"Hahaha, nona Wystia sepertinya kau memiliki sumber informasi yang bagus" Raymond berkata dengan senyum sambil memuji Wystia.
Untuk membalas pujian dari Raymond, Wystia kemudian berkata. "Tetapi sepertinya sumber informasi milik tuan Raymond lebih bagus daripada yang saya miliki"
Dengan begitu akhirnya Wystia, Raymond, dan Marvin mulai mendiskusikan beberapa hal yang melibatkan bisnis mereka.
Tak terasa sejam sudah berlalu saat mereka mendiskusikan semua kerja sama mereka yang sekarang dan juga yang akan datang. Dari muka mereka bertiga kau bisa melihat berapa memuaskannya pertemuan ini.
"Nona Wystia, ini sungguhlah kerja sama yang menyenangkan" Marvin berkata sambil mengulurkan tangannya ke Wystia.
Tentu saja agar terlihat sopan Wystia menerima tangan yang diulurkan Marvin, tetapi sebelum sesaat Wystia ingin mengatakan bahwa kerja sama mereka juga membawa kesenangan bagi-nya. Suara seorang perempuan bisa terdengar.
"OMG! Wystia kan? Ya ampun ini benar-benar Wystia! Sudah lama kita tidak berjumpa Wis!" Cecilia berkata dengan senyum ke Wystia yang masih menjabat tangan Marvin, tetapi kau bisa melihat rasa tidak senang dari mata miliknya terhadap Wystia.
Kemudian dengan gerakan mata yang cepat Cecilia melihat kedua orang yang duduk tepat di hadapan Wystia, lalu dengan senyum yang sedikit meremehkan Cecilia langsung berkata ke Rina yang ada di sebelah-nya. "Rina bukannya itu Marvin?"
Rina langsung terdiam, karena walaupun ia selalu berkata bahwa dia dan Marvin adalah seseorang yang dekat. Rina sebenarnya tidak benar-benar dekat dengan Marvin, karena yang dekat hanyalah kedua orang tuanya dan orang tua Marvin. Memang benar ada rumor yang berterbangan tentang hubungannya dengan Marvin, tetapi Rina belum secara resmi memiliki hubungan apapun dengan Marvin.
"Rina kenapa kau ada di sini?" Marvin langsung melepaskan tangannya dari tangan milik Wystia dan bertanya.
"Rina ke sini untuk menemani kami berdua untuk berbelanja" Cecilia menjawab sebelum Rina bisa menjawab pertanyaan Marvin, sambil mengarahkan mata-nya ke tas-tas barang bermerek yang mereka beli. "Oh ya apa kalian berdua mengenal Wystia? Wis dulu pernah tinggal di Jakarta tetapi tiba-tiba empat tahun lalu dia menghilang dari sini, ia seperti ingin menyembunyikan sesuatu dari kami semua dengan menghilang begitu saja"
Seperti sebuah tamu yang tidak diundang Cecilia dengan penuh kesombongan mendudukkan dirinya tepat di sebelah Wystia, sedangkan kedua orang lainnya hanya bisa mengambil tempat duduk di meja sebelah yang ada di dekat situ.
Cecilia sedang menunggu, menunggu untuk Wystia menangis karena perkataannya. Tetapi reaksi yang ia dapat tidak sesuai dengan ekspektasinya.
Saat Wystia melihat ketiga wanita dengan parfum yang terlalu tajam ini, Wystia hanya bisa memberikan kerutan di dahinya.
Karena ia tidak mau Theodore memiliki masalah penciuman, Wystia akhirnya membiasakan dirinya untuk memakai parfum yang tidak terlalu tajam dan memiliki bau yang lembut.
Tentu saja ekspresi berkerut karena tidak senang dengan bau parfum ini, di tafsir kan secara lain oleh Cecilia.
"W-Wis! Jadi apa yang telah kau lakukan selama empat tahun ini? Sampai kau tidak terlihat?" Cecilia bertanya dengan senyum yang terlihat terpaksa-kan.
Dari penampilannya Wystia yang memakai baju tanpa merek, Cecilia yakin walaupun Wystia datang ke sini untuk berkerja. Posisi dan pekerjaan milik Wystia bukanlah sesuatu yang tinggi, ini membuat semangat untuk meremehkan Wystia makin meninggi di dalam diri Cecilia.
"Aku pergi ke Amerika untuk mencari suasana baru" Wystia berkata sambil meminum kopi latte yang ia tadi pesan, dengan harapan untuk menutupi bau parfum tajam milik Cecilia.
"Oh! Itu adalah hal yang bagus, baru sekarang bagaimana keadaan om? Hampir semua orang khawatir, saat kalian sekeluarga menghilang setelah perusahaan om dinyatakan bangkrut. Jika kau memiliki kesusahan, kami akan mencoba membantu kau dan om. Ya kan Rina dan Quinzy?" Kata Cecilia sambil bertanya ke dua orang yang duduk tidak jauh dari mereka.
Rina dan Quinzy langsung berkata kalau mereka setuju dengan kata-kata Cecilia dan bagaimana mereka akan dengan senang membantu Wystia jika dia kesusahan, untuk apakah perkataan mereka adalah benar atau tidak... Itu hanya diketahui oleh diri mereka sendiri.
Jika Raymond dan Marvin tidak bisa melihat niat jelek milik Cecilia dari caranya bicara, mereka berdua tidak pantas untuk berdiri di dunia bisnis yang penuh dengan ular-ular tersembunyi.
Dengan sedikit tendangan dan gerakan mata Raymond ingin Marvin menyelesaikan masalah yang dibawa oleh kenalannya itu, tetapi sebelum Marvin bisa melakukan apa-apa Wystia langsung bergerak duluan.
"Mohon maaf tetapi bisakah kau tidak terlalu dekat dengan ku? Bau parfum mu terlalu tajam dan mengganggu bagi ku, jika kau bisa tolonglah duduk bersama-sama dengan teman mu yang lain" Kata Wystia dengan kerutan wajah yang dalam sekali, ia sudah mencoba agar terlihat sopan tetapi parfum yang Wystia cium ini telah membuatnya pusing.
Bukan hanya itu, Wystia juga takut bau parfum yang tajam ini akan menempel padanya dan saat ia memeluk Theodore nanti, Theodore akan merasa mual.
Kata-kata milik Wystia terdengar seperti hinaan bagi Cecilia yang terlihat marah, sedangkan Raymond yang tadi mengira kalau Wystia mengerutkan wajahnya karena kesal sekarang sedang mencoba menahan tawa-nya.
"Kau tidak tahu malu! Aku mencoba membantu mu tetapi kau malah berkata seperti itu!" Cecilia berkata dengan muka yang tidak senang, selain tidak senang Cecilia juga marah dan malu. Karena perkataan milik Wystia ini seperti mengartikan bahwa dia bau dan ini membuat-nya terasa terhina.
Karena marahan Cecilia, Wystia akhirnya mengangkat salah satu alisnya dengan penuh pertanyaan. 'Apa wanita yang mandi dengan parfum ini mabuk? Apa bau parfum yang ia pakai akhrinya membuat otaknya konslet?'
Wystia tidak mengerti kenapa wanita ini tiba-tiba meledak, yang seharusnya marah adalah dia. Bukannya wanita berbau tajam ini.
Pertama selain dia adalah pelaku utama yang membuatnya tidak sadar diri dan memberikannya ke pria tidak dikenal, Cecilia juga sering secara diam-diam menjelekkan Wystia di belakang nya saat mereka masih berteman.
Jadi yang seharusnya marah sekarang adalah Wystia yang selama ini selalu jadi korban dan bukanlah Cecilia.
Karena Wystia tidak memberikan reaksi apapun selain tambah mengangkat alisnya dengan tatapan yang mengejek. (Wystia tidak mengejek mu, dia tidak mengerti obat aneh apa yang kau sudah telan. Sampai membuat mu gil4 seperti ini) Ini membuat Cecilia semakin kesal dan merasa seperti di tampar dengan malu.
Lalu tanpa pikir panjang Cecilia langsung mengambil sebuah gelas yang berisi air yang ada di depannya, sebelum menyiramkan air yang ada di dalam gelas itu menuju Wystia.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jangan lupa untuk Vote, Komen, dan Share cerita ini agar author tetap bersemangat membuatnya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments