Bagian 3 - ZAYN

Zayn merogoh saku jasnya lalu menyerahkan sapu tangan berwarna putih gading itu kepada Danish.

"Terimakasih." ujar Danish lalu berlari menghampiri Dara.

Dara mendongakkan kepalanya ketika melihat bayangan orang yang menutupi tubuhnya. Wajahnya tidak begitu jelas, karena sinar matahari mengaburkannya.

Dia mengenakan setelan jas berwarna hitam dipadukan dengan sepatu pantofel yang mengkilap melekat di kakinya. Dia sepertinya menyuruhnya mengambil benda yang berada di tangannya, karena ia terus menyodorkannya kepada Dara.

Perlahan Dara mengambilnya, lalu menghapus sisa-sisa air mata yang berada di wajahnya. Saputangan yang berwarna putih bersih itu sekarang mendapat bercak hitam akibat make up Bara yang mulai luntur dan langsung membuatnya tidak enak hati. Dara berdiri dengan perasaan campur aduk untuk melihat siapa laki-laki yang membantunya.

"Terimakasih." ujar Dara setelah berdiri menghadap Danish. "Aku akan mengembalikannya setelah mencucinya." ujar Dara lagi sambil tersenyum canggung.

"Tidak usah berterimakasih padaku. Bukan aku yang memberikannya." tolak Danish halus.

"Terus siapa?" ujar Dara bingung.

"Temanku." lalu Danish menunjuk Zayn yang berdiri di bawah pohon.

Dara mengikuti pandangan Danish lalu melihat laki-laki yang juga mengenakan setelan jas berwarna hitam sedang menatap ke arahnya. Kulitnya putih bersih, fitur wajahnya mirip orang timur tengah, dan ia sedang berdiri sambil melipat tangannya memandang ke arah Dara dengan tajam. Ia merasa seperti ditatap oleh binatang buas.

Rambutnya disisir rapi ke belakang, tingginya sekitar 189cm. Bentuk tubuhnya sangat bagus membuat jas itu melekat pada dirinya seperti model profesional.

Dara tertegun. Inilah pertama kalinya ia melihat wajah yang sangat tampan. Bahkan wajah Arzan pun tidak bisa dibandingkan dengannya yang kerap disebut sebagai pangeran kampus. Jika wajah Arzan bisa dibilang 9/1000 maka dia 999/1000. Dara mengakui wajahnya yang sangat tampan membuat ia terpana sejenak, lalu ia dengan cepat ia menbuyarkan lamunannya dan mengingat kembali tujuannya.

"A.. aku akan menghampirinya." ujar Dara tersenyum canggung. Ia merasa harus mengucapkan terimakasih secara pribadi supaya mengungkapkan ketulusannya. Jujur, ia merasa tidak enak.

"Tidak usah. Aku saja yang akan memanggilnya kesini. Kamu disini saja." kata Danish lembut.

"Baiklah." balas Dara sambil menganggukkan kepalanya patuh.

"Zayn, kemarilah." kata Danish sambil berteriak.

Zayn mendengarnya lalu berjalan menghampiri Danish. Belum beberapa langkah dia sampai di tempat itu, Danish sudah menariknya dengan paksa.

"Kamu tadi ingin berterimakasih kan. Nah, sekarang lakukanlah!" ujar Danish tersenyum lebar. Ia menarik-narik lengan Zayn supaya mendekat kepada Dara.

Mata Zayn melotot kepada Danish, seolah mengancamnya jika melangkah lebih jauh lagi ia akan membunuhnya. Danish melihatnya tapi ia membuang muka, seolah mengabaikan peringatannya. Tapi hanya tuhan yang tau jantungnya berdegup kencang ketika menarik lengan Zayn. Entah apa yang dia makan hari ini sampai mempunyai keberanian melawan taipan bisnis ini.

Lihatlah, dia bahkan banyak berkorban untuk masa depan sahabatnya. Jika mereka nanti sampai menikah, ia harus meminta imbalan yang setimpal.

Danish tau, Zayn memandang wanita ini dari kacamata berbeda. Sejak awal pertengkaran, Zayn terus mengamati dari jauh seolah mengawasinya. Kapan sahabatnya ini pernah memandang wanita lebih dari tiga detik. Sekarang sudah hampir satu jam ia terus memandangnya dari jauh. Danish merasa lebih baik sahabatnya bersama wanita ini daripada roh rubah yang terus menyembunyikan ekornya itu.

Melihatnya saja membuat Danish merasa muak. Bagaimana bisa sahabatnya tidak melihat akting canggung rubah itu? Ya. Danish harus memakluminya. Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Dibalik tampang sahabatnya yang sangat sempurna, IQ yang tinggi, sangat disayangkan EQ nya sangat rendah. Sudah hampir lima belas tahun roh rubah itu berada di sisi Zayn, tapi sampai sekarang wajah aslinya belum saja terungkap. Entah rubah itu yang terlalu pintar atau Zayn yang terlalu bodoh, Danish juga tidak tahu.

