Kau, Serigala Gilaku!

"Dia sudah tidur, ya?" dengan pelan Cinta memasuki kamar calon suaminya itu yang sudah kembali ke kamarnya setelah makan malam. Cinta berdiri di sisi tempat tidur, memperhatikan pria itu yang tengah memejamkan matanya, "Aku baru sadar rambutnya sangat hitam dan sampai sekarang juga aku merasa wajah ini sangat tidak nyata ..." tangan Cinta terhenti saat hendak menyentuh wajah sang pria karena sepasang matanya tiba-tiba terbuka.

Deg! "Lagi-lagi mata itu ... kenapa aku selalu merasa aneh melihatnya? Kalau aku perhatikan, sorot matanya selalu berubah, terkadang sangat tajam sampai membuatku membeku, seperti dia akan membunuhku, tapi juga terkadang sangat lembut dan membuatku nyaman. Apa hanya perasaanku saja, ya?" lamun Cinta.

"Kenapa?" tanya pria itu datar. "Ah, tidak, kok, hanya ingin mengajak mengobrol. Kamu sudah mau tidur, ya?" jawab Cinta. "Tidak. Hanya sedang memikirkan sesuatu," jawabnya kembali memejamkan matanya. "Memikirkan apa?" tanya Cinta penasaran.

"Cantik, baru 22 tahun, tinggi 175 cm, berat 56 kg, lingkar dada 89 cm, lingkar pinggang 63 cm, lingkar panggul 89 cm, bra 36c," jawabnya yang masih memejamkan kedua matanya.

Blush! Wajah Cinta memerah saat mendengarnya, "A-apa, sih!" ucapnya dengan malu dan salah tingkah saat menyadari semua yang disebutkan sang pria tadi adalah measurements miliknya.

"Ini!" Pria itu melemparkan sebuah majalah fashion dengan Cinta sebagai covernya seraya tersenyum imut. "Oh, dia tahu dari majalah! Tapi, kenapa aku jadi malu sendiri, ya? Aku 'kan jadi memikirkan yang lain!" ucap Cinta dalam hatinya, "kenapa dipikirkan, sih?" tanya Cinta berusaha menyembunyikan kegugupannya.

"Karena aku penasaran," jawab pria itu dengan santai. Deg! "Penasaran? Apa maksudnya, coba? Aku 'kan sudah ada di depannya, kenapa masih penasaran juga! Jadi baper ...!" lagi-lagi Cinta bicara dalam hatinya seraya tersenyum kikuk.

"Penasaran dengan tubuhmu!" lanjutnya tiba-tiba seraya bangun dari tempat tidurnya. Wush! Sontak Cinta mematung mendengar suara pria yang sudah berdiri di hadapannya itu, "Kamu kenapa, sih?" tanya Cinta seraya memalingkan wajahnya yang memerah.

"Hmm?" sahutnya seraya menatap Cinta lekat membuat jantung Cinta semakin tidak karuan. "Kamu aneh ... " ucap Cinta gugup memalingkan wajahnya ke arah lain saat pria itu memiringkan wajah tampannya. "Aneh?" tanyanya santai tanpa mengalihkan tatapannya dari wajah Cinta, menikmati wajah cantiknya yang bersemu.

"Terkadang imut seperti kelinci, tapi juga terkadang menakutkan seperti serigala ... gila!" ucap Cinta terkejut di akhir kalimat karena pria itu yang terus melangkah semakin mendekat membuat Cinta semakin memundurkan langkahnya dan semakin terpojok.

"Benarkah?" tanyanya singkat diiringi langkahnya. "I-iya. Kamu terkadang pemalu sekali, sampai mau memegang tangan Cinta saja pakai izin segala, tapi terkadang juga suka menyerang seperti ... ini!" ucap Cinta terhenti karena langkahnya yang tertahan dinding di belakangnya.

