5.Bertingkah Sama

Dania heran melihat mereka berdua. Dan pastinya mereka berdua juga lebih terkejut lagi yang tiba-tiba melihat Dania di depannya.

Sinta menundukkan pandangannya.

"Maafkan kakak ya Nia, pulangnya lama," ucap Sinta.

"Tidak apa-apa kak, itu urusan kakak!" jawab Dania yang tiba-tiba saja ketus.

Jawaban Dania yang ketus membuat Sinta menatapnya sekejab kemudian menunduk lagi.

"Maksudku tida apa-apa kalau kakak pulang lama, itu kan pribadi kakak, yang ingin aku tanya kenapa kamu juga lama sekali mas?" ucap Dania.

"Oh, itu tadi teman-teman Sinta melarangku pulang, mereka mengajakku makan, mereka juga sebagiab laki-laki aku tidak bisa menolaknya, enggak enak," jawab Bobby.

"Jadi maksud mas Bobby, mas juga menunggui kak Sinta di salon?"

Pertanyaan Dania mampu membuat kedua orang itu gelagapan. Hingga akhirnya Sinta yang menjawab.

"Kakak tidak jadi ke salon Nia, tadi langsung jumpa teman-teman, kalau nggak percaya lihat nih rambut kakak aja lepek," Sinta menjelaskan.

"Ah udahlah, kamu ini mikirin apa sih, kita kan sudah jelaskan, masa orang baru pulang langsung di tanya macam-macam," Bobby bicara lalu merangkul pundak istrinya mengajaknya masuk ke dalam.

Dania terperangah melihat perubahan sikap suaminya yang tiba-tiba menjadi baik padanya dan bersikap manis. Sesaat ia melupakan segala unek-uneknya.

Bobby merangkul pundaknya mereka berjalan beriringan masuk ke dalam rumah.

Sementara Sinta mengekor di belakang mereka dan masuk ke kamarnya.

Bobby berhenti di ruang keluarga. Ia duduk disana dan melepaskan tangannya dari pundak sang istri.

Bobby menghela nafas dan melepasnya perlahan, seakan ia sedang merasakan kelegaan atas sesuatu yang menghimpit dadanya.

"Mas udah makan ya?" Dania membuka obrolan.

"Kamu nggak nyambung ya di acak cerita? bukannya tadi sudah ku katakan aku sudah makan dengan teman-teman Sinta!" jawabnya ketus.

Dania kembali merasa aneh dengan perubahan sikap suaminya yang barusan. Kembali ketus jika bicara dan acuh tak acuh padanya.

Dia merasa heran ada apa sebenarnya dengan suaminya.

"Oh, iya aku lupa, maaf ya mas," ucapnya.

"Hemm," jawab Bobby, tanpa membuka mulutnya.

"Emangnya kalian ketemu teman-teman kak Sinta di mana tadi mas? di kafe atau restorant? pasti asyik ya mas jumpa banyak orang."

"Diam!! aku capek Dania, berhentilah bertanya hal-hal yang tidak penting, dari tadi mulutmu itu nyerocos terus!" bentak Bobby.

Dania tersentak.

"Maaf mas, kalau pertanyaanku membuatmu marah," lirih Dania, ia tak menyangka secepat itu sikap suaminya kembali berubah ketus.

"Bukan pertanyaan mu yang membuatku marah, tapi kamu itu bising, dan aku capek! aku ingin istirahat!" bentaknya lagi.

"Ya sudah, kalau begitu pergilah istirahat di kamar, aku akan membangunkan anak-anak dan memandikannya."

Setelah bicara, gegas Dania melangkah ke kamar si kembar, air matanya tumpah tak mampu ia bendung lagi.

"Mungkin memang aku yang salah, terlalu cerewet dan sok asyik dan malah membuat mas Bobby marah," ucapnya dalam hati.

Dania mengelus lembut rambut kriting anak kembarnya.

"Sayang.... ayo bangun, udah sore kita mandi dulu yuk," bisiknya di telinga mereka.

Marteen dan Marleen menggeliat kan badannya dengan malas.

"Mama, udah tole ya," ucap Marteen.

"Iya sayang sudah sore makanya kalian mama bangunin, yuk mandi," ajak Dania.

Dania menggendong kedua putranya di kanan dan kiri pinggangnya. Tubuhnya memang kurus tapi dia adalah ibu yang kuat untuk anak-anaknya.

Ketika kedua anaknya telah mandi Dania akan membawa mereka ke teras rumah. Sudah kebiasaan mereka ketika sudah mandi sore akan duduk santai di teras, menghirup udara segar di sore hari sambil nyemil makanan ringan.

Anak-anak yang tampan itu mengenakan pakaian yang sama. Mereka duduk dengan manis di kursi panjang yang ada di teras rumah itu.

"Mama, mama, Aleen au tutu," ucap si celat Marleen.

"Iya ma, Ateen juga mau," sambung si pintar dan si lancar berbicara, Marteen.

"Iya sayang, sebentar ya mama buatkan," dengan senyum Dania menuruti permintaan buah hatinya.

Ia berjalan ke arah dapur, sebelumnya ia melewati suaminya yang ada ruang keluarga, laki-laki itu tampak sibuk memainkan ponselnya dan sesekali ia mengulas senyum.

Dania menoleh sesaat, memperhatikan suaminya sebentar kemudian ia melangkah kembali menuju dapur.

Sesaat sebelum sampai dapur, ia pun melihat Sinta yang sedang berada dalam kamarnya. Pintu kamarnya terbuka sedikit.

Hingga Dania bisa melihat Wanita itu. Sinta pun juga sama dengan suaminya. Tampak sibuk memainkan handphone dan juga tersenyum-senyum sendiri.

Dania merasa aneh.

"Kenapa sih orang-orang di rumah ini kok pada berubah aneh, mereka sibuk sendiri dengan ponselnya, bahkan sekarang kami pun jarang ngobrol dengan kak Sinta," batin Dania.

Ia sibuk membuat susu kedua putranya.

"Non, bibik pulang dulu ya," pamit bik Titin.

"Eh oh iya bik iya," sahut Dania gugup, ia di kejutkan oleh suara bik Titin, bahkan Dania sampai terjingkat.

"Ada apa sih non, kok melamun aja, sampai terkejut gitu dengar suara bibik," tanya bik Titin.

"Nggak apa-apa bik, aku lagi serius bikin susu si kembar aja makanya jadi terkejut pas dengar suara bibik," bohong Dania.

"Oh, maafin bibik udah bikin non Dania terkejut," Lirih bik Titin yang meragukan ucapan Dania.

"Nggak apa-apa ya sudah kalau bibik mau pulang, jangan lupa bawa sayur-sayur itu sebagian, sayang bik nanti tidak ada yang memakan. Tadi aku masak banyak, dan ternyata mas Bobby dan kak Sinta makan di luar jadi sayurnya masih utuh," ucap Dania.

"Yang sabar ya non," bik Titin mengusap punggung majikan yang dia sayangi itu. Ia memperlakukan Dania seperti putrinya.

"Aku ke depan dulu bik, kasihan si kembar udah lama nunggu."

Dania menghampiri kedua anaknya.

"Susu datang..." Seru nya.

"Asyik tutu," Marleen berseru kegirangan.

"Susu-susu," seru si Marteen juga.

"Makasih mama," seru keduanya ketika menerima botol susu dari tangan mamanya.

Dania hanya mengulas senyum untuk kedua buah hatinya.

Bibirnya tersenyum, namun batinnya mengelana ke mana-mana.

Menjelang magrib mereka masuk ke dalam rumah. Sinta dan Bobby tampak sudah mandi. Terlihat dari pakaian yang mereka pakai, sudah berganti.

"Ah mereka seperti janjian saja," lirih Dania sendiri.

Dania menghampiri keduanya.

"Mas, kak, ayo kita makan malam sama-sama, biar aku panasi sayurnya.

"Boleh, ayok," ajak Bobby spontan tangannya hendak meraih Sinta, hingga akhirnya ia tersadar dengan tingkahnya sendiri.

Lalu Bobby menoleh pada Dania. Dania melihat hal itu seperti ada yang aneh di antara dua orang itu. Tapi ia mencoba tak menghiraukan semua itu. Ia tak mau ada keributan lagi malam ini.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

mama Al

mama Al

sepanjang aku baca cerita ini si Bobby belum ada lembut sama Dania.
by the way mereka nikah karena pacaran apa di jodohkan sih?

2024-03-07

1

Tiara

Tiara

lucu banget sih udah tole,,aku membaca sambil membayangkan bocah ngomong/Smile/

2024-02-05

1

Indaria_ria

Indaria_ria

Mulai ikutan Emosi saiya...hadeh...

