Keesokan harinya, Melia terbangun dan merenggangkan otot-ototnya. ia teringat kalau kemarin ia sempat alergi. Dengan cepat ia berlari mencari kaca
" Ah ... untunglah bukan kaca tembaga seperti di drama-drama itu ... Ah ... untunglah sudah mereda. Nanti sore pasti sudah pulih sepenuhnya," gumamnya
" Adik ... Adik!"
" Hmm ... dia sudah datang," Melia segera berdiri dan membuka pintu kamarnya.
" Gege ... ada apa pagi-pagi sudah kesini?" tanya Melia dengan senyumnya
" Ah, Gege hanya khawatir. Bagaimana alergimu? Apa sudah membaik, hah?" tanya Yin dan mulai memeriksa wajah dan tangan Melia
" Hahaha ... aku sudah lebih baik, Gege sayang. Lihatlah sudah mulai menghilang. Nanti sore pasti hilang sempurna," ucap Melia
" Benarkah? kau tak bohong?"
" Iya, tenanglah. Aku adalah seorang dokter, jadi aku meng ..."
Melia mengatupkan bibirnya, karena tanpa sadar ia mengatakan yang tak seharusnya
" Kau dokter? Hahaha ... baiklah, baiklah ... hahaha ..." Yin tergelak mendengar ucapan Melia
Melia tersenyum kecut mendengarnya. Bagaimana mungkin mereka akan percaya padanya.
' Melia ... jagalah mulutmu!' batin Melia
" Adik ... ayoo ... ayo kita makan dulu," ajak Yin dengan terus menahan tawanya. Melia yang jengkel hanya bisa mendengus karena tak mungkin ia membela dirinya disini. Mereka akan menganggapnya gila jika ia memaksa
Yin mengajak Melia ke sebuah taman yang didepannya terdapat jurang, tapi pemandangannya sangatlah indah. Ada air terjun kembar dan bunga-bunga liar yang tumbuh berwarna-warni disisi-sisinya.
" Wow ... indah sekalii," jerit Melia.
Yin tersenyum melihat Adiknya sangat bahagia melihat pemandangan yang juga menjadi tempat kesukaannya.
" Kau suka?" tanyanya
" Jangan tanya lagi, Ge. Ini luaarr biasa," kata Melia dengan mata berbinar.
" Baiklah, ayo duduk. Kita makan disini," ajak Yin. Di sisi kiri jembatan mereka berdiri yang menghubungkan kediaman Yin dan tempat itu, ada sebuah meja dan kursi dari Giok yang sengaja Yin tempatkan disana kala ia ingin sendiri dan menikmati alam.
" Giok? Wow!! kau sangat kaya, Gege," celetuk Melia
" Hahaha ... kau lupa, kalau kau lebih kaya dariku karna kau adalah Putri Mahkota," sindir Yin
" Eh ... hehehe ... iya, betul juga. Maaf, aku lupa," ucap Melia berpura-pura sedih. Yin tersenyum melihatnya
" Tak apa, Adik. Apa ... kau ingin kembali ke Istana?" tanya Yin tiba-tiba.
Melia bingung untuk menjawab. Ia tak siap untuk ke tempat asing itu. Dimana, disana ada orang yang berusaha membunuhnya
Tapi, sebelum ia menjawab, 2 orang pelayan datang membawa makanan mereka
" Tuan Muda, makanan sudah siap," kata pelayan itu.
" Hmm," Yin menggunakan tangannya mengisyaratkan pelayannya untuk mengatur di meja.
Mata Melia berbinar melihat banyaknya makanan tersedia di atas meja. Yin tersenyum melihatnya.
" Tuan Muda, kami undur diri dulu," pamit 2 pelayan itu berbarengan dan menunduk
" Hmm,"
Kedua pelayan itu berjalan mundur dan berdiri sedikit menjauh dari kedua Tuan mereka.
" Makanlah dengan tenang kali ini. Aku sudah menyuruh pelayan menyingkirkan semua udangnya. Ayo, Adik ... makanlah," kata Yin semangat dan mulai menaruh berbagai macam sayur dan daging dalam mangkuk Melia
" Baik, Gege," kata Melia dengan antusias pula. Satu yang membuat Melia betah di zaman ini adalah karena makanannya sangat lezat dan gratis.
Dengan lahap Melia menyantap makanannya. Yin dengan senang hati terus menaruh lauk ke dalam mangkok Melia.
" Kenapa Putri tiba-tiba saja alergi udang, ya? Bukannya itu makanan kesukaannya sejak kecil," bisik seorang pelayan.
" Benar, aku juga heran kenapa tiba-tiba saja ia menjadi alergi dengan makanan yang ia selalu makan setiap harinya?" bisik seorang pelayan lain.
Yin yang mendengar bisik-bisik tentang adiknya sangat marah dan tak dapat menahan emosi
Brakk ...
" Memang kenapa kalau sekarang adikku alergi udang, hah?! Apa itu masalah buat kalian?!" sergah Yin dan menatap tajam para pelayan yang berani bergunjing tentang Adiknya itu.
" Ah ... maaf, maafkan kami, Tuan Muda," ucap seorang pelayan
" Pergi dari sini!" geram Yin
" Ba-baik, Tuan Muda. Kami permisi," kedua pelayan itu segera pergi dengan sedikit berlari.
" Ge, sudahlah. Ayo makan," ajak Melia dengan senyumnya
" Hmm ... ayo,"
" Ge, apa ... aku dulu suka udang?" tanya Melia
Yin menatap Melia dan mengangguk, ia harus mengatakan semua soal Mei Lan agar orang lain percaya dan Melia percaya bahwa ia adalah Mei Lan
" Kau ... sangat suka udang dari kecil. Karena itu, Ayah selalu menyuruh pelayan menyediakan udang di dapur. Jadi, jika sewaktu-waktu kau memintanya, pelayan dapat segera menyediakannya untukmu,"
Melia mengangguk-angguk.
" Lalu ... dimana Ayah dan Ibu?"
" Ayah ... dia selalu ada di perbatasan dengan seluruh tentaranya, sedang Ibu ... beliau sudah meninggal setelah kau dilahirkan karena ... salah satu selir Ayah meracuninya. Karena itu, Ayah sangat marah dan memulangkan semua selirnya,"
" Lalu, apakah kita punya saudara tiri?"
" Ya. Xia Ling ... dia adalah anak dari budak yang menjebak Ayah untuk tidur dengannya. Tapi nasibnya sama dengan Ibu, ia meninggal karena diracuni selir Lin. Untuk saudara lain, kau punya satu kakak lagi, dia bernama Yin Mou Han, dia putra selir Hong. Selir Hong adalah selir yang paling baik dan ramah. Awalnya ia terus-terusan di tindas oleh selir Ayah yang lain, tapi setelah kejadian Ibu, hanya dia yang Ayah pertahankan. Dan saat ini Selir Hong dan Mou Han mengikuti Ayah menjaga perbatasan," jelas Yin
Melia mengangguk-angguk dan mulai untuk mengingat semua nama-nama itu. Hal yang mudah untuknya
" Lalu, apakah aku ... mencintai Putra Mahkota?"
Lidah Yin tercekat. Ia berusaha untuk meredam emosinya. Setiap kali mendengar Putra Mahkota, emosinya selalu tak bisa ia kontrol
" Ya, kau sangat mencintainya hingga kau dengan senang hati menerima perjodohan itu," ungkap Yin, " Tapi, ketika Putra Mahkota tak memperdulikanmu dan selalu memghinamu bahkan dengan terang-terangan bermesraan dengan wanita lain, kau memutuskan kembali kerumah atas ijin Kaisar. Kaisar mengetahui kalau Putra Mahkota tak menganggapmu, karena itu ia mengijinkanmu pergi dan menawarkan pembatalan pertunangan,"
" Lalu ... apa jawabanku?" tanya Melia
" Kau berkata kalau kau akan memikirkannya dan berbicara dengan Ayah," jawab Yin jujur
" Ge, kapan Ayah kembali?" tanya Melia
" Nanti malam,"
" Kalau begitu, ayo kembali bertemu Ayah. Aku akan memintanya menyetujui pembatalan pertunangan," kata Melia
" Apa kau yakin?"
" Ge, apa Gege pikir aku bersedia hidup dengan laki-laki yang tak mencintaiku dan yang berusaha membunuhku? Itu sangat tidak mungkin," ucap Melia ketus
" Kalau kau melihatnya, kau pasti akan menyesalinya," kata Yin sambil menunduk
" Apa dia tampan?" tanya Melia. Yin mengangguk pelan dan menipiskan bibirnya
" Ge, apa gunanya tampan jika ia seorang yang kejam dan tak mencintaiku?"
" Benarkah?"
" Aku akan buktikan padamu," ucap Melia dan menggenggam tangan Yin
" Terima kasih," ucap Yin
Melia menaikkan alisnya tak mengerti
" Terima kasih? untuk apa?"
" Karena kau akhirnya mau kembali dan tak memaksa menikahi laki-laki brengsek itu," ucap Yin
" Hahaha ... Gege ... Hahaha ..." Melia tergelak mendengar kata-kata Yin, " Lalu, Gege ... apa ada lagi yang harus aku ingat?"
" Ah, iya. Permaisuri, dia sangat menyayangimu. Karena dia adalah sahabat dekat Ibu kita. Dia juga sangat memanjakanmu, tapi ... kau tak menyukainya karena salah paham terhadapnya."
" Salah paham?"
Yin mengangguk
" Saat itu dia menghukummu karena lupa memberi salam pada Ibu Suri. Dia mencambukmu 50 kali. Tapi, sebenarnya dia melakukannya karena ia tak ingin Ibu Suri yang menghukummu.
Ia tahu Ibu Suri tak menyukaimu, tak ada cara lain selain ia sendiri yang menghukummu, tapi ... ia menjadi sakit karena ia terlalu mengkhawatirkan keadaanmu. Tapi, kau malah tak mau menjenguknya, ketika ia menyuruh pelayan memanggilmu," kata Yin
" Benarkah?"
" Hmm ... Permaisuri menyayangimu dan menganggapmu seperti putrinya sendiri. Karena itu, ketika Dekrit pertunanganmu dan Yuan turun, dia sangat senang dan membawanya sendiri ke kediaman kita," lanjut Yin
Melia menunduk dan mulai mengerti sifat Mei Lan dahulu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
yudi
❤️
2022-02-18
0
NaNa♡
like
2020-11-04
1
Lestari
jadi tor siapa pemeran cowok nya
2020-08-14
5