Deg! Pria itu meletakan kedua tangannya di kedua sisi tubuh Cinta, semakin menatap lekat Cinta, "Kalau begitu, kau suka kelinci imut atau serigala gila?" bisiknya di telinga Cinta dengan suara deep-nya yang mematikan, sontak Cinta kembali memalingkan sedikit wajahnya dan memejamkan matanya.

"Pffft ... " Pria itu berusaha menahan tawanya, "tidak mau buka mata? Jangan membuatku berpikir lagi!" ucapnya. "A-apa?" ucap Cinta seraya membuka matanya lalu menatapnya.

Cup! Pria itu mencium lembut bibir Cinta dengan menarik pinggang Cinta mendekat ke arahnya. "Gi-gila! Ini sih, namanya ahli! Kata siapa dia belum pernah pacaran? Kacau nih, kalau seperti ini! Aku 'kan jadi melted kalau tiba-tiba diserang seperti ini!" Cinta benar-benar shock dibuatnya.

Pria itu mengakhiri ciumannya dengan sebuah seringai tampan dan tatapan yang sulit di artikan, "Bagaimana ciumannya, suka?" tanyanya dengan tersenyum tampan menatap lekat Cinta yang masih mematung.

"Asal kau tahu, ini ciuman pertamaku ... tapi sayangnya untukmu, bukan aku yang pertama!" lanjutnya dengan tatapan tajam yang membuat Cinta terhenyak. "Apa itu? Kenapa tatapannya mengerikan?" ucap Cinta dalam hati. "Sudah 16 kali pacaran, ya? Sudah berapa kali bibir ini dicium pria lain?" lanjutnya seraya menyentuh bibir Cinta.

Deg! Deg! Deg! "Jantungku! Kenapa tiba-tiba aku merasa akan dieksekusi mati! Sumpah, aku merasa bersalah dan sangat menyesalinya ... kenapa ciuman pertamaku tidak kusimpan saja untuknya! Ya Tuhan, ampunilah hamba!" sesal Cinta dalam hati, ia buru-buru menundukan wajahnya.

"Sedang apa?" tanya pria itu tiba-tiba dengan lembut. Sontak Cinta mengangkat kepalanya, "Berubah lagi? Dia bertanya aku sedang apa, bukannya tadi aku sudah mengatakan ingin mengobrol?" Cinta mengerutkan keningnya menatap pria itu yang tampak sama bingungnya dengan Cinta.

"Bukankah kita sedang mengobrol?" jawab Cinta. "Di sini?" tanyanya ragu. "Iya. Memangnya kenapa, tidak boleh?" tanya Cinta semakin bingung. "Bo-boleh, kok," sahutnya tiba-tiba tersipu, membuat Cinta semakin bingung.

***

Cinta duduk persis di samping pria itu, mereka pun saling mengingat masa kecilnya, "Ah, jangan ingat yang itu, memalukan!" pekik Cinta dengan wajah memerah saat pria itu masih mengingat hal memalukannya di masa kecil. Pria itu tersenyum melihatnya, "Tapi, kau lucu! Waktu itu 'kan ... " ucapnya terhenti sebelum memulai cerita kenangan masa kecil mereka.

"Sudah, stop!" ucap Cinta seraya menutup mulut pria itu dengan tangannya. Deg! "Matanya berubah lagi," pikir Cinta, "ke-kenapa kamu melihat Cinta seperti itu?" tanyanya seraya melepaskan tangannya karena tiba-tiba merasa takut saat melihat mata itu. "Cantik!" jawabnya dengan tersenyum begitu tampan.

Deg! "Kenapa jantungku berdebar secepat ini? Apa-apaan semua ini! Baru saja dia membuatku merinding, sekarang malah tersenyum setampan ini! Dia selalu menyihirku dengan senyuman mautnya itu. Apa dia pikir, karena tampan boleh membuat anak gadis orang jantungan seperti ini? Suka sekali, ya, tebar pesona seperti ini! Menyebalkan! Lama-lama, ingin kupukul juga dia, tapi karena ketampanannya, aku maafkan. Bisa-bisanya aku merasa deg-degan setelah merinding disko. Curang!" ucap Cinta dalam hati dengan kesal.

