Luvita menangkis serangan dari Mr taka tidak terasa perih dilengan sebelah kiri tajam samurai Mr taka menyayat daging mulus lengan Luvita tapi tidak dirasakan sudah merasakan biasa dalam keperihan sedari kecil berteman dengan senjata,pisau ,dan darah .Mr taka melihat kegigihan gadis yang masih memakai topeng penari tersebut akhirnya dia bisa mengetahui musuh yang dihadapinya yaitu Klan Naga Api yang berasal dari Colombia tapi isu yang berhembus pemilik topeng tersebut gadis cantik yang baru berusia belasan tahun ,disaat Mr taka lengah desiran darah mengalir disudut pipi kirinya
Yupp,Luvita berhasil menggores pipi Mr taka dengar samurai
" Aaaaa bangsat " Teriak Mr Taka baru disadarinya akibat dari keteledorannya Luvita bisa mengambil kesempatan tersebut
.Luvita tersenyum manis dibalik topengnya dia merasa mencurangi Mr Taka ,karna setiap sudut inci samurai tersebut sudah dilumpuri dengan racun berbisa ular black mamba setelah mendapatkan serang dipipi tampak Mr taka oleng kelantai
" curanggggg " teriak mr taka
karna tiba tiba pipinya terasa terbakar dan terasa panas yang amat sangat dalam hitungan detik saja tubuh Mr taka seakan melemah seluruh sendi kaku dan mulut mengeluarkan busa ,tubuh kian lama kian menghitam
" Rasakan racun Black Mamba naga api " Gumam Luvita tersenyum
Mengingat hal ini adalah ajaran dari ibu tercinta yang pandai meracik racun untuk lewan biar dibilang sedikit curang dalam permainan tidak apa karna kenangan masa lalu yang membuat rasa empati dan cinta hilang dalam diri seorang Luvita .
beralih kesudut kiri pertarungan antara Grand dan Marck kian seru dengan sedikit kelengahan Grand berhasil membuat patah tangan Marck yang besar disaat itu juga merasa ada peluang Marck mengeluarkan pisau berbentuk bulan sabit kearah tubuh Grand bertepatan dengan ini Papazi muncul dan menangkis pisau tersebut dan mengenai Peter sang algojo Marck seketika Peter menemui ajalnya .
Marck yang merasa ada kesempatan berniat lari tapi apa daya ternyata dia diserang oleh Grand bertubi tubi mengunakan sangkur yang selalu Grand bawa kemana mana tanpa rasa ampun Grand menusukan sangkur kesetiap inci tubuh marck yang lagi sekarat dengam membabi buta
Grand berteriakk
" Balasan untukmu dari adikku Rhea aaaaa"
Akhirnya dengan wajah hancur Marck meninggal ditempat setelah Grand menghantam batu besar kebatok kepala Marck ,semua bergedik melihat pemandangan itu
Papazi menepuk bahu Grand
" dendammu sudah terbalaskan teman " ujarnya.
Beralih ke Mr prim dan Jhonson mereka berhasil melakukan transaksi dengan mulus tapi ternyata mereka hendak berkelit dan menghindar dari perjanjian ketika mereka mau melarikan diri dari dermaga tampak Luvita dengan sigap melemparkan samurai yang tepat mengenai perahu tongkang dan akhirnya
Mr prim berteriak
" Maafkan Nona kami tidak bermaksud untuk menghianati tapi kami takut ,,,,
Doooorrr
Sebuah tembakan tepat mengenai dada Mr prim, dan tinggal Jhonson yang merasa mati ketakutan melihat rekannya telah tewas sementara perahu sudah hendak karam
" Mati sendiri atau mau dibuat Mati saya sangat membenci penghianat" teriak Luvita kesal
Jhonson akhirnya menceburkan dirinya kedanau sebelum sempat tembakan sudah mengenai kepala nya seketika Jhonson pun meninggal.
Suasana didermaga kacau balau semua anak Buah Marck disandera dan anak anak kecil yang akan dijadikan alat jual beli organ tubuh dikeluarkan dari penjara bawah.