Bibinya sangat khawatir dengan pernikahan Zayn, tapi yang bersangkutan tidak cemas sama sekali. Sudah berulang-ulang kali bibinya memperkenalkannya dengan wanita lain, tapi Zayn selalu memberi wanita paruh baya itu bahu dingin yang membuat komunikasi mereka menjadi terputus. Bibinya bahkan curiga bahwa putra satu-satunya itu adalah gay, tapi Zayn dengan tegas membantahnya yang membuat bibinya tidak bisa berkutik.

Danish sebenarnya juga khawatir. Bibinya pernah mengatakan, jika Zayn masih tidak mau menikah dengan perempuan yang di pilihkan bibinya atau belum juga memiliki kekasih, ia akan mencoba menikahkannya dengan Kiandra, roh rubah itu. Hanya dia yang pernah melihat wajah asli roh rubah itu dan itu membuatnya merasa gelisah. Ia pernah sekali mengatakannya kepada semua orang tapi tidak ada yang mempercayainya sama sekali, jadi dia dengan pasrah hanya menahan keluhannya.

Jika sahabatnya benar-benar menikah dengan roh rubah itu, sudah pasti sahabatnya akan di manipulasi olehnya. Hah, setiap hari dia sangat cemas seperti duduk di atas bara api. Pokoknya kali ini harus berhasil, dia tidak akan membiarkan roh rubah itu duduk diatas kepalanya lagi. Bagaimana bisa sepupu sekaligus sahabatnya yang selalu dia hormati dan kagumi, bersanding dengan roh rubah itu? Dia bisa mati karena amarah terus menerus melihatnya setiap hari di samping sahabatnya.

"Terimakasih." ujar Dara tersenyum canggung. Lalu ia perlahan menyembunyikan saputangan yang kotor dibelakang punggungnya untuk menghancurkan bukti. "A..aku akan mencucinya dulu, sebelum mengembalikannya padamu." ujar Dara merasa bersalah.

Zayn melihat tingkah canggung gadis itu menyembunyikan saputangannya, tanpa ekspresi, lalu dia berkata "Tidak usah. Kamu membuangnya saja."

"Baiklah." kata Dara pelan. Ingin membantah tapi ia merasa pihak lain tidak menyukainya, jadi dia hanya bisa menundukkan kepalanya menyembunyikan emosinya yang sedih. Entah dia yang terlalu sensitif atau laki-laki di depannya orangnya memang seperti itu.

Tapi jika laki-laki ini tidak menyukainya kenapa dia memberinya saputangan? Hah, ini membuat Dara terasa bingung. Tapi setelah beberapa saat, Dara menemukan pikirannya kembali. Mungkin laki-laki ini hanya terpaksa karena temannya terus medesaknya untuk memberikannya.

"Dara..Dara kamu terlalu banyak berpikir. Bagaimana bisa laki-laki yang hampir sempurna ini memperhatikanmu? Dia mungkin tidak akan mengingat wajahmu setelah pertemuan ini. Mungkin dia hanya menganggapmu sebagai orang yang lewat saja dalam kehidupannya. Jadi berhentilah menganggap dirimu begitu penting." batin Dara.

Setelah itu, keheningan kembali menyelimuti suasana antara Dara dan Zayn. Kecuali suara-suara orang yang berlalu lalang di sekitarnya, tapi sepertinya itu tidak mempengaruhi mereka sama sekali. Dara menatap sepatunya di lantai lalu membuat lingkaran kecil seolah-olah dia tidak memperhatikan Zayn yang berdiri di depannya sama sekali. Begitu juga dengan Zayn yang masih diam bak patung Yunani.

Danish yang melihatnya dari samping merasa cemas. Ia menggigit kuku jarinya sendiri sambil mondar mandir tak karuan bagaimana cara memecahkan suasana beku ini. Otaknya bekerja dengan kecepatan tercepat bak mesin yang sudah diolesi dengan pelumas.

Tepat ketika ia memikirkannya, dia mendengar suara Zayn yang membuat ia menghela nafas lega.

"Kita bertemu lagi." ujar Zayn datar. Tapi jika diperhatikan dengan seksama ada lengkungan kecil di sudut bibirnya menandakan dia dalam suasana hati yang baik.

Dara membeku. Kapan dia pernah bertemu dengan laki-laki ini? Bisakah salah satu dari kalian menjelaskannya?

***

Terpopuler

Comments

Ummi Humaira

Ummi Humaira

sepertinya akan ada banyak kejutan bagi pembaca. nyimak nihh

2024-02-11

1

Nur Haya

Nur Haya

sampai sini menurut ku cerita nya bagus ko kurang yg baca yah semangat 💪 author

2024-02-10

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!