Dia Nyata atau Aku yang Halu!

Drrrtt ... Drrrtt ... Ponsel Cinta bergetar menandakan sebuah chat masuk. Cinta pun membacanya bersama Mili. "Maaf, apa alasanmu menolak menikah denganku?" tulis seseorang di seberang sana setelah melepaskan jasnya dan menggulung lengan kemejanya. Pria itu mengacak-acak rambutnya yang semula tertata rapi menjadi sedikit berantakan, tapi hal itu malah membuatnya semakin terlihat tampan dan seksi dengan tiga kancing teratas kemeja putihnya yang ia biarkan terbuka.

Cinta mengernyitkan keningnya membaca chat yang baru saja pria itu kirimkan padanya, "Tadi balasnya singkat, sekarang malah menanyakan alasan," pikir Cinta.

"Kamu bukan tipeku!" balas Cinta.

"Memang tipemu seperti apa?" balas pria itu.

"Yang pasti tampanlah!" balas Cinta.

"Lalu?" balas pria itu.

"Harus kaya!" balas Cinta singkat.

"Hanya itu?" balas pria itu lagi.

"Dia harus tinggi!" balas Cinta.

"Berapa?" balas pria itu.

"Karena tinggiku 175 cm, dia harus lebih tinggi dariku!" balas Cinta.

"Lalu?" balas pria itu lagi.

"Dia juga harus punya tubuh yang bagus! Maaf ya, tubuhku langsing. Jadi, pasanganku harus punya tubuh atletis!" balas Cinta lebih panjang.

"Cukup itu saja?" balas pria itu.

"Maksudmu?" balas Cinta.

"Tampan, kaya, tinggi, atletis, apa hanya itu?" balas pria itu.

"Wah, tidak sadar diri dia!" ucap Cinta semakin semangat membuat pria itu agar menyerah dengan kriteria yang ia berikan.

"Dia juga harus seumuran denganku!" lanjut Cinta.

"Kenapa?" balas pria itu.

"Pacaran dengan pria yang lebih tua itu membosankan!" balas Cinta.

"Kalau muda, tapi brengsek, bagaimana?" balas pria itu.

"Maksudmu?" balas Cinta.

"Ya, kamu sendiri tahu 'kan gaya pacaran anak zaman sekarang. Bukannya, di Indonesia masih mementingkan hal "itu" sebelum menikah?" balas pria itu.

"Aku tidak peduli!" balas Cinta.

"Lebih baik tua tapi serius, daripada muda tapi brengsek dan cuma main-main, 'kan? Kau mau?" balas pria itu.

"Tidak masalah asalkan dia baik!" balas Cinta.

"Kau asal, ya! Mana ada pria brengsek tapi baik!" balas pria itu.

"Masa bodoh! Pokoknya, tipeku itu harus baik, perhatian, pengertian, penyayang, penurut dan setia. Bukan perokok, tidak suka alkohol, apalagi judi sama narkoba. Harus pintar, paling tidak titelnya harus S2! Bisa masak dan bisa mengerjakan semua pekerjaan rumah!" balas Cinta semakin asal agar lawannya menyerah.

"Serius?" balas pria itu.

"Iya, memangnya kenapa?" balas Cinta.

"Sesuai denganku!" balas pria itu.

"Hah! Apa kau mengigau!" balas Cinta.

"Serius!" balas pria itu.

"Mimpi!" balas Cinta.

"Tidak percaya? Tunggu saja! Besok aku kembali ke Jakarta. Kalau itu semua tipemu, kau sudah tidak punya alasan untuk menolakku! See you, Cinta" balas pria itu.

Seketika Cinta merinding membaca chat itu. Cekrek! Cinta dan Mili mengalihkan pandangan mereka dari layar ponsel ke arah pintu kamar terbuka. Di sana sudah berdiri pria tampan dengan senyum manisnya. "Sedang apa kau di situ, senyum-senyum segala lagi!" ucap Cinta sinis.

