Trang ... trang ....
Suara pedang beradu terdengar jelas saat lelaki itu keluar dari pintu yang disamarkan seperti lemari, dengan seorang wanita dalam gendongannya.
Setelah membaringkan wanita yang tak lain adalah Melia, lelaki itu segera mengganti bajunya. Kini, ia berpakaian layaknya lelaki pada zaman dinasti kuno Tiongkok. Selesai mengganti pakaiannya, ia menotok meridian Melia dan segera keluar dari kediamannya.
Matanya memicing tajam melihat sekumpulan orang berbaju hitam menyerang dan membantai orang-orang di kediamannya.
Splash .... wusss ...
Sebuah kilatan berwarna ungu keluar dari tangannya, menyambar sosok-sosok berbaju hitam.
Hap ... splash ... wusss ... wuss ...
Aaa ... Aaa
Jeritan kesakitan terdengar dimana-mana dari sosok-sosok hitam itu.
Dengan cepat lelaki dengan hanfu ungu meloncat kesana kemari dan membidik sosok-sosok berbaju hitam tanpa ampun dan tak memberi mereka kesempatan.
Wuss ... wuss ....
Splash!!!
Hantaman terakhir mengenai seseorang yang sepertinya adalah ketua dari kelompok berbaju hitam itu.
" Bawa dia ke ruang bawah!!" seru lelaki ber hanfu ungu.
" Baik, Tuan Muda!" seru 2 orang laki-laki berbaju tentara dan menyeret sosok berbaju hitam itu ke ruang bawah tanah.
Bau anyir menyengat di seluruh kediaman keluarga Menteri Pertahanan. Mayat bergelimpangan dimana-mana
" Han Feng! apa yang terjadi?" seru lelaki itu pada Asistennya
" Maaf, Tuan Muda. Tadi saat ... saat hamba menuju ke ... kediaman Putri Mahkota, mereka sudah berada di sana dan ... dan ..."
" Ada apa dengan Putri Mahkota?!" bentak lelaki berhanfu ungu
" Putri Mahkota dia ... dia ..."
Pria ber hanfu ungu segera berlari menuju Paviliun Putri Mahkota yang juga adalah adik perempuannya satu-satunya.
Badannya menjadi lemas seketika, saat ia melihat kondisi Adiknya yang terbaring pucat dengan darah di mana-mana dan leher yang tergorok.
" Mei Lan ... Adikku ... uuuu .... tidaaakkk ... tidaaakkl ... Aaaarrrghhh!!!" jeritan pilu yang menyayat hati keluar dari mulut lelaki tampan itu. Asistennya pun juga tertunduk sedih.
Pelayan-pelayan Adiknya semua terbunuh tak tersisa. Hanya ada dirinya dan sang Asisten. Dibelainya lembut rambut sang adik yang panjang tergerai di lantai.
" Siapa ... siapa yang tega melakukan ini padamu, Adikku ..." lirih lelaki itu.
" Tuan Muda Yin, saya tadi sempat mendengar orang-orang berbaju hitam itu berkata, jika mereka dapat membunuh Putri Mahkota, maka, Putra Mahkota Yuan akan memberi mereka banyak emas," lapor Han Feng kepada Tuannya yang bernama Yin Mou San.
Tangan Yin Mou San mengepal. Rahangnya mengeras. Matanya berkilat merah menahan amarah
" Apa kau yakin?" tanya Yin Mou San dengan tatapan tajam membunuh pada Asistennya.
" Be-benar, Tuan Muda. Saya mendengarnya sendiri," jawab Han Feng gugup karena takut melihat wajah Tuannya yang terlihat menyeramkan
Yin menutup wajah Adiknya dengan kain dan menggendongnya.
" Ikuti aku!" titah Yin dingin
Dengan Qinggong, Yin meloncat dari satu atap ke atap lain, dari satu pohon ke pohon. Hingga sampailah ia di sebuah hutan yang cukup gelap.
" Han Feng!" serunya tanpa berbalik
" Iya, Tuan Muda!"
" Gali kubur untuk Adikku,"
Han Feng segera melakukan yang Tuannya minta. Dalam 20 menit, lubang itu telah siap.
" Adikku, maafkan Gege. Gege terpaksa menguburmu seperti ini. Aku tak mau orang yang mencelakaimu tertawa dan merasa menang. Gege janji, Gege akan membalaskan kematianmu," ucap Yin Mou San pada Adiknya sebelum ia meletakkan tubuh dingin sang adik ke dalam tanah.
Dengan berlinang air mata, Yin mengubur adiknya dengan tangannya. Han Feng membantu membuatkan papan nama.
" Tulis, adik Lan saja. Aku tak mau ada yang tahu soal ini, Han Feng. Jangan katakan apapun pada orang-orang," pinta Yin
" Tapi, Tuan Muda. Bagaimana kalau Tuan Besar menanyakan Putri Mahkota?" tanya Han Feng
" Jangan khawatir, aku sudah punya rencana," kata Yin dan menepuk-nepuk gundukan tanah, kuburan Adiknya
" Adik, mulai saat ini, hidupku adalah untuk membalaskan dendammu. Akan kubuat lelaki itu merasakan sakit dan pahit atas perbuatannya. Percayalah. Dan bantu Gege dari atas sana, hmm?" ucap Yin. Han Feng hanya tertunduk sedih di belakang Yin tanpa lagi berbicara.
Setelah sekitar setengah pembakaran dupa, Yin mengajak Han Feng kembali ke Kediaman keluarga Yin.
Yin segera berjalan menuju Paviliunnya. Disana, ia melihat Melia yang masih menutup mata.
" Han Feng! masuklah!" seru Yin dari dalam kamarnya.
Han Feng segera masuk dan terkejut melihat ada seorang wanita berpakaian aneh terbaring di ranjang Tuan Mudanya
" Tu-Tuan ... di-dia siapa?" tanya Han Feng
" Putri Mahkota, Yin Mei Lan," jawab Yin setelah beberapa saat
Bruk
Han Feng terduduk menatap wanita yang sangat cantik dan berpostur sama seperti adik Tuan Mudanya.
" Pu-Putri Mahkota? ba-bagaimana mungkin?" ucap Han Feng tak percaya .
" Jangan katakan apapun pada siapa saja. Dan, kau juga harus bersikap seperti halnya kau bersikap pada Putri Mahkota. Wanita ini ... dia akan menggantikan adikku. Dia ... yang akan kupakai untuk membalas dendam adikku," jelas Yin dengan mata menatap lekat wanita di depannya
" Tu-Tuan ..."
" Rahasiakan ini juga darinya. Anggaplah dia hilang ingatan. Kau harus pastikan, dia percaya bahwa dirinya adalah Putri Mahkota. Katakan kenapa ia disini dan apa yang terjadi padanya. Apa kau paham?" titah Yin dengan mata yang tajam beralih menatap Asistennya.
" Ba-baik, Tuan,"
" Sekarang, panggilkan pelayan wanita untuk mengganti pakaiannya. Dan bersihkan Paviliun Putri. Ayah akan kembali lusa. Jadi, perbaiki semua yang ada di sini sebelum aku kembali, dan bawa wanita ini ke kediamanku di Gunung Dixiong," titah Yin lagi lalu mengibaskan lengan hanfunya dan berlalu pergi.
Keesokan harinya, Melia terbangun dengan kepala yang berdenyut sakit. Ia merasa pusing dan ingin muntah. Saat ia membuka matanya, Melia terkejut.
" I-ini bukan kamarku. Dimana, dimana ini?" gumam Melia panik dan melihat sekelilingnya.
" Apa aku sedang diculik untuk drama? tapi, disini tak ada kamera. Melia turun dari tempat tidurnya. Berjalan terhuyung. Ia akhirnya menyadari bahwa pakaiannya pun telah berubah.
" Hah?! apa, apa yang terjadi padaku?" gumam Melia bertambah panik. Ia berlari mengelilingi kamar mencari pintu. Saat ia menarik salah satu kayu dengan penutup seperti kertas, matanya membulat melihat indahnya pemandangan di depannya.
" Woww ... Indah sekali!!!" seru Melia, melupakan keinginannya mencari pintu untuk keluar dari situ.
" Apa kau menyukainya, Adik?"
Suara baritone yang indah mengangetkan Melia. Ia segera berbalik dan melihat seorang pria tampan sedang duduk dan tersenyum padanya.
" K-kau siapa?" tanya Melia
" Adik ... apa kau lupa padaku?" ucap lelaki itu lalu berdiri dan berjalan mendekati Melia.
Melia mundur perlahan dan terus menatap curiga lelaki di depannya.
" Mei Lan! ini aku Gegemu, Yin Mou San. Apa kau lupa?" tanya Yin dengan sedih.
' Gege? Yin Mou San ... tunggu-tunggu, apa yang terjadi padaku? jangan katakan aku terlempar ke dinasti zaman dulu seperti drama-drama yang sering aku tonton. Tidak ... tidak .. itu tidak mungkin,' batin Melia lalu menggeleng-gelengkan kepalanya
" Mei Lan? kau tak apa-apa?"
" Katakan, katakan tahun berapa ini?" tanya Melia panik
" Hah?! i-ini tahun 600. Mei Lan, ada apa denganmu?" Yim mendekat dan memegang bahu Melia
" Jadi, aku, aku sudah mati lalu berpindah ke sini? hah ... hahaha ... hahahaha ..." gumam Melia dan tertawa getir.
Yin terdiam melihat wajah Melia yang terlihat shock.
'Maafkan aku, Nona. Aku tak pernah berpikir, bahwa akan jadi seperti ini,' batin Yin. Ia merasa sangat bersalah pada gadis tak berdosa yang ada di depannya itu.
Ia membawa wanita itu ke dunianya karena percaya dengan ramalan seorang biksu, untuk membawa gadis dengan tanda merah pada bahu kirinya, dan berkata bahwa gadis itu yang bisa menolong adiknya segera pulih. Ia tak menyangka, 2 hari ia berada di masa depan, ia sudah menemukan gadis itu. Dan saat kembali, ia malah harus menerima kenyataan bahwa adiknya telah pergi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Putri
kok bisa jd pengganti adiknya, emang wajahnya sama 🤔🤔
2022-07-20
0
Gz'baker
berarti sih cwo itu manfaatin si mc cweknya dong🙄
2020-12-30
1
Uzy
bingung ma ceritanya, tapi penasaran, lanjut aja deh
2020-09-04
0