Decitan rem yang terdengar dari ban mahal motor sport seorang Aksa mengakhiri balapan pada malam ini.
"Well, i'm win." ucap Aksa sambil membuka helm full face.
"Yoi. Selamat bro." Reno menghampiri Aksa dan bertos ala lelaki.
Tiga pria datang sambil memberikan amplop tebal yang sudah berisi banyak nominal di dalamnya.
"Ini duitnya dan satu cewe seperti yang udah gue janjikan. Res, come here!" panggil Dino.
Dan satu orang wanita yang di panggil berjalan anggun dengan pakaian yang sangat menggiurkan.
Aksa bersiul. "Sampe pagi ini."
"kenalin ini Aksa, dia yang win malem. Gue cabut dulu. Have fun." Ujar Dino.
Ketiga pria itu pun pergi. Tinggal Aksa, Reno dan wanita yang akan menemani Aksa malam ini.
Aksa melempar kunci motor. "No Lo bawa motor gue. Gue pinjem mobil Lo. Gue mau pake ni cewe di mobil."
Setelah berkata seperti itu Aksa pergi diikuti Reska.
Reno hanya menggelengkan kepala sambil berdecak. "Sok sok an mau pake cewe, sampe pagi. Paling juga cuma sampe keluar sekali." Reno pun pergi mengendarai motor sport Aksa.
Jalanan yang beberapa menit lalu ramai oleh sorak sorak pemuda pemudi, kini perlahan menjadi sepi. Satu persatu meninggalkan jalan yang tadinya di gunakan untuk balapan.
"Aaakkkhh.. come on beib, aaakkkhh... " Aksa menjambak kuat rambut Reska yang ada di bawahnya. Sedangkan Reska yang berada di tengah-tengah kedua kaki Aksa, dengan memaju mundurkan wajahnya. Alias blowjob.
"ooouuhh.. Yeah. Good girl." perlahan Aksa melepaskan tangannya yang menjambak kuat rambut Reska. "Thanks. Nih buat lo." Aksa mengangkat bokong dan menaikan celana, namun sebelum itu Aksa membersihkan dengan tisu basah. Memberikan lima lembar uang merahan.
"Tapi kita belum mulai ke intinya!?" Ucap Reska.
"Jangan banyak omong, ambil dan pergi." Titah Aksa.
"Tega lo, nyuruh cewe pulang malem malem gini!"
"bukanya udah biasa Lo keluar malem kaya gini. Jangan sok mahal, tubuh Lo aja udah gak ada harganya." ucap Aksa dengan sangat tidak sopan sambil membuka jendela mobil dan membakar sebatang rokok yang sudah ada di bibirnya.
"CK bangst. Gak usah jujur juga kali." kata Reska tanpa tersinggung sedikitpun karena memang pekerjaannya seperti itu. "btw, thanks udah bayar gue."
Setelah mengucapkan itu Reska keluar mobil, dan sudah ditunggu oleh pria lainnya.
Aksa menyeringai, sambil membuang asap keatas. "Dasar lajang."
*
"Pak, jangan di tutup dulu.. masih ada satu menit kan." ucap seorang gadis cantik yang terlihat kelelahan karena harus berlari agar gerbang SNP belum sepenuhnya tertutup.
Satpam melihat jam dan benar saja masih ada tiga menit lagi. Lalu membukakan gerbang untuk Zah.
Ya, Zah terlambat karena kesiangan di tambah ban mobil bocor. Sampai Zah harus berlari karena jaraknya tak terlalu jauh.
Zah menunduk, berjalan cepat dengan dua buku yang ia bawa di tangan. Zah harus melewati dua tangga agar bisa sampai kelasnya di lantai atas. Dari lawan arah, Aksa berjalan santai sambil mengunyah permen karet, dan kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku. Berjalan menuju kelasnya, bukan untuk belajar namun untuk absen muka saja tanpa mau belajar.
"Auu, iish.. " Zah meringis memegang bahunya karena tak sengaja menabrak lengan seorang pria yang tak lain adalah Aksa.
"Sorry." ucap Zah dan pergi tanpa melihat siapa orangnya.
"Bego!"
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Febrianto Ajun
Terima kasih thor, cerita ini membuatku semakin mencintai dunia literasi. ❤️
2024-01-30
1