Santa Cruz del Islote merupakan sebuah pulau buatan di lepas pantai Kolombia.
Pulau ini memiliki jumlah penduduk sekitar 500 jiwa.
Santa Cruz del Islote terkenal sangat bersih karena tidak ada limbah yang menghasilkan sampah dan polusi
Tampak disebuah rumah yang sangat indah dikelilingi pepohonan kelapa seorang wanita tua tampak duduk termenung dikursi goyang ,walau sudah tampak menua kecantikan wanita itu tidak memudar dia termenung mengehalusinasi kejadian 7 tahun silam dimana semua merengut kebahagiaanya
7 tahun silam
Tampak Anelis dan Dewo duduk santai dikolam renang sementara Aruna masih ada Latihan beburu dihutan menjelang sore karna pagi Aruna home scholing
Anelis tertawa mendengar candaan garing sang suami
" Sepertinya kita harus rajin bekerja sayang biar lekas memberikan adik untuk Aruna " ujar Dewo
Anelis tertawa renyah
" Sayang jangan terlalu terburu kalau memang sudah ada rejekinya pasti Runa akan memiliki adik " sahut sang istri
Ketika mereka asyik berbincang tiba tiba terdengar suara gaduh didalam rumah tak lama terdengar suara tembakan beruntun
Dewo langsung menarik tangan Anelis
" Sembunyi sayang biar nanti ku lihat apa yang terjadi ingat langsung Lari kegudang bawah tanah " bisik Dewo dengan nada pelan
Tak lama dia mengambil senjata yang selalu siap sedia ia bawa kemana mana Anelis langsung melompat dan secepat mungkin berlari tapi apa mau dikata tiba tiba seseorang menembak kearah anelis dan mengenai bahu kanan anelis seketika Dewo berteriak menembak membabi buta kesegala arah,
"Aneeeee cepat pergi " teriaknya
Anelis meringis kesakitan dia langsung berlari tapi karna dia terluka akhirnya dia tertangkap Dan seketika Dewo terdiam tampak disana Musuh besarnya Erdo dari Klan Best tertawa senang ,Erdo adalah laki laki yang sangat berambisi mengejar cinta Anelis tapi tidak pernah digubris oleh anelis akhirnya Erdo menghilang selama bertahun - tahun ternyata dia membuat organisasi terlarang di Korea disampingnya ada Teddy orang kepercayaan Dewo bertapa terkejutnya Dewo dia sangat mempercayai Teddy
" Penghianatt kau Teddy bangsat kurang apa aku padamu " teriak Dewo dengan penuh amarah
Erdo tertawa
" kau tau kenapa teddy berkhianat karna mendiang ayahmu telah membunuh ayahnya hingga tidak bersisa " teriak Erdo memancing emosi
Teddy tertawa
" Saya akui anda telah memberikan kemewahan itu Tuan dewo tapi tidak sebanding dengan hangatnya keluarga saya hanya karna ayah saya korupsi diperusahaan Ayah anda beliau menculik dan membunuh ayah saya meski semua tertutupi dengan kekuasaan ayah kamu " teriak teddy
Dewo berkata
" Tidak benar itu saya sendiri tahu cerita tersebut karna mendiang orangtua saya mengatakan bahwa karna tidak mampu membayar hutang perusahaan akhirnya ayah kamu bunuh diri " ujar Dewo berusaha menyakinkan teddy
Teddy tertawa seolah tidak mempercayai ucapan orang yang sudah banyak berjasa padanya itu
" Kamu harap saya percaya!!" serunya
Dewo tidak bertindak apa apa hingga akhirnya anelis mencoba melepaskan dirinya tapi langsung dicekik Erdo
Erdo berteriak
" Dewo jika kamu macam macam langsung kamu lihat bagaimana Anelis meregang nyawa dihadapan mu " teriak Erdo
" Jangan harap kamu bisa membunuhku Erdo " teriak anelis
.Dewo langsung berusaha menyerang Erdo tapi teddy langsung menembak memberikan peringatan
" Diam kauuuu Dewoooo " serunya
Dewo terdiam tapi apa yang dia liat tiba tiba Erdo menarik baju Anelis yang hanya mengunakan jubah seketika terlihat bentuk tubuh mulus anelis yang hanya mengunakan pakaian renang
Anelis langsung berusaha menutupi tubuhnya tapi karna bahunya terluka dia sangat tidak bisa bergerak leluasa
" Tedd bagaimana rasanya mencicipi tubuh Wanita cantik ini apakah kamu mau" seru Erdo teddy tersenyum mesum
" Siapa yang bisa menolak kemolekan tubuh Ny.Anelis " ucapnya
Mendengar hal itu Dewo berteriak
" Saya akan membunuh kalian jangan pernah menyentuh istriku !!!!! " serunya tapi apa daya karna Anelis dijadikan sandera Dewo tidak bisa berbuat apa apa .
