4.Curiga

"Memang itu urusan pribadi kak Sinta mas, tapi kamu juga harus ingat pesan terakhir almarhum suaminya, yang menitipkan kak Sinta pada kita berdua. Kamu jangan acuh mas, kita wajib mengawasinya dan harus dengan siapa kak Sinta punya hubungan," sahut Dania.

"Uhuk!" Bobby tersedak, padahal ia sedang tidak makan atau minum apapun.

"Terserah kalau itu maumu!" sungut Bobby kemudian.

"Bukan mauku mas, tapi aku mengikuti suara hatiku, siapa lagi yang akan menjaga dan memberikan nasehat pada kak Sinta kalau bukan kita."

"Hemmm," sahut Bobby yang seperti orang kehabisan kata-kata.

Sinta menghampiri mereka.

"Bob, bisa nggak antarkan aku?" tanya Sinta.

"Kemana?"

"Ke salon dan jumpa teman-temanku, mereka nggak bisa jemput aku,"

"Baiklah tunggu sebentar," jawab Bobby lembut, ia berdiri dan berjalan masuk ke rumah untuk mengambil kunci mobilnya.

Berbeda saat ia bicara dengan Dania begitu ketus dan dengan raut wajah yang kesal. Saat bicara dengan Sinta raut wajahnya berseri dan dengan suara yang lembut.

Dania memperhatikan perubahan suaminya itu.

"Mas, kamu bilang tadi sangat lelah. Biar aja kak Sinta naik taxi atau panggi pak Tono untuk mengantarnya," seru Dania yang seakan tak terima suaminya mengantar Sinta. Kakaknya.

"Oh, ya udah kalau begitu nggak usah di antar Bob, biar aku naik taxi saja," Sinta terlihat kecewa.

"Dania, bukannya kamu sendiri yang barusan bilang kita harus menjaga Sinta, lalu kenapa kamu keberatan aku mengantarkannya."

"Bukan begitu mas, bukannya tadi mas bilang sangat capek, lebih baik mas istirahat saja, aku tidak mau terjadi sesuatu pada kalian di jalan, aku hanya khawatir mas,"

"Selagi kamu berdoa yang baik-baik tidak akan terjadi apa-apa pada kami, kecuali kamu mendoakan yang tidak baik."

"Aku sangat menyayani kalian jadi tidak mungkin aku berdoa yang buruk tentang kalian."

"Lagi pula ya Dania, ini hari libur aku tidak enak memanggil pak Tono, walaupun dia supir pribadi kita tapi kita juga harus ngerti waktunya libur ya libur."

"Iya baiklah mas, pergilah aku titip kak Sinta," ucap Dania pasrah.

"Ayo Sinta," ajak Bobby.

Mereka pun berjalan beriringan menuju ke mobil. Dania hanya memperhatikan mereka dari kejauhan.

Bobby membukakan pintu mobil untuk Sinta. Dania menatapnya tak percaya. Bahkan suaminya itu sudah lama tak memperlakukannya semanis itu.

Bahkan saat ia sakit dan Bobby terpaksa mengantarnya ke rumah sakitpun Dania harus membuka pintu mobil sendiri dengan sisa-sisa tenaga yang di milikinya.

"Ah, pasti mas Bobby merasa segan pada kak Sinta, walaupun usia kak Sinta lebih muda darinya tapi statusnya adalah kakak iparnya," monolognya pelan.

Dania melambaikan tangannya ke arah mobil suaminya yang membawa kakak kandungnya itu. Entah ada balasan dari mereka atau tidak, Dania tak melihatnya.

Bahkan kaca mobil yang gelap itu telah di tutup dengan rapat. Kaca itu membuat siapapun tak bisa melihat apa yang terjadi di dalam sana.

Hening.

Dania berdiri mematung menatap mobil itu hingga tak terlihat lagi.

Rupanya bik Titin memperhatikan semuanya ada rasa iba di hatinya pada sang majikan.

"Non, sebaiknya anda sarapan dulu, saya perhatikan dari pagi anda belum makan apa-apa, nanti maag nya kambuh," ucap bik Titin.