2024-02-04

1

lihat semua
Episodes
1 1. Dania
2 2.Bill Hotel
3 3.Jatuh Cinta
4 4.Curiga
5 5.Bertingkah Sama
6 6.Lingerie Sexy
7 7.Bercinta
8 8.Bik Titin
9 9. Kasihan Anak-Anak
10 10. Kau Canduku
11 11. Ucapan Widya
12 12. kenangan
13 13. Flashback Sinta
14 14. Flashback Sinta 2
15 15. Pulang
16 16. Perubahan Bobby
17 17. Keraguan
18 18. Bobby
19 19. Terbongkarnya Rahasia
20 20. Ulah Dania
21 21. Membungkam Dengan Air Mata
22 22. Penyamaran Dania
23 23.Penyamaran Dania 2
24 24. Pertemuan
25 25. Datang Bulan
26 26. Bersandiwara
27 27. Puncak Kesakitan
28 28. Pertemuan Kedua
29 29. Arjuna Dwi Anggara
30 30. Tekat
31 31. Please bantu dia
32 32. Demi Dania
33 33. Apakah Kamu Sangat Mencintai Suamimu?
34 34. Aku Selalu Ada Untukmu
35 35. Si Kembar Sakit
36 36. Ke Rumah Sakit
37 37. Bertemu Pengacara
38 38. Surat Gugatan Cerai
39 39. Terusir
40 40. Mereka Pantas Mendapatkanmya
41 41. Pemimpin perusahaan
42 42. Mama Tidak Setuju!!
43 43. Sidang Pertama
44 44. Permainan Dania
45 45. Digerebek Warga
46 46. Papa Kemana
47 47. Om Tampan
48 48. Memalukan
49 49. Rumahku
50 50. Terusir Kembali
51 51. Flasback on 'Wasiat' 1
52 52. Flashback on 'Wasiat' 2
53 53. Sidang Putusan
54 54. Butuh Ketenangan
55 55. Dania di Culik
56 56. Siapa Pelakunya
57 57. Lepaskan Aku
58 58. Flashback Bobby & Sinta
59 59. Titik Terang
60 60. Rekaman Cctv
61 61. Penyiksaan Dan Penyelamatan Dania
62 62. Penangkapan
63 63. Cinta Kedua
64 64. Maukah Menikah Denganku?
65 65. Dimana Widya
66 66. Viral
67 67. Sebuah Ancaman
68 68. Bandar Narkoba
69 69. Ragu Tapi Ingin Maju
70 70. Penyesalan Widya
71 71. Histeris
72 72. Dendam
73 73. Berita penting
74 74. Tawanan
75 75. Mengelabuhi Musuh
76 76. Ke kantor Polisi
77 77. Melaporkan semua
78 78. Tertangkap
79 79. Hukuman Yang Setimpal
80 80. Ulang tahun si kembar
81 81. Sah...
82 82. Melepas Pengantin dan novel baru
83 83. Malam Pertama (happy ending)
Episodes

Updated 83 Episodes

1
1. Dania
2
2.Bill Hotel
3
3.Jatuh Cinta
4
4.Curiga
5
5.Bertingkah Sama
6
6.Lingerie Sexy
7
7.Bercinta
8
8.Bik Titin
9
9. Kasihan Anak-Anak
10
10. Kau Canduku
11
11. Ucapan Widya
12
12. kenangan
13
13. Flashback Sinta
14
14. Flashback Sinta 2
15
15. Pulang
16
16. Perubahan Bobby
17
17. Keraguan
18
18. Bobby
19
19. Terbongkarnya Rahasia
20
20. Ulah Dania
21
21. Membungkam Dengan Air Mata
22
22. Penyamaran Dania
23
23.Penyamaran Dania 2
24
24. Pertemuan
25
25. Datang Bulan
26
26. Bersandiwara
27
27. Puncak Kesakitan
28
28. Pertemuan Kedua
29
29. Arjuna Dwi Anggara
30
30. Tekat
31
31. Please bantu dia
32
32. Demi Dania
33
33. Apakah Kamu Sangat Mencintai Suamimu?
34
34. Aku Selalu Ada Untukmu
35
35. Si Kembar Sakit
36
36. Ke Rumah Sakit
37
37. Bertemu Pengacara
38
38. Surat Gugatan Cerai
39
39. Terusir
40
40. Mereka Pantas Mendapatkanmya
41
41. Pemimpin perusahaan
42
42. Mama Tidak Setuju!!
43
43. Sidang Pertama
44
44. Permainan Dania
45
45. Digerebek Warga
46
46. Papa Kemana
47
47. Om Tampan
48
48. Memalukan
49
49. Rumahku
50
50. Terusir Kembali
51
51. Flasback on 'Wasiat' 1
52
52. Flashback on 'Wasiat' 2
53
53. Sidang Putusan
54
54. Butuh Ketenangan
55
55. Dania di Culik
56
56. Siapa Pelakunya
57
57. Lepaskan Aku
58
58. Flashback Bobby & Sinta
59
59. Titik Terang
60
60. Rekaman Cctv
61
61. Penyiksaan Dan Penyelamatan Dania
62
62. Penangkapan
63
63. Cinta Kedua
64
64. Maukah Menikah Denganku?
65
65. Dimana Widya
66
66. Viral
67
67. Sebuah Ancaman
68
68. Bandar Narkoba
69
69. Ragu Tapi Ingin Maju
70
70. Penyesalan Widya
71
71. Histeris
72
72. Dendam
73
73. Berita penting
74
74. Tawanan
75
75. Mengelabuhi Musuh
76
76. Ke kantor Polisi
77
77. Melaporkan semua
78
78. Tertangkap
79
79. Hukuman Yang Setimpal
80
80. Ulang tahun si kembar
81
81. Sah...
82
82. Melepas Pengantin dan novel baru
83
83. Malam Pertama (happy ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!