"Idih, galaknya pengantin baru!" sahut Raka memasuki kamar kakaknya itu dengan santai, "hai, Sayang!" sapanya seraya memeluk Mili. Cinta memutar bola matanya jengah melihat pasangan di depannya ini, "Kenapa bukan kalian berdua saja yang menikah!" gumamnya yang dibalas juluran lidah Raka. "Dari mana?" tanya Mili. "Dari kamar oma," jawab Raka santai.

"Kamu lagi bahagia, ya?" lanjut Mili seraya memandangi wajah pacarnya yang mirip Cha Eunwoo itu. "Iya, dong! Sebentar lagi 'kan kakakku yang cantik ini menikah pasti aku bahagia, lah!" sahut Raka. "Bahagia kepalamu!" ucap Cinta seraya melemparkan bantal ke kepala adiknya yang hanya terpaut 1 tahun dengannya itu.

Raka tertawa terbahak melihat ekspresi frustasi Cinta, "Kata oma, kamu mati-matian menolak. Kamu serius? Memang kamu punya pacar?" tanyanya. "Tidak ada! Puas?" jawab Cinta santai. "Lalu kenapa menolak?" tanya Raka lagi. "Sepertinya kamu bahagia sekali, ya, melihatku menderita!" sahut Cinta.

"Ya, iyalah. Aku bahagia sekali kalau akhirnya kalian menikah," jawab Raka serius. "Oh, aku lupa kamu temennya! Jadi, kamu lebih mementingkan kebahagiaan temanmu, dari pada kebahagiaan kakakmu sendiri?" sindir Cinta.

"Bukan begitu. Aku tahu, Azio sudah lama menyukaimu, itu artinya dia benar-benar mencintaimu. Kalau akhirnya kalian menikah, sebagai adik dan juga sebagai teman, aku turut bahagia. Lagian, kamu beruntung 'kan dapat suami seperti dia. Memangnya kamu bisa mencari sendiri suami seperti dia?" ucap Raka.

"Di pinggir jalan juga banyak yang gendut pendek. Kalau tidak pakai kacamata, tinggal belikan saja di pasar!" sahut Cinta ketus. "Maksudmu apa?" tanya Raka bingung. "Mirip Azio, 'kan?" kata Cinta.

"Tunggu! Maksudmu Azio itu gendut, pendek, pakai kacamata?" ucap Raka seraya menatap lekat Cinta menunggu jawabannya, tapi Cinta hanya menatap tajam ke arah Raka, "pffft ...!" akhirnya, tawa Raka pun pecah. "Raka, Apaan, sih? Cinta sedang frustasi, kamu malah ketawa," ucap Mili menyela.

"Maaf ... Maaf ... Aku tidak tahan," sahut Raka yang memegangi perutnya mencoba menahan tawanya, "Jadi, kamu tidak tahu Azio yang sekarang? kamu tidak pernah bertemu? Telepon? Video call? Atau melihat fotonya?" tanyanya pada Cinta. Cinta semakin memicingkan matanya menatap tajam Raka,

"Untuk apa juga aku masih berhubungan dengan ondel-ondel!" jawab Cinta ketus. Raka kembali tertawa terbahak dibuatnya, "Aduh, perutku sakit!" ucapnya di sela-sela tawanya.

"Ramainya! Boleh join?" sebuah suara berhasil menghentikan tawa Raka yang menggila. "Kak Rio, bisa bawa bocah ini pergi, tidak? Cinta lagi malas dengar kuntilanak ketawa!" kata Cinta ketus. "Sialan, tampan-tampan dibilang kuntilanak!" sahut Raka.

"Kenapa lagi? Ribut terus. Kasihan 'kan Mili dianggurin," ucap Rio seraya tersenyum ramah pada pacar adik bungsunya itu. "Kenapa sudah pulang? Di kantor tidak ada kerjaan?" tanya Raka sambil merangkul pundak kakak sulungnya itu. "Banyak omong! Kamu sendiri tidak kuliah?" sahut Rio.

