Bab 3

"Sayaaaaaang!" rengek manja Tyas menarik tangan Bagas dari kasur empuk mereka.

"Aku masih ingin Bobo sama kamu!"

"Tyas. Aku harus ke kantor pagi ini, ada beberapa klien penting yang sudah menunggu," jawab Bagas melepas tangan tarikan manja istrinya dan kembali fokus mengenakan dasi.

"Pasti tentang Desa Suka Warna lagi kan?" tebak Tyas dengan wajah cemberut.

"Ini proyek besar, bahkan bisa menembus pasar ekspor dunia sehingga bisa membangun Desa Suka Warna agar petani-petani desa sejahtera!"

Tyas bangkit memeluk Bagas dari belakang, terlihat manja menikmati tubuh kekar sang suami.

"Mas, kenapa sih tidak fokus saja kepada perusahaan tambang kamu yang ada di Kalimantan!"

"Tyas, Hal itu tentu lebih utama, tapi aku juga bagian dari pemuda yang berhasil di desa ku, jadi apa salahnya jika aku ikut berpartisipasi untuk membangun desa kelahiran ku sendiri!" Pria itu tersenyum manis menatap istrinya.

Tyas masih menunjukkan raut tidak senang.

"Sudahlah. Kamu fokus saja kepada anak kita, aku berangkat dulu!" Bagas mencium tipis kening Tyas kemudian bergerak cepat keluar dari kamar.

"Huuuft!" Hembusan nafas kesal Tyas mengigit bibirnya.

"Kenapa aku merasa. Mas Bagas itu tidak bisa mencintaiku sepenuh hatinya. Waktunya selalu saja untuk pekerjaan dan perhatian kepada ibunya. Atau jangan-jangan, dia punya cinta yang lain selain aku. Jika aku tidak bisa merasakan cinta Mas Bagas sepenuh hati. Lebih baik aku mati saja?" ungkap spontan Tyas merasa kesal.

*

Waktu Zuhur di Ibu kota.

Tampak seorang pria berusia 39 tahun sedang melaksanakan sholat Zuhur dengan khusyuk bersama Tuhannya. Hari itu ia memiliki jadwal pertemuan internal bersama Bagas Angkara di sebuah resto mewah.

Sehabis sholat. Sejenak lelaki itu duduk termenung mengingat masa lalu yang cukup menyedihkan.

Pria itu bernama Yoga Hardian, 4 tahun yang silam ia merupakan salah satu kuli harian Heru Susanto.

(Kilas balik)

Suasana cerah di pematang sawah. Wita Anjani datang membawa rantang untuk makan siang Bapaknya. Heru bergegas menyuruh Wita segera pulang meninggalkan sawah. Melihat kehadiran Wita. Tanpa sadar, spontan Yoga memandangi Wita dan menghentikan pekerjaannya.

Tiba-tiba sendal jepit melayang di udara.

"Park!"

Lemparan hebat tepat mengenai pelipis Yoga dan ia terkejut luar biasa.

"Matamu!"

"Matamu!" Bentak kuat Heru dengan kemarahan yang tinggi, ia bangkit menghampiri Yoga dengan kocak pinggang.

"Yoga! Ini sudah tiga kali aku melihat kau terus-terusan melihat dan memperhatikan si Wita!"

"Maaf Pak, Yoga tidak sengaja!" jawab takut pemuda itu.

"Oh! Tidak sengaja yah? Tapi sampai berkali-kali!" Heru menjitak keras kepala Yoga.

Pemuda itu hanya menunduk, meringis sambil mengusap-usap pelipisnya.

"Kau suka sama Wita?" Interogasi tajam Heru dengan mata melotot yang menyeramkan.

"Ti...tidak Pak...itu tidak mungkin!"

Jawab gugup Yoga.

"Berani kau mendekati putriku akan ku kubur kau hidup-hidup!" ancam ganas Heru menarik kerah baju usang Yoga.

"Ampun Pak, ampun!" Yoga langsung berlutut memohon.

"Hukumannya hari ini, upahmu tidak di bayar!" bentak kasar Heru.

"Jangan Pak! Itu buat beli beras hari ini!" Yoga memelas dengan wajah yang meringis.

"Tolong Pak!" Yoga memohon sampai memegangi kaki Heru.

"Prak!" Heru malah menendang Yoga hingga pemuda itu terjatuh ke lumpur.

"Dasar miskin, cueh!" Heru meludahi Yoga di depan semua pekerja.

Heru sangat marah jika ada pemuda miskin yang mencintai putrinya.

"Kerja kalian!" Bentak bengis Heru kepada pekerja yang berusaha ingin menolong Yoga.

Yoga terduduk lesu dengan titik airmatanya.

Di sore hari.

"Mas Yoga!" Panggil Wita dengan cara mengendap tanpa diketahui siapapun.

"Ini ada beras 10 kg, sebagai upah buat Mas Yoga hari ini!" ucap lembut Wita yang tidak tega melihat Yoga, karena tidak mendapatkan upah apapun hari itu, padahal ia sudah bekerja penuh sejak pukul 7 pagi sampai pukul 5 sore. Yoga merupakan kuli Heru yang paling pintar, jujur, sopan, pendiam dan sangat rajin.

"Terima kasih neng Wita. Tapi sebaiknya jangan. Jika Bapak tau, dia pasta sangat marah kepada kamu"

"Bapak tidak akan tau Mas. Bapak sedang pergi!"

"Tidak apa-apa, terima kasih yah!" Jawab Yoga tersenyum manis lalu pergi.

Wita memandang sedih langkah Yoga yang pulang dengan tangan kosong. Kulitnya kusam dan menghitam.

Yoga Hardian merupakan pemuda yang lahir dari keluarga sangat miskin di desa itu. Sejak remaja Yoga diam-diam sudah jatuh cinta kepada Wita. Namun apalah daya Yoga hanya si pungguk yang merindukan bulan.

Tetapi seiring waktu berlalu. Tuhan begitu maha kaya dan penyayang. Mudah bagi-Nya membalikkan kehidupan sulit Yoga menjadi kesuksesan yang membanggakan.

Kehidupan seperti roda yang terus berputar. kesuksesan Yoga Hardian tidak lepas dari dukungan keras Bagas Angkara karena kedua pria itu memiliki misi dendam yang sama terhadap Heru Susanto yaitu harus kembali ke desa dengan kekayaan diatas Heru Susanto.

***

Di area parkiran. Tampak Bagas keluar dari mobilnya dan bersiap berjumpa dengan Yoga Hardian.

Bagas tersenyum ketika melihat Yoga sedang duduk di meja yang telah dipersiapkan. Yoga salah satu pria paling berjasa dalam kehidupan Bagas di masa lalu.

(Kilas balik)

Ketika Bagas berjalan meringis kesakitan akibat pukulan keras para Bodyguard Heru. Tidak ada satupun yang menolong dirinya hingga bertemu dengan Yoga.

"Bagas!" Yoga reflek langsung memapah Bagas menuju rumahnya yang kebetulan tidak jauh dari lokasi itu.

"Kita ke Puskesmas!" Yoga menawarkan jasa kepada Bagas.

"Tidak perlu Mas, saya menumpang sejenak istirahat di sini saja!" pinta Bagas duduk di teras bambu rumah sederhana Yoga kala itu.

Dalam tangis kesedihan. Bagas menceritakan semua kisah pilunya.

"Sabar yah!" ucap Yoga begitu simpatik. Ia bisa merasakan apa yang dirasakan Bagas.

"Mas Yoga tau tidak? Dimana bisa mencari pinjaman uang. Bagas ingin berangkat ke Jakarta dan menetap disana!"

Melihat kesedihan Bagas. Yoga masuk ke dalam rumahnya dan mengambil uang sebesar 1 juta rupiah.

"Pakailah ini!"

Bagas tertegun dan terbengong

"Serius? Bukannya kamu juga sedang kesulitan, Mas?" Tanya bengong Bagas.

"Alhamdulillah. Ada hasil panen kemarin. Tadinya Mas ingin mau buka tabungan, tapi tidak apa-apa, pakai saja dulu, nanti jika sudah ada, Bagas bisa kembalikan lagi," ucap lembut Yoga.

Mendengar kebaikan Yoga yang luar biasa. Bagas memeluk Yoga dengan airmata keharuan.

"Terima kasih Mas, Bagas berjanji, akan mengingat semua kebaikan mu."

***

Pertemuan yang mengharu biru kedua pemuda desa yang sukses.

"Mas Yogaaaa teriak Bagas ketika ingin sampai di meja pertemuan mereka!"

Kesibukan masing-masing membuat Keduanya sudah cukup lama tidak bertemu dan langsung berpelukan.

"Hahaha!" Tawa bahagia mereka.

"Baru pulang dari Thailand yah Mas?" tanya Bagas.

"Iyah, begitu lah! Hehehe!"

"Keren banget, Bagas benar-benar takjub dan sangat bangga dengan prestasi Mas Yoga di bidang pangan. Ternyata sudah mendunia." Puji bangga Bagas mengacungkan jempolnya.

"Hehehehe, ini semua juga berkat dukungan kamu, Gas!" ucap polos Yoga.

"Haduh, tapi ini keren-keren!" puji Bagas puas dengan hasil kerja Yoga.

Bagas menanamkan investasi modal kepada Yoga sebesar dua Milyar rupiah sebagai langkah awal kesuksesan Yoga. Bagas mengajak Yoga untuk merantau ke Jakarta setelah kesuksesannya.

Yoga merupakan investor dan konsultan di bidang pertanian khusus pangan seperti beras, singkong dan jagung. Baru-baru ini Yoga berhasil menciptakan sebuah program pangan terbaik sehingga menghasilkan panen berlimpah di berbagai wilayah pertanian Indonesia. Keberhasilan itu, mendapatkan penghargaan istimewa, berupa uang, beasiswa pendidikan dari kementerian pangan. Yoga juga mendapatkan undangan khusus dari pemerintah Thailand, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.

Bagas dan Yoga sedang membangun perusahaan swasta pangan yang didukung penuh oleh kementerian pangan Indonesia.

Dua pemuda Desa yang sukses setelah menerima hinaan keras dari Heru Susanto.

Terpopuler

Comments

Kᵝ⃟ᴸ🤡

Kᵝ⃟ᴸ🤡

pak Heru kayanya harus diruqiah

2024-07-09

1

𝐈𝐅𝐈𝐅𝐀𝐘 📴

𝐈𝐅𝐈𝐅𝐀𝐘 📴

pantas aja hidup Heru sekarang menderita ternyata dulunya sama org lain buruk sekali perlakuannya

2024-07-02

0

⏤͟͟͞R ve

⏤͟͟͞R ve

Dua lelaki yang tersakiti, hanya karena mencintai perempuan yang bapaknya kaya raya tapi sayang kaya gozila 😳😂 ganas

2024-03-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!