"Aku masih penasaran ... " ucapnya membuyarkan lamunan Cinta. "Apa lagi?" tanya Cinta kesal. Pria itu mendekatkan wajahnya pada Cinta, "Kau 'kan belum jawab, suka aku yang mana?" tanyanya lagi. "Ya Tuhan, dia kenapa, sih! I-ini namanya godaan nyata!" ucap Cinta lagi dalam hatinya dengan wajah yang menyerah kalah.

"Hmm? Jadi, suka yang mana?" lanjutnya seraya semakin mendekatkan wajahnya lagi, bahkan kini bibir mereka hampir bersentuhan lagi, "suka kelinci imut atau serigala gila?" lanjutnya pelan seraya melayangkan tatapan mautnya yang mengintimidasi.

"Gi-gila!" jawab Cinta saking groginya sambil memalingkan wajah merahnya dengan cepat. Pria itu terdiam sejenak, "Apa? Gila? Serigala gila, maksudnya?" tanyanya. Grep! Pria itu menangkap wajah Cinta dengan kedua tangannya agar Cinta melihat ke arahnya, "serigala gila, kan?" tanyanya dengan wajah yang begitu dekat, bahkan dahi mereka saling bersentuhan.

"Aduh, dia mulai lagi! Rasanya jiwaku sudah benar-benar terpikat dengan wajah ini. Aku harus bagaimana? Kalau tidak kuat iman, bisa bahaya ini! Ya, sudah, mengangguk saja dulu," pikir Cinta dan Cinta pun menganggukan kepalanya.

Cup! Pria itu mengecup singkat dahi Cinta, "Serigala gila ini juga menyukaimu!" ucapnya seraya mengedipkan matanya. "Kyaaaa! Baru kali ini aku melihat kedipan mata sesempurna ini!" pekik batin Cinta yang hampir pingsan.

***

Setelah mengobrol panjang lebar, Cinta tertidur di kamar yang sudah berubah gelap itu. "Haah ... " Pria itu menghela nafasnya seraya menyandarkan kepalanya di sofa, berniat untuk tidur di sana karena Cinta sekarang sedang tidur di ranjangnya, tapi baru hitungan detik ia memejamkan matanya, mata itu kembali terbuka.

Ia menegakan kepalanya seraya melepaskan kacamata yang ia kenakan, serta mengacak-acak rambutnya sambil tersenyum di kegelapan lalu memandang lekat Cinta dan mulai memperhatikan wajah cantiknya dan tubuh seksinya.

"Menarik! Awalnya, aku takut aku tidak bisa menjebakmu, tapi sepertinya semua berjalan lebih mudah dari perkiraanku. Menurutmu aku, tampan? Pffft ... padahal dari dulu, kau yang selalu menolakku. Konyol! Jika aku serigala gila, maka kau juga wanita gila! Baru kali ini aku bisa dekat denganmu. Aku pikir, kau akan menolakku lagi. Aku tidak menyangka, kalau kau tumbuh secantik ini! Sepertinya, aku tidak akan melepaskanmu, bahkan setelah rencanaku berhasil sekalipun!" ucapnya dalam hati.

***

Cinta terbangun dari tidurnya, "Kenapa gelap? Jam berapa sekarang? Eh, ini bukannya kamar Azio!" pikir Cinta seraya mengucek kedua matanya bergantian. "Sudah bangun?" tanya pria itu dari sofa. Cinta menoleh ke arahnya, "Kenapa lampunya tidak dinyalakan?" tanyanya seraya bangun. "Biarkan saja, aku lebih suka seperti ini," sahutnya pelan dengan kepala tertunduk.

Dengan pelan, Cinta pun menghampirinya, "Kenapa aku merasa dia seperti sedang bersedih? Kenapa aku jadi ikut bersedih, padahal aku hanya melihatnya samar-samar," pikirnya. Karena terlalu gelap, Cinta sampai tersandung dan tangannya tidak sengaja menyentuh paha pria itu.