Raka terkekeh mendengar protes big brother-nya itu, "Sorry, bro. Ada hal yang lebih penting di rumah!" Kali ini, Rio yang terkekeh, "Makanya selesai rapat, aku juga cepat-cepat pulang," bisiknya pada Raka.

"Apa yang kalian berdua bicarakan sampai bisik-bisik segala?" tanya Cinta curiga. "Kata Oma, kamu menolak Azio, ya? Mau kak Rio kenalin teman kakak, tidak? Dia rekan bisnis kak Rio yang baru. Barusan dia kirim profilnya lewat email ke kakak," kata Rio yang masuk ke kamar Cinta dengan laptop di tangannya.

"Memang ada pengaruhnya?" sahut Cinta enggan. "Kalau kamu suka, kak Rio bisa bantu bicara sama papi," sahut Rio seraya tersenyum. "Serius, Kak?" dua mata cantik itu seolah berbinar mendengar perkataan kakak laki-lakinya itu, ada secercah harapan di sana. "Ini, lihat aja dulu!" ucap Rio.

Cinta menyambut laptop yang sedari tadi dipegang Rio. Mili pun mendekat, ia ingin melihatnya juga, "Hanya profil?" tanya Cinta. "Fotonya juga ada, tapi baca saja dulu profilnya," sahut Rio.

...Umur :...

...27 tahun...

...Tinggi :...

...179 cm...

...Berat badan :...

...65 kg...

...Titel :...

...BBA of Harvard Business School...

...M.B.A of Harvard Business School...

...DBA of Harvard Business School...

...Jabatan :...

...CEO ASW Group...

...Penghasilan :...

...$ 2,1 m/tahun...

...Tambahan :...

...Mandiri, bisa masak, baik, perhatian, pengertian, penyayang, penurut, setia, tidak merokok, tidak suka alkohol, tidak pernah judi, bebas narkoba, tidak pernah pacaran, perjaka!...

Cinta mengerutkan dahinya saat membaca profil di layar laptop," Kenapa aku tiba-tiba merasa dejavu, ya!" pikirnya, "Ini serius? Bukan akal-akalan Kak Rio, 'kan?" tanya Cinta curiga.

"Mana kakak tahu, 'kan itu dari dia sendiri," jawab Rio sambil menahan senyum. "Kalau benar, lumayanlah, Cin. Lulusan Harvard, loh! Lalu itu penghasilannya kalau dirupiahin, berapa, ya? Pusing aku menghitungnya. Ah, nanti saja, cepat geser! Lihat fotonya dulu. Tampan, tidak?" ucap Mili tidak sabaran.

Layar pun berganti dengan sebuah gambar. "Apa ini?" tanya Mili dengan ekspresi kecewa. "Kaki?" tanya Cinta bingung seraya menatap Rio. "Perhatikan saja dulu!" sahut Rio santai.

Raka yang penasaran pun beralih duduk di sebelah Mili, "Kakinya panjang, ya!" celetuk Raka. "Oh, iya, kakinya panjang. Berapa tadi tingginya?" sahut Mili. "179 cm," jawab Cinta. "Pantas!" ucap Mili kembali memperhatikan foto selanjutnya.

"Tangan? Hmm ... Tangannya besar juga. Kulitnya juga putih bersih. Kalau diperhatikan lagi, lengannya juga berotot dan punggungnya juga lebar, pasti badannya bagus!" pikir Cinta saat memperhatikan Foto itu satu persatu, "sudah?" tanya Cinta saat foto itu berakhir tanpa ada satu pun foto wajah pemiliknya.

"Sampai di sini dulu, bagaimana menurutmu?" tanya Rio seraya mengambil laptop itu dari pangkuan Cinta. "Menarik, sih, tapi Cinta mau lihat wajahnya dulu," jawab Cinta. "Ah, Kak Rio, bikin penasaran saja, deh!" sela Mili. Rio terkekeh, "Ini, silahkan menikmati!" ucapnya seraya menyerahkan kembali laptop itu pada Cinta.