Anelis menangis tersedu sedu seandainya dia tidak terluka dia pasti bisa membela diri apalagi dia melihat sang suami tidak berdaya karna posisi anelis dijadikan tameng .
Erdo langsung menarik tangan anelis dia tidak kuasa menahan kamu tidak berdaya kan mau minta tolong apa semua pengawal diracun teddy saat makan siang ,puaskan aku dan aku tidak akan mengusik anakmu paham ini semua karena kamu terlalu sombong menolak cintaku " perintah Erdo
Anelis menangis tidak berdaya
Dan semua terjadi didepan mata dewo dia melihat bagaimana sang istri dinodai secara paksa oleh erdo dan teddy.
Dewo menangis tidak berdaya dan saat erdo menusukan mata anelis dengan pedang dewo berteriak sekuat tenaga melepaskan diri dari rantai besi secepat itu juga erdo menembakan pistol ketubuh Dewo akhirnya dewo terjatuh dari atas gedung sempat Anelis mendengar Dewo berteriak menyuruh aruna pergi dan saat itu juga anelis berteriak minta tolong hingga akhirnya jatuh pingsan tidak tau apa yang terjadi selanjutnya
flash Off
Anelis menjadi seperti orang gila dia tidak tahu lagi harus bagaimana selama 7 tahun ini dia seperti orang gila bahkan dia tidak bisa mengurus Aruna sering aruna bertanya tentang kejadian tersebut tapi semakin dipaksakan ingat semakin sering Anelis berteriak seperti orang gila dan dokter pun mendiagnosa anelis dengan indikasi terganggu mental sejak saat itulah Aruna tidak lagi mau bertanya pada sang ibu
Kini anelis bisa mengingat dengan jelas siapa pembunuh suami dan pelaku pelecehan terhadapnya
Terdengar langkah kaki mendekat tampak seorang gadis cantik memeluk sang ibu dari belakang
" Selamat pagi mom " ujar Luvita
Anelis mencoba meraba wajah sang anak Luvita sangat terkejut karna biasanya sang ibu diam saja jika luvita mengajaknya bicara
"Mommmmyyy momm sudah bisa mengingat ku " seru Luvita berteriak senang
Anelis mengangguk dengan pasti
" iya sayang "
Seketika Luvita memeluk sang ibu dengan erat berarti dia bakal tahu siapa dalang pembunuh ayahnya tapi Luvita tidak mau gegabah dia takut sang ibu kembali berteriak tidak terkendali
" Runa tolong ajak Mommy keluar mommy ingin duduk dipantai nak " pinta sang ibu dengan senang hati Luvita membimbing ibunya keluar
Tampak disana puluhan pengawal Luvita berjaga demi keamanan sang mafia cantik
" Mommy apakah mommy ingin makan sesuatu " Tanya Luvita
Sang ibu mengeleng kepala
" Tidak nak Mommy hanya ingin waktu bersamamu sebelum engkau kembali kekota " Ujarnya pelan
Setelah duduk dipantai menghadap kearah pantai Luvita duduk disamping sang ibu dia sangat bahagia saat ibunya membelai rambutnya sudah 7 tahun lebih dia tidak merasakan kasih sayang ibu.
" Nak momy tau kamu pasti ingin tahu apa yang terjadi saat dimana Daddy meninggal terbunuh kan " kata Anelis dengan nafas memburu
Luvita menggenggam tangan ibunya dengan lembut
" Jika momy sudah siap bercerita Runa akan mendengarkan tapi jika hati momy belum siap runa akan sabar menunggu hingga momy siap " ujar Luvita lirih dia menatap raut wajah sang ibu
" Baiklah nak momy sudah berdamai dengan dunia " katanya
Anelis menceritakan semua yang terjadi sambil terbata bata ,Luvita merasakan nafasnya tersenggal akhirnya dia tau siapa dalang semua itu
" Erdo dan teddy siaplah atas pembalasanku pada kalian " batinnya sambil meremas tangan dengan sangat kuat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments