Bab 4

Setelah menghabiskan waktu dua hari di rumah istri pertamanya, kini Azof kembali membawa koper untuk ke luar kota. Ya, itulah alasan yang Azof berikan pada istri pertamanya tersebut. Walaupun kenyataan sebenarnya tidak seperti itu. Karena yang sebenarnya adalah ia akan kembali ke rumah istri keduanya sekarang.

"Sayang Mas berangkat ya," pamit Azof.

"Iya, Mas hati-hati ya."

"Hati-hati, Papa." Faris ikut menimpali.

Azof tersenyum dan memeluk anak dan istrinya bergantian. Setelah itu Azof langsung mengemudikan mobilnya untuk pergi menuju kediaman Ara. Beberapa saat mengemudi, akhirnya ia 'pun tiba di rumah minimalis yang ia hadiahkan untuk pernikahannya dengan istri ke duanya tersebut.

Azof masuk dan disambut oleh salah satu ART-nya. Ia langsung menyerahkan koper miliknya pada sang ART, setelah itu ia mengedarkan pandangan seakan mencari sesuatu. ART yang merasa mengetahui apa yang Tuannya cari akhirnya bersuara.

"Nyonya berada di halaman belakang, Tuan."

"Hm, terima kasih, Bik."

Azof berlalu menuju halaman belakang. Begitu melewati dapur, ia melihat oven pemanggang yang masih menyala, menandakan oven tersebut sedang digunakan. Tidak ada yang aneh bagi Azof, sebab ia tahu bahwa istri ke duanya ini memang seorang tukang kue keliling, dan mungkin saja ini adalah salah satu cara istrinya agar tidak bosan saat di rumah. Azof lantas kembali melanjutkan langkah menuju halaman belakang dan melihat Ara yang tengah memetik bunga.

Ara yang menyadari kehadiran seseorang di belakangnya sontak berbalik. Begitu melihat wajah suaminya, bunga yang tadi ia petik jatuh tanpa sengaja. Senyum yang tadi ia tunjukkan 'pun perlahan memudar, berganti dengan wajah datar menatap suaminya. Ia lantas maju mendekat pada sang suami tanpa melepas tatapannya sedikitpun.

"Dua hari Mas pergi ke mana?" tanya Ara pelan.

"Ada pekerjaan di luar kota, maaf aku lupa mengabarimu."

Ara sedikit tergelak mendengar ucapan suaminya. Entah keberanian dari mana, ia menatap suaminya dengan tatapan yang begitu tajam. "Apakah benar Mas berselingkuh dariku?" tanya-nya dengan nada bergetar.

Azof mengerutkan dahinya bingung saat mendengar ucapan Ara. Otaknya seakan menerka dari mana wanita di depannya ini mengetahui hubungannya dengan Indah. Tidak, lebih tepatnya apakah wanita ini benar-benar mengetahui hubungannya dan indah, atau hanya sekedar pertanyaan konyol yang menjebak saja.

"Bisa Mas jelaskan tentang ini?" Ara menunjukkan layar ponselnya. Wajahnya masih tampak tenang, tapi hatinya sudah tidak mampu untuk digambarkan lagi.

"Da-dari mana foto ini?" tanya Azof. Ia sedikit terkejut saat melihat foto dirinya dan Indah sedang berada di mall kemarin kini berada di ponsel istri keduanya.

"Apakah itu penting? Jadi, apakah benar Mas selingkuh dariku?"

Wajah Azof langsung berubah. Wajah tampan yang semula menatap Ara lembut, kini berubah menjadi tatapan tajam setajam elang. Ia menyeringai membuat Ara kian bergidik ngeri.

"Jadi kau ingin tahu yang sebenarnya? Baiklah, dengarkan aku kalau begitu. Aku tidak pernah berselingkuh darimu, karena pada kenyataannya kau 'lah selingkuhanku, Zara Arneta!"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sampai bab ini masih amankan? Jangan bosan buat kasih like, komen, share, dan subscribe buat karya aku ya. Kita saling memberi, aku menyajikan cerita untuk kalian, kalian memberi timbal balik atas cerita yang aku berikan.

Sebelum lanjut, jngan lupa like, komen, vote! Thank you so much.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!