Dania tersenyum, ia senang mendengar pembantunya itu begitu perhatian padanya.

"Iya bik, makasih ya udah perhatian sama saya," jawabnya.

"Ah, non Dania, saya hanya mengingatkan saja."

Mereka pun sama-sama masuk ke ruang makan.

"Bik, si kembar mana?" Dania menanyakan anaknya, matanya menyapu ke ke mana-mana.

"Masih menonton non, mereka serius menonton film kartun doraemon," cerita bik Titin.

Dania kembali mengulas senyum. Ia menarik nafas panjang. Sampai helaan nafas itu terdengar oleh bik Titin. Bik Titin menoleh ke arahnya. Tatapan mereka bertemu.

"Bibik pasti sudah mendengar semuanya, aku kasihan pada anak-anak bik," ucap Dania dengan mata yang berkaca-kaca.

"Sabar non, jangan berpikir hal yang tidak-tidak," kata bik Titin kemudian.

"Maksud bibik?" tanya Dania, ia merasa pembantunya itu mengetahui sesuatu.

"Maksud saya, non Dania juga harus ngerti mungkin tuan Bobby sedang sibuk di kantor, hingga saat beliau pulang pasti sudah sangat capek dan ingin istirahat, dan tak ada lagi keinginan untuk bercanda dengan anak-anak."

Dania diam. Kata-kata yang di ucapkan bik Titin tidak mampu menghapus kecurigaanya pada sang suami. Dia merasa ada sesuatu yang terjadi pada suaminya. Bahkan ia mulai curiga suaminya telah mendua. Dan dengan siapa dia tidak tahu.

Dania menoleh pada pembantu setengah baya yang mengasihinya seperti anaknya sendiri itu.

"Iya bik, mungkin aku terbawa perasaan saja. Apa mungkin karena Mita menelponku waktu itu," Dania pernah menceritakan pada bik Titin waktu Mita menelpon dan mengatakan melihat Bobby makan malam romantis dengan seorang wanita.

"Ah mungkin non Mita salah lihat non," sahut bik Titin lagi sambil menyiapkan sepiring nasi goreng untuk Dania.

"Terimakasih bik," ucap Dania saat bik Titin meletakkan nasi goreng di depannya.

Dia mulai memakan nasi itu dengan pelan seperti tak berselera. Bik Titin masih memperhatikannya.

"Non, sudahlah jangan terlalu banyak pikiran, nanti non Dania sakit ingat anak-anak, mereka sangat membutuhkan enon," bik Titin berbicara sambil meletakkan segelas air putih hangat di depan Dania.

Dania hanya tersenyum tipis dan menoleh sekilas ke arah bik Titin. Ia berpikir benar juga apa yang di katakan bik Titin.

Setelah selesai sarapan Dania menghampiri kedua anaknya yang sedang asyik menonton televisi.

"Hai sayang, seru ya filmnya? boleh nggak mama ikut nonton?"

"Oleh dong ma, sini ma kita nonton," ucap Marleen si celat.

"Papa mana ma? kok enggak ikut nonton ma?" Marteen ikut memberi pertanyaan pada sang mama.

"Oh itu, papa sedang sibuk sayang," jawab Dania yang terpaksa berbohong, karena tak ingin melihat buah hatinya bersedih.

"Mama, papa daat ya ama mama?" tanya Marleen kembali.

"Tidak kok sayang, papa tidak jahat, papa baik sekali," Dania tak bisa menyembunyikan raut wajah sedihnya pada sang putra.

Mendengar pertanyaan bocah tiga tahun yang bicara saja belum lancar, tapi justru bisa bertanya apakah papanya jahat pada mamanya apa tidak, hal itu justru membuat Dania bersedih. Ia merasa pasti anak-anaknya juga merasakan perubahan sikap papanya selama ini.

Setelah anak-anaknya kembali asyik menonton Dania ke dapur untuk memasak makan siang.

Sedangkan bik Titin ia sedang mencuci pakaian. Hal itu biasa Dania lakukan, ia akan memasak sendiri bila sedang tidak repot.