"Apa yang kau lakukan, hah!" bentaknya seraya dengan cepat mengangkat tangan Cinta dari pahanya. "Maaf, Cinta tidak sengaja. Kaki Cinta tersandung," jawab Cinta cepat. "Kau sebenarnya mau apa!" pria itu menyapu kasar wajahnya, emosinya tiba-tiba tersulut. "Kamu marah, ya?" tanya Cinta takut.

"Kau sengaja, 'kan?" tanya pria itu dengan tatapan tajamnya. "Tidak! Sungguh tidak sengaja! Kalaupun sengaja, memangnya tidak boleh? Yang Cinta sentuh 'kan milik Cinta juga! Memangnya kenapa kalau Cinta menyentuh serigala gila ini, mau menggigit, hah!" tantang Cinta yang sedikit kesal karena pria itu yang menuduhnya.

Deg! Tiba-tiba pria itu kehilangan kata-katanya melihat Cinta yang berani balas menatapnya tajam, "Sepertinya bukan hanya aku yang gila, tapi kau juga!" ucapnya. "Juga apa? Gila?" tanya Cinta tidak percaya.

"Iya, sama-sama gila!" sahut pria itu cepat dan memalingkan wajahnya dari Cinta, "Ini!" lanjutnya seraya menyodorkan tangannya ke arah Cinta. "Apa?" tanya Cinta kesal. "Ingin menyentuh serigala gila, 'kan?" ucapnya seraya masih menyembunyikan wajahnya yang memerah. Cinta sempat tertegun sejenak mendengarnya.

Grep! Tanpa basa basi pun Cinta langsung menggenggam tangan hangat itu dengan tersenyum happy, "Walaupun baru sebentar kita dekat, tapi semenjak bertemu lagi dan bersama beberapa hari ini, aku sungguh menyukaimu. Tapi, apa aku benar-benar jatuh cinta, ya?" suara batin Cinta.

Deg! Deg! Deg! Pria itu semakin memalingkan wajahnya yang bersemu, jantungnya berpacu cepat, saat ini ia benar-benar merasa gugup, "Ada apa denganku? Kenapa aku memberikan tanganku? Kenapa aku tidak menolaknya saja? Apa aku perlu mencari alasan kenapa aku bisa menerima sentuhannya?" ucap batinnya bertanya-tanya, "serigala gila?" gumamnya pelan.

"Iya, kamu serigala gila punya Cinta!" sahut Cinta santai seraya melepaskan genggaman tangannya. "Kau juga!" kata pria itu santai seraya bangkit dari duduknya dan menyalakan lampu kamarnya. "Kau sebaiknya kembali ke kamarmu saja, ini sudah terlalu larut," ucapnya sambil melepaskan kancing lengan kemejanya.

"Ah, kenapa adegannya jadi terasa vulgar seperti ini, padahal dia hanya melepas kancing lengannya! Kenapa aku jadi membayangkan dia melepas semua kancing bajunya ... lehernya ... jakunnya ... tulang selangkanya ... dadanya ... " lamun Cinta.

"Cinta!" panggilnya dengan lembut. Seketika khayalan Cinta pun pudar, "Cinta tidur di sini, ya?" ucapnya tiba-tiba dengan sangat manja. "Ta-tapi ... " ucap pria itu terkejut. "Tenang saja, Cinta tidak akan menyerangmu, walaupun gila, Cinta tahu mana yang harus dijaga!" ucapnya berusaha menyakinkan.

"Bukannya wanita yang menjaga hal yang seharusnya dia jaga, tidak akan tidur satu kamar dengan pria asing?" balas pria itu. "Tapi kamu 'kan calon suami Cinta, bukan pria asing!" ucap Cinta dengan gaya tengilnya. "Tetap saja, tidak boleh!" sahutnya.

"Ah, kamu tidak asyik! Kamu saja tiap malam tidur di kamar Cinta," ucap Cinta dengan wajah cemberut. "Jangan bercanda!" pintanya tegas dengan wajah serius. "Siapa yang bercanda? Cinta serius!" sahut Cinta masih keras kepala. "Ya sudah, aku tidur di sofa saja," jawabnya. "Kenapa?" tanya Cinta kecewa.