"Astaga! Ini serius, Kak?" pekik Cinta mulai heboh sendiri, "daebak! Luar biasa! Gila! Tampannya! Jungkookku!" lanjutnya dalam hati. Cinta membulatkan matanya takjub melihat foto pria tampan di depannya.

"Kak Rio, bercandanya jangan kelewatan, dong! Mili kira, memang punya teman buat dikenalin ke Cinta. Kalau ini sih, kita berdua juga sudah kenal," ucap Mili kecewa sekali lagi. "Masa? Mili kenal di mana?" tanya Rio.

"Jungkook BTS, 'kan?" tanya Mili yakin. "Hmm, BTS lagi! BTS lagi!" celetuk Raka sedikit kesal. "Sumpah, ini Jungkook! Iya 'kan, Cin? Mataku tidak rabun, 'kan?" sahut Mili seraya menggoyang-goyangkan bahu Cinta.

"Tunggu dulu! Ini benar-benar Jungkook, 'kan, bukan editan? Ini pasti akal-akalan Kak Rio saja, 'kan? Profilnya saja sudah tidak masuk akal, apalagi foto ini, mustahil! Pasti kakak sengaja menambahkan foto Jungkook karena tahu Cinta army, ya 'kan? Tapi, tidak apa-apa sih, lumayan menyegarkan mata Cinta yang sembab. Nanti kirim ke email Cinta, ya! Mau Cinta share ke sosmed. Mubajir 'kan foto kelas pro sasaeng seperti ini disimpan sendiri," ucap Cinta akhirnya tersenyum.

"Kirim ke Mili juga, ya!" sahut Mili antusias. Dua orang army pun itu tengah asyik mengamati foto-foto pria tampan yang mereka anggap bias mereka itu dengan hati berbunga-bunga. Halu mereka pun lancar seperti landasan pesawat. Ah, bukan! Lebih tepatnya seperti roket yang meluncur tinggi ke langit ke tujuh menembus ketidakwarasan keduanya.

Rio hanya bisa menghela nafasnya melihat keduanya, "Kakak serius! Masa foto asli seperti ini disebut editan? Apalagi, siapa tadi, Jongkok? Kakak tidak kenal!" ucap Rio membuat Cinta dan Mili menatap tajam dirinya bersamaan. "Astaga! Sini kak Rio carikan videonya," ucapnya lagi. Rio pun mengganti foto itu dengan video dan menunjukannya pada mereka.

"Gila! Videonya bagus sekali! Dapat dari mana, sih? Beri tahu, dong, Kak!" seru Mili kegirangan, "Bay the way, ini pas acara apa, ya? "Bon Voyage" episode berapa? Perasaan semua episode sudah aku tonton. "Vlive" juga bukan," ucap Mili bingung.

"Dasar army lucknut! Sudah dibilang, tetap tidak mau percaya! Ini juga, ikut-ikutan ngefans oppa BTS!" ucap Raka kesal seraya menyentil pelan dahi Mili, "Tidak cukup apa, aku yang sudah tampan mirip Cha Eunwoo ini! Itu, Kak Rio saja sudah semanis Ji Chang-Wook. Papi apalagi, Lee Minho Indonesia!" lanjut Raka. Semua pun tertawa mendengar celotehan Raka itu.

"Y,a, sudah, kalau benar, aku mau!" kata Cinta dengan gaya tengilnya. "Pfft ... hahaha ... " akhirnya, Raka pun tertawa. "Kamu kenapa, sih?" tanya Cinta kesal. "Tadi katanya, tidak suka!" sahut Raka mengejek.

