Cinta Gila
"Cinta, ini gila! Aku menikah! Dengannya? Si gendut, pendek, berkacamata itu! Cinta Ardita Widjaja, model cantik dan seksi abad ini menikah dengan bocah seperti itu! Ini mengerikan!" gumam Cinta frustasi seorang diri di dalam kamar seraya mengacak-acak rambutnya sendiri.
Tiba-tiba papinya datang dan berkata, "Cinta, kau harus menikah dengannya!" seraya berdiri di hadapannya dan menatapnya dengan tatapan membunuh. "Tidak mau! Cinta tidak mau menikah dengan orang gila sepertinya, Pi!" teriaknya seraya membalikan badannya.
"Cinta sayang, dia mencintaimu, Nak," sahut maminya yang tiba-tiba ada di hadapannya dan mulai mendekat ke arahnya. "Tidak peduli! Cinta bisa gila punya suami sepertinya, Mi!" rengeknya manja dan kembali memutar badannya ke arah samping.
"Cinta!" panggil oma seraya melambaikan kartu keluarga di depan Cinta sambil berdiri di atas tumpukan baju, gaun, tas, jam tangan, perhiasan, sendal dan sepatu branded milik Cinta yang menggunung, tidak lupa beserta deretan kartu kredit, kunci mobil, rumah dan apartemen milik Cinta yang oma pegang. "Oma jahat!" teriak Cinta mulai menangis histeris sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Hai, pengantin baru!" sapa Rio yang tiba-tiba datang melambaikan tangannya dengan wajah tersenyum menakutkan. "Salah orang!" teriak Cinta kesal dengan mengalihkan kedua tangannya, menutup kedua telinganya.
"Sudahlah, terima saja!" ucap Raka yang datang bersama Mili. "Tidak! Tidak! Tidak!" teriak Cinta seraya melempari Raka dengan semua benda yang bisa diraihnya. Entah dari mana datangnya benda-benda itu.
"Cinta, kamu mau ke mana?" teriak Mili. "Kabur! Aku harus kabur sebelum menikah dengan cowok gila sepertinya!" sahut Cinta berlari secepat kilat menuju pintu. Cekrek! "Hah!" ucap Cinta, tiba-tiba mematung di tempat.
Jeng! Jeng! Jeng! Seorang pria tampan dengan postur segagah dan setampan Jungkook sedang berlutut di hadapannya. Syalalalalala ...! Tiba-tiba saja terdengar alunan musik di telinga Cinta. Rasanya, lonceng kehidupan asmaranya berdentang indah saat ini. Deg! Deg! Deg!
"Astaga, jantungku!" ucap Cinta terpesona, "kenapa sih, dia harus setampan ini! Sedot lemak dan operasi plastik di mana sih, bocah gendut ini? Kenapa ondel-ondel sepertinya bisa berubah jadi oppa tampan? Gila! Mana mirip bias-ku lagi! Bagaimana aku bisa kabur coba, kalau ditahan dengan tubuh paripurna dan ketampanan sempurna seperti ini!?" ucap Cinta dalam hati.
"Cinta, will you marry me?" ucap pria itu seraya menyodorkan seikat bunga mawar merah muda dan sebuah cincin berlian yang berkilauan. Cling! Cling! Cling! "Astaga, mataku silau!" pekik Cinta seraya menutup kedua matanya.
"Woy, bangun!" teriak Mili seraya menarik selimut Cinta. Cinta yang terkejut langsung duduk terbangun. Ia mengedip-kedipkan matanya karena silau dengan sinar mentari yang masuk dari balik tirai kamarnya. "Cepat mandi, sana!" perintah Mili.
"Aaah!" pekik Cinta tiba-tiba. "Apa?" tanya Mili terkejut. "Aku belum jawab lamarannya!" ucap Cinta dengan ekspresi kecewa. "Lamaran?" tanya Mili bingung, "Eh, bocah! Kau bermimpi apa? Mimpi dilamar Jungkook lagi? Astaga, itu pangeran tampanmu sudah siap jalan ke altar, loh!" lanjut Mili, sontak Cinta pun merinding mendengarnya.
***
Pernikahan mantan model cantik dan seksi, Cinta Ardita Widjaja, dengan kekasihnya, oppa tampan dari Korea pun menjadi viral. Kepopuleran Cinta membuat private wedding party bernuansa outdoor itu menjadi kisah romantis abad ini, yang membuat semua gadis lain menangis iri melihatnya.
Sebuah resort mewah yang berada di tengah laut Maldives menjadi saksi bisu pernikahan spektakuler itu, sekaligus bulan madu keren mereka. Paviliunnya yang sudah didekorasi dengan sangat cantiknya bersama mawar putih yang menyeruakan harumnya ke segala arah berpadu dengan wangi khas laut yang menenangkan dari hamparan laut biru jernih yang mengelilinginya. Dipercantik dengan ikan warna-warni yang berenang ke sana ke mari, seperti mengiringi kedatangan mempelai wanitanya dari balik lantai kaca tembus pandang di bawahnya.
Mempelai pria yang sudah berdiri di depan altar semakin menawan dengan setelan jas dinner suit semi formal-nya. Jas pengantin berbahan wool silk, berwarna putih dengan potongan regular fit, membalut pas di tubuh atletisnya. Dipadu dengan kemeja slim fit putih tanpa dasi dan kancing atasnya yang sengaja dibiarkan terbuka, plus dress sneakers putih memberi kesan kasual dan santai. Dibandingkan dengan gaya formal dan klasik, pria itu lebih memilih tampil stylishly stand out di hari istimewanya. Ia menatap lekat pada Cinta yang selalu membuatnya terpesona dengan kecantikannya.
Sedangkan mempelai wanita, yaitu Cinta sendiri, begitu mengagumkan dengan gaun pengantin tali satu yang memperlihatkan tulang selangkanya yang cantik serta belahan dadanya yang mampu membuatnya menjadi pusat perhatian. Wedding dress berbahan lace dengan model mermaid itu membalut tubuh tinggi semampainya dengan sempurna, menampilkan punggung putih mulusnya yang hanya tertutup seutas tali yang saling menyilang serta rambut ikalnya yang dibiarkan terurai indah. Rambut yang tidak hentinya tertiup oleh angin pantai yang selalu membelainya, menambah Cinta semakin terlihat cantik, seksi dan anggun bersamaan.
"Kenapa sih, dia menatapku sampai seperti itu? Apa ada yang salah dengan make up-ku? Lama-lama wajahku bisa berlubang tembus sampai jantung kalau ditatap seperti ini terus," tanya Cinta dalam hati sambil memperhatikan pria yang sebentar lagi akan menjadi suaminya itu.
"Haaah ... Kenapa harus seperti ini? Jujur, aku masih tidak percaya menikah dengannya, tapi aku juga tidak mungkin bisa menolak visual sempurna sepertinya, 'kan!Sial! Kenapa aku lemah pada wajah tampannya itu? Kenapa juga semakin hari, dia semakin tampan, semakin keren, semakin seksi? Mana dia sengaja menghamili aku lagi! Aku 'kan semakin tidak bisa kabur dari dia," gerutu Cinta dalam hati sambil menghela nafasnya berat dengan wajah yang tertunduk lesu.
Setelahnya, ia kembali memandang dan memperhatikan sang mempelai pria dari ujung kaki sampai ujung kepala, "Lihat saja sekarang, betapa kerennya dia berdiri di sana! Dia 'kan memang tampan, tapi dengan jas pengantinnya itu ... ah, dia semakin berkilau saja! Gila, kamu Cinta! Benar-benar gila kamu punya suami gila sepertinya!" ucap batin Cinta seraya berjalan kearah calon suaminya itu sampai tangan Tuan Widjaja menyerahkan tangan putri satu-satunya ke tangan pria yang sudah dipilih ibunya dari dulu untuk menjadi menantunya itu.