Di tengah-tengah aktivitas memasaknya Dania teringat kembali suami dan kakaknya.

"Kenapa mas Bobby lama sekali? bukannya dia hanya mengantar kak Sinta saja, tidak mungkin dia menunggui kak Sinta yang sedang di salon dan juga sedang berkumpul dengan teman-temannya," monolognya.

Dania termenung sejenak hingga akhirnya ia melanjutkan aktivitas memasaknya.

Setelah semua masakannya siap Dania menyuapi makan kedua anaknya. Lalu mengajak mereka tidur siang.

Hingga anak-anaknya tertidur, Bobby belum juga menampakkan batang hidungnya.

Dania begitu gelisah. Lebih setengah hari sendiri Bobby pergi mengantar Sinta dan belum kembali.

Ingin ia menelepon suami atau kakaknya. Tapi ia urungkan niatnya, karena ia tahu suaminya itu akan marah-marah jika ia menelepon. Apalagi jika sedang membawa mobil. Suaminya itu angkat membentaknya di telepon, "kamu ingin aku mati kecelakaan ya selalu menelepon saat aku lagi nyetir!" kata-kata dari suaminya itu yang selalu Dania ingat dan menjadikannya malas menghubungi Bobby saat Bobby di luar.

Ingin menelepon Sinta, tapi ia merasa tak enak pada kakaknya itu.

Hingga akhirnya suara deru mobil membuyarkan kembali lamunannya.

Dania seger berjalan cepat ke arah teras ia ingin menyambut suaminya dan bertanya banyak hal padanya.

Baru saja tiba di ambang pintu utama, Dania di kagetkan dengan suara-suara tawa cekikikan kakak dan juga suaminya.

Mereka terlihat akrab dan sesekali Sinta tampak mendorong lengan Bobby. Sinta kelihatan begitu bahagia dan bersemangat bicara dengan Bobby.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Snow Lotus

Snow Lotus

ada di tim Dania deh

2024-03-20

0

Mommy QieS

Mommy QieS

Ya Allah, sedihnya jadi Dania.😥😥

2024-02-05

1

Mommy QieS

Mommy QieS

Aku pun ikut sedih, Kak.😭😭

2024-02-05

1

lihat semua
Episodes
1 1. Dania
2 2.Bill Hotel
3 3.Jatuh Cinta
4 4.Curiga
5 5.Bertingkah Sama
6 6.Lingerie Sexy
7 7.Bercinta
8 8.Bik Titin
9 9. Kasihan Anak-Anak
10 10. Kau Canduku
11 11. Ucapan Widya
12 12. kenangan
13 13. Flashback Sinta
14 14. Flashback Sinta 2
15 15. Pulang
16 16. Perubahan Bobby
17 17. Keraguan
18 18. Bobby
19 19. Terbongkarnya Rahasia
20 20. Ulah Dania
21 21. Membungkam Dengan Air Mata
22 22. Penyamaran Dania
23 23.Penyamaran Dania 2
24 24. Pertemuan
25 25. Datang Bulan
26 26. Bersandiwara
27 27. Puncak Kesakitan
28 28. Pertemuan Kedua
29 29. Arjuna Dwi Anggara
30 30. Tekat
31 31. Please bantu dia
32 32. Demi Dania
33 33. Apakah Kamu Sangat Mencintai Suamimu?
34 34. Aku Selalu Ada Untukmu
35 35. Si Kembar Sakit
36 36. Ke Rumah Sakit
37 37. Bertemu Pengacara
38 38. Surat Gugatan Cerai
39 39. Terusir
40 40. Mereka Pantas Mendapatkanmya
41 41. Pemimpin perusahaan
42 42. Mama Tidak Setuju!!
43 43. Sidang Pertama
44 44. Permainan Dania
45 45. Digerebek Warga
46 46. Papa Kemana
47 47. Om Tampan
48 48. Memalukan
49 49. Rumahku
50 50. Terusir Kembali
51 51. Flasback on 'Wasiat' 1
52 52. Flashback on 'Wasiat' 2
53 53. Sidang Putusan
54 54. Butuh Ketenangan
55 55. Dania di Culik
56 56. Siapa Pelakunya
57 57. Lepaskan Aku
58 58. Flashback Bobby & Sinta
59 59. Titik Terang
60 60. Rekaman Cctv
61 61. Penyiksaan Dan Penyelamatan Dania
62 62. Penangkapan
63 63. Cinta Kedua
64 64. Maukah Menikah Denganku?
65 65. Dimana Widya
66 66. Viral
67 67. Sebuah Ancaman
68 68. Bandar Narkoba
69 69. Ragu Tapi Ingin Maju
70 70. Penyesalan Widya
71 71. Histeris
72 72. Dendam
73 73. Berita penting
74 74. Tawanan
75 75. Mengelabuhi Musuh
76 76. Ke kantor Polisi
77 77. Melaporkan semua
78 78. Tertangkap
79 79. Hukuman Yang Setimpal
80 80. Ulang tahun si kembar
81 81. Sah...
82 82. Melepas Pengantin dan novel baru
83 83. Malam Pertama (happy ending)
Episodes

