"Mommy! Look a big elephant statue!" Theodore berkata dengan mata yang berbinar sambil menarik ibunya.
Hampir seluruh pengunjung yang ada selain gina, langsung melihat kearah Wystia dan Theodore dengan mata yang penasaran.
Walau Wystia telah melahirkan Theodore, tubuh Wystia masih di bilang terlihat sangat muda dan ini bisa terjadi karena pola hidup milik Wystia yang tiap tiga hari sekali, selalu pergi ke gym untuk berolahraga bersama dengan Theodore.
Jadi saat para pengunjung lain melihat seorang wanita menawan dengan baju suit berlari sambil di tarik oleh anak kecil, mereka semua jadi penasaran dan melihat ke pasangan anak beserta ibunya yang hangat ini.
"Cecil, liat itu. Bukannya itu Wystia?" Dari kejauhan tiga orang perempuan yang terlihat seperti sosialita bisa terlihat sedang mengobrol.
"Hah! Mana mungkin itu Wystia, dia telah lari dari Jakarta entah kemana dengan keluarganya. Semisalnya itu adalah Wystia pun, sekarang dia sudah tidak memiliki apapun, keluarganya bangkrut dan juga reputasinya sudah rusak" Wanita dengan nama Cecilia itu berkata dengan tawa yang penuh dengan emosi mengejek.
Jika Wystia sedang tidak di tarik oleh Theodore menuju taman bermain, dia mungkin sudah menatap ketiga wanita ini dengan dingin. Karena mereka bertiga lah yang memerangkap Wystia dengan memberikan minuman alkohol yang tidak bersih kepadanya, sebelum melemparkan Wystia kedalam ruang hotel bersama laki-laki tidak di kenal untuk menjatuhkan reputasi Wystia.
"Kau benar, tetapi apa kau tidak takut? Tunangan mu yang sekarang kan dulu adalah pacar setia-nya Wystia, seingat ku saja beberapa bulan yang lalu dia juga selingkuh kan? Bersama dengan wanita yang mirip dengan Wystia?" Wanita lainnya yang memakai anting Hoop di telinganya berkata dengan tawa kecil.
"Andre hanya bermain saja dengan wanita murahan itu, lagian aku yakin keluarga Wintara tidak akan memperbolehkan wanita yang sudah kehilangan kesuciannya untuk masuk ke rumah mereka" Kata Cecilia dengan sombong, sebelum kemudian menyerang kembali temannya itu. "Aku setidaknya sudah bertunangan dengan Andre, baru kau bagaimana Rina? Bukannya kau masih belum memiliki hubungan tanpa status dengan pria yang kau kejar itu?"
Perempuan dengan nama Rina itu langsung memerah dan terdiam, ia ingin marah tetapi jika dia cocok dengan Cecilia sekarang. Ini hanya akan membawakannya malu, lalu dengan senyum yang canggung Rina langsung meminta maaf ke Cecilia dan memberikan topik lain.
Walaupun kehidupan mereka bertiga terlihat mewah dan megah, banyak hal kotor yang di sembunyikan. Di kalangan mereka yang tadinya teman bisa saja menjadi musuh dalam satu balikan tangan, karena tanpa keuntungan maka pertemanan mereka akan berakhir.
"Kalau begitu Theo harus dengar-dengar dengan aunty Gina saat mommy tidak ada ok?" Sebelum pergi menuju tempat pertemuan dengan representatif perusahaan Adnan, Wystia tidak lupa untuk memperingati anak-nya.
"Ok mommy! Theo berjanji akan dengar-dengar aunty Gina! Tetapi mommy harus kembali ke Theo dengan cepat ok?" Setelah berkata seperti itu Theodore langsung mengeluarkan jari kelingkingnya ke Wystia.
Tanpa pikir panjang Wystia langsung melingkari jari kelingking milik Theodore dengan miliknya, sebelum berkata dengan senyum. "Mommy berjanji akan kembali dengan cepat, jika mommy terlalu lama. Theo bisa meminta aunty Gina menelpon mommy dan datang ke mommy ok?"
Dengan janji dari mommy-nya Theodore kemudian memberikan kecupan kecil ke pipi ibunya, sebelum menyeret Gina yang seharusnya menjadi asisten Wystia untuk bermain bersama dengannya. Wystia tersenyum saat melihat seberapa senangnya Theodore, tetapi sesaat ia sudah tidak melihat anak-nya mata milik Wystia bisa terlihat sangat dingin.
***
"You're from the New Floren company?" Di saat Wystia sudah sampai di kafe tempat di mana ia membuat perjanjian dengan orang-orang dari perusahaan Adnan, dua orang pria yang terlihat seperti pebisnis langsung menghampirinya dan berbicara dalam bahasa Inggris.
"It's okay, aku bisa berbahasa Indonesia. Perkenalkan saya adalah Wystia salah satu pegawai yang ada dari New Floren" Wystia mengulurkan tangannya kepada kedua orang pria ini dengan senyum yang terlihat datar. "Saya yakin kalian adalah representatif dari perusahaan Adnan kan?"
Walaupun Wystia menginginkan kontrak ini dari perusahaan Adnan, sebagai representatif New Floren Wystia tidak boleh terlihat terlalu ramah. Karena jika tidak ini bisa membuat perusahaan New Floren terlihat seperti sebuah perusahaan yang tidak memiliki kelas.
"Senang bertemu dengan anda nona Wystia, tetapi untuk memanggil diri mu sebagai pegawai bukankah itu seperti meremehkan diri mu?" Pria yang pertama menjabat tangan milik Wystia ini terlihat seperti model. "Saya adalah Raymond. Nona Wystia walaupun kami tidak ada secara langsung di Amerika, reputasi nona Wystia sudah sampai di beberapa perusahaan tinggi lainnya di Indonesia"
Setelah berkata seperti itu seorang pria yang lainnya juga menajabat tangan milik Wystia dan mengenalkan dirinya sebagai salah satu direktur perusahaan Adnan. Kemudian dengan senyum direktur dengan nama Marvin itu mengusulkan untuk mereka bertiga agar mengambil tempat duduk di dekat jendela, sebelum memesan kopi.
Lalu setelah menaruh pesanan kopi yang ingin Wystia minum, ia kemudian berkata. "Tuan Raymond perkataan saya sebelumnya tidak salah, walaupun saya adalah CEO dari New Floren. Saya tetaplah bukan owner dari New Floren, karena pemilik New Floren adalah tuan Frederick Floren. Ini membuat saya secara default sebagai pegawai dari perusahaan New Floren"
Apa yang dikatakan oleh Wystia bukanlah kebohongan, saat pertama membangun perusahaannya agar tidak di pandang sebelah mata oleh rekan kerja samanya, Wystia dengan sengaja memakai nama ayahnya yang sudah berumur dan juga memiliki jaminan yang bisa di lihat oleh rekan kerja samanya. Untuk siapa sebenarnya pemilik New Floren, Wystia hanya bisa tersenyum.
"Tuan Raymond sendiri saja untuk apa pergi ke sini untuk melihat sebuah kontrak di tanda tangani? Seorang CEO dan owner muda dari perusahaan Adnan, tidak mungkin hanya tertarik untuk menonton sebuah kontrak di tanda tangani kan?" Kata Wystia dengan senyum yang tipis.
Jika pemilik muda perusahaan Adnan ini ingin menipu seorang rubah tua seperti Wystia, ia masih terlalu muda.
Dari awal Wystia bertemu dengan representatif perusahaan Adnan, ia bisa melihat beberapa kejanggalan. Walau pria bernama Raymond ini mencoba berpakaian agar tidak terlalu terlihat seperti seorang pemilik perusahaan, auranya benar-benar tidak bisa tertutup. Kemudian saat ia memperkenalkan namanya sebagai Raymond, ini membuat Wystia langsung yakin dengan identitasnya. Raymond Adnan, owner muda dari perusahaan Adnan yang sudah berdiri dari lama di Indonesia. Berada dalam umur dua puluh enam tahun, dia sudah menjadi salah satu pebisnis yang handal dan memiliki julukan 'ikan hiu putih' karena keganasan-nya dalam mengambil banyak bisnis dengan resiko tinggi.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jangan lupa untuk Vote, Komen, dan Share cerita ini agar author tetap bersemangat membuatnya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
milkywayjn_
lanjut thor 🚀 jngn lupa mampir dinovel perdana ku yaa
2024-02-23
1