"Cantik!" ucap sang pria dengan tersenyum begitu manis saat menyambutnya. Deg! Sontak Cinta membalas senyuman itu dengan begitu cantik, tapi sesaat ia kembali tersadar, lagi-lagi ia kalah dengan wajah tampan itu. Cinta pun kembali menghela nafasnya panjang, berusaha setenang mungkin, tapi lagi-lagi pikiran itu menghantuinya. Awalnya, ia menolak pernikahan ini, tapi saat bertemu lagi, ia malah langsung jatuh cinta pada pandangan pertama dengan pria di sampingnya ini.
"Azio Salim, apa kau bersumpah selama hidupmu hanya akan mencintai Cinta Ardita Widjaja?" tanya pendeta yang memimpin upacara pernikahan itu. "Saya bersumpah," jawab mempelai pria dengan yakin. "Cinta Ardita Widjaja, apa kau bersumpah selama hidupmu hanya akan mencintai Azio Salim?" tanya pendeta itu dengan pertanyaan yang sama pada Cinta.
Deg! Deg! Deg! Cinta kembali tersadar dari lamunannya. Setelah semua berjalan dengan begitu indah, ia baru mengetahui rahasianya. Hal yang selalu membuatnya bingung saat menatap sepasang mata itu. Hal yang harus ia simpan sendiri, tanpa bisa ia ceritakan pada orang lain karena ia tertahan dengan kesalahannya sendiri.
"Walaupun aku mencintainya ... Apa aku bisa menerima semuanya? Apa aku bisa mencintainya seutuhnya?" tanya Cinta dalam hatinya seraya memandang prianya dengan segala pertanyaan yang berkecamuk dalam benaknya, "Saya bersumpah," ucapnya pada akhirnya dengan masih menatap prianya itu.
"Azio Salim dan Cinta Ardita Widjaja, di dalam nama Tuhan, saya nyatakan kalian berdua resmi sebagai suami istri yang sah," ucap pendeta yang meresmikan janji suci keduanya. Cinta pun memejamkan matanya saat bibir tipis pria yang sudah menjadi suaminya itu mencium bibirnya di depan altar pernikahan.
"Siapa pun kamu, sekalipun aku tidak pernah membayangkan akan menikah denganmu, bahkan namamu tidak pernah sekalipun terlintas di pikiranku untuk kujadikan kekasih, tapi sekarang aku sudah menjadi istrimu, menjadi milikmu seutuhnya. Walaupun aku sempat ragu, tapi mulai hari ini aku sudah bersumpah untuk mencintaimu seutuhnya, menerima dirimu apa adanya. Semoga saja aku bisa bertahan dengan kegilaan ini," lagi-lagi batin Cinta berbicara sendiri sambil menikmati ciuman hangat pria yang sudah menjadi suaminya itu.
Tanpa Cinta sadari, sepasang mata tajam di balik kacamata itu terbuka dan menatapnya lekat dengan tatapan yang berbeda dengan saat ia menyambut mempelai wanitanya tadi. "Aku memang gila dan aku bisa pastikan, aku juga akan membuatmu gila! Gila karena tergila-gila padaku! Sampai kau yang tidak bisa melepaskanku selamanya!" katanya dalam hati sampai mengakhiri ciumannya dengan sebuah seringai.
Deg! Cinta tertegun saat melihat seringai tampan itu, seringai yang selalu mampu membuatnya membeku dengan tatapan mata serigala gilanya yang selalu terasa mengintimidasi. Cinta kenal betul siapa pemiliknya, Jiyoung! Bukan Azio, teman kecilnya yang ia kira seperti kelinci kecil yang imut! Kenyataannya, pria sempurna yang ia nikahi itu tetap memiliki kekurangan.
Bukankah tidak ada yang sempurna di dunia ini? Satu hal itu yang Cinta lupakan saat terpesona dengan kesempurnaan visual seorang Ahn Jiyoung, visual yang selalu berhasil membuat jantungnya berdebar serta pribadi yang nyaman dan sikap yang menggemaskan. Berbanding terbalik dengan kenyataan yang ia temukan, kepribadian ganda sang pria. Serigala gila yang bersembunyi di balik paras imut kelincinya yang tampak polos.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments