Bab.3 Terpesona

Cinta merasa heran karena sejak tadi Dokter yang menangani Arjuna berbicara seolah-olah dokter tersebut sudah mengenal cowo yang sedang terbaring di brankar di depan nya itu.

Hemm...

Cinta sengaja berdehem karena sejak tadi dia merasa kehadiran nya di ruangan itu tidak di anggap.

"Eh...kamu siapa?" tanya dokter itu yang tak lain adalah dokter Seto sahabat Tiara dan Alex maka nya dia sudah mengenal Arjuna.

"Aku?" kata Cinta sambil menunjuk ke diri nya sendiri.

"Ehm...aku...." Cinta masih menggantung ucapan nya, dia juga sempat melirik ke arah Arjuna namun dia justru mendapat tatapan tidak suka dari cowo itu.

"Dia gadis yang sudah membawa anak ini ke sini Dok, dia juga yang telah me...."

"Ehm....suster maaf, aku bisa minta waktu nya sebentar ada yang ingin aku tanyakan ke suster tentang obat ini."

Cinta terpaksa memotong ucapan salah satu perawat itu karena dia tidak mau identitas nya sebagai pendonor darah di ketahui oleh Arjuna. Dia melakukan itu karena dia tidak ingin nanti nya keluarga dari orang yang telah menerima darah nya itu akan berhutang budi pada nya, karena dia benar-benar tulus dan ikhlas mendonorkan darah nya pada Arjuna. Di tambah lagi dia melihat sikap dan ekspresi Arjuna yang terlihat tidak menyukai nya.

"Boleh...",jawab suster tersebut.

Kemudian Cinta dan suster itu keluar dari ruangan perawatan Arjuna.

Setelah sampai di luar, Cinta pun langsung mengatakan pada suster tersebut supaya merahasiakan kepada siapa pun termasuk Arjuna jika dia lah yang telah mendonorkan darah nya.

Awalnya suster tersebut menolak keinginan Cinta itu, dia memberi tahu kepada Cinta jika dari pihak keluarga cowo yang cinta selamatkan itu meminta nya untuk memperkenalkan siapa orang yang telah menyelamatkan anak nya itu. Namun Cinta tetap kekeh meminta pada perawat tersebut untuk merahasiakan nya.

Akhir nya perawat itu pun menyetujui permintaan dari Cinta itu.

"Terimakasih ya sus...kalau begitu aku permisi dulu."

"Iya sama - sama, kamu tidak mau masuk lagi ke dalam?"

"Tidak sus, aku mau pulang saja karena badan ku terasa tidak enak."

"itu karena efek dari donor darah tadi, jangan lupa sampai di rumah langsung di minum ya obat nya dan segera istirahat," pesan perawat itu pada Cinta.

Cinta pun mengangguk kan kepala nya, sebelum dia pergi Cinta sempat melirik sekilas ke arah pintu ruang perawatan Arjuna.

"semoga suatu saat nanti kita bisa bertemu lagi ya," batin Cinta sambil tersenyum manis.

"Pe...."

"Astagfirullah...ngagetin aja kamu May, dari mana aja sech dari tadi aku cariin tahu.."

"Sorry Pe...aku tadi kebelet jadi aku ke toilet dulu," jawab Maya cengengesan.

"Kamu mau pulang?"

"ehm..."

"lho cowo itu gimana? Kamu tinggalin gitu aja sendiri di sini?"

"Bentar lagi keluarga dia datang, lagian dokter yang menangani dia sepertinya kenal ma cowo itu, karena dokter itu sendiri yang mengatakan telah menghubungi keluarga nya."

"Tapi Pe...kita kan belum ketemu ma keluarga nya..nanti gimana kalau..."

"Udah ah...kepala ku pusing ini May, aku ingin cepat pulang dan istirahat, lagian ayah tadi berpesan pada ku supaya tidak lama - lama di sini."

Ayah cinta setelah mendampingi sang anak mendonorkan darah nya, dia kemudian pulang terlebih dahulu karena dia ada pekerjaan dadakan.