"Kapan aku mengatakan tidak suka? Dari pada aku harus menikah dengan pria gendut jelek, lebih baik aku menikah dengan pria tampan seperti ini, walaupun tetap saja rasanya sangat tidak mungkin aku menikah dengan Jungkook! Hahaha ... " ucap Cinta diakhirinya dengan tawa. "Iya. Aku jadi merasa halu-ku lancar hari ini gara-gara melihat foto-foto ini," sahut Mili.

"Serius, kalau benar, mau menikah dengannya?" tanya Rio. "Kenapa? Kak Rio hanya bercanda, 'kan? Ya, 'kan? Mengaku, sajalah, Kak!" ucap Cinta santai. Rio hanya terkekeh, "Memangnya, kenapa kamu mau menikah dengannya?" tanyanya.

"Cinta suka semuanya, apalagi wajahnya. Kalau benar nyata, di dunia ini ada pria setampan ini selain Jungkook, ini luar biasa! Tampan, Kak! Tidak! Tidak! Super tampan! Pria ini luar biasa tampan dan Cinta harus menikah dengannya!" kata Cinta serius. Tawa Rio dan Raka pun pecah mengisi kamar bernuansa purple itu.

"Kenapa jadi ketawa, sih?" tanya Mili bingung. "Tidak usah dipedulikan saja! Kita memang pasien sakit jiwa semua di sini!" ucap Cinta asal. "Oke. Setelah ini, Kak Rio bicarakan ke papi kalau kamu mau menikah dengan pria ini saja. Ingat, ini pilihan kamu, ya!" kata Rio mengakhiri tawanya.

"Hmm ... terserah Kak Rio saja. Cinta turuti saja deh biar Kak Rio senang," kata Cinta terdengar malas karena masih sulit menerima semuanya, "masa ada pria yang benar-benar wajahnya mirip Jungkook, hanya beda tangannya tidak ada tatonya! Apa pria itu fanboy yang operasi plastik, ya? Kalau benar, seram, deh! Kalau itu real, apa masih kerabatnya Jungkook jadi mirip, ya? Atau orangtuanya blasteran surga! Sepertinya, hari ini urat syaraf di otakku benar-benar sudah putus semua gara-gara Azio!" gumam Cinta.

"Dari tadi kita semua serius, kok! Kamu saja yang tidak percaya," sahut Raka. Cinta mengerutkan keningnya, "Sumpah! Sampai sekarang juga Cinta masih tidak percaya. Kalau begitu, seperti ini saja, kapan bisa COD? Biar Cinta bisa buktikan sendiri, ini real pict atau editan, dia nyata atau Cinta yang halu!" tantang Cinta. "Besok," sahut Raka santai, sontak Cinta dan Mili menoleh ke arah Raka.

"Kamu tidak mau bertanya namanya?" tanya Raka sambil menghidupkan ponselnya. "Oh, iya! Dari tadi kita belum tahu namanya, Cin. Di profil juga tidak ditulis," ucap Mili yang baru sadar. "Siapa? Jeon Jungkook?" tanya Cinta masih dengan gaya tengilnya yang mengejek karena masih tidak percaya dengan kedua saudaranya itu.

"Jungkook lagi! Nanti, aku ketik dulu, susah menyebut nama Koreanya," jawab Raka seraya tangannya mulai mengetik layar ponselnya dengan lincah. "Korea? Maksudnya oppa Korea?" tanya Mili antusias. "Ini, baca saja sendiri!" ucap Raka seraya menyerahkan ponselnya pada Cinta. Cinta pun membelalakan matanya saat membaca nama yang tertulis di layar ponsel itu.

...Ahn Jiyoung alias DBA, Azio Salim, BBA, M.B.A...