Updated 83 Episodes

1
1. Dania
2
2.Bill Hotel
3
3.Jatuh Cinta
4
4.Curiga
5
5.Bertingkah Sama
6
6.Lingerie Sexy
7
7.Bercinta
8
8.Bik Titin
9
9. Kasihan Anak-Anak
10
10. Kau Canduku
11
11. Ucapan Widya
12
12. kenangan
13
13. Flashback Sinta
14
14. Flashback Sinta 2
15
15. Pulang
16
16. Perubahan Bobby
17
17. Keraguan
18
18. Bobby
19
19. Terbongkarnya Rahasia
20
20. Ulah Dania
21
21. Membungkam Dengan Air Mata
22
22. Penyamaran Dania
23
23.Penyamaran Dania 2
24
24. Pertemuan
25
25. Datang Bulan
26
26. Bersandiwara
27
27. Puncak Kesakitan
28
28. Pertemuan Kedua
29
29. Arjuna Dwi Anggara
30
30. Tekat
31
31. Please bantu dia
32
32. Demi Dania
33
33. Apakah Kamu Sangat Mencintai Suamimu?
34
34. Aku Selalu Ada Untukmu
35
35. Si Kembar Sakit
36
36. Ke Rumah Sakit
37
37. Bertemu Pengacara
38
38. Surat Gugatan Cerai
39
39. Terusir
40
40. Mereka Pantas Mendapatkanmya
41
41. Pemimpin perusahaan
42
42. Mama Tidak Setuju!!
43
43. Sidang Pertama
44
44. Permainan Dania
45
45. Digerebek Warga
46
46. Papa Kemana
47
47. Om Tampan
48
48. Memalukan
49
49. Rumahku
50
50. Terusir Kembali
51
51. Flasback on 'Wasiat' 1
52
52. Flashback on 'Wasiat' 2
53
53. Sidang Putusan
54
54. Butuh Ketenangan
55
55. Dania di Culik
56
56. Siapa Pelakunya
57
57. Lepaskan Aku
58
58. Flashback Bobby & Sinta
59
59. Titik Terang
60
60. Rekaman Cctv
61
61. Penyiksaan Dan Penyelamatan Dania
62
62. Penangkapan
63
63. Cinta Kedua
64
64. Maukah Menikah Denganku?
65
65. Dimana Widya
66
66. Viral
67
67. Sebuah Ancaman
68
68. Bandar Narkoba
69
69. Ragu Tapi Ingin Maju
70
70. Penyesalan Widya
71
71. Histeris
72
72. Dendam
73
73. Berita penting
74
74. Tawanan
75
75. Mengelabuhi Musuh
76
76. Ke kantor Polisi
77
77. Melaporkan semua
78
78. Tertangkap
79
79. Hukuman Yang Setimpal
80
80. Ulang tahun si kembar
81
81. Sah...
82
82. Melepas Pengantin dan novel baru
83
83. Malam Pertama (happy ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!