"Cinta!" sebutnya dengan tatapan tajamnya. "Kita 'kan sebentar lagi menikah, kalau kamu mau sekarang juga, Cinta, sih, tidak keberatan!" tantang Cinta dengan gaya nakalnya. Pria itu membeku di tempat.

Cinta tahu, prianya itu tidak akan punya nyali untuk menerima tantangannya, tanpa dia ingat kalau kelinci imutnya ini juga bisa berubah jadi serigala gila. Entah apa jadinya, jika serigala gilanya itu mengambil umpan yang ia berikan.

***

"Jangan dekat-dekat! Cinta tidak suka kamu! Kamu itu gendut, jelek! Pergi sana!" teriak seorang bocah perempuan. Ia mendorong seorang bocah laki-laki bertubuh gendut hingga terjatuh di lantai. Bocah itu bangun dengan wajah sedih, bahkan hampir menangis.

Sebenarnya ia hanya ingin memeluk teman bermainnya itu untuk terakhir kalinya karena setelah ini ia akan pindah ke Korea, tempat yang jauh untuknya bisa bertemu dengan bocah perempuan yang ia sukai itu lagi. Ia hanya ingin mengucapkan salam perpisahan.

Bocah itu pun berjalan gontai, sesekali ia memalingkan wajahnya, melihat ke arah bocah perempuan itu yang memasang wajah marahnya, "Selalu seperti itu ... " pikirnya. Wajah tidak suka bocah perempuan itu yang selalu ia dapat, setiap kali ia mencoba mendekatinya.

Sejak lahir ia tinggal bersama ibunya di Korea, tempat ibunya berasal, tanpa seorang ayah karena ibunya yang hamil di luar pernikahan. Sejak kecil, ia selalu menderita karena hal itu.

Ibunya dikucilkan oleh keluarganya sendiri karena mengandung dan melahirkannya tanpa suami, hanya neneknya seorang yang mau membantu hidup mereka, itu pun diam-diam tanpa sepengetahuan anggota keluarga yang lain, bahkan saat ibunya jatuh sakit, tidak ada satu pun keluarga yang mau menolong ibunya untuk berobat.

Sampai saat ia berumur sekitar 5 tahun, seorang pria asing datang dari Indonesia dan mengaku sebagai ayah kandungnya lalu membawa serta ia dan ibunya kembali ke Indonesia.

Dan di Indonesia inilah, ia bertemu dengan bocah perempuan ini, satu-satunya bocah perempuan yang ingin diajaknya bermain. Ia sendiri tidak tahu mengapa, padahal ia tidak suka bermain dengan bocah perempuan mana pun, tapi tidak dengan bocah perempuan satu ini, dia menyukainya sejak pertama bertemu.

Wajahnya yang cantik dengan mata bulat berwarna hazelnut ditambah bulu mata panjangnya yang lentik, hidung mancung, bibir merah yang mungil, kulit yang putih, dan rambut ikal bergelombangnya benar-benar seperti sebuah boneka porselen yang cantik, sedangkan dirinya sendiri membenci fisiknya yang tidak disukai bocah perempuan itu.

Tapi kini, ia harus pergi meninggalkan bocah perempuan itu. Ayah yang baru saja ia kenal selama 3 tahun terakhir, pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya, setelah ibunya terlebih dulu meninggalkannya saat baru beberapa minggu mereka tinggal di Indonesia. Karena di Indonesia ia tidak memiliki keluarga dekat selain ayahnya, ia terpaksa kembali ke Korea, kembali ke keluarga yang ia benci.

Episodes
1 Semua Berawal dari Mimpi
2 Ancaman Oma
3 Dia Nyata atau Aku yang Halu!
4 Aku Mau Menikah Besok!
5 Kau, Serigala Gilaku!
6 Jangan Percaya Padaku!
7 Menurutlah, Good Girls!
8 Itu, Aku!
9 My Wedding Surprise
10 Pengantin Baru
11 Honeymoon Pertama
12 Honeymoon Kedua
13 Honeymoon Ketiga
14 Goes to Korea!
15 Dendamku dan Istri Gilaku
16 Kau Perlu Cermin di Rumahmu!
17 Aku Tidak Akan Pernah Melepaskanmu!
18 Curang, Kau Terlalu Sadis!
19 Hanya Kita Berdua
20 Noona Cantik Penjinak Monster
21 Hamil?
22 Cinta dan Gila Itu Samar Bedanya
23 Baby Jey Key
24 Istri yang Baik, Mau Tinggal atau Naik?
25 Bukankah Aku Hebat!
26 Kelalaian Pertama
27 Kelalaian Kedua
28 Aku Melakukannya Lagi!
29 Inikah yang Kalian Sebut Cinta?
30 Aku Tanpamu
31 Ternyata, Aku Tidak Bisa
32 Boneka Porselen Cantikku
33 Pergilah, Aku Melepaskanmu
34 Sekali Lagi Aku Ingin Melamarmu
35 Siapa Lagi Pria Tampan Itu?
36 Ada Apa Sebenarnya?
37 Pengkhianat Pt.1
38 Pengkhianat Pt.2
39 Maaf, Sedang Sibuk!
40 Lulus Seleksi
41 Penyakit Menular
42 Sekarang Dia Ingin Membunuhku!
43 Tameng untuk Serangga Pengganggu
44 Jebakan untuk Serigala
45 Rahasia Bocah Iblis
46 Misi Rahasia Ironman
47 Baby Girl, as You Wish
48 Anggota Baru dan Pasukan Tebar Pesona
49 Si Cantik yang Jadi Rebutan
50 Kenangan dan Waktu yang Bergulir
51 Sessions 2 : Cinta Sejati
52 Buku Pertama dan Halaman Pertamanya
53 Gadis Kecil di Balik Jendela dan Ikan Pausnya
54 Bukan Hantu, tapi Boneka
55 Cerita Ajaib Tuan Putri dan Supermannya
56 Durian Runtuh di Hujan Turun
57 I Love You, Mom
58 Tertampar Kata Sendirian
59 Terpojok di Hutan Sepi
60 Si Tomboi dan Si Kacung
61 Kacung yang Mencurigakan
62 Zona Nyaman Seorang Sahabat
63 Percobaan Pertama
64 No Need to be Your Boyfriend
65 First Kiss
66 Bahaya!
67 Fans atau Kalah Saing?
68 Buang Sial Putus Cinta
69 Labil
70 Misi Mencairkan Gunung Everest
71 Kedatangan Predator Bermata Elang
72 Ingat Pesan Ibu
73 Sahabat Baru
74 Jadian dan Salah Kirim
75 The Hottest Couple dan Cinta Segitiga
76 Just a Bet!
77 Let's The Party Begin!
78 Tembakan Peluru "Sahabat"!
79 Too Bad, But It's Too Sweet
80 My Valentine
81 Perjuangan Hidup dan Mati
82 Boleh Aku Memanggilmu, Cinta
83 Teman Hangout
84 I'm Happy You're Jealous
85 Peace, it's feel so holy!
86 Down For Your Love
87 You Are My Muses
88 Love Your Face
89 As You Please
90 Perfect Shot
91 Touch My Body
92 I am Wrong?
93 Casanova Bees and His Flowers
94 Hold Me Down
95 Delicious!
96 Waiting to See You Again
97 No, Until We Get Married
98 Rush
99 My Time
100 2nd Grade In Life
101 Jealous Vs Disappointed
102 You Owe Me
103 Permission to be Happy
104 Stars in The Dark Sky
105 Wellcome Destiny
106 Missing Pieces
107 Love is Complicated
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Semua Berawal dari Mimpi