Episodes
1 Semua Berawal dari Mimpi
2 Ancaman Oma
3 Dia Nyata atau Aku yang Halu!
4 Aku Mau Menikah Besok!
5 Kau, Serigala Gilaku!
6 Jangan Percaya Padaku!
7 Menurutlah, Good Girls!
8 Itu, Aku!
9 My Wedding Surprise
10 Pengantin Baru
11 Honeymoon Pertama
12 Honeymoon Kedua
13 Honeymoon Ketiga
14 Goes to Korea!
15 Dendamku dan Istri Gilaku
16 Kau Perlu Cermin di Rumahmu!
17 Aku Tidak Akan Pernah Melepaskanmu!
18 Curang, Kau Terlalu Sadis!
19 Hanya Kita Berdua
20 Noona Cantik Penjinak Monster
21 Hamil?
22 Cinta dan Gila Itu Samar Bedanya
23 Baby Jey Key
24 Istri yang Baik, Mau Tinggal atau Naik?
25 Bukankah Aku Hebat!
26 Kelalaian Pertama
27 Kelalaian Kedua
28 Aku Melakukannya Lagi!
29 Inikah yang Kalian Sebut Cinta?
30 Aku Tanpamu
31 Ternyata, Aku Tidak Bisa
32 Boneka Porselen Cantikku
33 Pergilah, Aku Melepaskanmu
34 Sekali Lagi Aku Ingin Melamarmu
35 Siapa Lagi Pria Tampan Itu?
36 Ada Apa Sebenarnya?
37 Pengkhianat Pt.1
38 Pengkhianat Pt.2
39 Maaf, Sedang Sibuk!
40 Lulus Seleksi
41 Penyakit Menular
42 Sekarang Dia Ingin Membunuhku!
43 Tameng untuk Serangga Pengganggu
44 Jebakan untuk Serigala
45 Rahasia Bocah Iblis
46 Misi Rahasia Ironman
47 Baby Girl, as You Wish
48 Anggota Baru dan Pasukan Tebar Pesona
49 Si Cantik yang Jadi Rebutan
50 Kenangan dan Waktu yang Bergulir
51 Sessions 2 : Cinta Sejati
52 Buku Pertama dan Halaman Pertamanya
53 Gadis Kecil di Balik Jendela dan Ikan Pausnya
54 Bukan Hantu, tapi Boneka
55 Cerita Ajaib Tuan Putri dan Supermannya
56 Durian Runtuh di Hujan Turun
57 I Love You, Mom
58 Tertampar Kata Sendirian
59 Terpojok di Hutan Sepi
60 Si Tomboi dan Si Kacung
61 Kacung yang Mencurigakan
62 Zona Nyaman Seorang Sahabat
63 Percobaan Pertama
64 No Need to be Your Boyfriend
65 First Kiss
66 Bahaya!
67 Fans atau Kalah Saing?
68 Buang Sial Putus Cinta
69 Labil
70 Misi Mencairkan Gunung Everest
71 Kedatangan Predator Bermata Elang
72 Ingat Pesan Ibu
73 Sahabat Baru
74 Jadian dan Salah Kirim
75 The Hottest Couple dan Cinta Segitiga
76 Just a Bet!
77 Let's The Party Begin!
78 Tembakan Peluru "Sahabat"!
79 Too Bad, But It's Too Sweet
80 My Valentine
81 Perjuangan Hidup dan Mati
82 Boleh Aku Memanggilmu, Cinta
83 Teman Hangout
84 I'm Happy You're Jealous
85 Peace, it's feel so holy!
86 Down For Your Love
87 You Are My Muses
88 Love Your Face
89 As You Please
90 Perfect Shot
91 Touch My Body
92 I am Wrong?
93 Casanova Bees and His Flowers
94 Hold Me Down
95 Delicious!
96 Waiting to See You Again
97 No, Until We Get Married
98 Rush
99 My Time
100 2nd Grade In Life
101 Jealous Vs Disappointed
102 You Owe Me
103 Permission to be Happy
104 Stars in The Dark Sky
105 Wellcome Destiny
106 Missing Pieces
107 Love is Complicated
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Semua Berawal dari Mimpi
2
Ancaman Oma
3
Dia Nyata atau Aku yang Halu!
4
Aku Mau Menikah Besok!
5
Kau, Serigala Gilaku!
6
Jangan Percaya Padaku!
7
Menurutlah, Good Girls!
8
Itu, Aku!
9
My Wedding Surprise
10
Pengantin Baru
11
Honeymoon Pertama
12
Honeymoon Kedua
13
Honeymoon Ketiga
14
Goes to Korea!
15
Dendamku dan Istri Gilaku
16
Kau Perlu Cermin di Rumahmu!
17
Aku Tidak Akan Pernah Melepaskanmu!
18
Curang, Kau Terlalu Sadis!
19
Hanya Kita Berdua
20
Noona Cantik Penjinak Monster
21
Hamil?
22
Cinta dan Gila Itu Samar Bedanya
23
Baby Jey Key
24
Istri yang Baik, Mau Tinggal atau Naik?
25
Bukankah Aku Hebat!
26
Kelalaian Pertama
27
Kelalaian Kedua
28
Aku Melakukannya Lagi!
29
Inikah yang Kalian Sebut Cinta?
30
Aku Tanpamu
31
Ternyata, Aku Tidak Bisa
32
Boneka Porselen Cantikku
33
Pergilah, Aku Melepaskanmu
34
Sekali Lagi Aku Ingin Melamarmu
35
Siapa Lagi Pria Tampan Itu?
36
Ada Apa Sebenarnya?
37
Pengkhianat Pt.1
38
Pengkhianat Pt.2
39
Maaf, Sedang Sibuk!
40
Lulus Seleksi
41
Penyakit Menular
42
Sekarang Dia Ingin Membunuhku!
43
Tameng untuk Serangga Pengganggu
44
Jebakan untuk Serigala
45
Rahasia Bocah Iblis
46
Misi Rahasia Ironman
47
Baby Girl, as You Wish
48
Anggota Baru dan Pasukan Tebar Pesona
49
Si Cantik yang Jadi Rebutan
50
Kenangan dan Waktu yang Bergulir
51
Sessions 2 : Cinta Sejati
52
Buku Pertama dan Halaman Pertamanya
53
Gadis Kecil di Balik Jendela dan Ikan Pausnya
54
Bukan Hantu, tapi Boneka
55
Cerita Ajaib Tuan Putri dan Supermannya
56
Durian Runtuh di Hujan Turun
57
I Love You, Mom
58
Tertampar Kata Sendirian
59
Terpojok di Hutan Sepi
60
Si Tomboi dan Si Kacung
61
Kacung yang Mencurigakan
62
Zona Nyaman Seorang Sahabat
63
Percobaan Pertama
64
No Need to be Your Boyfriend
65
First Kiss
66
Bahaya!
67
Fans atau Kalah Saing?
68
Buang Sial Putus Cinta
69
Labil
70
Misi Mencairkan Gunung Everest
71
Kedatangan Predator Bermata Elang
72
Ingat Pesan Ibu
73
Sahabat Baru
74
Jadian dan Salah Kirim
75
The Hottest Couple dan Cinta Segitiga
76
Just a Bet!
77
Let's The Party Begin!
78
Tembakan Peluru "Sahabat"!
79
Too Bad, But It's Too Sweet
80
My Valentine
81
Perjuangan Hidup dan Mati
82
Boleh Aku Memanggilmu, Cinta
83
Teman Hangout
84
I'm Happy You're Jealous
85
Peace, it's feel so holy!
86
Down For Your Love
87
You Are My Muses
88
Love Your Face
89
As You Please
90
Perfect Shot
91
Touch My Body
92
I am Wrong?
93
Casanova Bees and His Flowers
94
Hold Me Down
95
Delicious!
96
Waiting to See You Again
97
No, Until We Get Married
98
Rush
99
My Time
100
2nd Grade In Life
101
Jealous Vs Disappointed
102
You Owe Me
103
Permission to be Happy
104
Stars in The Dark Sky
105
Wellcome Destiny
106
Missing Pieces
107
Love is Complicated

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!