Luvita melepaskan topeng seraya menatap papazi seolah tahu apa yang dimaksudkan sang mafia cantik papazi menyuruh anak buahnya untuk menghancurkan tempat terkutuk itu dan semua sandera anak dibawa kemarkas Grand untuk dikembalikan keorangtua masin masing.
Empat hari Luvita berada dinigeria setelah semua selesai luvita berencana kembali ke Camboja
Seseorang menepuk pundak luvita dan itu adalah Grand luvita diam saja Grand menatap kearah laut dia berucap
" Sampai kapan engkau mau seperti ini Aruna ," bisik Grand lirih
Ya, dia tau semua tentang siapa sebenarnya luvita dan juga tentang masalalunya
Luvita menatap kosong kearah laut lepas
" Sampai aku bisa mencari siapa dalang pembunuhan ayahku dan siapa yang membuat ibuku menderita hidupku tak akan tenang ,seperti hal yang terjadi pada dirimu Rhea ,, " ucap luvita penuh nada sedih
Grand mengucap lirih
" setelah ini mungkin aku akan menjalani hidup secara normal aku ingin berkeluarga,dan melihat keturunanku sekolah bukan seperti kita yang tidak pernah sekolah disekolah umum ,home scholing " ujar Grand
Luvita tersenyum ia dia tidak pernah merasakan bangku sekolah umum dari kecil dia sekolah private dan Grand salah satu teman yang senasib dengan Luvita
" Entah Grand aku tidak tau apakah aku masih punya rasa cinta sebab dari kecil aku dididik dengan keras disaat anak abak asyik dengan dunianya sementara aku asyik dengan senjata hidupku penuh dengan kekerasan jadi bagiku saat ini tidak ada rasa cinta akibat kekuasaan dan harta ,jabatan keluargaku hancur ,aku ingin merasakan hidup normal seperti keinginan mu tapi saat ini aku belum bisa ,aku masih teringat disaat ayahku dibunuh didepan mataku disaat itu aku baru sadar kenapa beliau sangat keras mendidikku karna beliau tahu entah kapan dan sampai kapan aku akan diincar oleh musuh musuh baik yang terlihat ataupun tidak terlihat dan aku sangat membenci penghianatan ," teriak Luvita dengan suara yang bergetar seolah menahan emosi
Grand hanya diam sebab dia juga merasakan bagaimana kehilangan orang tercinta apalagi saat dia kritis kita tidak bisa berbuat apa apa Grand memeluk tubuh ramping Luvita dia tidak bisa membayangkan bagaimana hancur hati luvita saat tahu ibunya dilecehkan dan membuat ibunya buta
" Berteriaklah runa Menangislah terkadang kita pura pura kuat tidak bisa menangis tetapi hati kita rapuh dengan menangis kadang bisa membuat beban didada terasa sedikit berkurang " ucap Grand seolah mengerti akan perkataan Luvita
Luvita membalas pelukan Grand dan tanpa sadar airmatanya menetes tersedu sedu
" Aku terkadang lupa caranya menangis Grand"' bisik Luvita menahan sedu yang tak sanggup ia bendung
Grand menepuk nepuk bahu Luvita
" sekuat apapun engkau mengaku tegar ,engkau masih lah tetap seorang wanita dan seorang remaja jadi jika ingin menangis bahu ini akan selalu siap until engkau jadikan sandaran Runa " Ucap Grand sambil mencium kening Luvita
Luvita tersenyum
" Terimakasih Grand engkau memang sahabat yang selalu ada untukku semenjak dahulu" katanya
Grand tersenyum mendengar ucapan Luvita sebenarnya jika Luvita Mau dia bisa menjadi sandaran abadi untuknya tapi Grand tidak banyak berharap sebab jika mengharapkan Luvita ibarat minyak dengan air tidak akan bisa menyatu dikarnakan Grand merasa rendah diri bila disandingkan dengan Mafia cantik populer ini jadi hanya bisa Grand simpan dalam diam untuk mengharapkan cinta dari seorang Luvita
Luvita sedikit merasa lega sudah melepas beban dihatinya dia menatap Grand
"Semoga engkau mendapatkan jodoh dan menjalani hidup dengan normal seperti pasangan pada umumnya yah Grand ' ucap Luvita
Grand menatapnya lirih tanpa memberikan jawaban.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments