Bugh bugh bugh!
"peringatan, kalau cewek udah gak mau sama Lo. Minimal jangan maksa lah. Mau pake tapi gak mau bayar. Pergi!"
Aksa yang datang lebih pagi dan langsung ke gudang untuk tidur, ternyata malah mendengar suara laknat dan yang lebih parahnya lagi, si cewe menolak. Alhasil jadilah Aksa menggunakan sedikit kekerasan pada teman satu angkatan nya, Leon.
"anjing Lo Sa!" umpat Leon sambil memegang perut yang telah di bogem oleh Aksa setelah itu-pergi.
"kak, makasih ya." ucap seorang adik kelas, menunduk ketakutan.
"hm. Pergi Lo."
Adik kelas itupun pergi.
terdengar bell berbunyi, Aksa berjalan santai dengan membunyikan permen karet di mulutnya.
pletok.. Pletok!
"au. iish. sorry." ucap gadis yang di tabrak oleh Aksa, lalu pergi begitu saja tanpa melihat siapa yang menabraknya.
"bego." umpat Aksa melihat gadis itu dari belakang sambil berjalan.
Aksa masuk ke dalam kelas, seketika kelas langsung hening. Ada Leon yang melihatnya dengan permusuhan.
Brak.
Aksa melempar tas ke bangku. Membuat Reno terperanjat kaget. "ngagetin Lo."
"Jagain tas gue."
"Lo mau kemana. Minggu ini Lo belum ikut matpel."
"Besok. Gue mau nyebat, atau Lo mau ikut?" Aksa berkata sambil berjalan keluar kelas.
Namun sebelum benar benar keluar.
Duuk.
Aksa memberikan tendangan di bagian kaki kursi yang di duduki oleh Leon. "Ngapain Lo liatin gue?!"
Tak ada jawaban dari Leon, dan Aksa pergi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Untung guru belum dateng." Zah memegang dada, lalu duduk.
"Tumben Lo telat, gue fikir Lo gak masuk." ucap Meca dari belakang.
"Estafet drakor." jawabnya singkat sambil meminum air yang ia bawa di tumbler.
"kebiasaan cuma drama sampe bucin banget." lontar Meca.
Tak memperdulikan. Zah minum menghadap jendela. Hampir saja tersedak ketika melihat pria yang sedang tertidur di atas meja. Mengingat sekarang masih sangat pagi.
"PERHATIAN. HARI INI BU IDA GAK MASUK, JADI JAMKOS."
kelas menjadi ricuh karena jamkos.
"BUT.. KITA ADA TUGAS DI BAB AWAL. Satu jam lagi dikumpulin." Ucap Sandra ketua kelas 10 MIPA 1.
"yyaaahh.." seisi ruangan kompak.
Hening.
Zah fokus dengan menulis tugas. Tak butuh waktu lama, Zah pun suda menyelesaikan. Zah adalah murid yang cerdas tak terlalu ingin menonjol oleh sebab itu ia lebih memilih menjadi siswi tanpa jabatan seperti yang lain. Zah juga sempat ditawarkan masuk anggota OSIS, namun Zah menolaknya. Entahlah, Zah hanya tak suka menjadi pusat perhatian nantinya.
Zah merapihkan buku tugasnya dan meletakkan di ujung meja, agar bisa langsung di ambil oleh Sandra nantinya untuk di kumpulkan. Melihat keseluruhan meja yang nampak sedang serius mengerjakan tugas, termasuk Meca yang duduk di belakangnya.
Lalu Zah mengambil selembar kertas dan pensil. Melihat keluar jendela dengan tangan menyanggah dagu, memperhatikan seseorang yang dengan tenang tertidur.
"Ko bisa ya, dia sepulas itu tidurnya." Monolog keluar dari bibir Zah.
Zah mengangkat pensil, seolah olah mengukur ingin menggambar dan objeknya adalah pria itu lagi. Coretan demi coretan telah Zah berikan di atas kertas putih hingga membentuk gambar seseorang, dengan posisi sama, tangan yang menutupi matanya lalu kaki yang di angkat sebelah, dan sebelah lagi di biarkan menggantung kebawah begitu saja.
Tanpa Zah sadari, lelaki itu adalah Aksa yang mengintip di balik lengannya.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
yongobongo11:11
Terpesona☺️
2024-01-30
1