2
Ancaman Oma
3
Dia Nyata atau Aku yang Halu!
4
Aku Mau Menikah Besok!
5
Kau, Serigala Gilaku!
6
Jangan Percaya Padaku!
7
Menurutlah, Good Girls!
8
Itu, Aku!
9
My Wedding Surprise
10
Pengantin Baru
11
Honeymoon Pertama
12
Honeymoon Kedua
13
Honeymoon Ketiga
14
Goes to Korea!
15
Dendamku dan Istri Gilaku
16
Kau Perlu Cermin di Rumahmu!
17
Aku Tidak Akan Pernah Melepaskanmu!
18
Curang, Kau Terlalu Sadis!
19
Hanya Kita Berdua
20
Noona Cantik Penjinak Monster
21
Hamil?
22
Cinta dan Gila Itu Samar Bedanya
23
Baby Jey Key
24
Istri yang Baik, Mau Tinggal atau Naik?
25
Bukankah Aku Hebat!
26
Kelalaian Pertama
27
Kelalaian Kedua
28
Aku Melakukannya Lagi!
29
Inikah yang Kalian Sebut Cinta?
30
Aku Tanpamu
31
Ternyata, Aku Tidak Bisa
32
Boneka Porselen Cantikku
33
Pergilah, Aku Melepaskanmu
34
Sekali Lagi Aku Ingin Melamarmu
35
Siapa Lagi Pria Tampan Itu?
36
Ada Apa Sebenarnya?
37
Pengkhianat Pt.1
38
Pengkhianat Pt.2
39
Maaf, Sedang Sibuk!
40
Lulus Seleksi
41
Penyakit Menular
42
Sekarang Dia Ingin Membunuhku!
43
Tameng untuk Serangga Pengganggu
44
Jebakan untuk Serigala
45
Rahasia Bocah Iblis
46
Misi Rahasia Ironman
47
Baby Girl, as You Wish
48
Anggota Baru dan Pasukan Tebar Pesona
49
Si Cantik yang Jadi Rebutan
50
Kenangan dan Waktu yang Bergulir
51
Sessions 2 : Cinta Sejati
52
Buku Pertama dan Halaman Pertamanya
53
Gadis Kecil di Balik Jendela dan Ikan Pausnya
54
Bukan Hantu, tapi Boneka
55
Cerita Ajaib Tuan Putri dan Supermannya
56
Durian Runtuh di Hujan Turun
57
I Love You, Mom
58
Tertampar Kata Sendirian
59
Terpojok di Hutan Sepi
60
Si Tomboi dan Si Kacung
61
Kacung yang Mencurigakan
62
Zona Nyaman Seorang Sahabat
63
Percobaan Pertama
64
No Need to be Your Boyfriend
65
First Kiss
66
Bahaya!
67
Fans atau Kalah Saing?
68
Buang Sial Putus Cinta
69
Labil
70
Misi Mencairkan Gunung Everest
71
Kedatangan Predator Bermata Elang
72
Ingat Pesan Ibu
73
Sahabat Baru
74
Jadian dan Salah Kirim
75
The Hottest Couple dan Cinta Segitiga
76
Just a Bet!
77
Let's The Party Begin!
78
Tembakan Peluru "Sahabat"!
79
Too Bad, But It's Too Sweet
80
My Valentine
81
Perjuangan Hidup dan Mati
82
Boleh Aku Memanggilmu, Cinta
83
Teman Hangout
84
I'm Happy You're Jealous
85
Peace, it's feel so holy!
86
Down For Your Love
87
You Are My Muses
88
Love Your Face
89
As You Please
90
Perfect Shot
91
Touch My Body
92
I am Wrong?
93
Casanova Bees and His Flowers
94
Hold Me Down
95
Delicious!
96
Waiting to See You Again
97
No, Until We Get Married
98
Rush
99
My Time
100
2nd Grade In Life
101
Jealous Vs Disappointed
102
You Owe Me
103
Permission to be Happy
104
Stars in The Dark Sky
105
Wellcome Destiny
106
Missing Pieces
107
Love is Complicated

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!