OMMB (_AwanBiru)

"Kak adek, duluan, byee" Gio berlari memasuki pagar sekolah, di samping sekolah kakaknya.

Cia yang sedang mengambil beberapa buku pelajaran, mendengus saat telinga mendengar suara, "Cia ..." Alice melambaikan tangannya, gadis itu berlari meninggalkan Jaskia yang mengusap kupingnya.

"Lo kalo mau teriak, liat sekitar" ucap Cia yang sudah berada di depan kedua sahabat nya.

"Kenapa kok lemes gitu?" Jaskia memicingkan mata nya.

Cia menghela nafas, langkah kaki nya berjalan di koridor sekolah dengan ke dua sahabatnya. "Gue di jodohin"

"Apa!" teriak Alice, hingga semua murid menatap ke arah mereka bertiga.

"Really?" Jaskia menatap cengo sahabatnya yang mengangguk.

"Gila, uncle Al gak nanggung, nyari jodoh buat lo, Cia" Alice menggeleng kepala nya.

"Terserah mereka, lagian kalau gue nolak gak akan bisa," ucap Cia yang mendapat anggukan dari sahabat nya.

Kring!!

Terdengar bunyi bel sekolah, menandakan waktu jam belajar sudah masuk, membuat seluruh murid berlarian memasuki kelas mereka.

Kantin sekolah.

"Pesen apa, biar gue pesenin sekalian" ucap Alice menatap ke arah ke dua sahabatnya.

"Kayak biasa, nasi goreng pedes dan greentea" sahut Jaskia.

Alice mengangguk, ekor mata nya menatap sahabat satunya ,"lo apa Ci?" tanya nya.

"Samain, cappucino satu" Cia mendongak, dan kembali memusatkan ponselnya.

Alice meninggalkan meja ke dua sahabatnya, ia berjalan ke arah tempat penjual nasi goreng, dan memesan permintaan ke dua sahabatnya.

"Makasih mang" ucap Alice setelah menerima dua porsi nasi goreng dan seblak.

Beralih kepada dua anak manusia yang asik dengan aktivitas mereka, Cia yang sedang berselancar dengan media sosial miliknya tersentak saat Jaskia menepuk punggung nya.

"Gue dapet info, lo di suruh ke markas" bisik Jaskia tepat di telinga kiri Cia.

Cia menganggukkan kepala, "bilang, nanti gue pulang sekolah, tunggu aja" Jaskia mengangguk, jari lentiknya menari di layar ponsel miliknya.

"Holla guys.. makanan datang" Alice berseru hingga membuat beberapa murid melihat ke arah mereka.

«»

"Bunda" panggil Cia saat ekor matanya melihat bunda Amara sedang berada di dapur.

"Ya, ada apa kak?" tanya bunda Amara tanpa menoleh ke arah putrinya.

"Cia mau pamit sebentar, ada urusan, boleh bunda?" bunda Amara mengangguk, Cia mendapat persetujuan lantas mengembangkan senyumnya, ia akan lolos kali ini.

Cia membuka pintu mobilnya, dan menyalakan roda besi miliknya, melewati pagar rumahnya yang sudah terbuka oleh satpam rumah.

Mobil dengan corak warna hitam itu memasuki hutan yang terlihat sangat rimbun, langkah kakinya menelusuri lorong-lorong gelap ia menggenggam handel pintu dan membukanya.

Terlihat seorang laki-laki berjalan menghampiri nya, "Selamat datang, Queen" laki-laki membungkuk tubuhnya.

Mengangguk, bola matanya menatap sekumpulan pria yang sedang tertawa, entah membahas apa itu.

"Di mana, dia kak Er?"

"Silakan duduk Queen, sebentar lagi" Erik menatap gadis di depannya.

Tak lama terdengar suara dari sudut ruangan, yang membuat Cia merotasi bola matanya. "Hai! Angry baby" teriak pria yang memasuki usia sama dengan sang ayah. Altavaro.

"Biasa ae lah, paman" Cia berdecak.

"Hilih! Kenapa kok kesel tuh muka?"

Merotasi bola matanya, benar harus ekstra sabar. "Gak papa" ucap Cia.

Frans, paman Cia tersenyum ke arah sang keponakannya. "Gak suka, ada pamanmu ini?" tanya paman Frans menekuk mukanya.

Menghela nafas, Cia menatap malas paman Frans, "Enggak, Cia seneng, cuman sikap paman yang bikin Cia geli" ucap Cia yang di balas kekehan sinis pria paruh baya.

"Udah lah ada apa ini kok Cia di panggil ke sini, ganggu tidur gue aja deh!"

Frans melebarkan bola matanya, "Molor aja kerjaan lu cil" ucap Frans membuat Cia ingin mengibarkan bendera peperangan pada pria paruh baya tersebut.

"Cil, dia udah kembali, apa rencana itu akan tetap, berjalan?" tanya Frans yang membuat Cia mengerutkan dahi nya, dan beberapa detik bibir nya membentuk senyum. Yang terlihat mengerikan.

"He'eh, udah kembali ternyata, jamuan udah siap menyambut dia paman" ucap Cia yang menatap tajam objek di depan nya.

Kedua pria di sana menggeleng kepala, kedua tahu apa yang ada di fikiran gadis muda tersebut.

"Sabar cil, kasihan nanti kalau lu yang menyambut nya" sahut paman Frans yang membuat Cia tertawa, tetapi berbeda dengan ke dua pria di sana.

'Queen kita telah, kembali!' batin Erik bergidik ngeri, ia berdoa semoga seseorang itu selamat saat menghadapi queen nya nanti.

"Makin gila aja lo, cil"

Cia berdecak, "Cih! Gila juga lo paman, Cia gini juga gurunya siapa" paman Frans mendengus malas.

'Dia anak abang lo Frans!!'

"Gimana Er? Apa ada pergerakan dari nya?" Erik yang sedari tadi menyimak obrolan dari ketua nya, menatap ke arah sang ketua.

"Belum ada pergerakan dari mereka tuan,

Mungkin sebentar lagi, karna mereka sedang mengumpulkan beberapa anggota yang telah bubar, tuan" Frans pria itu menganggukkan kepalanya.

Cia mendengarkan dengan seksama, fikiran melayang kepada ucapan cinta pertamanya.

"Kenapa lo cil?" Cia yang mendengar suara sang paman menariknya dari alam sadar nya, kepalanya menggeleng.

Paman Frans mengerling jahil, menatap pada gadis di depannya. "Ehem, gue denger denger ada yang otw, di jodohin nih," ucap paman Frans, menaik turunkan alisnya.

Cia berdecak, 'Tahu aja, nih orang'.

Paman Frans terkekeh, menatap sinis gadis depannya. "Gue tahu dari bang Al, kalau lo tahu" cetus pria itu.

Merotasi bola matanya. "Kesel gue, yakali main jodoh gak bilang dulu, kalau tuh duda yang gak sesuai ekspektasi gue?" tanya Cia.

Paman Frans tergelak, ia tertawa dengan nasib gadis itu. "HAHAHA .. bang Al sekali gerak, bisa buat orang jantungan, kasian banget lo cill"

"Terus, ketawa terus, bentar lagi peluru tepat sasaran" Cia mengelus pistol kesayangan. Matanya menatap kedua laki-laki yang menundukkan kepala.

Erik sedari tadi berusaha agar tidak tertawa hanya kedua bahunya yang bergetar, menunduk laki-laki itu tidak berani menatap wajah dingin gadis itu.

"Sabar sayang, lo lihat dulu siapa tahu orang yang mau jadi suami lo, bukan bayangan lo, cil" Frans, menatap gadis yang terdiam, ia menarik sudut bibirnya. Sebenarnya ia sudah tahu masalah tersebut. Sebelumnya, Abangnya itu sudah memusyawarahkan, dengan keluarga nya.

Cia yang mendengar perkataan paman laknatnya itu mendengus malas. "Kalau iya? kalau enggak? bunuh diri gue"ucap cia dan itu membuat paman Frans terkekeh geli.

"Terusin, Awas lalat masuk, ke mulut" Cia meninggalkan pria itu, dengan malas ia melangkah di sudut ruangan yang terdapat minim pencahayaan.

"Loh.. ngambek ceritanya, kemana cil,"

Cia yang mendengar teriakan dari sang paman itu mendengus kesal, "Lihat anak gue."

Frans, mengikuti kemana gadis itu melangkah. Dengan Erik yang setia mengikuti kemana ke-dua tuannya.

Cia memegang handle pintu yang terbuat dari besi. Kaki jenjangnya menapak di ruangan yang di isi, cahaya remang remang.

GGGRRR!

"Siang kak, San."

Wanita yang di panggil San, menoleh. "Selamat siang Queen." Sandra, wanita yang sedang memberi makan kesayangan nya.

Tangannya mengelus kepala kesayangan. "Apa kabarmu, boy."

Ggggrrr!

Seakan mengerti, hewan tersebut mengaum. Menjawab sapaan dari tuannya.

Di belakang Cia, dua orang yang melihat pemandangan tersebut menggelengkan kepalanya.

"Gila memang, bibit abang gue bener-bener, dah" paman Frans berdecak melihat pemandangan di depan sana. Erik, laki-laki itu mendengarkan semua celotehan tuan nya, tanpa membalas gumamnya.

Cia mengelus kepala hewan, yang menempel di tubuhnya. Sesekali ia terkekeh kecil, saat merasakan hewan tersebut semakin menempelkan di tubuhnya.

"Kamu manja sekali, sayang" gumam Cia mendapat kedipan mata dari hewan liar tersebut.

"Maaf Queen, Ciro belum selesai makan nya" Sandra, wanita itu menunduk. Ia terlalu takut menatap gadis di depan nya.

Cia menjawab, dengan anggukan kepala. Ia membiarkan pengurus hewan peliharaan, merawat kesayangan nya.

"Queen, seperti nya lu harus cepat pulang. kak Mara udah cari kamu," mendengar suara sang paman, Cia hanya menganggukkan kepalanya.

"Untuk masalah itu, biarkan paman dan Erik saja."

Bersambung..

Terpopuler

Comments

mr.browniie

mr.browniie

Ayo thor, saya butuh kelanjutan cerita ini!

2024-01-25

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!