Selama dalam perjalanan pulang entah mengapa Cinta selalu teringat wajah Arjuna terus. Tanpa dia sadari sejak tadi dia senyum - senyum sendiri. Untung saja mereka saat ini berada di atas motor, dan Maya yang mengendarai motor itu, jadi sahabat nya yang super kepo itu tidak tahu jika Cinta sedang senyum - senyum sendiri saat ini memikirkan Arjuna.

"Nama kakak itu siapa ya? Wajah nya begitu tampan sekali, bulu mata nya lentik, hidung nya mancung, rahang nya tegas, dan kulit wajah nya kok bisa ya secerah dan sebersih itu. Padahal dia laki - laki lho, aku saja yang perempuan ngga seperti itu kulit wajah nya. Masak iya dia perawatan wajah kayak oppa - oppa Korea itu. Ehm....gemesh banget sech, tapi sayang orang nya seperti nya galak dan jutek, di lihat dari tatapan nya tadi yang seperti ingin menelanku mentah - mentah, hii....serem juga tapi suka," gemesh cinta dalam hati sambil tidak sengaja dia meremas pundak Maya yang berada di depan nya.

"Lope....sakit tahu!" Teriak Maya dari arah depan.

"Eh...sorry..sorry...tidak sengaja May."

"Kamu kenapa sech Pe...perasaan dari tadi aku lihat di spion senyum - senyum sendiri, hayo ngaku..kamu lagi berkhayal ya..." Tanya Maya dengan sedikit berteriak, maklum saja mereka saat ini sendang mengendarai motor, jika berbicara dengan nada normal pasti yang di belakang tidak akan terdengar.

"Kalau iya emang kenapa," jawab Cinta dengan cengengesan.

"Dich Lope sekarang sudah bisa berkhayal ya ternyata, jangan bilang kalau kamu mengkhayalkan cowo itu."

Mendapatkan pertanyaan itu malah membuat Cinta cengengesan tidak jelas. Maya yang melihat sahabat nya cengengesan tidak jelas merasa heran,"Pe...kamu masih waras kan?"

Plak,

"Aduh..Lope! Sakit tahu..."

"Abis nya kamu ngatain aku tidak waras, ya kali aku masih waras Maya Kamelia."

"Lha dari tadi kamu cengengesan tidak jelas seperti itu kenapa?"

"Seperti nya aku jatuh cinta pada pandangan pertama dech ma cowo itu May..."

Ciiiiit.....

Bugh,

"Mayaaaa.....bisa tidak kalau mau berhenti itu bilang dulu, sakit tahu jidat ku kena helm kamu," protes Cinta sambil memegang dahi nya yang terasa sakit karena tidak sengaja terbentur helm Maya. Sedangkan pelaku yang menguat jidat Cinta sakit hanya mengangkat kedua jari nya ke atas sambil nyengir.

"Pe....apa yang kamu katakan tadi benar? Kamu jatuh cinta ma tu cowo?kamu benar-benar masih waras kan...?" ucap Maya sambil memegang dahi Cinta.

"Biasa aja tidak panas," lirih Maya.

Pletak...

"Auws.. Lope!"

"Aku masih waras dan normal Maya Kamelia, emang salah kalau aku jatuh cinta ma tu cowo? sejak aku berdiri di dekat dia tadi, jantung ini tidak pernah berhenti berdetak tahu May...jedag.. jedug.. Jedag.. Jedug.. seperti itu terus.." kata Lope sembari memegang dada nya dan tersenyum tidak jelas.

"Kalau jantung kamu berhenti berdetak metong dong kamu Pe, aneh....Fix ini ada yang tidak beres ma kamu, ayo kita kembali lagi ke rumah sakit," seru Maya sambil menarik tangan Cinta supaya naik ke motor lagi.

" Ngapain ke rumah sakit lagi May.."

"Ya berobatin kamu lah, ngapain lagi emang.."

" Kan aku tidak sakit Maya Kamila...."

"Fisik kamu memang tidak sakit Pe...tapi mental kamu itu yang membahayakan."

Episodes
1 Bab.1 Awal pertemuan
2 Bab.2 Sadar
3 Bab.3 Terpesona
4 Bab.4 Kekhawatiran Tiara
5 Bab. 5 Aslinya pengen salto beneran
6 Bab.6 Akhir nya....
7 Bab. 7 Merepotkan
8 Bab.8 Romantisme Tiara dan Alex
9 Bab.9 Vanya in the gang
10 Bab. 10 Aku jadikan suami ku
11 Bab.11 Kenapa dengan motormu?
12 Bab.12 The real hujan membawa berkah
13 Bab.13 Peringatan
14 Bab.14 Kemarahan Arjuna
15 Bab.15 Pergi bersama
16 Bab.16 Jahat sekali kamu...
17 Bab. 17 Anggap saja permintaan maaf
18 Bab. 18 Siapa Gadis ini
19 Bab. 19 Peringatan kedua Vanya
20 Bab. 20 Fitnah
21 Bab. 21 Di keluar kan
22 Bab.22 Tangan nya dingin sekali
23 Bab.23 Keseharian Cinta Larisa
24 Bab. 24 Cinta Larisa?
25 Bab. 25 Akhirnya bertemu juga
26 Bab. 26 Jungkir Balik dunia Risa
27 Bab. 27 Pindah Tugas
28 Bab. 28 Ada ya modelan Bos kayak gitu
29 Bab. 29 Office Girl Spek Bidadari
30 Bab. 30 Maksud anda apa?
31 Bab. 31 Luapan Hati Risa
32 Bab. 32 Tidak ada kata lelah
33 Bab. 33 Maya Come Back
34 Bab. 34 Jadi sasaran
35 Bab. 35 Vania Larasati
36 Bab. 36 Buka Baju mu
37 Bab. 37 Gadis yang baik
38 Bab. 38 Permintaan Mommy Shilla
39 Bab. 39 Jangan Protes
40 Bab. 40 Bubur Ayam
41 Bab. 41 Curahan hati Risa
42 Bab. 42 Saya tidak apa - apa
43 Bab. 43 Nyonya Tiara...?
44 Bab. 44 Devan mulai meresahkan
45 Bab. 45 Vania berulah lagi
46 Bab. 46 Fitnah Vania
47 Bab. 47 Tiara Koma
48 Bab. 48 Menyelidiki
49 Bab. 49 Cerita Vania
50 Bab. 50 Tiara sadar
51 Bab. 51 Kembali nya Dokter Seto
52 Bab 52 Akhirnya....
53 Bab. 53 Tiara akhir nya tahu semua
54 Bab. 54 Risa bebas
55 Bab. 55 Sikap Gaje Arjuna
56 Bab. 56 Tambah aneh
57 Bab. 57 Menjemput calon menantu Mommy
58 Bab. 58 Arjuna VS Devan
59 Bab. 59 Aku mau protes
60 Bab. 60 Gelar Plaboy yang meragukan
61 Bab. 61 Tidak risih
62 Bab. 62 Modus Arjuna
63 Bab. 63 Mulai dari pertemanan dulu
64 Bab. 64 Makan malam bersama
65 Bab. 65 Kamu cantik malam ini
66 Bab. 66 Ungkapan perasaan
67 Bab. 67 Akibat grusah grusuh
68 Bab. 68 Ternyata dia masih....
69 Bab. 69 Mulai curiga
70 Bab. 70 Kamu harus tanggung jawab Risa..
71 Bab. 71 Mendapatkan reward
72 Bab. 72 Risa menghilang
73 Bab. 73 Panik dan Khawatir
74 Bab. 74 Pak Arjuna Tolong saya...
75 Bab. 75 Datang tepat waktu
76 Bab. 76 Balasan Arjuna
77 Bab. 77 Arjuna kelabakan
78 Bab. 78 Apa yang kalian lakukan..
79 Bab. 79 Yes Akhir nya....
80 Bab. 80 Curhatan Arjuna dan Devan
81 Bab. 81 Semua begitu cepat
82 Bab. 82 Cinta Untuk Arjuna
83 Promo Novel Terbaru
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab.1 Awal pertemuan
2
Bab.2 Sadar
3
Bab.3 Terpesona
4
Bab.4 Kekhawatiran Tiara
5
Bab. 5 Aslinya pengen salto beneran
6
Bab.6 Akhir nya....
7
Bab. 7 Merepotkan
8
Bab.8 Romantisme Tiara dan Alex
9
Bab.9 Vanya in the gang
10
Bab. 10 Aku jadikan suami ku
11
Bab.11 Kenapa dengan motormu?
12
Bab.12 The real hujan membawa berkah
13
Bab.13 Peringatan
14
Bab.14 Kemarahan Arjuna
15
Bab.15 Pergi bersama
16
Bab.16 Jahat sekali kamu...
17
Bab. 17 Anggap saja permintaan maaf
18
Bab. 18 Siapa Gadis ini
19
Bab. 19 Peringatan kedua Vanya
20
Bab. 20 Fitnah
21
Bab. 21 Di keluar kan
22
Bab.22 Tangan nya dingin sekali
23
Bab.23 Keseharian Cinta Larisa
24
Bab. 24 Cinta Larisa?
25
Bab. 25 Akhirnya bertemu juga
26
Bab. 26 Jungkir Balik dunia Risa
27
Bab. 27 Pindah Tugas
28
Bab. 28 Ada ya modelan Bos kayak gitu
29
Bab. 29 Office Girl Spek Bidadari
30
Bab. 30 Maksud anda apa?
31
Bab. 31 Luapan Hati Risa
32
Bab. 32 Tidak ada kata lelah
33
Bab. 33 Maya Come Back
34
Bab. 34 Jadi sasaran
35
Bab. 35 Vania Larasati
36
Bab. 36 Buka Baju mu
37
Bab. 37 Gadis yang baik
38
Bab. 38 Permintaan Mommy Shilla
39
Bab. 39 Jangan Protes
40
Bab. 40 Bubur Ayam
41
Bab. 41 Curahan hati Risa
42
Bab. 42 Saya tidak apa - apa
43
Bab. 43 Nyonya Tiara...?
44
Bab. 44 Devan mulai meresahkan
45
Bab. 45 Vania berulah lagi
46
Bab. 46 Fitnah Vania
47
Bab. 47 Tiara Koma
48
Bab. 48 Menyelidiki
49
Bab. 49 Cerita Vania
50
Bab. 50 Tiara sadar
51
Bab. 51 Kembali nya Dokter Seto
52
Bab 52 Akhirnya....
53
Bab. 53 Tiara akhir nya tahu semua
54
Bab. 54 Risa bebas
55
Bab. 55 Sikap Gaje Arjuna
56
Bab. 56 Tambah aneh
57
Bab. 57 Menjemput calon menantu Mommy
58
Bab. 58 Arjuna VS Devan
59
Bab. 59 Aku mau protes
60
Bab. 60 Gelar Plaboy yang meragukan
61
Bab. 61 Tidak risih
62
Bab. 62 Modus Arjuna
63
Bab. 63 Mulai dari pertemanan dulu
64
Bab. 64 Makan malam bersama
65
Bab. 65 Kamu cantik malam ini
66
Bab. 66 Ungkapan perasaan
67
Bab. 67 Akibat grusah grusuh
68
Bab. 68 Ternyata dia masih....
69
Bab. 69 Mulai curiga
70
Bab. 70 Kamu harus tanggung jawab Risa..
71
Bab. 71 Mendapatkan reward
72
Bab. 72 Risa menghilang
73
Bab. 73 Panik dan Khawatir
74
Bab. 74 Pak Arjuna Tolong saya...
75
Bab. 75 Datang tepat waktu
76
Bab. 76 Balasan Arjuna
77
Bab. 77 Arjuna kelabakan
78
Bab. 78 Apa yang kalian lakukan..
79
Bab. 79 Yes Akhir nya....
80
Bab. 80 Curhatan Arjuna dan Devan
81
Bab. 81 Semua begitu cepat
82
Bab. 82 Cinta Untuk Arjuna
83
Promo Novel Terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!