hmm, aku belum tau siapa namamu?" ujar Dara malu.

"Zayn." jawabnya singkat.

"Oh, Zayn." kata Dara mengulanginya lagi.

"Kamu pasti sudah tau namaku kan, jadi aku tidak akan mengulanginya lagi." kata Dara tersenyum kecil. Lesung pipitnya samar-samar terlihat ketika ia berbicara yang membuat penampilannya semakin menarik dibawah teriknya matahari.

Tetapi sayangnya Zayn kebal dengan semua itu. Jadi dia hanya menganggukkan kepalanya acuh tak acuh.

Zayn sudah tau segala tentang wanita ini, karena ia sudah menyuruh asistennya menyelidikinya sebelumnya. Jadi mereka tidak perlu bersusah payah berkenalan lagi. Jika wanita ini ingin mengetahui lebih banyak tentangnya, ia akan menyuruh asistennya membuat materi tentangnya.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!